Harold Garfinkel: Biografi dan Etnometodologinya
Biografi Harold Garfinkel
Seperti kebanyakan orang yang beranjak dewasa selama Depresi dan kemudian Perang Dunia II, Harold Garfinkel menempuh jalan yang sulit untuk memasuki sosiologi. Garfinkel lahir di Newark, New Jersey, pada 29 Oktober 1917. Ayahnya adalah pebisnis kecil yang menjual barang-barang rumah tangga kepada para imigran dengan sistem pembayaran angsuran. Sementara ayahnya sangat ingin agar dia mempelajari perdagangan, Harold ingin memasuki perguruan tinggi.
Memang dia memasuki bisnis ayahnya tetapi dia juga mulai mengambil kursus bisnis di Universitas Newark yang pada waktu itu belum diakreditasi. Oleh karena kursus itu cenderung diajar oleh para mahasiswa lulusan sarjana Universitas Columbia, mereka berkualitas tinggi dan, karena para mahasiswa itu kurang pengalaman praktis, kursus itu sangat teoritis.
Orientasi teoritis Garfinkel di kemudian hari dan orientasi spesifiknya kepada pemikiran dapat ditelusuri, setidaknya sebagian kepada kursus-kursus itu secara umum, dan khususnya kepada kursus akuntansi mengenai teori perkiraan. Juga penting, fakta bahwa Garfinkel bertemu dengan para mahasiswa Yahudi lainnya di Newark yang sedang mengambil kursus di bidang sosiologi dan di kemudian hari menjadi para ilmuwan sosial.
Lulus pada 1939, Garfinkel menghabiskan musim panas di kemah kerja seorang Quaker di Georgia pedesaan. Di sana dia mengetahui bahwa Universitas Calorina Utara mempunyai program sosiologi yang juga diorientasikan kepada peningkatan proyek-proyek kerja publik seperti yang sudah dimasukinya.
Mengikuti program itu dengan beasiswa, Garfinkel memilih Guy Johnson sebagai penasihat tesisnya dan perhatian Johnson pada hubungan-hubungan ras membuat tesis masternya berkenaan dengan pembunuhan antarras.
Dia juga diperkenalkan dengan deretan luas teori sosial, yang paling mencolok adalah karya-karya fenomenolog dan yang belakangan diterbitkan (pada 1937) The Structure of Social Action, oleh Talcott Parsons.
Meskipun mayoritas luas mahasiswa tingkat sarjana di Calorina Utara pada waktu itu tertarik ke arah statistik dan sosiologi ilmiah, Garfinkel tertarik pada teori, khususnya karya Florian Znaniecki yang sekarang nyaris dilupakan mengenai tindakan sosial dan pentingnya sudut pandang sang aktor.
Garfinkel mengikuti wajib militer pada 1942 dan memasuki angkatan udara. Pada akhirnya dia diberi tugas melatih pasukan dalam peperangan tank di sebuah arena golf di pantai Miami tanpa adanya tank sama sekali.
Garfinkel hanya mempunyai gambar-gambar tank dari majalah Life. Tank-tank yang nyata semuanya sedang berada di medan pertempuran. Orang yang akan bersikeras mengenai rincian empiris konkret yang lengkap sebagai pengganti cerita-cerita yang diteorikan, sedang mengajar pasukan-pasukan nyata yang akan memasuki pertempuran, hanya membayangkan tank-tank dalam situasi-situasi ketika hal-hal seperti kedekatan pasukan pada tank yang dibayangkan dapat membuat perbedaan di antara hidup dan mati.
Dampak hal itu terhadap perkembangan pandangan-pandangan hanya dapat dibayangkan. Dia harus melatih pasukan melemparkan bahan peledak ke jalan tank-tank imajiner; menjaga agar tank-tank imajiner tidak melihat mereka dengan mengarahkan tembakan ke tutup tank imajiner.
Tugas itu mengajukan dalam cara baru dan sangat konkret masalah-masalah mengenai pelukisan yang memadai atas tindakan dan pertanggungjawaban yang telah diambil Garfinkel di Calorina Utara sebagai isu teoretis (Rawls, 2000).
Ketika perang berakhir, Garfinkel melanjutkan studi ke Harvard dan belajar kepada Talcott Parsons. Parsons menekankan pentingnya kategori-kategori abstrak dan generalisasi-generalisasi, akan tetapi Garfinkel tertarik pada deskripsi yang rinci.
Ketika Garfinkel mencapai keunggulan dalam disiplin itu, hal tersebut menjadi perdebatan yang sangat penting di dalam sosiologi. Akan tetapi tidak lama kemudian dia lebih berminat pada peragaan empiris manfaat orientasi teoritisnya daripada memperdebatkannya secara abstrak.
Sementara dia masih mahasiswa di Harvard, Garfinkel mengajar selama dua tahun di Princeton dan, setelah mendapat gelar doktornya, dia pindah ke Ohio, di sana dia mendapat jabatan dua tahun di dalam suatu proyek uang lunak yang mempelajari kepemimpinan di pesawat udara dan kapal selam.
Riset itu dipersingkat karena penyusutan pendanaan, tetapi kemudian Garfinkel bergabung dengan suatu proyek yang menyelidiki para hakim di Wichita, Kansas. Dalam mempersiapkan perbincangan mengenai proyek itu pada pertemuan-pertemuan Asosiasi Sosiologis Amerika 1954, Garfinkel menawarkan istilah etnometodologi untuk melukiskan apa yang membuatnya terpesona tentang pertimbangan-pertimbangan mendalam hakim dan kehidupan sosial secara umum.
Pada musim gugur 1954 Garfinkel mendapat suatu posisi di UCLA, posisi yang dia pegang hingga pensiun pada 1987. Sejak semula, dia menggunakan istilah etnometodologi di dalam seminar-seminarnya. Sejumlah siswa terkemuka mengambil pendekatan Garfinkel dan menyemaikannya di seantero Amerika Serikat dan pada akhirnya di dunia.
Yang paling terkenal adalah kelompok para sosiolog, khususnya Harvey Sacks, Emmanuel Schegloff, dan Gail Jefferson, yang terilhami oleh pendekatan Garfinkel, mengembangkan apa yang setidaknya pada masa itu, merupakan varietas etnometodologi yang paling penting—analisis percakapan.
Etnometodologi Harold Garfinkel
Perkembangan etnometodologi diprakarsai oleh Garfinkel, dengannya pembahasan mengenai etnometodologi akan dipusatkan pada Garfinkel sendiri. Meskipun tidak bisa dikatakan sebagai cabang dari interaksionisme simbolik, etnometodologi memiliki sejumlah persamaan dengan pendekatan ini. Interaksionisme simbolis dan etnometodologi sama-sama berpandangan subjektif terhadap dunia sosial, Denzin (1869) mengetengahkan sintesa kedua pendekatan tersebut berdasarkan masing-masing pendekatan penjelasan tertib sosial.
Menurut Mullin (1973:185-186), etnometodologi berawal dari Garfinkel dan Parson. Disaat Garfinkel menerima teori Parsonian dari Harvard, dia juga tengah belajar pada ahli fenomenologi Alfred Schutz, di New School for Social Research. Bagi Schutz, dunia sehari-hari merupakan dunia inter subjektif yang dimiliki bersama orang lain dengan siapa kita berinteraksi.
Baca Juga: Pengertian Fenomenologi
Sampai di sini teori Schutz, sangat mirip dengan teori interaksionisme simbolis Tetapi, menurut Schutz dunia intersubjektif terdiri dari realitas-realitas yang sangat berganda, di mana realitas sehari-hari tampil sebagai realitas yang utama. Schutz memberikan perhatiannya pada dunia sehari-hari yang merupakan common-sense atau diambil begitu saja.
Realitas common-sense dan eksistensi sehari-hari itu dapat disebut sebagai kepentingan praktis kita dalam dunia sosial. Kepentingan praktis ini dilawankan dengan kepentingan ilmiah atau teoretis kaum ilmiawan.
Pembahasan realitas common-sense oleh Schutz ini memberi Garfinkel suatu perspektif untuk melaksanakan studi etnometodologinya, dan menyediakan dasar teoretis bagi risalat-risalat etnometodologis yang lain.
Apa Itu Etnometodologi?
Etnometodologi menyangkut studi mengenai kegiatan manusia sehari-hari—khususnya aspek-aspek interaksi sosial yang diambil begitu saja. Garfinkel (1967:11) membatasi etnometodologi sebagai penyelidikan atas ungkapan-ungkapan indeksikal dan tindakan-tindakan praktis lainnya sebagai kesatuan penyelesaian yang sedang dilakukan dari praktek-praktek kehidupan sehari-hari yang terorganisir.
Termasuk pendekatan yang menjelaskan pertanggungjawaban tindakan praktis yang rasional ini ialah: (1) perbedaan antara ungkapan yang objektif dan yang indeksikal; (2) refleksivitas berbagai tindakan praktis, dan (3) kemampuan menganalisa tindakan tersebut dalam konteks sehari-hari.
Singkatnya, yang menjadi masalah bagi para ahli etnometodologi ialah bagaimana (dengan metode apa) orang menangkap dunia mereka sehari-hari. Para ahli tersebut menyinggung dengan cara bagaimana orang menerima keteraturan atau pola-pola realitas mereka. Bahasa dan makna yang dikaitkan pada simbol-simbol signifikan yang demikian merupakan sumber-sumber penting dari ungkapan indeksikal.
Berbagai ungkapan indeksikal merupakan rancangan mengenai ruang dan waktu kejadian yang dapat berfungsi sebagai indikan (index) untuk menempatkan apa yang terjadi dalam dunia realitas. Biasanya berbagai indikan sehari-hari yang kita miliki kurang tepat. Bila seseorang ditanya kapan terakhir pergi menonton di bioskop, mungkin jawabannya ialah sebulan yang lalu.
Dalam kehidupan sehari-hari kita terbiasa dengan ungkapan indeksikal mengenai waktu yang tidak persis. Yang ditanya tidak akan memberi jawaban yang persis tepat, misalnya saya terakhir pergi ke bioskop pada hari jum’at, tanggal 23 bulan Juni tahun ini. Film mulai diputar tepat pukul 21.00 dan berakhir pukul 23.12.
Referensi waktu yang persis sekali ini bisa dianggap sebagai ungkapan objektif dan dalam beberapa hal akan teratur (misalnya dalam kartu-kartu pasien, rumah sakit yang mencatat beberapa perubahan fisik). Ungkapan-ungkapan objektif dan indeksikal mencerminkan realitas-realitas teoritis dan praktis Schutz. Ungkapan indeksikal kegiatan praktis sehari-hari, sedangkan ungkapan objektif merupakan mode bagi dunia ilmiah.
Jadi melalui bahasa, khusus yang menggunakan ungkapan indeksikal, manusia mampu mengungkapkan keteraturan yang mereka buat terhadap dunia sehari-hari.
Menurut Garfinkel ungkapan objektif sulit diterapkan dalam (sebagian besar) percakapan informal, tetapi ungkapan itu esensial bagi ilmu pengetahuan. Seni ditandai oleh ungkapan indeksikal, sedangkan ilmu bertumpu pada ungkapan objektif.
Di sinilah sosiologi terperangkap dalam dilema. Sebagai ilmu, sosiologi mencoba memakai ungkapan objektif, tetapi ia menindih penggunaan ungkapan indeksikal sehari-hari dari subjek yang dipelajari. Garfinkel mempersoalkan cara di mana realitas ilmiah itu ditindih oleh interaksi yang menggunakan ungkapan indeksikal.
Kedua Garfinkel menyatakan bahwa para sosiolog belum menganggap penjelasan tindakan praktis itu penting. Ketiga, di saat menganalisa tindakan, para sosiolog harus sadar bahwa tindakan itu terjadi dalam konteks yang lebih luas. Setiap tindakan punya sejarah yang dapat ditelusuri pada konteks lain.
Sumber.
Poloma, Margaret M. 1979. Sosiologi Kontemporer. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Download
Post a Comment