Fatigue: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Table of Contents

Pengertian Fatigue

Pengertian Fatigue

Fatigue (kelelahan) adalah rasa letih yang diakibatkan oleh pemakaian tenaga yang lebih. Kelelahan dalam hal ini didefinisikan sebagai penurunan tingkat kesadaran dan performa seseorang, sebagai akibat dari pengerahan tenaga yang berlebih baik secara fisik, mental, maupun emosional.

Istilah fatigue berasal dari bahasa Latin, yaitu “fatigare” yang memiliki pengertian waste time (hilang atau lenyap). Kelelahan umumnya dapat diartikan sebagai suatu perubahan dari keadaan yang lebih kuat menjadi semakin lemah.

Secara sempit, definisi mengenai kelelahan memang hanya terbatas di tingkatan lelah fisik yang dirasakan oleh seseorang. Hal itu disebabkan tiap orang yang merasa lelah hanya terbatas di keluhan fisik yang dirasakan.

Kelelahan di sisi lain dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu kelelahan fisik dan kelelahan mental. Kelelahan mental merupakan kelelahan yang diakibatkan dari kinerja mental, misalnya kejenuhan akibat berkurangnya minat. Sementara itu, kelelahan fisik dapat diakibatkan oleh kinerja otot atau kerja fisik (Giriwijoyo, 2012).

Berikut beberapa pengertian fatigue atau kelelahan dari beberapa sumber:
1. Septiani (2010) mendefinisikan kelelahan atau dalam istilah medis disebut dengan fatigue sebagai suatu fenomena fisiologis, yaitu proses terjadinya penurunan keadaan toleransi terhadap kinerja fisik. Penyebab utamanya begitu spesifik, tergantung dari karakter kerja itu sendiri.
2. Akoso (2009) mendefinisikan kelelahan sebagai kondisi fisik yang lemah, tekanan keseharian, olahraga dengan intensitas tinggi, dan kurangnya durasi istirahat bisa mengakibatkan kelelahan.
3. Work Cover New South Wales dalam menerapkan peraturan mengenai kelelahan di sektor transportasi jarak jauh pada 2006, memberikan definisi kelelahan sebagai suatu perasaan letih yang muncul dari aktivitas fisik tubuh maupun mundurnya mental tubuh.
4. Australian Safety and Compensation Council (2006), kelelahan memengaruhi kapasitas fisik, mental, dan tingkat emosional seseorang, yang bisa berakibat kurangnya kewaspadaan, yang ditandai dengan kemunduran reaksi terhadap sesuatu dan berkurangnya kemampuan motorik.
5. Holding (1983) mendefinisikan kelelahan sebagai perubahan khusus pada performa, seperti penurunan performa kerja atau meningkatnya tingkat kesalahan sebagai akibat dari waktu kerja yang berlebih.
6. Macdonald mencoba mendeskripsikan kelelahan sebagai tingkatan yang beragam, yang diikuti dengan berkurangnya kapasitas sebagai efek kumulatif yang ditimbulkan dari aktivitas fisik.
7. Job dan Dalziel (2001) mendefinisikan kelelahan berdasarkan pada tingkatan keadaan otot tubuh dan sistem saraf pusat, yang diawali dengan aktivitas fisik dan proses mental, serta durasi istirahat yang optimal, sebagai akibat dari kapabilitas sel yang tak tercukupi maupun cakupan energi untuk melakukan pemeliharaan tingkat aktivitas yang natural maupun diproduksi dengan mekanisme proses sumber yang lumrah.
8. IMO (2001), kelelahan merupakan proses berkurangnya kapabilitas mental dan fisik sebagai dampak dari pemakaian mental, emosional, dan fisik yang berlebih, serta bisa mengurangi sebagian besar keseluruhan kapabilitas fisik, termasuk kecepatan, kekuatan, reaksi, keseimbangan, koordinasi, dan pengambilan keputusan.

Gejala Fatigue

Kelelahan adalah berkurangnya skill performance dikarenakan penggunaan kemampuan tersebut yang terlampau lama atau berulang-ulang. Hal tersebut juga turut dipicu oleh faktor-faktor stres fisik, fisiologis, dan psikologis. Terdapat tiga tingkat keadaan performa manusia dalam aktivitasnya yang berkelanjutan.
Tingkat Pertama
Tingkat kelelahan yang pertama adalah seseorang yang sudah mulai merasa kalau konsentrasi pada dirinya berkurang. Namun, kondisi ini terjadi pada pekerjaan yang tergolong masih ringan. Biasanya kondisi pada tingkat pertama ini disebut dengan istilah warmed up.

Tingkat Kedua
Pada kondisi ini, seseorang akan merasa bahwa dirinya bisa melakukan aktivitasnya dalam waktu yang lama, tetapi suatu saat dia akan sadar bahwa tenaganya terbatas dan merasakan pekerjaan yang dijalaninya sangat berat. Hal ini merupakan tanda bahwa dia mulai mengalami kelelahan, tetapi performanya belum menurun dan baru mulai akan menurun beberapa saat kemudian.

Keadaan di antara keduanya dapat dinamakan dengan “full compensation”, yaitu ketika seseorang sudah mulai mengalami kelelahan, tetapi performa kerjanya belum berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu perasaan tanggung jawab, pelatihan yang baik, dan tingkat kesehatan yang baik.

Tingkat Ketiga
Lalu, tingkat kelelahan yang ketiga ini adalah ketika kelelahan yang dirasakan akan terus meningkat, sedangkan performa dari kinerjanya malah semakin menurun. Namun, efek emosi yang hebat dapat memicu performanya dengan tiba-tiba, bahkan bisa lebih tinggi dari keadaan optimalnya. Contohnya adalah ketika sedang menonton suatu acara, tetapi tiba-tiba saja semangatnya menjadi meluap, kemudian keadaan fatigue akan kalah karena performance mengalami peningkatan.

Namun sebaliknya, jika berita duka yang diterima, performanya akan menurun dengan drastis. Faktor yang penting kita perhatikan adalah ketika performa maksimalnya berakhir ketika kelelahan mulai muncul. Aktivitas hanya diperbolehkan sampai di sini saja. Jika kondisi memaksa secara maksimal, maka aktivitas selanjutnya kemungkinan akan sangat membahayakan.

Penyebab Fatigue

Menurut National Transport Commission (2006), penyebab kelelahan terbagi menjadi empat faktor, antara lain:
1. Siklus Circadian
Tubuh mempunyai siklus natural yang akan terus berulang selama 24 jam yang biasa disebut dengan siklus circadian. Sikus tersebut yang menjadi pengatur berbagai pola tubuh, kondisi tubuh, keadaan pencernaan, dan beberapa fungsi tubuh yang lain, serta menyokong perlindungan organ-organ di dalam tubuh.

Baca Juga: Ritme Sirkandian Tubuh: Pengertian, Cara Kerja, Jam biologis, dan Gangguannya

Saat siklus circadian memberikan sinyal, akan menyebabkan sesuatu yang dapat disebut dengan jet lag. Siklus circadian mengatur seseorang untuk tidur pada malam hari dan terbangun atau sadar pada siang hari. Temperatur tubuh akan mengalami penurunan saat malam hari, sehingga seseorang dapat tidur, serta dapat meningkat saat siang untuk menyokong rasa sadar.

Saat malam, organ pencernaan di dalam tubuh akan mengalami penurunan dikarenakan produksi hormon akan mengalami peningkatan dan seseorang tidak mengonsumsi makanan. Hal ini berfungsi untuk mengoptimalkan kembali tubuh dari keadaannya saat siang. Siklus itu di sisi lain juga melakukan kontrol bagi beberapa tindakan menurut cahaya gelap maupun terang.

Saat pagi, mengakibatkan individu lebih tersadar. Kesadaran itu akan mengalami penurunan setelah makan siang dan kembali meningkat saat petang. Selanjutnya, saat malam, tingkat kesadaran akan menjadi berkurang dikarenakan untuk menyiapkan waktu istirahat. Ketika tiba tengah malam, suhu tubuh dan kesadaran menurun sampai pada tingkat paling rendah.

