Pengertian Analogi, Ciri, Jenisnya

Table of Contents

Pengertian Analogi
Pengertian Analogi

Analogi adalah teknik untuk menjelaskan sesuatu dengan cara membandingkan dua hal atau lebih yang serupa, atau dengan kata lain, analogi adalah perumpamaan. Tujuan analogi adalah untuk menyampaikan maksud tertentu tentang perbandingan tersebut, bukan hanya untuk menunjukkan.

Dalam linguistik, analogi dapat diartikan sebagai proses persamaan antara satu bentuk dengan bentuk lainnya dalam sebuah kaidah bahasa. Analogi juga termasuk ke dalam penalaran yang berasal dari satu hal tertentu kepada hal lain yang serupa kemudian menyimpulkan apa yang benar untuk satu hal juga akan benar untuk hal lainnya.

Analogi tidak hanya menunjukkan keserupaan yang dimiliki kedua hal yang berbeda, tetapi akan ditarik kesimpulan atas dasar keserupaan itu. Dengan demikian analogi dapat dimanfaatkan sebagai penjelasan atau sebagai bagian dari penalaran. 

Baca Juga: Pengertian Penalaran, Ciri, Tahap, Syarat, Metode serta Kesalahan Nalar

Kesimpulan yang diambil dari sebuah analogi dapat menyampaikan atau membandingkan fakta tertentu dengan fakta spesifik lainnya. Pemikiran ini juga biasa disebut berpikir melalui persamaan atau pemikiran melalui analogi, atau disebut analogi logis.

Dalam bahasa sehari-hari, analogi sering digunakan untuk menjelaskan dialog, kalimat, dan istilah yang sulit dimengerti. Misalnya, seseorang akan mengambil istilah lain untuk menjelaskan maksud dari kalimat tersebut agar mudah dipahami.

Analogi menjadi jembatan pemahaman yang menghubungkan sesuatu yang sudah dikenal dengan sesuatu yang baru atau kompleks. Konsep analogi merupakan metode penalaran yang telah dikembangkan dan digunakan manusia sejak zaman kuno untuk memahami dan menjelaskan berbagai fenomena kompleks dalam kehidupan.

Secara etimologis, kata analogi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata "analogos" yang berarti "proporsional" atau "sebanding". Kata ini memiliki akar pada kata "logos" yang berarti "alasan" atau "rasio". Perkembangan kata ini menunjukkan bahwa sejak awal, analogi telah dipahami sebagai alat untuk memahami proporsi dan hubungan antara berbagai konsep.

Pengertian Analogi Menurut Para Ahli

1. Louis O. Kattsef
Analogi adalah usaha mencapai kesimpulan dengan menggantikan subjek yang ingin dibuktikan dengan sesuatu yang serupa namun lebih dikenal, kemudian menarik kesimpulan berdasarkan persamaan tersebut. Definisi ini menekankan fungsi analogi sebagai alat untuk memahami hal-hal baru melalui perbandingan dengan hal-hal yang sudah familiar.

2. Mundiri
Analogi sebagai proses penalaran dari satu fenomena ke fenomena lain yang sejenis, dengan asumsi bahwa apa yang terjadi pada fenomena pertama akan terjadi pula pada fenomena kedua. Pandangan ini menunjukkan bagaimana analogi dapat digunakan sebagai metode prediksi dan pemahaman pola.

3. Poespoprodjo
Analogi adalah perbandingan yang digunakan untuk menyederhanakan konsep yang sulit menjadi lebih mudah dipahami. Definisi ini memperlihatkan peran penting analogi dalam proses pembelajaran dan komunikasi konsep kompleks.

4. Syarkawi Dhofir
Analogi adalah proses berpikir untuk menyimpulkan sesuatu berdasarkan kesamaannya dengan sesuatu yang lain. Pandangan ini menyoroti aspek kognitif dari penggunaan analogi dalam proses penalaran.

5. Soekadijo
Analogi adalah cara berbicara tentang dua hal yang berlainan, yang satu bukan yang lain, namun keduanya dibandingkan satu dengan yang lainnya. Definisi ini menggaris bawahi pentingnya perbedaan dan kesamaan dalam analogi.

Dari berbagai pendapat ahli di atas, kita dapat melihat bahwa analogi bukanlah konsep yang sederhana, melainkan alat berpikir yang kompleks dengan berbagai dimensi dan fungsi. Para ahli sepakat bahwa analogi bukan sekadar membandingkan dua hal, tetapi merupakan metode penalaran yang membantu kita memahami, menjelaskan, dan memprediksi berbagai fenomena.

Pemahaman yang komprehensif tentang berbagai sudut pandang ini memungkinkan kita untuk menggunakan analogi secara lebih efektif dalam komunikasi dan pembelajaran.

Ciri Analogi

Analogi memiliki ciri sebagai berikut.
1. Membandingkan dua hal yang sama atau memiliki kesetaraan dalam pengertian atau ciri umumnya.
2. Paragraf analogi berisi dua hal, yaitu satu hal perumpamaan dan satu hal lain adalah peristiwa lain yang sejalan dengan perumpamaan tersebut.
3. Menggunakan kata-kata seperti, laksana, bagaikan, sebagaimana, seolah, dan layaknya

Jenis Analogi

Analogi terbagi menjadi dua berdasarkan pengungkapan isinya. Disebutkan dalam buku Bahasa Indonesia oleh Widjono Hs., berikut macam-macam analogi:
1. Analogi Deklaratif
Adalah analogi yang menjelaskan suatu objek berdasarkan persamaannya dengan objek lain. Tipe analogi deklaratif bisa disebut kiasan, karena memakai kata-kata, berupa; bagaikan, laksana, seperti, bagai.

Contoh: "la berdiri di depanku dengan wajah merah padam. Matanya melotot bagaikan Batara Kala yang sedang marah. Lalu, sambil meletakkan pistol dari tangan kirinya di meja, seperti militer siap tembak musuh, ia memukul meja di hadapannya, sambil berteriak tak terkendali. Suaranya menggelegar, mengejutkan seperti guntur di musim panas. Semua orang yang hadir terdiam dan mengerut seperti bekicot disiram garam."

2. Analogi Induktif
Yakni analogi yang menerangkan suatu objek yang dapat memberikan pengetahuan baru, berdasarkan persamaan ciri dengan objek lain. Kata-kata yang biasa digunakan dalam analogi induktif, yaitu; maka, dengan demikian, dengan begitu.

Contoh: "Saya pergi ke kampus Oxford University untuk mengikuti kuliah siang. Masih ada waktu 30 menit untuk mengikuti kuliah tersebut maka saya dapat berjalan santai sambil menikmati udara yang masih terasa sejuk.

Di depan kampus, tiba-tiba saya mendengar teriakan, 'Halo orang Indonesia!' Saya menengok ke arah suara, sambil bertanya, 'How do you know?'

Mereka bertiga menjawab dalam bahasa Indonesia, 'Mudah saja. Walaupun kamu tampak seperti orang Filipina, gaya jalanmu persis dengan orang Indonesia. (Berjalan) santai.'

Dengan pengalaman itu, saya perlu mengubah jalan saya. Walaupun tidak secepat orang Inggris atau orang Eropa pada umumnya, saya harus membiasakan berjalan secepat mereka."

Selain itu ada juga bentuk analogi yang menjelaskan hubungan kausal yang merupakan jenis analogi yang fokus pada hubungan sebab-akibat antara berbagai fenomena. Jenis analogi ini memiliki karakteristik unik karena dapat bergerak dalam dua arah: dari sebab ke akibat atau sebaliknya.

Dalam praktiknya, analogi kausal sering digunakan untuk menjelaskan rangkaian peristiwa yang saling terkait, membantu kita memahami bagaimana satu kejadian dapat mempengaruhi kejadian lainnya. Pola hubungan dalam analogi kausal dapat berbentuk sebab menjadi akibat, akibat menjadi sebab, atau bahkan akibat menjadi akibat lainnya.

Pemahaman tentang ketiga jenis analogi ini memberikan kita perangkat yang kuat untuk berkomunikasi dan bernalar secara efektif. Setiap jenis memiliki kekuatan dan kegunaan spesifik yang dapat kita manfaatkan sesuai dengan konteks dan tujuan yang ingin dicapai.

Dengan memahami karakteristik masing-masing jenis analogi, kita dapat memilih dan menggunakan jenis yang paling tepat untuk situasi tertentu, sehingga dapat mengoptimalkan proses komunikasi dan pembelajaran.

Baca Juga: Kausalitas: Pengertian, Hukum, Kekeliruan, Jenis, dan Contohnya

Sumber:
https://id.wikipedia.org
https://www.detik.com
https://kumparan.com
dan sumber lain yang relevan

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment