Komunikasi Massa: Pengertian, Karakteristik, Proses, Unsur, Fungsi, Model, dan Efeknya
Table of Contents
Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak luas atau masyarakat umum melalui media massa. Media massa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak yang luas, seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, dan internet. Komunikasi massa disebut juga Komunikasi Media Massa (Mass Media Communication) dan Communicating with Media (berkomunikasi melalui media massa), yakni media cetak (suratkabar, majalah, tabloid), media elektronik (radio/televisi), dan media siber (cyber media media online, internet).
Baca Juga: Pengertian Komunikasi Menurut Ahli, Fungsi, Tujuan, Syarat, Unsur, Efek, dan Model
Media Massa sendiri singkatan dari Media Komunikasi Massa, yaitu saluran penyampaian pesan kepada publik.
Komunikasi massa menurut para ahli
1. John R Bittner: komunikasi massa merupakan pesan yang dapat dikomunikasikan atau disampaikan melalui media massa kepada sejumlah besar orang secara sekaligus.
2. Gerbner: komunikasi massa adalah produksi serta distribusi yang memiliki landasan pada suatu teknologi lembaga melalui arus pesan yang memiliki kesinambungan atau berkelanjutan.
3. Maletzke: komunikasi massa merupakan bentuk dari komunikasi yang dapat menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis, secara tidak langsung dan memiliki sifat satu arah.
4. Freidson: komunikasi massa sebagai komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah populasi yang berasal dari berbagai kelompok, komunikasi massa menurut Freidson tidak hanya menyasar satu individu saja melainkan beberapa individu sekaligus.
5. Wright: komunikasi massa adalah bentuk dari komunikasi yang diarahkan kepada khalayak luas secara heteregon serta anonim. Pesan yang disampaikan melalui media massa pun memiliki sifat yang terbuka serta pesan tersebut mampu untuk diterima secara serentak kepada khalayak umum.
6. Pearce: komunikasi massa ialah suatu proses yang terjadi di antara seorang individu, sekelompok orang maupun organisasi yang dapat menciptakan pesan dengan cara melakukan transmisi melalui beberapa jenis media kepada audiens yang besar secara heterogen serta anonim.
7. Jalaludin Rakhmat: komunikasi massa ialah salah satu dari jenis komunikasi yang ditujukan kepada beberapa khalayak yang disebarkan melalui media cetak, majalah, surat kabar, elektronik, televisi maupun radio. Karena pesan tersebut disampaikan melalui beragam media, maka pesan dapat diterima dengan serentak serta sesaat.
8. Josep A Devito: komunikasi massa merupakan komunikasi yang ditujukan kepada khalayak ramai atau massa yang banyak. Menurut Devito, komunikasi massa dapat dilakukan oleh beberapa lembaga melalui media-media seperti televisi, radio, surat kabar, film, buku serta majalah.
Demikian, dari pengertian komunikasi massa dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang disampaikan kepada khalayak ramai dengan menggunakan beragam media massa dan dilakukan secara heterogen, serta anonim.
Karakteristik Komunikasi Massa
Adapun karakteristik komunikasi massa di antaranya,
1. Komunikator Lembaga
Ciri utama komunikasi massa adalah komunikator mengatasnamakan lembaga. Komunikatornya merupakan individu yang menjadi bagian dari tim atau sistem. Wartawan, penyiar, dan presenter menulis berita, siaran, dan membawakan acara atas nama lembaga medianya.
2. Pesan Umum
Pesan komunikasi yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka untuk semua orang. Benda-benda tercetak, film, radio dan televisi apabila dipergunakan untuk keperluan pribadi dalam lingkungan organisasi yang tertutup, tidak dapat dikatakan komunikasi massa.
3. Komunikan Heterogen
Komunikan dalam komunikasi massa adalah sejumlah orang yang disatukan oleh suatu minat yang sama yang mempunyai bentuk tingkah-laku yang sama dan terbuka bagi pengaktifan tujuan yang sama; meskipun demikian orang-orang yang bersangkutan tadi tidak saling mengenal, berinteraksi secara terbatas, dan tidak terorganisasikan.
Komposisi komunikan tersebut tergeser terus-menerus, serta tidak mempunyai kepemimpinan atau perasaan identitas.
4. Serempak
Keserempakan yang dimaksud ialah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lain berada dalam keadaan terpisah. Radio dan televisi dalam hal ini melebihi media cetak.
5. Hubungan non-pribadi
Sifat non-pribadi ini timbul disebabkan teknologi dari penyebaran yang massal dan sebagian lagi dikarenakan syarat-syarat bagi peranan komunikator yang bersifat umum.
6. Bersifat Satu Arah
Dalam komunikasi massa, sebenarnya antara komunikator dengan komunikan yang berperan aktif, namun keduanya tidak bisa berdialog atau berkomunikasi secara langsung, seperti yang terjadi pada proses komunikasi antarpersonal. Hal inilah yang membuat komunikasi massa ini bersifat satu arah.
Media Massa sendiri singkatan dari Media Komunikasi Massa, yaitu saluran penyampaian pesan kepada publik.
Komunikasi massa menurut para ahli
1. John R Bittner: komunikasi massa merupakan pesan yang dapat dikomunikasikan atau disampaikan melalui media massa kepada sejumlah besar orang secara sekaligus.2. Gerbner: komunikasi massa adalah produksi serta distribusi yang memiliki landasan pada suatu teknologi lembaga melalui arus pesan yang memiliki kesinambungan atau berkelanjutan.
3. Maletzke: komunikasi massa merupakan bentuk dari komunikasi yang dapat menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis, secara tidak langsung dan memiliki sifat satu arah.
4. Freidson: komunikasi massa sebagai komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah populasi yang berasal dari berbagai kelompok, komunikasi massa menurut Freidson tidak hanya menyasar satu individu saja melainkan beberapa individu sekaligus.
5. Wright: komunikasi massa adalah bentuk dari komunikasi yang diarahkan kepada khalayak luas secara heteregon serta anonim. Pesan yang disampaikan melalui media massa pun memiliki sifat yang terbuka serta pesan tersebut mampu untuk diterima secara serentak kepada khalayak umum.
6. Pearce: komunikasi massa ialah suatu proses yang terjadi di antara seorang individu, sekelompok orang maupun organisasi yang dapat menciptakan pesan dengan cara melakukan transmisi melalui beberapa jenis media kepada audiens yang besar secara heterogen serta anonim.
7. Jalaludin Rakhmat: komunikasi massa ialah salah satu dari jenis komunikasi yang ditujukan kepada beberapa khalayak yang disebarkan melalui media cetak, majalah, surat kabar, elektronik, televisi maupun radio. Karena pesan tersebut disampaikan melalui beragam media, maka pesan dapat diterima dengan serentak serta sesaat.
8. Josep A Devito: komunikasi massa merupakan komunikasi yang ditujukan kepada khalayak ramai atau massa yang banyak. Menurut Devito, komunikasi massa dapat dilakukan oleh beberapa lembaga melalui media-media seperti televisi, radio, surat kabar, film, buku serta majalah.
Demikian, dari pengertian komunikasi massa dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang disampaikan kepada khalayak ramai dengan menggunakan beragam media massa dan dilakukan secara heterogen, serta anonim.
Karakteristik Komunikasi Massa
Adapun karakteristik komunikasi massa di antaranya,1. Komunikator Lembaga
Ciri utama komunikasi massa adalah komunikator mengatasnamakan lembaga. Komunikatornya merupakan individu yang menjadi bagian dari tim atau sistem. Wartawan, penyiar, dan presenter menulis berita, siaran, dan membawakan acara atas nama lembaga medianya.
2. Pesan Umum
Pesan komunikasi yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka untuk semua orang. Benda-benda tercetak, film, radio dan televisi apabila dipergunakan untuk keperluan pribadi dalam lingkungan organisasi yang tertutup, tidak dapat dikatakan komunikasi massa.