2. Faktor Tidur
Intensitas waktu istirahat yang optimal setiap individu memang berbeda-beda. Rata-rata jangka waktunya dalam sehari adalah kisaran 6-8 jam.

Seseorang yang waktu tidurnya yang kurang dari 6–8 jam akan mengalami kekurangan tidur. Keadaan kekurangan tidur itu akan mengalami peningkatan tiap hari jika tidak mempunyai waktu tidur yang cukup.

Pengemudi yang bekerja dengan jadwal yang tidak tentu akan mengurangi jumlah dan kualitas tidur mereka. Jika seorang sopir mengalami kelelahan tiap hari, tidur dengan tempo yang tidak maksimal akan meningkatkan risikonya dalam berkendara. Hal itu disebabkan kelelahan yang dialaminya akan terus meningkat selama dirinya kehilangan waktu untuk tidur.

Kekurangan bersifat seperti hanya peminjaman, hanya dengan tidur yang cukup keadaan ini dapat pulih. Tidur dengan tempo singkat bisa sedikit membantu mengganti kekurangan tidur yang dirasakan, tetapi ini tidak dapat dijadikan sebagai waktu tidur pengganti terus menerus.

3. Faktor Kesehatan
Sebagian besar orang yang berusia lebih dari 50 tahun terkadang mendengkur pada saat tidur malam hari, sedangkan bagi beberapa orang ini merupakan masalah yang serius. Biasanya, kondisi seperti ini terjadi pada saat tidur, kemudian batang tenggorokan mulai mengempis, sehingga oksigen yang masuk pun jadi berkurang.

Selain itu, berbagai jenis penyakit seperti diabetes jika tidak diawasi dengan baik juga mengakibatkan seseorang lebih cepat mengalami kelelahan. Seseorang yang obesitas dan biasanya rentan terhadap penyakit. Obesitas juga menyebabkan gangguan tidur dan sangat berkontribusi terhadap gangguan bernapas saat tidur. Kelelahan dan stres yang terus-menerus juga dapat berkontribusi terhadap efek kesehatan jangka panjang seperti gangguan jantung.

Selain itu, konsumsi alkohol, obat-obatan dan merokok juga memengaruhi kelelahan. Banyak orang yang percaya bahwa dengan merokok, maka bisa meningkatkan fokus terutama dalam berkendara. Padahal, sebenarnya semakin sering merokok, maka risiko kerusakan paru-paru pun jadi semakin tinggi.

4. Faktor Pekerjaan
Faktor yang juga berkontribusi terhadap kelelahan antara lain jam kerja yang panjang, waktu perjalanan yang mengharuskan tepat waktu, waktu pengaturan yang tidak fleksibel, masalah muatan dan distribusi, dan sebagainya.

Cara Mengatasi Fatigue

Fatigue adalah kondisi kelelahan yang dialami oleh seseorang. Jika Anda sering merasa lelah secara konstan, itu bisa menjadi tanda bahwa tubuh perlu istirahat dan pemulihan yang lebih baik. Untuk mengatasi fatigue, Anda dapat mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.

Pertama, pastikan minum cukup cairan setiap hari untuk mencegah dehidrasi yang dapat menyebabkan kelelahan. Kedua, praktikkan kebiasaan makan yang sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang agar tubuh mendapatkan energi yang cukup.

Ketiga, lakukan olahraga secara teratur untuk meningkatkan stamina dan menghilangkan kelelahan. Keempat, pastikan tidur yang cukup setiap malam agar tubuh dapat pulih dengan baik.

Terakhir, hindari stresor yang dapat mempengaruhi kesehatan dan menyebabkan kelelahan. Jika Anda menerapkan langkah-langkah ini dalam kehidupan sehari-hari, maka Anda dapat mengatasi fatigue dan merasa lebih energik serta bugar. Jangan lupa selalu konsultasikan dengan dokter jika fatigue yang Anda alami berlanjut atau memburuk.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment