Konflik Non Realistis: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan Konflik Realistis

Table of Contents

Pengertian Konflik Non Realistis
Pengertian Konflik Non Realistis

Lewis A. Coser membagi konflik menjadi dua jenis, yakni berdasarkan bentuknya yang terdiri dari konflik realistis dan konflik nonrealistis, dan konflik berdasarkan tempatnya yang terdiri dari konflik in-group dan out-group.

Konflik non realistis adalah konflik yang didorong oleh keinginan yang tidak rasional dan cenderung bersifat ideologis. Konflik non-realistis bukan berasal dari tujuan persaingan yang berlawanan, tapi merupakan kebutuhan pihak tertentu untuk meredakan ketegangan.

Contoh Konflik Non Realistis

Konsep non realistis sebenarnya bukan berasal dari persaingan yang terang-terangan dan berjalan secara antagonis. Namun, berdasarkan kebutuhan yang menjadi tahapan dalam meredakan ketegangan, minimal dari satu pihak.

Hal ini membuat kedua pihak tidak melalui konflik realistis dan tidak terlihat bermusuhan. Misalnya upaya mencari kambing hitam atas permasalahan yang terjadi, sehingga kedua pihak yang konflik bisa mengurangi ketegangan, karena kesalahan dilimpahkan ke pihak ketiga.

Terdapat banyak contoh dari konflik non realistis yang bisa ditemui di sekitar misalnya,
1. Motif Balas Dendam
Konflik yang non realistis dan sering dijumpai adalah atas dasar balas dendam. Karena tidak secara nyata, konflik ini kerap mengandalkan cara yang tidak terlihat, tetapi dirasakan, seperti menggunakan kekuatan gaib. Misalnya, mengirim santet yang membuat bisnis seseorang menjadi bangkrut.

2. Konflik Antarumat Agama
Walau dari segi tingkat toleransi cukup baik bagi masyarakat Indonesia, namun konflik antarumat agama masih sering terjadi. Adanya perbedaan pemikiran, keyakinan, dan pemahaman membuat kedua umat ataupun lebih menjadi bersitegang yang mana mampu menciptakan konflik berkepanjangan.

3. Konflik Antaretnis
Konflik non realistis yang berhubungan dengan etnis juga masih menjadi perseteruan tidak terlihat nyata di banyak negara. Stereotip negatif tanpa alasan jelas terhadap salah satu etnis menimbulkan perlakuan yang kurang adil di masyarakat.

4. Persaingan Antarpedagang
Contoh lainnya yang mudah ditemui adalah persaingan antarpedagang. Meski bersebelahan, pemilik usaha secara tidak langsung memiliki konflik satu sama lain yang tergolong non realistik. Bentuk konflik bisa juga dengan mengandalkan kekuatan gaib maupun melalui hal lain yang tidak terlihat secara jelas.

5. Hubungan Suami Istri yang Renggang
Sekilas, banyak pasangan yang terlihat bertahan hidup bersama-sama dan seolah tidak mengalami konflik apa pun. Tetapi, orang di sekitar bisa menyadari bahwa ada konflik di antara pasangan tersebut karena adanya suasana renggang dan penuh rasa emosi meski tidak begitu terlihat.

Perbedaan Konflik Realistis dan Non Realistis

Perbedaan antara konflik realistis dan konflik non realistis dapat diketahui dari pengertian dan penyebab keduanya. Konflik realistis adalah konflik yang terjadi akibat kekecewaan yang dirasakan oleh individu maupun kelompok terhadap sebuah sistem atau tuntutan dalam hubungan sosial.

Sementara itu, konflik non realistis dapat diartikan sebagai konflik yang didorong oleh keinginan yang tak rasional dan umumnya bersifat ideologis. Konflik non realistis biasanya lebih sulit diselesaikan.
 
Dari berbagai sumber yang relevan
 
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment