Kerusuhan Etnis di Lampung Selatan 2012: Latar Belakang, Kronologi, Dampak, dan Pasca Kerusuhan
Apa itu Kerusuhan Etnis di Lampung Selatan 2012?
Kerusuhan Etnis di Lampung Selatan 2012 adalah serangkaian kerusuhan yang terjadi di Lampung Selatan pada tanggal 27-29 Oktober 2012.
Kerusuhan ini sebenarnya bermula dari program transmigrasi yang diadakan pemerintah, ketika warga asal Bali masuk ke Lampung dan ditempatkan di Lampung Selatan.
Di Lampung Selatan, mereka kemudian mendirikan perkampungan Balinuraga, Baliagung, dan Balinapal.
Baca Juga: Pengertian Kelompok Etnis atau Suku Bangsa, Identitas, Perubahan, Contoh dan Jenisnya
Konflik kemudian mencuat setelah dua gadis dari penduduk Desa Agom, Lampung Selatan, terjatuh dari motor yang kemudian dibantu oleh warga Desa Balinuraga.
Ketika membantu, terjadi kesalahpahaman di antara keduanya. Warga Desa Balinuraga dianggap membantu korban sembari melakukan pelecehan.
Akibatnya, terjadi bentrokan antara warga Desa Agom dengan Desa Balinuraga.
Kejadian ini mengakibatkan 14 orang tewas, ratusan rumah dan puluhan kendaraan bermotor rusak.
Bentrokan ini juga menyebabkan ratusan orang dari desa Balinuraga mengungsi.
Latar Belakang Kerusuhan Etnis di Lampung Selatan 2012
Kerusuhan ini disebabkan dua gadis dari penduduk Desa Agom terjatuh dari motor, kemudian dibantu oleh warga Desa Balinuraga dan terjadi kesalahpahaman, karena saat warga Balinuraga membantu korban diikuti pelecehan terhadap korban.
Baca Juga: Konflik Etnis: Pengertian, Faktor Pemicu, Contoh, dan Konflik Etnis di Indonesia
Kesalahpahaman yang disebabkan isu pelecahan ini mengakibatkan kemarahan dari warga desa Agom kepada warga desa Balinuraga.
Kronologi Kejadian Kerusuhan Etnis di Lampung Selatan 2012
Kronologi terjadinya konflik tanggal 27 Oktober hingga 29 Oktober 2012 disebabkan kesalahpahaman.
Saat itu, terdapat sekitar 10 pemuda dari Desa Balinuraga sedang bersepeda melintas di jalan menuju ke sebuah desa.
Dari arah berlawanan, tanpa sengaja rombongan ini menyerempet pengendara motor yang sedang dinaiki oleh dua orang gadis. Kedua gadis ini adalah warga Desa Agom.
Setelah kecelakaan terjadi, para pemuda berniat untuk menolong kedua gadis tersebut. Ketika sedang menolong, para pemuda ini harus menyentuh mereka yang justru menimbulkan kesalahpahaman.
Warga lain yang melihat kejadian tersebut beranggapan bahwa para pemuda ini sedang melecehkan kedua gadis itu.
Buntut dari kesalahpahaman tersebut adalah warga Balinuraga didatangi oleh sekitar 50 orang dari Desa Agom dengan membawa senjata tajam.
Bentrokan terjadi pada Sabtu malam, 27 Oktober 2012. Sebanyak lebih dari 500 orang warga Desa Agom menyerang pemukiman warga suku Bali di Desa Balinuraga.
Akibat penyerangan tersebut, satu kios obat-obatan dan kelontong milik Made Sunarya terbakar. Masih belum berakhir, bentrokan kedua terjadi pada 28 Oktober 2012 pukul 01.00 WIB.
Massa dari warga Lampung berjumlah lebih dari 200 orang merusak dan membakar rumah milik Saudara Wayan Diase.
Kemudian, pukul 09.30 WIB, terjadi bentrok antara massa suku Lampung dengan masa suku Bali di Desa Sidorejo. Akibatnya, tiga orang meninggal dunia. Mereka adalah Yahya, Marhadan, dan Alwi.
Sedangkan empat warga lainnya mengalami luka-luka karena senjata tajam dan senapan angin, yaitu Ramli, Syamsudin, Ipul, dan Mukmin.
Kemudian, bentrokan terakhir terjadi pada 29 Oktober 2012. Pukul 14.00 WIB, massa Desa Agom berhasil memasuki Desa Balinuraga dengan menyusup melalui kebun dan sawah.
Setelah itu, massa suku Lampung segera melakukan penyerangan. Mereka membakar sejumlah rumah warga Desa Agom.
Akibat Kerusuhan Etnis di Lampung Selatan 2012
Bentrokan ini menyebabkan 14 orang tewas. Selain itu, ratusan rumah dan puluhan kendaraan bermotor rusak. Bentrokan yang terjadi sejak 27 Oktober hingga 29 Oktober 2012 ini menyebabkan ratusan orang dari Desa Balinuraga mengungsi.
Pasca Kerusuhan Etnis di Lampung Selatan 2012
Pascakerusuhan, warga Desa Agom dan Desa Balinuraga melakukan kesepakatan damai untuk tidak saling menuntut secara hukum. Dalam kesepakatan perdamaian tercatat 10 poin perdamaian.
Pada hari Jumat, 23 November 2012, kedua kelompok etnis tersebut mencapai kesepakatan dengan menandatangani surat permohonan maaf dan mengajukan kesepakatan damai melalui Deklarasi Perdamaian.
10 poin Kesepakatan itu antara lain:
1. Kedua belah pihak sepakat menjaga keamanan, ketertiban, kerukunan, keharmonisan, kebersamaan, dan perdamaian antarsuku di Lampung Selatan.
2. Sepakat tidak mengulangi tindakan-tindakan anarkisme yang mengatasnamakan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
3. Perselisihan atau pertikaian dan perkelahian yang disebabkan permasalahan pribadi, kelompok, atau golongan agar diselesaikan secara langsung oleh orang tua, ketua kelompok, atau pimpinan golongan.
4. Apabila proses tersebut tidak berjalan semestinya, akan diselesaikan secara musyawarah, mufakat, dan kekeluargaan oleh tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, serta aparat pemerintahan desa setempat.
5. Jika langkah itu tidak selesai, diserahkan ke pihak berwajib untuk diproses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Kedua belah pihak bersedia melakukan pembinaan apabila ditemukan warga yang melakukan tindakan yang berpotensi menimbulkan permusuhan dan kerusuhan, dengan ancaman sanksi dikeluarkan dari wilayah Kabupaten Lampung Selatan.
7. Sanksi pengusiran juga berlaku bagi suku Lampung dan seluruh suku di wilayah Kabupaten Lampung Selatan.
8. Kedua belah pihak berjanji tidak akan menuntut dan melakukan tindakan hukum atas akibat bentrokan 27-29 Oktober 2012. Aparat kepolisian menghentikan seluruh proses hukum terkait dengan bentrokan itu.
9. Warga suku Bali, khususnya yang berada di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, harus mampu hidup bersosialisasi dan hidup berdampingan dengan seluruh suku yang ada di Kabupaten Lampung Selatan, terutama dengan masyarakat yang ada di perbatasan dengan Desa Balinuraga.
10. Kedua belah pihak berkewajiban mensosialisasikan isi perjanjian perdamaian ke lingkungan masing-masing.
Sumber:
https://id.wikipedia.org
https://www.kompas.com
https://www.kompasiana.com
dan sumber lain yang relevan
Download
Post a Comment