Revolusi Melati di Tunisia: Sejarah, Latar Belakang, dan Kronologinya
Sejarah Revolusi Melati di Tunisia
Revolusi Melati adalah gerakan perlawanan masyarakat yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan otoriter di Tunisia. Keberhasilan gerakan tersebut kemudian memicu gelombang protes serupa di seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara yang dikenal sebagai Arab Spring.
Unjuk rasa Tunisia berlangsung di berbagai kota di Tunisia membuat Presiden Zine El Abidine Ben Ali mundur dari jabatannya pada 14 Januari 2011 setelah 23 tahun berkuasa. Pengunjuk rasa memprotes kenaikan harga pangan dan bahan bakar, pengangguran, korupsi, dan kebebasan berbicara.
Rangkaian unjuk rasa ini dimulai Desember 2010 setelah seorang pedagang buah dan sayur membakar dirinya sendiri sesudah polisi menyita dagangannya dengan alasan tidak memiliki izin. Peristiwa ini merupakan gejolak sosial dan politik paling dramatis dalam tiga dekade terakhir dan telah mengakibatkan sejumlah kematian dan kerusakan.
Latar Belakang Revolusi Melati di Tunisia
Pemerintahan Zainal Abidin Ben Ali yang telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun di Tunisia menimbulkan berbagai masalah. Permasalahan tersebut akhirnya memuncak dan menyebabkan pecahnya Revolusi Melati.
Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi Revolusi Melati di antaranya,
1. Kesenjangan sosial dan angka pengangguran yang tinggi di Tunisia.
2. Korupsi dan penyalahgunaan wewenang dari pejabat dan keluarga rezim.
3. Pemerintahan Rezim Zainal Abidin Ben Ali di Tunisia yang telah berlangsung lebih dari 20 tahun memerintah secara otoriter dan banyak melakukan pelanggaran HAM.
4. Masyarakat Tunisia ingin mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis.
Kronologi Revolusi Melati di Tunisia
Dalam buku Sejarah Timur Tengah Jilid 2 (2013) karya Isawati, Revolusi Melati berawal dari sebuah aksi bakar diri seorang pemuda Tunisia bernama Muhammad Bouzizi. Aksi tersebut merupakan bentuk ekspresi keputusasaan Bouzizi atas sikap represif dan ketidakadilan rezim Zainal Abidin Ben Ali.
Aksi bakar diri Bouzizi membangkitkan semangat perlawanan masyarakat Tunisia terhadap rezim Zainal Abidin Ben Ali.
Pada akhir tahun 2010, muncul banyak demonstrasi masyarakat yang menuntut mundurnya rezim Zainal Abidin Ben Ali. Bahkan, kalangan pejabat dan militer Tunisia turut melakukan protes terhadap Zainal Abidin Ben Ali.
Dalam jurnal Agama dan Demokrasi: Munculnya Kekuatan Politik Islam di Tunisia, Mesir dan Libya (2014) karya Muhammad Fakhry Ghafur, dijelaskan bahwa Zainal Abidin Ben Ali dan keluarganya mengasingkan diri ke Saudi Arabia pada akhir Januari 2011.
Pengasingan tersebut menandai berakhirnya kekuasaan Zainal Abidin Ben Ali yang telah memerintah selama 23 tahun. Aksi bakar diri dalam Revolusi Melati menyebar ke negara-negara Timur Tengah lain seperti Mesir, Libya, Yaman, Aljazair dan Bahrain.
Pada perkembangannya, Revolusi Melati memantik gerakan perlawanan masyarakat terhadap rezim otoriter lain di negara-negara tersebut.
Baca Juga: Konflik Libya: Sejarah, Latar Belakang, Kronologi, dan Dampaknya
Sumber:
https://www-britannica-com.
https://id.wikipedia.org
https://www.kompas.com
dan sumber lain yang relevan
Download
Post a Comment