Che Guevara: Sejarah, Biografi, dan Akhir Hidupnya
Siapa itu Che Guevara?
Ernesto Guevara de la Serna, yang dikenal sebagai Che Guevara, lahir pada tanggal 14 Juni 1928 di Rosario, Argentina dari keluarga kelas menengah. Ia adalah seorang pejuang revolusi, dokter, penulis, pemimpin gerilyawan, diplomat, dan pakar teori militer asal Argentina yang berhaluan Marxis.
Che Guevara merupakan tokoh sejarah yang dipuja dan dikecam, dengan imajinasi kolektif tentang dirinya yang saling bertolak belakang di dalam berbagai buku biografi, memoar, esai, film dokumenter, lagu, dan film. Sebagai salah satu tokoh utama dalam Revolusi Kuba, wajahnya telah menjadi simbol perlawanan dalam gerakan kontra-kebudayaan dan dalam budaya populer.
Baca Juga: Revolusi Kuba: Pengertian, Sejarah, Latar Belakang, Proses, dan Akhir Jalannya Revolusi Kuba
Akibat anggapan bahwa ia adalah seorang martir, serta ajakannya untuk mengobarkan perjuangan kelas dan menciptakan kesadaran seorang "manusia baru" yang didorong oleh moral ketimbang materi, ia menjadi lambang berbagai gerakan kiri. Majalah Time menobatkannya sebagai salah satu dari 100 tokoh paling berpengaruh pada abad ke-20.
Biografi dan Kehidupan Awal
Guevara lahir di Rosario, Argentina pada tanggal 14 Juni 1928. Sebagai anak tertua dari lima bersaudara dalam keluarga kelas menengah yang santun, orang tuanya yang liberal—terutama ibunya, Celia—adalah aktivis politik. Asma yang diderita Guevara membuat keluarganya pindah ke dekat Cordoba saat ia masih kecil, di mana iklim yang lebih kering mengurangi serangannya.
Dan saat ia ikut serta dalam olahraga, ia juga menjadi pembaca yang rakus. Saat remaja, ia mulai mengembangkan ideologi politik dan bergabung dengan para pencela diktator Argentina Juan Perón.
Pada tahun 1948, Guevara masuk Universitas Buenos Aires untuk belajar kedokteran tetapi keluar untuk memulai apa yang kemudian dikenal sebagai perjalanan "buku harian sepeda motornya".
Pertama, bepergian sendirian melintasi Argentina utara pada tahun 1950 dengan sepeda motor darurat yang terdiri dari mesin kecil yang dipasang pada sepeda, dan, pada tahun 1951-1952, dalam perjalanan sejauh 8.000 mil, delapan bulan melintasi sebagian besar Amerika Selatan dan utara ke Miami.
Bersama teman Alberto Granado dalam perjalanan itu, Guevara menyaksikan kemiskinan dan ketidakadilan yang ekstrem. Perjalanan itu memicu minatnya yang semakin besar pada komunisme—dan kebencian terhadap kapitalisme, dan ia mulai percaya bahwa solusi hanya dapat dicapai melalui revolusi yang penuh kekerasan.
Buku Harian Sepeda Motornya , yang ditulis selama perjalanan itu, akan diterbitkan pada tahun 1993. Guevara kembali ke sekolah dan lulus dengan gelar kedokteran pada tahun 1953. Ia segera bepergian lagi ke seluruh Amerika Latin dan akhirnya ke Guatemala, di mana ia bergabung dengan upaya bersenjata yang gagal untuk membela penggulingan jabatan presiden reformis sayap kiri Jacobo Arbenz yang didukung CIA.
Pengalaman itu memperkuat komitmennya terhadap Marxisme, serta kebenciannya terhadap Amerika Serikat.
Pertemuan dengan Fidel Castro
Pada tahun 1954, ia pergi ke Meksiko dan tahun berikutnya ia bertemu dengan pemimpin revolusioner Kuba, Fidel Castro. Guevara bergabung dengan 'Gerakan 26 Juli' Castro dan memainkan peran kunci dalam keberhasilan perang gerilya melawan diktator Kuba Fulgencio Batista.
Baca Juga: Fidel Castro: Biografi, Kekuasaan, dan Akhir Kehidupannya
Castro menggulingkan Batista pada tahun 1959 dan mengambil alih kekuasaan di Kuba. Dari tahun 1959-1961, Guevara menjabat sebagai presiden Bank Nasional Kuba, dan kemudian menteri perindustrian. Dalam jabatan ini, ia berkeliling dunia sebagai duta besar untuk Kuba. Di dalam negeri, ia melaksanakan rencana redistribusi tanah dan nasionalisasi industri.
Sebagai penentang keras Amerika Serikat, ia membimbing rezim Castro agar berpihak pada Uni Soviet. Ekonomi Kuba terpuruk akibat sanksi perdagangan Amerika dan reformasi yang tidak berhasil. Selama masa sulit ini, Guevara mulai berselisih dengan para pemimpin Kuba lainnya.
Ia kemudian menyatakan keinginannya untuk menyebarkan revolusi di bagian lain negara berkembang, dan pada tahun 1965 Castro mengumumkan bahwa Guevara telah meninggalkan Kuba.
Guevara kemudian menghabiskan beberapa bulan di Afrika, khususnya Kongo, untuk mencoba melatih pasukan pemberontak dalam perang gerilya. Upayanya gagal dan pada tahun 1966 ia diam-diam kembali ke Kuba. Dari Kuba ia pergi ke Bolivia untuk memimpin pasukan yang memberontak terhadap pemerintahan René Barrientos Ortuño.
Eksekusi dan Warisan
Pada tanggal 8 Oktober 1967, Pasukan Bolivia menangkap Guevara, dan pada tanggal 9 Oktober, ia dieksekusi di La Higuera atas perintah komando tinggi militer. Menurut The New York Times , seorang perwira CIA hadir saat eksekusi Che, meskipun agen tersebut kemudian mengatakan CIA menginginkannya hidup-hidup.
Foto-foto jasad Guevara yang disembelih dipublikasikan dan tangannya dipotong dan dikirim ke Kuba untuk membuktikan kematiannya. Namun, lokasi pemakaman Guevara dirahasiakan hingga tahun 1997, ketika jasadnya diidentifikasi dan dikembalikan ke Kuba. Ia dimakamkan kembali di sebuah mausoleum di Santa Clara.
Sumber:
https://id.wikipedia.org
https://www-bbc-co-uk.
https://www-history-com
dan sumber lain yang relevan
Download
Post a Comment