Pitirim Sorokin: Biografi dan Pemikirannya
Table of Contents
Biografi Pitirim Sorokin
Pitirim Alexandrovich Sorokin kelahiran 2 Februari 1889, Turiya, Vologda Governorate meninggal pada 10 Februari 1968, di Winchester, Massachusetts. Sorokin adalah seorang sosiolog yang lahir di Republik Komi dari Rusia. Seorang akademisi dan aktivis politik, ia beremigrasi dari Uni Soviet ke Amerika Serikat pada tahun 1923. Sorokin adalah seorang profesor sosiologi di Universitas Minnesota dari tahun 1924 hingga 1929 ketika dia menerima tawaran posisi dari rektor Universitas Harvard untuk bergabung dengan fakultas Harvard, di mana dia terus bekerja hingga tahun 1959.
Di Universitas Harvard, ia mendirikan Departemen Sosiologi. Dia adalah seorang kritikus vokal dari rekannya Talcott Parsons. Sorokin bersemangat lawan komunisme, yang ia dianggap sebagai "hama manusia." Dia adalah yang terbaik dikenal untuk kontribusi sosial teori siklus.
Sorokin menikah dengan Dr. Helen Baratynskaya, memiliki dua putra, Peter dan Sergey. Sorokin menderita penyakit parah, dan setelah berjuang selama dua tahun, dia meninggal pada 10 Februari 1968, dalam usia 79 tahun, di Winchester, Massachusetts.
Pemikiran Pitirim Sorokin
Karya Sorokin membahas tiga teori penting: diferensiasi sosial, stratifikasi sosial, dan konflik sosial. Namun karya besar Sorokin adalah mengenai Dinamika Sosial dan Budaya. Dia mengklasifikasikan masyarakat berdasarkan 'mentalitas budaya' mereka, berupa “ideasional” (realitas bersifat spiritual dan non-materi), “sensate” (kebenaran bersifat material dan segala sesuatu berubah-ubah), atau “idealistis” (sebuah sintesa dari keduanya). Sorokin berpendapat bahwa peradaban yang signifikan berevolusi dari konseptual ke idealis, dan akhirnya ke mentalitas yang masuk akal. Masing-masing fase perkembangan kebudayaan ini tidak hanya berupaya menggambarkan hakikat realitas, namun juga menetapkan hakikat kebutuhan dan tujuan manusia yang ingin dipenuhi, sejauh mana kebutuhan dan tujuan tersebut harus dipenuhi, dan metode pemuasannya.
Sorokin telah menafsirkan peradaban Barat kontemporer sebagai peradaban yang penuh perasaan, berdedikasi pada kemajuan teknologi dan meramalkan kejatuhannya ke dalam dekadensi dan munculnya era ideasional atau idealis baru.
Sorokin sangat terlibat dalam politik, minatnya adalah pada isu-isu yang berkaitan dengan legitimasi kekuasaan, demokrasi perwakilan Rusia, dan hubungannya dengan pertanyaan nasional negara mengenai struktur demokrasinya. Dia percaya bahwa setelah jatuhnya komunisme, versi baru Rusia akan muncul.
Disarikan dari berbagai sumber yang relevan
Post a Comment