3. Komunikan Heterogen
Komunikan dalam komunikasi massa adalah sejumlah orang yang disatukan oleh suatu minat yang sama yang mempunyai bentuk tingkah-laku yang sama dan terbuka bagi pengaktifan tujuan yang sama; meskipun demikian orang-orang yang bersangkutan tadi tidak saling mengenal, berinteraksi secara terbatas, dan tidak terorganisasikan.
Komposisi komunikan tersebut tergeser terus-menerus, serta tidak mempunyai kepemimpinan atau perasaan identitas.
4. Serempak
Keserempakan yang dimaksud ialah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lain berada dalam keadaan terpisah. Radio dan televisi dalam hal ini melebihi media cetak.
5. Hubungan non-pribadi
Sifat non-pribadi ini timbul disebabkan teknologi dari penyebaran yang massal dan sebagian lagi dikarenakan syarat-syarat bagi peranan komunikator yang bersifat umum.
6. Bersifat Satu Arah
Dalam komunikasi massa, sebenarnya antara komunikator dengan komunikan yang berperan aktif, namun keduanya tidak bisa berdialog atau berkomunikasi secara langsung, seperti yang terjadi pada proses komunikasi antarpersonal. Hal inilah yang membuat komunikasi massa ini bersifat satu arah.
Baca Juga: Pengertian Komunikasi Satu Arah, Contoh, Kelemahan, Keuntungan, dan Hambatannya
7. Umpan Balik Tertunda
Komunikasi massa memiliki umpan balik yang tertunda (delayed). Hal tersebut dikarenakan prosesnya yang tidak secara langsung bertatap muka antara komunikator dan komunikan. Feedback dari komunikan dapat dilakukan menggunakan pesawat telepon, email, sms, dll (itu dikatakan tertunda atau tidak langsung).
Elizabeth Noelle Neuman (1983:92) menyebutkan empat tanda pokok dalam komunikasi massa:
1. Komunikasi massa bersifat tidak langsung.
2. Komunikasi massa bersifat satu arah.
3. Komunikasi massa bersifat terbuka.
4. Memiliki publik yang secara geografis tersebar.
Nurudin dalam Pengantar Komunikasi Massa (2004: 19) menyebutkan ciri-ciri dari komunikasi massa sebagai berikut:
1. Komunikator Melembaga
2. Komunikasi dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
3. Pesannya Bersifat Umum.
4. Komunikasi Berlangsung Satu Arah
5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan
6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis
7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper.
Proses dan Unsur Komunikasi Massa
Proses dan Unsur Komunikasi Massa terangkum dalam rumusan komunikasi Harold Lasswell yang dikenal dengan Lasswell Formula:
1. Who: komunikator (lembaga, organisasi, instituzionalized person)
2. Says what: publicy, rapid, transient
3. Which channel: media
4. To whom: komunikan (intended audience, un intended audience) dengan karakteristik large, heterogen, anonim.
5. With what effect: respons audiens, delayed.
Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi massa tidak hadir hanya untuk meraih satu tujuan saja, terutama dengan beragam evolusi yang terjadi, komunikasi massa menjadi memiliki peran yang meningkat dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut Wright, ada tujuh fungsi dari komunikasi massa yang salah satunya adalah untuk menawarkan wawasan mengenai peran manusia atau masyarakat dalam kehidupan.
1. Pengawasan
Komunikasi massa memiliki fungsi pengawasan yang menjadi mata maupun telinga untuk masyarakat yang mencari informasi tentang suatu hal. Contohnya adalah internet dan surat kabar yang kini menjadi salah satu sarana untuk setiap individu mencari informasi penting, mulai dari informasi mengenai cuaca, isu terkini dan bahkan gosip.
Kini, masyarakat lebih mengandalkan komunikasi massa untuk mengakses informasi secara mudah dan cepat.
2. Korelasi
Fungsi korelasi dalam komunikasi massa artinya bahwa media menyajikan fakta yang digunakan oleh masyarakat untuk bergerak ke seluruh dunia. Informasi yang disebarkan melalui komunikasi massa tidak bersifat obyektif dan tanpa bias.
3. Sensasionalisasi
Menurut fungsi sensasionalisasi pada komunikasi massa, artinya bahwa media lebih mengedepankan pesan yang paling sensasional untuk meraih gairah dari konsumen.
4. Hiburan
Komunikasi massa juga memiliki fungsi sebagai hiburan, contohnya adalah komunikasi massa yang disebarkan melalui majalah, televisi, berita online dan lainnya yang menyajikan beragam informasi atau pesan menghibur untuk khalayak ramai.
Fungsi dari komunikasi massa yang keempat ini, lebih terasa dibandingkan fungsi komunikasi massa yang lainnya. Terutama ketika internet mulai berkembang dan banyak komunikan menyebarkan pesan menghibur melalui beragam media massa yang mudah diakses khalayak umum.
5. Penularan atau penyebaran
Komunikasi massa yang menggunakan media massa memiliki fungsi menjadi ‘wahana’ atau sarana penularan yang membantu menyampaikan norma, aturan, nilai hingga kebiasaan budaya. Media massa memiliki peran penting dalam proses sosialisasi serta penyebaran informasi.
6. Mobilisasi
Fungsi dari komunikasi massa yang keenam adalah untuk memobilisasi masyarakat yang selama ini berada dalam masa krisis. Contohnya adalah ketika terjadi suatu peristiwa yang menimpa sebuah kota di negara.
Dalam hal tersebut, media massa memiliki peran untuk memobilisasi khalayak umum agar ikut merasakan pengalaman atau peristiwa tersebut hingga memunculkan perasaan bahwa peristiwa tersebut ikut terjadi padanya karena terjadi di negara yang ia tinggali.
7. Validasi
Fungsi terakhir dari komunikasi massa adalah sebagai validasi atas status maupun norma individu, organisasi, gerakan serta produk tertentu. Validasi orang maupun kelompok tertentu memiliki fungsi untuk dapat menegakkan norma sosial.
Media massa dalam komunikasi massa dapat melakukan validasi atas norma budaya tertentu sambil menghilangkan perbedaan, serta variasi dari norma yang ada.
Tujuh fungsi komunikasi massa membuat Mc Luhan dan Fiore berpendapat bahwa komunikasi massa perlu direfleksikan kehadirannya dalam hidup setiap masyarakat. Terutama ketika media-media komunikasi massa kini telah semakin berkembang.
Model Proses Komunikasi Massa
1. Hypodermic Needle Model
Dari media massa langsung kepada mass audiens. Media massa diibaratkan sebagai sebuah jarum suntik besar yang memiliki kapasitas sebagai Stimulus yang amat kuat dan menghasilkan respons yang kuat, spontan, otomatis serta reflektif .
Model ini disebut juga sebagai bullet theory yang tidak melihat adanya intervening variable. Media massa memiliki kekuatan yang laur biasa dapat mempengaruhi ide ke dalam orang yang tidak berdaya.
Mass audiens dianggap sebagai atom yang satu sama lain tidak saling berhubungan dan hanya berhubungan dengan media massa Model ini timbul pada tahun 1930 an dan puncaknya menjelang PD II yang mana kehadiran media cetak.
2. Two step flow model
Model Alir Dua Tahap ini menyatakan bahwa pesan media massa tidak seluruhnya mencapai mass audience secara langsung tetapi sebagian besar secara bertahap. Tahap pertama dari media massa kepada orang-oang tertentu di antara mass audience (opinion leaders) yang bertindak selaku gate keepers.
Kemudian ia akan menyampaikan pesan kepada anggota mass audience yang lain. Opinion leaders dan follower secara keseluruhan adalah mass audience Model ini terutama dikembangkan sebagai studi klasik tentang perilaku memilih dalam kasus pemilihan Presiden AS tahun 1940an.
3. One Step flow models
Model ini merupakan bentuk revisi terhadap two-steps model dan merupakan hasil pemurnian hypodermic needle sbb: One step flow models mengakui bahwa media massa bukanlah all powerfull dan tidak setiap media massa mempunyai kekuatan yang sama.
Aspek seleksi penyaringan dari audience mempengaruhi dampak pesan. Ada kemungkinan timbulnya reaksi atau efek yang berbeda di audience penerima terhadap pesan media yang sama. Pada model ini diakui adanya heterogenitas mass audience.
4. Multi step flow model
Model merupakan gabungan dari semua model. Model ini menyatakan bahwa audience bisa memperoleh pesan secara langsung dari media massa ataupun dari sumber yang lain sebagai tangan kedua, ketiga dst. Model ini yang paling sedikit keterbatasannya bila dibanding model lain.
Efek Komunikasi Massa
Setiap proses komunikasi mempunyai dampak atau hasil akhir yang disebut dengan efek. Efek muncul dari seseorang yang menerima pesan komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
Menurut Donald K. Robert, efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Oleh karena fokusnya pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan media massa (Ardianto, 2004:48).
Menurut Onong Uchyana Effendy (2006), yang termasuk dalam efek komunikasi massa adalah:
1. Efek Kognitif (Cognitive effect) –pengetahuan.
2. Efek Afektif (Affective effect) –perasaan, emosi.
3. Efek Konatif atau Efek Behavioral (Behavioral effect) –perilaku.
Model-Model Efek Komunikasi Massa Werner Severin dan James Tankard Jr.
1. Model teori peluru (bullet theory model)
Teori ini dikenal dengan teori hypodermic needleatau Stimulus Respons yang mekanistis, media massa memiliki pengaruh besar atas mass audience.
2. Model effek terbatas (limited effects model)
Model ini muncul sekitar tahun 1940 an. Menurut model ini komunikasi massa hanya akan efektif apabila dikombinasikan penggunaannya dengan komunikasi antar pribadi antara opinion leader dengan followernya.
Komunikasi hanya efektif dalam informasi pengetahuan dan kesadaran dasar, tetapi kurang efektif untuk mengubah opini khusus atau untuk mengubah sikap dan perilaku.
3. Model efek moderat (moderate effects model)
Model ini hasil riset pada tahun 1960 – 1970 an yang menggunakan pendekatan pada posisi audiens dan pola komunikasinya.
4. Model efek kuat
Komunikasi dapat mewujudkan powerfull effect apabila digunakan dalam program-program yang terencana dengan menggunakan prinsip mengulang-ulang (redudancy) dan fokus pada audiens yang ditargetkan, tujuan komunikasi dirumuskan secara khusus.
Dari berbagai sumber yang relevan
Download
7. Umpan Balik Tertunda
Komunikasi massa memiliki umpan balik yang tertunda (delayed). Hal tersebut dikarenakan prosesnya yang tidak secara langsung bertatap muka antara komunikator dan komunikan. Feedback dari komunikan dapat dilakukan menggunakan pesawat telepon, email, sms, dll (itu dikatakan tertunda atau tidak langsung).
Elizabeth Noelle Neuman (1983:92) menyebutkan empat tanda pokok dalam komunikasi massa:
1. Komunikasi massa bersifat tidak langsung.
2. Komunikasi massa bersifat satu arah.
3. Komunikasi massa bersifat terbuka.
4. Memiliki publik yang secara geografis tersebar.
Nurudin dalam Pengantar Komunikasi Massa (2004: 19) menyebutkan ciri-ciri dari komunikasi massa sebagai berikut:
1. Komunikator Melembaga
2. Komunikasi dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
3. Pesannya Bersifat Umum.
4. Komunikasi Berlangsung Satu Arah
5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan
6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis
7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper.
Proses dan Unsur Komunikasi Massa
Proses dan Unsur Komunikasi Massa terangkum dalam rumusan komunikasi Harold Lasswell yang dikenal dengan Lasswell Formula: 1. Who: komunikator (lembaga, organisasi, instituzionalized person)
2. Says what: publicy, rapid, transient
3. Which channel: media
4. To whom: komunikan (intended audience, un intended audience) dengan karakteristik large, heterogen, anonim.
5. With what effect: respons audiens, delayed.
Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi massa tidak hadir hanya untuk meraih satu tujuan saja, terutama dengan beragam evolusi yang terjadi, komunikasi massa menjadi memiliki peran yang meningkat dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Wright, ada tujuh fungsi dari komunikasi massa yang salah satunya adalah untuk menawarkan wawasan mengenai peran manusia atau masyarakat dalam kehidupan.
1. Pengawasan
Komunikasi massa memiliki fungsi pengawasan yang menjadi mata maupun telinga untuk masyarakat yang mencari informasi tentang suatu hal. Contohnya adalah internet dan surat kabar yang kini menjadi salah satu sarana untuk setiap individu mencari informasi penting, mulai dari informasi mengenai cuaca, isu terkini dan bahkan gosip.
Kini, masyarakat lebih mengandalkan komunikasi massa untuk mengakses informasi secara mudah dan cepat.
2. Korelasi
Fungsi korelasi dalam komunikasi massa artinya bahwa media menyajikan fakta yang digunakan oleh masyarakat untuk bergerak ke seluruh dunia. Informasi yang disebarkan melalui komunikasi massa tidak bersifat obyektif dan tanpa bias.
3. Sensasionalisasi
Menurut fungsi sensasionalisasi pada komunikasi massa, artinya bahwa media lebih mengedepankan pesan yang paling sensasional untuk meraih gairah dari konsumen.
4. Hiburan
Komunikasi massa juga memiliki fungsi sebagai hiburan, contohnya adalah komunikasi massa yang disebarkan melalui majalah, televisi, berita online dan lainnya yang menyajikan beragam informasi atau pesan menghibur untuk khalayak ramai.
Fungsi dari komunikasi massa yang keempat ini, lebih terasa dibandingkan fungsi komunikasi massa yang lainnya. Terutama ketika internet mulai berkembang dan banyak komunikan menyebarkan pesan menghibur melalui beragam media massa yang mudah diakses khalayak umum.
5. Penularan atau penyebaran
Komunikasi massa yang menggunakan media massa memiliki fungsi menjadi ‘wahana’ atau sarana penularan yang membantu menyampaikan norma, aturan, nilai hingga kebiasaan budaya. Media massa memiliki peran penting dalam proses sosialisasi serta penyebaran informasi.
6. Mobilisasi
Fungsi dari komunikasi massa yang keenam adalah untuk memobilisasi masyarakat yang selama ini berada dalam masa krisis. Contohnya adalah ketika terjadi suatu peristiwa yang menimpa sebuah kota di negara.
Dalam hal tersebut, media massa memiliki peran untuk memobilisasi khalayak umum agar ikut merasakan pengalaman atau peristiwa tersebut hingga memunculkan perasaan bahwa peristiwa tersebut ikut terjadi padanya karena terjadi di negara yang ia tinggali.
7. Validasi
Fungsi terakhir dari komunikasi massa adalah sebagai validasi atas status maupun norma individu, organisasi, gerakan serta produk tertentu. Validasi orang maupun kelompok tertentu memiliki fungsi untuk dapat menegakkan norma sosial.
Media massa dalam komunikasi massa dapat melakukan validasi atas norma budaya tertentu sambil menghilangkan perbedaan, serta variasi dari norma yang ada.
Tujuh fungsi komunikasi massa membuat Mc Luhan dan Fiore berpendapat bahwa komunikasi massa perlu direfleksikan kehadirannya dalam hidup setiap masyarakat. Terutama ketika media-media komunikasi massa kini telah semakin berkembang.
Model Proses Komunikasi Massa
1. Hypodermic Needle Model Dari media massa langsung kepada mass audiens. Media massa diibaratkan sebagai sebuah jarum suntik besar yang memiliki kapasitas sebagai Stimulus yang amat kuat dan menghasilkan respons yang kuat, spontan, otomatis serta reflektif .
Model ini disebut juga sebagai bullet theory yang tidak melihat adanya intervening variable. Media massa memiliki kekuatan yang laur biasa dapat mempengaruhi ide ke dalam orang yang tidak berdaya.
Mass audiens dianggap sebagai atom yang satu sama lain tidak saling berhubungan dan hanya berhubungan dengan media massa Model ini timbul pada tahun 1930 an dan puncaknya menjelang PD II yang mana kehadiran media cetak.
2. Two step flow model
Model Alir Dua Tahap ini menyatakan bahwa pesan media massa tidak seluruhnya mencapai mass audience secara langsung tetapi sebagian besar secara bertahap. Tahap pertama dari media massa kepada orang-oang tertentu di antara mass audience (opinion leaders) yang bertindak selaku gate keepers.
Kemudian ia akan menyampaikan pesan kepada anggota mass audience yang lain. Opinion leaders dan follower secara keseluruhan adalah mass audience Model ini terutama dikembangkan sebagai studi klasik tentang perilaku memilih dalam kasus pemilihan Presiden AS tahun 1940an.
3. One Step flow models
Model ini merupakan bentuk revisi terhadap two-steps model dan merupakan hasil pemurnian hypodermic needle sbb: One step flow models mengakui bahwa media massa bukanlah all powerfull dan tidak setiap media massa mempunyai kekuatan yang sama.
Aspek seleksi penyaringan dari audience mempengaruhi dampak pesan. Ada kemungkinan timbulnya reaksi atau efek yang berbeda di audience penerima terhadap pesan media yang sama. Pada model ini diakui adanya heterogenitas mass audience.
4. Multi step flow model
Model merupakan gabungan dari semua model. Model ini menyatakan bahwa audience bisa memperoleh pesan secara langsung dari media massa ataupun dari sumber yang lain sebagai tangan kedua, ketiga dst. Model ini yang paling sedikit keterbatasannya bila dibanding model lain.
Efek Komunikasi Massa
Setiap proses komunikasi mempunyai dampak atau hasil akhir yang disebut dengan efek. Efek muncul dari seseorang yang menerima pesan komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Menurut Donald K. Robert, efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Oleh karena fokusnya pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan media massa (Ardianto, 2004:48).
Menurut Onong Uchyana Effendy (2006), yang termasuk dalam efek komunikasi massa adalah:
1. Efek Kognitif (Cognitive effect) –pengetahuan.
2. Efek Afektif (Affective effect) –perasaan, emosi.
3. Efek Konatif atau Efek Behavioral (Behavioral effect) –perilaku.
Model-Model Efek Komunikasi Massa Werner Severin dan James Tankard Jr.
1. Model teori peluru (bullet theory model)
Teori ini dikenal dengan teori hypodermic needleatau Stimulus Respons yang mekanistis, media massa memiliki pengaruh besar atas mass audience.
2. Model effek terbatas (limited effects model)
Model ini muncul sekitar tahun 1940 an. Menurut model ini komunikasi massa hanya akan efektif apabila dikombinasikan penggunaannya dengan komunikasi antar pribadi antara opinion leader dengan followernya.
Komunikasi hanya efektif dalam informasi pengetahuan dan kesadaran dasar, tetapi kurang efektif untuk mengubah opini khusus atau untuk mengubah sikap dan perilaku.
3. Model efek moderat (moderate effects model)
Model ini hasil riset pada tahun 1960 – 1970 an yang menggunakan pendekatan pada posisi audiens dan pola komunikasinya.
4. Model efek kuat
Komunikasi dapat mewujudkan powerfull effect apabila digunakan dalam program-program yang terencana dengan menggunakan prinsip mengulang-ulang (redudancy) dan fokus pada audiens yang ditargetkan, tujuan komunikasi dirumuskan secara khusus.
Dari berbagai sumber yang relevan
Download
Post a Comment