Pogrom: Pengertian, Faktor Penyebab, dan Sejarahnya

Table of Contents

Pengertian Pogrom
Pengertian Pogrom

Pogrom dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pembunuhan besar-besaran terhadap orang Yahudi. Sumber lain, pogrom adalah serangan penuh kekerasan besar-besaran yang terorganisasi atas sebuah kelompok tertentu, etnis, keagamaan, atau lainnya, yang dibarengi oleh penghancuran terhadap lingkungannya (rumah, tempat usaha, pusat-pusat keagamaan, dan lain-lain).

Secara bahasa, pogrom merupakan sebuah kata dalam bahasa Rusia yang berarti “membinasakan, menghancurkan dengan kekerasan.” Pogrom di Rusia dan negara-negara Slavik digunakan untuk menggambarkan penyerangan massal—tindak kekerasan—rampok paksa—pembantaian terhadap orang Yahudi.

Istilah ini kemudian terserap sebagai kosakata bahasa Inggris di tahun 1882. Dari kata bahasa Rusia-Slavik Grom yang arti sebenarnya merusak, menghancurkan, atau menimbulkan kekacauan tanpa belas kasihan. Istilah pogrom ini baru populer setelah diserap sebagai kosakata bahasa Inggris.

Dari sudut historis, istilah pogrom mengacu kepada serangan yang diwarnai dengan kekerasan oleh penduduk non-Yahudi setempat terhadap warga Yahudi di Kekaisaran Rusia dan di negara-negara lain. Pogrom sebagai sebuah tindakan sudah ribuan kali terjadi dalam sejarah Eropa. Sejak saat pertama Eropa menjadi Kristen hingga abad 20 lalu.

Faktor Penyebab Pogrom

Eksklusif, tertutup, elitis atau cenderung bergaul hanya dengan kalangan elite di luar kelompok mereka, cenderung mapan-kaya-pandai melihat celah dalam kesempitan membuat mereka gampang disalahpahami dan melahirkan kecurigaan-kecurigaan tak berdasar.

Orang Eropa di masa lalu berkilah ada alasan keagamaan mengapa mereka melakukan pogrom. Sebuah tindak balas dendam atas perlakuan orang Yahudi yang menyerahkan Yesus Kristus ke penguasa Romawi untuk disiksa dan dihukum salib.

Tentu saja ini alasan (teologis) mengada-ada. Karena logikanya justru dengan penyerahan Yesus itu maka bangunan paling mendasar keagamaan (Kristen) terbangun dan terbenarkan: Yesus disiksa untuk di kemudian hari menebus seluruh dosa-dosa umatnya.

Sebuah blessing in disguise dan orang Yahudi memainkan peran vital untuk mengukuhkan nubuat penyelamatan manusia dari dosa dunia.

Alasan yang lebih sederhana, lebih masuk akal, dan tak ada hubungannya dengan agama adalah: Kecemburuan sosial; paranoid; purbasangka (buruk); superiority complex. Agama sekadar tempelan pembenar-pelega hati. Sebagai sebuah afterthought setelah melakukan pogrom.

Sejarah Pogrom

Selama Perang Salib antara tahun 1095 hingga 1271, dalam perjalanan dari Eropa menuju Yerusalem untuk memerangi pasukan Islam, sangat jamak pasukan Kristen sekaligus juga melakukan pogrom sepanjang perjalanan mereka. Di abad pertengahan pogrom-pogrom besar sering terjadi di negara-negara Eropa tanpa terkecuali. Yahudi Eropa menjadi kambing hitam empuk untuk semua persoalan.

Ada wabah penyakit, pasti praktik keagamaan orang Yahudi penyebabnya, dan pogrom jawabnya. Gagal panen, pasti orang Yahudi penyebabnya, dan pogrom jawabnya. Kalah perang, pasti ada pengkhianatan, orang Yahudi pelakunya, dan pogrom jawabnya. Ada kekacauan politik, pasti orang Yahudi penyebar intriknya, dan pogrom jawabnya.

Kerusuhan anti-Yahudi di Odessa pada tahun 1821 diyakini sebagai insiden pertama yang mendapat label pogrom. Sebagai suatu istilah yang deskriptif, "pogrom" mulai umum digunakan seiring dengan meluasnya kerusuhan anti-Yahudi yang melanda Ukraina dan Rusia Selatan pada 1881-1884, menyusul pembunuhan terhadap Tsar Alexander II.

Di Jerman dan Eropa Timur selama era Holocaust, seperti Tsar Rusia, kemarahan terhadap orang Yahudi terkait aspek ekonomi, sosial, dan politik memperkuat antisemitisme keagamaan tradisional dan menjadi dalih untuk melakukan pogrom. Para pelaku pogrom terorganisasi secara lokal, terkadang dengan dorongan dari pemerintah dan polisi. Mereka memerkosa dan membunuh korban Yahudi serta menjarah harta mereka.

Selama perang sipil yang terjadi menyusul Revolusi Bolshevik 1917, para tokoh nasionalis Ukraina, pejabat Polandia, dan pasukan Tentara Merah semuanya terlibat dalam kekerasan menyerupai pogrom di Belorussia barat (Belarus) dan Provinsi Galicia Polandia (sekarang Ukraina Barat), dengan membantai puluhan ribu orang Yahudi dari tahun 1918 hingga 1920.

Tentu saja pogrom terbesar dalam sejarah Eropa adalah yang dilakukan NAZI Jerman di bawah Hitler di Perang Dunia II. Sebuah tindak ethnic cleansing yang sistematis, terstruktur, masif, dan keji. Sebuah penyerangan massal, tindak kekerasan, rampok paksa, pembantaian tak berperikemanusiaan.

Hampir enam juta orang Yahudi—banyak pihak menyebut jumlah yang lebih sedikit—menjadi korban pogrom NAZI ini. Sebuah tragedi kemanusiaan yang memilukan. Sejarah mencatat dengan nama Holokaus.
 
Baca Juga: Peristiwa Holocaust: Pengertian, Latar Belakang, Sejarah, dan Dampaknya

Sumber:
https://encyclopedia.ushmm.org
https://en-m-wikipedia-org
https://kumparan.com

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment