Politik Identitas: Pengertian, Sejarah, Contoh, dan Dampaknya
Pengertian Politik Identitas
Identitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah jati diri, ciri atau keadaan khusus seseorang. Jadi sederhananya politik identitas dapat diartikan bentuk politik yang hadir yang merepresentasi jati diri atau keadaan khusus seseorang seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya. Pengertian Identitas, Sejarah, Komponen, dan Jenisnya
Tujuan politik identitas adalah sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukkan jati diri suatu kelompok tersebut. Identitas dalam hal ini dipolitisasi melalui interpretasi secara ekstrem, yang bertujuan untuk mendapat dukungan dari orang-orang yang merasa 'sama', baik secara ras, etnisitas, agama, maupun elemen perekat lainnya.
Politik identitas biasanya menyangkut SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Politik identitas lahir dari perasaan diintimidasi hingga didiskriminasi oleh negara dan pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahan. Fitur dikotomi oposisional menjadi fondasi utama yang membedakan perasaan kolektivitas ke-kita-an terhadap yang lain.
Politik identitas dianggap sebagai senjata yang kuat oleh elite politik untuk menurunkan popularitas dan keterpilihan rival politik mereka atau upaya untuk mendapatkan dukungan politik dari publik. Isu etnis dan agama adalah dua hal yang selalu masuk dalam agenda politik identitas para elite di Indonesia.
Hal tersebut terjadi terutama karena kondisi masyarakat Indonesia di mana suasana primordialisme dan sektarianisme masih cukup kuat sehingga sangat mudah untuk memenangkan simpati publik, memicu kemarahan dan sentimen massa dengan menyebarkan isu-isu etnis, agama dan kelompok tertentu.
Politik identitas dari beberapa ahli
1. Lilliana Mason and Nicholas T Davis, politik identitas ialah partisipasi individu-individu dalam politik atas nama kelompok sosial tertentu.
2. Kauffman menjelaskan bahwa politik identitas terkait dengan keterlibatan langsung dengan suatu kelompok dan institusi. Tujuannya yakni untuk memperoleh pengakuan maupun legitimasi.
3. Abdillah (2002), politik identitas merupakan politik yang fokus utama kajian dan permasalahannya menyangkut perbedaan-perbedaan yang didasarkan atas asumsi-asumsi fisik tubuh, politik etnisitas atau primordialisme, dan pertentangan agama, kepercayaan, atau bahasa.
4. Cressida Heyes dalam buku Stanford Encyclopedia of Philosophy (2007), politik identitas sebagai suatu jenis aktivitas politik yang dikaji secara teoritik berdasarkan pada pengalaman-pengalaman persamaan dan ketidakadilan yang dirasakan oleh golongan tertentu.
5. Prof Dr M Arskal Salim GP, politik identitas dimaknai sebagai kendaraan yang membawa aspirasi, tuntutan kepentingan politik, dan ideologi politik. Politik identitas menggerakkan aksi-aksi untuk meraih tujuan politik tertentu. Ini mengkapitalisasi ras, suku bangsa, bahasa, adat, gender maupun agama.
Sejarah Politik Identitas
Istilah politik identitas pertama kali muncul pada tahun 1970-an. Ketika itu di Amerika Serikat muncul ragam gerakan sosial politik dalam skala besar yang dilakukan oleh orang-orang Amerika-Afrika. Menurut Kauffman, gerakan mahasiswa SNCC (The Student Nonviolent Coordinating Committee) yang merupakan gerakan sipil di Amerika Serikat di tahun 1960, menjadi simbol dari asal usul pelacakan politik identitas.
Ketika itu terjadi diskriminasi terhadap kesetaraan warga negara di mana kaum Amerika kulit hitam tidak diperbolehkan untuk menggunakan sekolah, gereja, restoran, bus, dan fasilitas lainnya. Dalam catatan sejarawan dan sosiolog Hugh Davis Graham, di Amerika pada tahun 1960-an ditemukan beberapa kebijakan-kebijakan negara yang cenderung melemahkan hak-hak masyarakat sipil terutama terhadap kelompok minoritas.
Oleh karena itu awalnya politik identitas identik dengan melawan penindasan dan membela kaum minoritas. Adapun beberapa tokoh dalam sejarah yang memelopori gerakan- gerakan politik identitas di Amerika tersebut antara lain adalah Martin Luther King, Rosa Parks, Malcom X, dan banyak tokoh lainnya. Hingga pada tahun 1964, Presiden Amerika, Lyndon B. Johnson menanda tangani Civil Right Act. Civil Rights Act menandai penghapusan diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, agama, asal bangsa dan lainnya.
Contoh Politik Identitas
Contoh dari politik identitas ini dapat ditemui melalui gerakan sosial politik di dalam maupun luar negeri. Salah satunya gerakan Afro-Amerika yang mengklaim persamaan ras. Ada juga gerakan kelompok adat yang memperjuangkan hak pengelolaan tanah ulayat. Gerakan gender yang memperjuangkan kesetaraan dan keadilan dalam ketenagakerjaan juga tergolong sebagai contoh politik identitas.
Gerakan feminisme di Eropa, gerakan proletar di Amerika Latin, gerakan anti-apartheid di Afrika, pergolakan zionisme vis a vis pengakuan bangsa Palestina, gerakan summer spring di Timur Tengah, dorongan pemekaran wilayah berasas etnis atau suku hingga gerakan separatisme di negara kita adalah wajah-wajah dari politik identitas.
Begitu luasnya spektrum politik identitas, dari otoritarian hingga demokrasi, dari kesetaraan hingga keberpihakan, dari modern hingga kearifan lokal, dari negara bangsa hingga negara agama.
Dampak Politik Identitas
Politik identitas dapat dikatakan berdampak pada semua aspek masyarakat dan secara efektif telah mendikte jalannya politik selama beberapa tahun terakhir. Akibatnya The Independent mengatakan bahwa menggambarkan gerakan sebagai politik identitas secara efektif merupakan “jebakan” karena “mudah untuk menyatakan semua politik identitas politik, karena semuanya berkaitan dengan identitas kita”.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Politik_identitas
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6487494/apa-itu-politik-identitas-ini-pengertian-beserta-contoh-nyatanya
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/14/01150031/apa-itu-politik-identitas-dan-contohnya
https://fisipol.uma.ac.id/apa-itu-politik-identitas/
Lihat Juga:
Materi Sosiologi Kelas XI (Fase F) CP 1:
Materi Sosiologi SMA Kelas XI Bab 1: Kelompok Sosial (Kurikulum Merdeka)
Materi Sosiologi SMA Kelas XI Bab 2: Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial (Kurikulum Merdeka)
Materi Sosiologi Kelas XI (Fase F) CP 2:
Materi Sosiologi SMA Kelas XI Bab 3: Konflik Sosial (Kurikulum Merdeka)
Materi Sosiologi SMA Kelas XI Bab 4: Membangun Harmoni Sosial (Kurikulum Merdeka)
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.1 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.2 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.3 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.4 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
5. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 3. Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum 2013)
6. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP)
7. Materi Ujian Nasional Kompetensi Dinamika Struktur Sosial
8. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 6. Masyarakat Multikultural (KTSP)
9. Materi Ujian Nasional Kompetensi Masyarakat Multikultural
10. Materi Ringkas Struktur Sosial dan Diferensiasi Sosial
Post a Comment