Dominasi: Pengertian, Dampak, dan Contohnya

Table of Contents

Pengertian Dominasi

Pengertian Dominasi

Dominasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penguasaan oleh pihak yang lebih kuat terhadap yang lebih lemah (dalam bidang politik, militer, ekonomi, perdagangan, olahraga, dan sebagainya). Dominasi berkaitan erat dengan kekuasaan. Tanpa kekuasaan, sebuah kelompok tidak bisa mendominasi kelompok lainnya.

Istilah dominasi dalam Bahasa Inggris dikenal dengan domination yang berasal dari Bahasa Latin dominus. Dominus adalah master (tuan) dan penguasaan yang dimiliki mewakili kekuatan sosial yang dimiliki oleh seseorang. Sehingga penyebutan arti dominasi melibatkan ketidakseimbangan dalam kekuasaan.

Dalam bidang politik, dominasi dapat dipahami sebagai sebuah paham politik untuk melakukan penaklukan atau penguasaan dalam hal ini bisa terjadi melalui eksploitasi terhadap agama, ideologi, kebudayaan dan wilayah dengan maksud agar mendapatkan keuntungan secara ekonomi atau kekuasaan.

Dalam sosiologi, dominasi berhubungan dengan kekuasaan suatu kelompok yang kuat terhadap kelompok yang lemah. Dominasi suatu kelompok ini umumnya bersifat stabil dan berkelanjutan. Misalnya adalah dominasi kelas sosial, dominasi ras, serta dominasi gender.

Dominasi senantiasa menunjukkan bagaimana seseorang menjalankan kekuasaan atas orang lain sekaligus mampu mempertahankan kekuasaan, serta menunjukkan fenomena yang teratur dan dijalankan secara terus-menerus.

Dominasi Menurut Para Ahli
1. Weber berpendapat bahwa setiap bentuk dominasi menyiratkan adanya kepatuhan sukarela minimum, yaitu, minat (berdasarkan motif tersembunyi atau penerimaan yang tulus) dalam kepatuhan. Contoh dominasi yang paling sederhana dapat mencakup hubungan majikan-karyawan, guru-murid, hingga orang tua-anak.
2. Michel Foucault, dominasi adalah bentuk kekuasaan kelompok dan bisanya dilakukan secara terselubung. Untuk mengetahui penjelasan lain dari dominasi dalam sosiologi, baca artikel ini sampai habis.

Dampak Dominasi

Dominasi melibatkan dampak negatif di antaranya,
1. Meningkatkan kekuasaan dan pengaruh
Sifat dominan dapat memberikan kekuasaan dan pengaruh yang lebih besar, pada individu atau kelompok yang memiliki sifat tersebut. Misalnya, dalam politik, partai politik yang dominan dapat memiliki kendali yang lebih besar atas kebijakan dan program pemerintah.

2. Menciptakan bias
Dominasi dapat menciptakan bias dalam pengambilan keputusan dan penilaian. Misalnya, dalam dunia kerja, manajer yang dominan mungkin memilih orang-orang yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama dengan dirinya.

3. Mempengaruhi nilai dan norma sosial
Kelompok dominan dalam masyarakat, dapat mempengaruhi nilai dan norma sosial yang ada. Misalnya, ketika kelompok yang dominan menentukan norma sosial yang harus diikuti oleh kelompok lain. Hal ini dapat menciptakan kesenjangan sosial antara kelompok dominan dan kelompok non-dominan.

Baca Juga: Pengertian Nilai Sosial, Sumber, Fungsi, Peran, Ciri, dan Klasifikasinya

4. Menimbulkan ketidakadilan sosial
Sifat dominan dapat menimbulkan ketidakadilan sosial. Misalnya, dalam masyarakat yang didominasi oleh kaum pria, perempuan mungkin mengalami ketidakadilan dalam hal akses terhadap pekerjaan, pendidikan, dan kesempatan lainnya.

5. Menyebabkan konflik
Sifat dominan juga dapat menimbulkan konflik, antara kelompok-kelompok yang memiliki sifat dominan dan kelompok-kelompok yang tidak memiliki sifat tersebut.

Konflik dapat terjadi, ketika kelompok dominan mencoba untuk mempertahankan kekuasaan dan pengaruhnya, atas kelompok lain dalam masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan dan konflik sosial yang merugikan kedua belah pihak.

6. Menghasilkan kesenjangan ekonomi
Sifat dominan dapat menyebabkan kesenjangan ekonomi. Misalnya, dalam masyarakat yang didominasi oleh kelompok yang kaya, kelompok miskin mungkin mengalami kesulitan dalam hal akses terhadap sumber daya dan kesempatan yang sama.

Selain itu, terdapat beberapa dampak negatif lain di antaranya,
1. Timbulnya perselisihan antarkelompok apabila pihak yang mendominasi suatu golongan tidak dapat saling berdamai.
2. Terjadinya kekerasan dan peperangan dalam lingkungan masyarakat, karena sering terjadinya pertengkaran.
3. Memperkeruh suatu konflik. Mengingat bahwa dominasi sendiri adalah salah satu dampak negatif dari adanya konflik.

Contoh Dominasi

Berikut beberapa contoh dominasi dalam berbagai bidang di antaranya,
1. Politik
Segmentasi politik tidak terlepas daripada dominasi yang dimiliki oleh individu maupun kelompok lainnya perihal kekuasaan dalam mendapatkan peran sosial dan status sosial yang lebih tinggi. Misalnya saja di Indonesia, pada zaman kolonialisme penjajahan Belanda menyebutkan bahwa masyarakat pribumi secara penuh dipegang kendalinya oleh Belanda.

Perihal ini untuk penerapannya sendiri terlihat pada penyebutan tuan yaitu pihak Belanda memiliki kendali penuh atas rakyat Indonesia sepenuhnya. Misalnya dalam bidang pekerjaan serta hasil panen yang didapatkan semuanya terkendali oleh Belanda.

2. Budaya
Kekuasaan yang mendominasi dalam arti budaya akan terlihat ketika beberapa kegiatan terkait dengan pelestarian kebudayaan di wilayah sudah hilang sehingga perwujudan kekuasaan ini sering digambarkan sebagai arbitrary (sewenang-wenang) atau discretionary (diskresi) atas kepemilikan dari eksistensi pihak tertentu.

Contohnya misalnya soal Musik, selera musik hampir di seluruh dunia didominasi oleh genre musik Pop, Mental, Punk, dan lainnya.

3. Agama
Perihal agama dominasi tidak sepenuhnya menjadi buruk, namun lebih pada pengakomodiran terhadap pemenuhan keinginan dari tiap-tiap agama untuk menjalankan prosesi ibadahnya.

Contoh nyata dalam dominasi agama ini misalnya saja di Indonesia, mayoritas pemeluk agama Islam meski demikian diberikan kebebasan bagi tiap-tiap agama menjalankan ibadah dan hal tersebut menjadi aturan dalam perudang-undangan.

4. Ekonomi
Pada bidang perekonomian istilah dominasi juga dengan mudah untuk ditemukan. Perihal ini misalnya saja jajaran tokoh-tokoh orang terkaya di Indonesia umumnya berasal dari China, hal tersebut terjadi karena China memiliki konsep keras-keras yang ulet dan tidak gengsi dalam melakukan hal apa pun.

Sumber
https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/dominasi-dalam-sosiologi-pengertian-dan-contoh-contohnya-20Qp9xRq7LD
https://id.wikipedia.org/wiki/Dominasi
https://dosensosiologi.com/pengertian-dominasi/

Download

Lihat Juga

Materi Sosiologi SMA

Materi Sosiologi Kelas XI (Fase F) CP 1:
Materi Sosiologi SMA Kelas XI Bab 1: Kelompok Sosial (Kurikulum Merdeka)
Materi Sosiologi SMA Kelas XI Bab 2: Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial (Kurikulum Merdeka)

Materi Sosiologi Kelas XI (Fase F) CP 2:
Materi Sosiologi SMA Kelas XI Bab 3: Konflik Sosial (Kurikulum Merdeka)
Materi Sosiologi SMA Kelas XI Bab 4: Membangun Harmoni Sosial (Kurikulum Merdeka)

1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.1 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) 
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.2 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.3 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum 2013)
5. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 5. Kelompok Sosial di Masyarakat (KTSP)
6. Materi Ujian Nasional Kompetensi Kelompok Sosial
7. Materi Ringkas Kelompok Sosial dan Mobilitas Sosial

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment