Politik Sayap Kanan: Pengertian, Sejarah Istilah, Ciri, Perbedaan dengan Sayap Kiri, dan Politik Sayap Kanan di Indonesia

Table of Contents

Politik Sayap Kanan
Pengertian Politik Sayap Kanan

Sayap kanan atau kelompok kanan adalah istilah yang mengacu kepada segmen politik yang dikaitkan dengan konservatisme, liberalisme klasik, kelompok kanan agama, atau sekedar lawan politik sayap kiri. Dalam konteks tertentu, istilah sayap kanan juga bisa mencakup nasionalisme otoriter, tetapi hal itu biasanya lebih merupakan bagian dari ekstrem kanan. 
 
Baca Juga: Politik Sayap Kiri: Pengertian, Asal-Mula, Ciri, Perbedaan dengan Sayap Kanan, dan Politik Sayap Kiri di Indonesia

Mereka yang dapat disebut sayap kanan adalah mereka yang menganut paham konservatisme, neokonservatisme, imperialisme, monarkisme, fasisme, reaksionerisme, tradisionalisme, dan demokrasi kristen di negara-negara Barat. Seseorang dengan politik sayap kanan adalah mereka yang memandang ketimpangan sosial atau stratifikasi sosial sebagai hal yang wajar, normal, bahkan diinginkan.

Ciri dominan dari pemikiran sayap kanan adalah nilai-nilai tradisional yang sering kali berkaitan dengan agama dan pelestarian hak-hak individu dengan membatasi kekuasaan pemerintah.

Sejarah Istilah Politik Sayap Kanan

Sejak Revolusi Prancis, penggunaan istilah politik "kiri" dan "kanan" telah berubah melintasi batas-batas linguistik, masyarakat, dan nasional, kadang-kadang maknanya malah berbeda di suatu masa dan tempat tertentu dibandingkan dengan masa dan tempat yang lainnya.

Misalnya, pada tahun 2004, pemerintah Republik Rakyat Tiongkok mengklaim dirinya tetap di "kiri", meskipun negara itu telah mengalami evolusi yang membawanya lebih dekat dengan apa yang di tempat lain dicirikan sebagai "kanan", mendukung tradisi budaya nasional, mementingkan kekayaan, dan industri yang dimiliki secara pribadi.

Demikian pula, almarhum diktator Spanyol, Francisco Franco, yang secara internasional merupakan sekutu kuat dengan kelompok kanan dan yang secara brutal menindas kaum kiri Spanyol, pada kenyataannya melakukan sejumlah kebijakan pembangunan yang agak mirip dengan apa yang dilakukan di Uni Soviet dan negara komunis lainnya, yang hampir secara universal dianggap "kiri".

Demikian pula, sementara "kanan" mulanya mengacu kepada mereka yang mendukung kepentingan kaum bangsawan, di banyak negara sekarang (khususnya di Amerika Serikat), pembedaan kiri-kanan tidak terkait erat dengan kekayaan atau garis leluhur.

Fasisme biasanya dianggap sayap kanan, meskipun sebagian ahli membantah klasifikasi itu. Yang lainnya berpendapat bahwa ada unsur-unsur ideologi kiri maupun kanan dalam filsafat yang mendasari perkembangan Fasisme.

Ciri Politik Sayap Kanan

Pada abad ke-20, selain dari di Amerika Serikat, di mana kapitalisme selalu didukung oleh banyak politikus dan intelektual, ciri paling menonjol yang membedakan kiri dan kanan adalah kebijakan ekonomi. Pihak kanan menganjurkan kapitalisme, sementara kiri menganjurkan sosialisme (sering kali sosialisme demokrat) atau komunisme.

Pembedaan ini telah berubah sejak runtuhnya Blok Soviet, sementara para politikus arus utama kini menerima kapitalisme terbatas, tetapi dalam bentuk sosialis di mana pemerintah menugasi redistribusi kekayaan yang signifikan.

Ciri dominan dari pemikiran sayap kanan adalah nilai-nilai tradisional (sering kali berkaitan dengan agama) dan pelestarian hak-hak individu dan bersama dengan membatasi kekuasaan pemerintah.

Dalam bentuk garis kerasnya, prioritas kedua dan ketiga ini berkaitan dengan libertarianisme, tetapi sebagian penganut sayap kanan menolak asumsi libertarianisme yang paling keras, khususnya di luar Amerika Serikat. Sejumlah kecil libertarian malah tidak menganggap mereka sayap kanan.

Ciri yang lebih kabur dari pemikiran sayap kanan, yang sering dikaitkan dengan sayap kanan asli sejak zaman monarki, mendukung pelestarian kekayaan dan kuasa di tangan mereka yang secara tradisional telah memilikinya, kestabilan sosial, dan solidaritas nasional serta ambisi.

Kedua ciri di atas muncul dalam berbagai bentuk. Orang yang mendukung sebagian dari tujuan-tujuan di atas tidak secara otomatis mendukung yang lainnya.

Pada tingkat kebijakan politik praktis, ada banyak sekali variasi dalam cara-cara yang diambil para pemikir sayap kanan untuk mencapai tujuan dasar mereka. Kadang-kadang mereka pun saling berdebat dengan sesamanya, seperti kelompok sayap kiri.

Nilai-nilai dan keprihatinan kebijakan kelompok kanan berbeda-beda di tiap negara dan zaman. Lebih jelasnya berikut ciri-ciri dari kelompok sayap kanan di antaranya,
1. Konservatisme Sosial
Sayap kanan sering menganut nilai-nilai konservatif dalam hal sosial dan moral. Mereka berpegang pada nilai-nilai tradisional dan mempertahankan institusi sosial yang ada, seperti keluarga, agama, dan hierarki.

2. Ekonomi Liberal
Secara ekonomi, sayap kanan cenderung mendukung kebijakan liberal dalam hal pasar bebas, privatisasi, dan kurangnya campur tangan negara dalam ekonomi. Mereka meyakini bahwa inisiatif individu dan persaingan pasar akan menciptakan kemakmuran ekonomi.

3. Nasionalisme
Banyak kelompok sayap kanan menekankan pentingnya identitas nasional dan kedaulatan negara. Mereka cenderung memprioritaskan kepentingan nasional atas kerjasama internasional dan menekankan pemeliharaan keamanan dan integritas negara.
 
Baca Juga: Pengertian Nasionalisme, Unsur, Ciri, Tujuan, Bentuk, dan Contohnya

Perbedaan antara Sayap Kanan dan Sayap Kiri

Perbedaan antara sayap kanan dan sayap kiri meliputi di antaranya,
1. Pendekatan terhadap Perubahan Sosial
Sayap kanan cenderung lebih mempertahankan status quo dan nilai-nilai tradisional, sementara sayap kiri berusaha untuk mengubah dan memperbaiki ketimpangan sosial serta mencapai kesetaraan.

2. Perspektif Ekonomi
Sayap kanan cenderung mendukung pasar bebas dan kurangnya campur tangan negara dalam ekonomi, sementara sayap kiri lebih cenderung mendukung redistribusi kekayaan dan perlindungan sosial oleh negara.

3. Sikap terhadap Identitas Nasional dan Globalisasi
Sayap kanan cenderung menekankan identitas nasional dan kedaulatan negara, sementara sayap kiri lebih menganut pandangan internasionalis dan menekankan kerjasama global.

Politik Sayap Kanan di Indonesia

Sebelum berdirinya Republik Indonesia, golongan sayap kanan bisa diasosiasikan dengan mereka yang mendukung Pemerintah Hindia Belanda yang berkuasa saat itu. Kursi Volksraad atau Dewan Hindia Belanda selalu dimenangkan oleh partai sayap kanan moderat.

Setelah kemerdekaan, mereka yang berada di sayap kanan adalah kelompok TNI dan pendukungnya. Ada pula mereka yang termasuk ekstrem kanan, biasanya kelompok agamis yang mendukung pemberlakuan hukum Islam. Contohnya gerakan Darul Islam, Jamaah Islamiyah, dan berbagai gerakan Islam radikal lainnya.

Setelah reformasi, kelompok sayap kanan memunculkan kekhawatiran karena terbukti banyak melakukan kekerasan berlatar agama untuk melawan keberagaman dan mengancam demokrasi. Pergerakan kelompok sayap kanan bertolak belakang dengan sistem yang ditawarkan oleh demokrasi yang menjunjung penyamarataan setiap aspek dan golongan.

Sumber:
https://id.wikipedia.org
https://bpmbkm.uma.ac.id
dan sumber lain yang relevan

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment