Ho Chi Minh: Biografi, Perjuangan, dan Akhir Kehidupannya

Table of Contents

Ho Chi Minh
Siapa itu Ho Chi Minh?

Ho Chi Minh adalah seorang tokoh revolusi dan negarawan Vietnam, yang kemudian menjadi Perdana Menteri (1954) dan Presiden Vietnam Utara (1954–1969). Selain itu, Ho Chi Minh merupakan salah satu politisi yang paling berpengaruh pada abad-20.

Ho Chi Minh memimpin gerakan nasionalis Vietnam selama lebih dari tiga dekade, pertama-tama melawan Jepang, kemudian penjajah Prancis, dan kemudian Vietnam Selatan yang didukung AS. Ia menjabat sebagai Presiden Vietnam Utara dari tahun 1954 hingga wafatnya.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Perang Vietnam

Kota Saigon yang dulunya merupakan ibu kota Vietnam Selatan, diganti menjadi kota Ho Chi Minh untuk mengenang jasanya.

Biografi Ho Chi Minh

Ho Chi Minh (nama aslinya Nguyen That Thanh) lahir pada tanggal 19 Mei 1890 di Hoang Tru di Vietnam bagian tengah. Saat itu, Vietnam merupakan koloni Prancis, yang dikenal sebagai Indo-Cina Prancis, tetapi di bawah kekuasaan kaisar.

Ayah Ho bekerja di istana kekaisaran tetapi dipecat karena mengkritik kekuasaan kolonial Prancis. Pada tahun 1911, Ho bekerja di kapal Prancis dan bepergian ke berbagai tempat. Ia tinggal di London dan Paris, dan menjadi anggota pendiri partai komunis Prancis.

Pada tahun 1923, ia mengunjungi Moskow untuk mengikuti pelatihan di Komintern, sebuah organisasi yang dibentuk oleh Lenin untuk mendorong revolusi di seluruh dunia.

Ia melakukan perjalanan ke Tiongkok selatan untuk mengorganisasi gerakan revolusioner di antara para pengungsi Vietnam, dan pada tahun 1930 mendirikan Partai Komunis Indo-Tiongkok (ICP). Ia menghabiskan tahun 1930-an di Uni Soviet dan Tiongkok.

Perjuangan Ho Chi Minh

Pendirian Viet Minh dan Vietnam Utara

Setelah invasi Jepang ke Indo-Cina pada tahun 1941, Ho kembali ke tanah air dan mendirikan Viet Minh, gerakan kemerdekaan yang didominasi komunis, untuk melawan Jepang. Ia mengadopsi nama Ho Chi Minh, yang berarti 'Pembawa Cahaya'.

Pada akhir Perang Dunia Kedua, Viet Minh mengumumkan kemerdekaan Vietnam. Prancis menolak melepaskan koloni mereka dan pada tahun 1946, perang pecah. Setelah delapan tahun perang, Prancis dipaksa menyetujui perundingan damai di Jenewa.

Negara itu terbagi menjadi wilayah utara yang komunis dan wilayah selatan yang nonkomunis dan Ho menjadi presiden Vietnam Utara. Ia bertekad untuk menyatukan kembali Vietnam di bawah pemerintahan komunis.

Perang dengan Amerika Serikat

Pada awal tahun 1960-an, gerilyawan yang didukung Vietnam Utara, Vietcong, menyerang pemerintah Vietnam Selatan. Karena khawatir akan penyebaran komunisme, Amerika Serikat memberikan dukungan yang semakin besar kepada Vietnam Selatan.

AS terus meningkatkan dukungannya terhadap Vietnam Selatan, mengirimkan bantuan ekonomi dan–mulai Desember 1961–pasukan militer.

Serangan udara Amerika terhadap Vietnam Utara dimulai pada tahun 1965, dan pada bulan Juli 1966, Ho mengirim pesan kepada rakyat negara itu bahwa "tidak ada yang lebih berharga di hati orang Vietnam selain kemerdekaan dan pembebasan." Ini menjadi motto perjuangan Vietnam Utara.

Setelah Serangan Tet Vietnam Utara pada awal tahun 1968, Presiden AS Lyndon Johnson membuat keputusan untuk menghentikan eskalasi perang dan menyerukan dimulainya perundingan perdamaian.

Konflik tersebut masih berlangsung hingga tanggal 2 September 1969, ketika Ho Chi Minh meninggal di Hanoi pada usia 79 tahun. Pasukan AS terakhir meninggalkan Vietnam pada bulan Maret 1973.

Jatuhnya Saigon

Pada tanggal 29 April 1975, "White Christmas" diputar dari radio di seluruh Saigon, sebagai tanda bagi warga Amerika untuk mengevakuasi ibu kota. Tujuh ribu orang, terutama warga Amerika dan Vietnam Selatan, dievakuasi dari kota tersebut.

Pada tanggal 30 April 1975 , beberapa orang Amerika terakhir yang masih berada di Vietnam Selatan diterbangkan keluar dari negara itu saat Saigon jatuh ke tangan pasukan komunis.

Kolonel Vietnam Utara Bui Tin, yang menerima penyerahan Vietnam Selatan di kemudian hari, berkata, “Anda tidak perlu takut; di antara orang Vietnam tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah. Hanya orang Amerika yang kalah.” Hari itu, Saigon berganti nama menjadi Kota Ho Chi Minh.

Perang Vietnam adalah perang asing terpanjang dan paling tidak populer dalam sejarah AS dan menelan korban 58.000 nyawa warga Amerika dan sebanyak dua juta tentara dan warga sipil Vietnam tewas.

Akhir Kehidupannya

Ho Chi Minh mengalami kesehatan yang buruk sejak pertengahan 1960-an dan meninggal pada tanggal 2 September 1969. Ketika Komunis merebut ibu kota Vietnam Selatan, Saigon, pada tahun 1975, mereka mengganti namanya menjadi Kota Ho Chi Minh untuk menghormatinya.

Sumber:
https://id.wikipedia.org
https://www-bbc-co-uk
https://www-history-com
dan sumber lain yang relevan

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment