Invasi Teluk Babi: Sejarah, Latar Belakang, Kronologi, dan Dampaknya
Sejarah Invasi Teluk Babi
Invasi Teluk Babi adalah operasi militer rahasia yang dilakukan Amerika Serikat pada 17 April 1961 untuk menggulingkan pemerintahan Fidel Castro di Kuba. Sesuai dengan pantai di Teluk Babi tempat pendaratan pasukan penyerbu.
Invasi ini direncanakan dan didanai oleh Amerika Serikat dan dilakukan oleh orang-orang Kuba di pembuangan di Kuba barat daya untuk menggulingkan pemerintahan Fidel Castro pada 1961.
Peristiwa ini menandai klimaks tindakan anti Kuba oleh AS. Ketegangan AS-Kuba telah bertumbuh sejak Castro menggulingkan rezim diktator militer sayap kanan Jenderal Fulgencio Batista yang didukung AS pada 1 Januari 1959.
Baca Juga: Krisis Rudal Kuba: Sejarah, Kronologi, dan Akhirnya
Pemerintahan Eisenhower dan Kennedy telah menilai bahwa pergeseran Castro kepada Uni Soviet tidak bisa diterima, dan karena itu mereka berusaha menggulingkannya. Namun, invasi ini gagal total dan ternyata menjadi noda internasional bagi pemerintahan Kennedy.
Berikut beberapa Point penting:
1. Nama: Invasi Teluk Babi adalah operasi militer rahasia yang dilakukan Amerika Serikat pada 17 April 1961 untuk menggulingkan pemerintahan Fidel Castro di Kuba.
2. Tujuan: Mendirikan pemerintahan nonkomunis di Kuba yang bersahabat dengan Amerika Serikat
3. Pelaksana: Sekitar 1.500 orang buangan Kuba yang menentang Castro
4. Lokasi: BahÃa de Cochinos (Teluk Babi), di pantai barat daya Kuba
5. Hasil: Gagal total
Invasi Teluk Babi merupakan klimaks dari tindakan anti Kuba oleh Amerika Serikat. Beberapa alasan kegagalan invasi ini, antara lain:
1. Perencanaan dan pelaksanaan yang buruk oleh CIA
2. CIA meremehkan kekuatan militer Kuba dan tingkat dukungan rakyat terhadap Castro
Latar Belakang Invasi Teluk Babi
Kuba merupakan sebuah negara kepulauan yang terletak di Amerika Tengah. Secara geografis, Kuba berbatasan langsung dengan Meksiko di sebelah Barat dan Amerika Serikat di sebelah Utara.
Pada masa Perang Dingin, kedekatan geografis Kuba dengan Amerika Serikat tidak diikuti dengan kedekatan hubungan politis. Kuba di bawah pimpinan Fidel Castro menerapkan kebijakan sosialis-komunis yang bertentangan dengan ideologi liberalis Amerika Serikat.
Selain itu, Fidel Castro juga lebih sering menjalin kedekatan dengan negara-negara Blok Timur.
Munculnya rezim komunis di Kuba mengancam eksistensi Amerika Serikat selama Perang Dingin. Pada tahun 1961, Amerika Serikat melakukan upaya Invasi Teluk Babi untuk meruntuhkan pengaruh Komunis di Kuba.
Baca Juga: Revolusi Kuba: Pengertian, Sejarah, Latar Belakang, Proses, dan Akhir Jalannya Revolusi Kuba
Berikut faktor-faktor yang menjadi latar belakang Invasi Teluk Babi:
1. Kekhawatiran Amerika Serikat terhadap rezim komunis Fidel Castro yang bakal mendorong adanya revolusi-revolusi komunis di negara-negara Amerika Latin lain
2. Fidel Castro menasionalisasi seluruh aset dan perusahaan Amerika Serikat di Kuba
3. Amerika Serikat menerapkan embargo komoditas perdagangan dari Kuba
4. Sikap Fidel Castro yang mengecam intervensi Amerika Serikat terhadap negara-negara berkembang di dunia
Kronologi Invasi Teluk Babi
Konflik antara Kuba dan Amerika Serikat berawal dari pidato Fidel Castro dalam sidang umum PBB di New York pada September 1960. Pada pidatonya yang berlangsung lebih dari empat jam itu, Fidel Castro mengkritik habis-habisan kebijakan intervensi Amerika Serikat di negara-negara berkembang.
Amerika Serikat merespons pidato Fidel Castro dengan melakukan embargo ekonomi terhadap Kuba. Di sisi lain, Kuba mengambil alih 383 perusahaan swasta dan menasionalisasi 166 perusahaan Amerika Serikat melalui kebijakan Institut Nasional untuk Pembaharuan Agraria (INRA).
Pada bulan Januari 1961, Fidel Castro memerintahkan kedutaan besar Amerika Serikat di Kuba untuk mengurangi 200 anggota stafnya. Selanjutnya, Amerika Serikat mengakhiri hubungan diplomatik dengan Kuba.
Dalam buku Riwayat Pemberontakan El Comandante Fidel Castro (2013) karya Wahyu Budi N, Invasi Teluk Babi yang dilakukan Amerika Serikat terinspirasi dari ‘’Skenario Guatemala’’. Dalam Skenario tersebut Central Intelligence of America (CIA) memanfaatkan para pelarian (masyarakat) Guatemala untuk menggulingkan presiden Jacobo Arbenz.
CIA melakukan empat aksi dalam persiapan Invasi Teluk Babi, yakni:
1. Membentuk kelompok oposisi di pengasingan dengan slogan perbaikan revolusi yang dikhianati
2. Menciptakan stasiun radio dengan sinyal medium agar bisa ditangkap oleh Kuba Selatan
3. Menciptakan intelejensi dan organisasi aksi rahasia di Kuba yang responsif terhadap arahan oposisi di daerah pengasingan
4. Melakukan pelatihan paramiliter di luar Kuba
Dalam buku Invasi Teluk Babi: Simbol Kemenangan Castro terhadap Amerika Serikat (2007) Michel Gonzales, Invasi Teluk Babi mulai dilancarkan pada tanggal 17 April 1961. Pasukan oposisi yang telah dilatih CIA menyerang rezim Fidel Castro dari medan laut.
Namun, penyerangan tersebut dapat digagalkan dengan serangan udara pasukan Fidel Castro. Pada akhirnya, Amerika Serikat mengalami kegagalan yang sangat memalukan dalam Invasi Teluk Babi tahun 1961.
Kegagalan upaya invasi ini telah dianalisis sebagai kasus ideal tentang pemikiran kelompok dan pengambilan keputusan yang buruk.
Yang lain, khususnya orang-orang Amerika-Kuba, memandang masalah ini sebagai keputusan kebijakan oleh pemerintah Kennedy untuk menyingkirkan para pelarian Kuba yang mengganggu, dan pandangan ini menimbulkan akibat yang berkepanjangan, dan yang kini menguntungkan Partai Republik.
Dalam perdebatan-perdebatan di Dewan Keamanan PBB, upaya Kuba untuk mengutuk AS sebagai agresor gagal karena veto Amerika.
Baca Juga: Hak Veto di PBB: Pengertian, Pemilik, Isi, Sejarah, dan Contoh Penggunaannya
Dampak Invasi Teluk Babi
Menurut banyak sejarawan, CIA dan brigade pengasingan Kuba percaya bahwa Presiden Kennedy pada akhirnya akan mengizinkan militer Amerika untuk campur tangan di Kuba atas nama mereka.
Namun, presiden itu bertekad: Meskipun ia tidak ingin "menyerahkan Kuba kepada komunis," katanya, ia tidak akan memulai pertikaian yang dapat berakhir dengan Perang Dunia III.
Upayanya untuk menggulingkan Castro tidak pernah berhasil—pada bulan November 1961, Kennedy menyetujui Operasi Mongoose, sebuah kampanye spionase dan sabotase—tetapi tidak pernah sampai memicu perang langsung.
Pada tahun 1962, Krisis Rudal Kuba semakin mengobarkan ketegangan antara Amerika Serikat, Kuba, dan Soviet.
Berikut beberapa dampak invasi Teluk Babi, antara lain:
1. Memperkuat dukungan bagi pemerintahan Castro
2. Mempercepat hubungan Castro dengan Uni Soviet
3. Uni Soviet mulai menempatkan senjata nuklir di Kuba pada Oktober 1962
4. Invasi ini menimbulkan kemarahan Uni Soviet dan rakyat Kuba
Sumber:
https://id.wikipedia.org
https://www.kompas.com
https://www-history-com.
Dan sumber lain yang relevan
Download
Post a Comment