Arnold Joseph Toynbee: Biografi, Pemikiran, dan Karyanya

Table of Contents

Arnold Joseph Toynbee
Siapakah Arnold Joseph Toynbee?

Arnold Joseph Toynbee lahir 14 April 1889 di London, Inggris. Toynbee adalah sejarawan Inggris yang terkenal melalui bukunya yang berjudul A Study of History, berisi tentang penyelidikan secara sejarah tentang asal usul, perkembangan, dan kehancuran beradaban besar.
 
A Study of History (1934–61) terdiri dari 12 volume yang mengemukakan filsafat sejarah, yang berdasarkan analisis siklus perkembangan dan kemunduran peradaban, yang memicu banyak diskusi.

Baca Juga: Teori Siklus Perubahan Sosial, Tokoh, dan Contohnya

Biografi Arnold Joseph Toynbee

Keluarga Toynbee berasal dari Lincolnshire, tempat milik kakek buyutnya, George Toynbee (1783 -1865) yang adalah seorang petani makmur. Harry Valpy adalah ayah Arnold Josep Toynbee.

Toynbee adalah keponakan dari ekonom abad ke-19 Arnold Toynbee. Ia menempuh pendidikan di Balliol College, Oxford (klasik, 1911), dan belajar sebentar di Sekolah Inggris di Athena, sebuah pengalaman yang memengaruhi asal mula filsafatnya tentang kemunduran peradaban. 

Baca Juga: Pengertian Peradaban, Ciri, Kriteria, dan Dinamikanya

Pada tahun 1912 ia menjadi tutor dan rekan dalam sejarah kuno di Balliol College, dan pada tahun 1915 ia mulai bekerja untuk departemen intelijen Kantor Luar Negeri Inggris. Setelah bertugas sebagai delegasi ke Konferensi Perdamaian Paris pada tahun 1919, ia diangkat sebagai profesor studi Bizantium dan Yunani modern di Universitas London.

Dari tahun 1921 hingga 1922 ia menjadi koresponden Manchester Guardian selama Perang Yunani-Turki, sebuah pengalaman yang menghasilkan penerbitan The Western Question in Greece and Turkey (1922). Pada tahun 1925 ia menjadi profesor riset sejarah internasional di London School of Economics dan direktur studi di Royal Institute of International Affairs di London.

Toynbee memulai Studi Sejarahnya pada tahun 1922, terinspirasi oleh petani Bulgaria yang mengenakan topi kulit rubah seperti yang digambarkan oleh Herodotus sebagai penutup kepala pasukan Xerxes.

Kejadian tersebut mengungkap karakteristik yang memberikan kualitas khusus pada karyanya—rasanya akan kontinuitas sejarah yang luas dan pandangannya terhadap polanya, pengetahuannya yang luas, dan pengamatannya yang tajam.

Pemikiran Arnold Joseph Toynbee

Dalam studinya Toynbee meneliti naik turunnya 26 peradaban dalam perjalanan sejarah manusia, dan dia menyimpulkan bahwa mereka bangkit dengan menanggapi tantangan dengan sukses di bawah kepemimpinan minoritas kreatif yang terdiri dari para pemimpin elit.

Peradaban menurun ketika para pemimpin mereka berhenti menanggapi secara kreatif, dan peradaban kemudian tenggelam karena dosa-dosa nasionalisme, militerisme, dan tirani minoritas yang lalim.

Tidak seperti Spengler dalam karyanya Kemunduran Barat, Toynbee tidak menganggap kematian sebuah peradaban sebagai sesuatu yang tak terelakkan, karena peradaban itu mungkin atau mungkin tidak akan terus menanggapi tantangan-tantangan berikutnya.

Tidak seperti Karl Marx, Toynbee melihat sejarah dibentuk oleh kekuatan-kekuatan spiritual, bukan ekonomi.

Setelah Perang Dunia II, Toynbee mengalihkan penekanannya dari peradaban ke keutamaan agama-agama yang lebih tinggi sebagai protagonis sejarah. Karya-karyanya yang lain termasuk Civilization on Trial (1948), East to West: A Journey Round the World (1958), dan Hellenism: The History of a Civilization (1959).

Baca Juga: Perang Dunia II: Pengertian, Sejarah, Penyebab, Pihak, Medan, Akhir, Perjanjian, dan Dampaknya

Toynbee telah dikritik keras oleh sejarawan lain. Secara umum, kritik ditujukan pada penggunaan mitos dan metafora yang dianggap memiliki nilai yang sebanding dengan data faktual dan pada kemantapan argumen umumnya tentang kebangkitan dan kejatuhan peradaban, yang terlalu bergantung pada pandangan agama sebagai kekuatan regeneratif.

Banyak kritikus mengeluh bahwa kesimpulan yang dicapainya merupakan kesimpulan seorang moralis Kristen dan bukan kesimpulan seorang sejarawan. Namun, karyanya dipuji sebagai jawaban yang merangsang terhadap kecenderungan spesialisasi penelitian sejarah modern.

Teori Arnold Joseph Toynbee tentang Perubahan Sosial

Dalam A Study of History, Toynbee mengemukakan teori tentang siklus peradaban dan perubahan sosial yang dikenal dengan teori tantangan dan respon.

Menurut Toynbee dalam teori tantangan dan respon, peradaban tumbuh dan berkembang sebagai respons terhadap tantangan yang dihadapinya. Tantangan tersebut bisa berupa tantangan fisik, sosial, atau spiritual.

Cara peradaban merespons tantangan ini menentukan keberhasilan atau kegagalannya. Jika masyarakat mampu memberikan respons yang efektif, mereka akan berkembang. Sebaliknya, jika gagal, mereka akan mengalami stagnasi atau bahkan runtuh.

Toynbee juga mengidentifikasi pola siklus dalam perkembangan peradaban, yang meliputi fase pertumbuhan, puncak, penurunan, dan kehancuran. Dia berpendapat bahwa peradaban tidak terus-menerus berkembang atau mengalami kemajuan linier, melainkan melalui siklus yang berulang.

Toynbee lalu menekankan peran minoritas kreatif dalam memimpin perubahan sosial dan budaya. Minoritas ini adalah kelompok kecil individu yang mampu menginspirasi dan memimpin masyarakat dalam merespons tantangan dengan cara-cara inovatif dan efektif.

Salah satu kontribusi besar Toynbee selanjutnya adalah pendekatan komparatif dalam mempelajari sejarah peradaban. Dia tidak hanya fokus pada satu peradaban tertentu, tetapi mempelajari berbagai peradaban di seluruh dunia untuk mengidentifikasi pola umum dalam perkembangan dan perubahan sosial.

Toynbee menolak pandangan determinisme ekonomi yang menekankan bahwa perubahan sosial ditentukan oleh faktor ekonomi semata. Sebaliknya, ia menekankan bahwa faktor spiritual dan intelektual juga memainkan peran penting dalam perubahan sosial.

Arnold Toynbee memberikan kontribusi besar dalam pemahaman tentang bagaimana peradaban berkembang dan berubah melalui teorinya tentang tantangan dan respon.

Karya Arnold Joseph Toynbee

Karyanya termasuk sejumlah judul mengenai masalah sejarah kemasyarakatan seperti:
1. Nationality and the War (1915)
2. Civilization on trial (1948)
3. The world and the west (1953)
4. Aquaintances (1967) tentang sejumlah tokoh terkemuka
5. East to we, East to west: a journey round the world (1958)
6. Buku terakhirnya, Mankind and mother earth (1976)

Sumber:
https://id.wikipedia.org
https://www-britannica-com
https://kumparan.com
dan sumber lain yang relevan

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment