Fiksi Ilmiah: Pengertian, Jenis, Sub Genre, Unsur Klasik, dan Contohnya

Table of Contents

Pengertian Fiksi Ilmiah
Pengertian Fiksi Ilmiah

Fiksi ilmiah adalah genre sastra yang bertemakan sains dan imajinasi. Fiksi ilmiah merupakan suatu bentuk fiksi spekulatif yang terutama membahas tentang pengaruh sains dan teknologi yang diimajinasikan terhadap masyarakat dan para individual.

Batasan dari genre ini tidak pernah diterangkan dengan jelas, dan garis pembatas antara subgenre-nya tidaklah tetap. Kata "science fiction" banyak juga yang menyingkatnya menjadi "sci-fi" atau "SF".

Fiksi ilmiah bercerita tentang konsep-konsep futuristik dan imajinatif, seperti sains dan teknologi canggih, perjalanan waktu, alam semesta paralel, kehidupan di luar bumi, bentuk kehidupan di planet lain, pesawat luar angkasa, cyborg, robot.

Fiksi ilmiah menggunakan fakta, teori, dan prinsip ilmiah untuk mendukung latar, karakter, tema, dan alur ceritanya. Fiksi ilmiah dapat membantu orang untuk berpikir kritis tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Baca Juga: Fiksi: Pengertian, Ciri, Jenis, Struktur, Fungsi, dan Contohnya

Jenis Cerita Fiksi Ilmiah

Dari ciri-ciri fiksi ilmiah yang sering menjadi tema penulisan novel, ada dua kategori besar jenis cerita fiksi ilmiah, yaitu;
1. Fiksi Ilmiah Epik (Hard Sci-fi Novel)
Jenis yang pertama adalah hard sci-fi novel yang lebih mudah untuk diterjemahkan sebagai cerita fiksi ilmiah epik. Jenis cerita fiksi ilmiah epik berdasar pada fakta-fakta ilmiah yang memang sudah teruji.

Pada umumnya jenis cerita fantasi ilmiah epik ini terinspirasi dari berbagai cabang ilmu pengetahuan yang populer seperi fisika, kimia, astronomi, geologi dan lain sebagainya.

2. Fiksi Ilmiah Sosial (Soft Sci-fi Novel)
Jenis ini tidak terinspirasi dari ilmu pengetahuan pasti dan kaku seperti fisika, kimia, astronomi dan matematika. Sebaliknya, jenis cerita fiksi ilmiah sosial lebih banyak terinspirasi dari beberapa ilmu pengetahuan yang lebih lunak seperti antropologi, sosiologi, demografi, dan psikologi.

Baik fiksi ilmiah epik mau pun fiksi ilmiah sosial mungkin saja memiliki istilah yang berbeda di beberapa tempat. Akan tetapi secara garis besar, dua kategori inilah yang paling umum digunakan untuk membedakan jenis novel fiksi ilmiah.

Sub Genre Paling Umum

Sebagai sebuah genre penulisan fiksi yang terkait erat dengan ilmu pengetahuan, cerita fiksi ilmiah juga menyebar luas dalam banyak sub genre penulisan lainnya. Beberapa sub genre yang paling umum bersanding dengan fiksi ilmiah misalnya,
1. Fiksi fantasi: fiksi ilmiah yang seringkali diilhami dari mitologi, cerita rakyat dan juga dunia sihir.
2. Fiksi supranatural: fiksi ilmiah yang berhubungan erat dengan pengetahuan rahasia, misteri, sihir, spiritualisme dan kemampuan psikis.
3. Fiksi utopia: fiksi ilmiah yang berkaitan erat dengan pandangan penulis tentang masyarakat yang sempurna atau peradaban yang ideal, yang seringkali berisi satir.
4. Fiksi distopia: fiksi ilmiah yang merupakan lawan dari fiksi utopia. Bercerita tentang satu peradaban yang penuh masalah, tidak ideal, dan penuh kehancuran.
5. Roman luang angkasa: fiksi ilmiah yang berkisah tentang romansa, konflik dan petulangan dengan setting luar angkasa. Jika kamu menulis di platform seperti wattpad, fiksi ilmiah roman ini bisa menjadi pilihan untuk kamu coba.
6. Space western: fiksi ilmiah yang mengkombinasikan culture genre barat.
7. Cyberpunk: fiksi ilmiah yang menyandingkan antara teknologi canggih dengan masyarakat yang kurang maju dan cenderung rusak.
8. Steampunk: fiksi ilmiah yang memadukan teknologi dengan tenaga mekanis dari uap.

Unsur Klasik Cerita Fiksi Ilmiah

Sebagai satu jenis karya sastra yang dekat dengan ilmu pengetahuan, fiksi ilmiah populer pula dengan sebutan sebagai ‘sastra gagasan atau sastra ide’. Maksudnya adalah bahwa melalui cerita fiksi ilmiah, berbagai gagasan yang berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan dapat diangkat oleh penulis dan dikomunikasikan ke masyarakat.

Ide dalam fiksi ilmiah ini biasanya sangat kompleks dan rumit. Ketika ide fiksi ilmiah tipe sosial yang berhubungan erat dengan dunia sosiologi, antropologi, dan lain sebagainya, maka konsepnya bisa menjadi lebih ramai dan complicated lagi.

Namun demikian, unsur-unsur klasik yang paling sering ada dalam dunia penulisan fiksi ilmiah di antaranya,
1. Time Travel (penjelajahan waktu)
2. Teleportasi
3. Telepati, Telekinesis dan Pengendali Pikiran
4. Mutan, Alien dan Makhluk Luar Angkasa
5. Perang Planet
6. Paralel Alam Semesta
7. Dunia Khayalan
8. Sejarah Alternatif
9. Teknologi Spekulatif
10. Artificial Intellegence dan Komputer

Baca Juga: Pengertian Artificial Intelligence, Sejarah, Konsep, Kategori, Cara Kerja, Contoh, Manfaat, dan Bahayanya

Contoh Novel Fiksi Ilmiah yang Populer di Dunia

Beberapa contoh yang cukup populer misalnya,
1. 1984 karya George Orwell terbit tahun 1949. Novel fiksi ilmiah ini berkisah tentang satu masyarakat distopia masa depan yang menunjukkan bagaimana kekuasaan dan campur tangan pemerintah telah menguasai kehidupan sehari-hari masyarakat.
2. 20.000 Leagues Under the Sea yang karya Jules Verne, terbit tahun 1870. Novel fiksi ilmiah ini bercerita tentang dua hal yang masih sangat jauh pada tahun sang penulis mengarangnya, yakni; eksplorasi dunia bawah laut dan kapal selam berteknologi canggih.
3. The Man in the High Castle karya Philip K. Dick, terbit tahun 1962. Ini adalah novel cerita fiksi ilmiah yang memaparkan sejarah alternatif seumpama pada perang dunia kedua, sekutu (NATO) kalah oleh Uni Soviet (Fakta Warsawa).
4. 2001: A Space Odyssey hasil karya Arthur C. Clarke, terbit tahun 1968. Ide dalam novel fiksi ilmiah ini adalah tentang alien yang melakukan time travel dari masa lampau yang menjelajah ke berbagai planet lain dalam upaya mencerdaskan para penghuninya.
5. Dune buah pena Frank Hebert, terbit pada tahun 1965. Ini adalah novel fiksi ilmiah yang menyampaikan gambaran bagaimana masyarakat antar bintang bisa hidup pada masa depan.

Sumber:
https://id.wikipedia.org
https://penulisgunung.wordpress.com
dan sumber lain yang relevan

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment