Web Statis: Pengertian, Ciri, Manfaat, Kelebihan, Kekurangan, serta Perbedaannya dengan Website Dinamis

Table of Contents

Pengertian Web Statis

Pengertian Web Statis

Web statis adalah halaman website yang memiliki struktur berupa file HTML yang membangun halaman website, di mana setiap halaman memiliki HTML yang terpisah. Web statis akan menampilkan konten yang sama setiap kali diakses.

Website tersebut dikatakan statis karena kurang fleksibel untuk dilakukan perubahan. Karena jika hendak diubah, mau tidak mau kamu harus merubahnya lewat script halaman HTML tadi. Proses pengembangan jenis website ini relatif mudah dan membutuhkan sedikit sumber daya server, sehingga cocok untuk membuat situs web sederhana. 

Baca Juga: Pengertian Web Server, Fungsi, Cara Kerja, dan Jenisnya

Karakteristik web statis biasanya web tidak memungkinkan interaksi dengan pengunjung, konten tidak berubah-ubah, hanya menggunakan HTML dan CSS, dan tidak menggunakan database. Web statis umumnya bisa kita lihat di toko online kecil, blog sederhana, web portofolio, atau profil perusahaan.

Ciri Web Statis

Terdapat beberapa karakteristik atau ciri web statis di antaranya,
1. Hanya menggunakan HTML yang dapat dikombinasikan dengan CSS
2. Tidak ada database
3. Hanya pemilik situs web yang mendapatkan akses konten
4. Jarang terupdate sehingga disebut statis

Manfaat Web Statis

Meskipun begitu, terdapat beberapa manfaat dari web statis yang bisa didapat di antaranya,
1. Menjamin Keamanan
Manfaat yang pertama, memiliki keamanan yang terjamin. Sebaliknya dengan website dinamis yang sering kali menjadi target hacker untuk membobol data. Hal ini dikarenakan web statis menyimpan database konten secara independen dari antarmuka front end website.

Selain itu, pengunjung juga tidak akan terhubung langsung ke database konten sehingga kecil kemungkinan bagi hacker untuk menemukan celah dalam mengambil database website.

2. Memiliki Skalabilitas yang Luas
Web statis juga dapat menampilkan konten pada beberapa channel tanpa perlu melakukan penulisan ulang konten. Manfaat ini juga didukung dengan struktur website yang mudah beradaptasi dengan segala perubahan pada website.

3. Mempercepat Website
Web statis memiliki file HTML yang cukup ringan jika dibandingkan dengan website dinamis. Hasilnya,  pengunjung pun tidak akan mendapatkan masalah seperti gambar rusak atau gagal dimuat. Selain itu, halaman web juga memiliki waktu loading yang lebih cepat sehingga dapat membantu meningkatkan SEO website secara lebih baik.

Baca Juga: Pengertian SEO, Tipe Trafik, Jenis, Cara Kerja, Indikator, Manfaat, dan Cara Kerjanya

4. Web Development Lebih Fleksibel
Dari segi pengembangannya, web statis juga diketahui lebih fleksibel. Hal ini dikarenakan web statis menggunakan bahasa pemrograman seperti JavaScript, Ruby, Vue, dan lain sebagainya yang membuat proses web development menjadi lebih mudah.

Di samping itu, pengembang website juga bisa menggunakan infrastruktur cloud dengan lebih baik, karena pengembangannya lebih sederhana serta tingkat independensinya pun rendah.

Kapan Perlu Menggunakan Website Statis?

Terdapat beberapa kondisi yang memungkinkan Anda membutuhkan penggunaan website statis di antaranya,
1. Keperluan website untuk menampilkan informasi singkat terkait profil perusahaan, kontak, produk, ataupun jenis layanan.
2. Keperluan untuk mengadakan acara dan membutuhkan tempat untuk menampilkan agenda hingga tempat penyelenggaraan event. Anda bisa membuat undangan digital dengan website statis.
3. Keperluan untuk meluncurkan produk atau layanan sesegera mungkin dan membutuhkan wadah untuk menampilkan informasi produk.

Website statis cocok bagi Anda yang membutuhkan website sederhana dengan beberapa halaman web dan tidak memerlukan banyak interaksi, serta memiliki anggaran yang mungkin terbatas.

Kelebihan dan Kekurangan Web Statis

Kelebihan Web Statis
Berikut beberapa kelebihan yang ditawarkan oleh web statis yang bisa Anda pertimbangkan di antaranya,
1. Web statis bisa dibuat tanpa keahlian pemrograman
2. Proses pembuatan web tergolong cepat
3. Memungkinkan proses indeksing mesin pencari yang cepat
4. Perawatan web yang mudah
5. Hemat biaya produksi maupun biaya operasional
6. Browser bisa melihat web secara langsung tanpa harus menggunakan aplikasi server

Kekurangan Web Statis
Adapun kekurangan web statis yang bisa Anda pertimbangkan di antaranya,
1. Fungsional web yang terbatas
2. Konten bersifat statis sehingga jarang diubah
3. Tampilan yang kurang menarik
4. Interaksi dengan klien menjadi terbatas
5. Tanpa database dan PHP pada server

Perbedaan Web Statis dan Dinamis

Dari pemaparan di atas, terdapat beberapa perbedaan dari web statis dan dinamis di antaranya,
1. Desain
Dari desain, web statis tergolong lebih sederhana dan klasik. Sementara itu, website dinamis memiliki desain yang lebih kekinian dan beragam. Bahkan pada desain website, Anda juga bisa menambahkan berbagai macam animasi hingga video untuk mempercantik tampilan.

2. Database
Mengingat penggunanya tidak perlu melakukan penyimpanan data, maka website dinamis tidak membutuhkan database yang terlalu besar. Sebaliknya, web statis membutuhkan database yang besar untuk menyimpan dan memproses data.

3. Konten
Karena untuk mengubah sesuatu pengguna harus mengedit kode script yang terlalu rumit, maka bisa dibilang, web statis sangat jarang melakukan update atau mengubah konten. Sedangkan pada website dinamis, Anda bisa mengubah konten setiap saat sesuai kebutuhan.

4. Interaksi
Pada web statis, pengunjung tidak bisa berinteraksi langsung. Singkatnya, pengunjung hanya bisa mengakses dan menikmati konten yang tersedia pada website. Lain dengan website dinamis, pengunjung dapat melakukan interaksi secara langsung, seperti login, membuat perubahan pada konten, dan lain-lain.

5. Ukuran
Dalam segi ukuran, web statis lebih unggul daripada website dinamis. Hal ini dikarenakan sistem pemrograman web statis tidak rumit sehingga bisa berukuran lebih kecil. Hasilnya pengguna pun bisa mengaksesnya dengan cepat.

Sementara, website dinamis berukuran lebih besar karena memiliki sistem pemrograman yang lebih kompleks. Itulah sebabnya, proses akses website dinamis terkadang lebih lama dibandingkan website statis.

6. Bahasa Pemrograman
Website statis memiliki bahasa pemrograman yang lebih sederhana seperti CSS dan HTML. Sementara website dinamis akan lebih beragam yaitu, PHP dan ASP.

7. Tujuan Penggunaan
Web statis biasanya digunakan untuk situs penjualan, di mana konten halamannya yaitu berupa produk atau kontak dari suatu perusahaan. Sedangkan penggunaan website dinamis lebih beragam, mulai dari media sosial dan toko online yang memungkinkan penjual serta pembeli saling berinteraksi.

Dari Berbagai Sumber

Download

Baca Juga: Dynamic Website: Pengertian, Tujuan, Cara Kerja, Jenis, Manfaat, Contoh, dan Perbedaannya dengan Static Website

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment