Drainase: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Permasalahannya
Table of Contents
Drainase dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) adalah pengatusan; penyaluran air; saluran air. Drainase atau penyaliran adalah pembuangan massa air baik secara alami atau pun buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Drainase merupakan bagian penting dalam penataan sistem air di bidang tata ruang.
Dalam bidang tata ruang, drainase berperan penting untuk mengatur aliran air untuk mencegah genangan air dan banjir. Drainase juga bagian dari usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dengan menggunakan bantuan sumur resapan.
Sementara, dalam lingkup rekayasa sipil, drainase dibatasi sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal sesuai dengan kepentingan.
Fungsi Drainase
Drainase merupakan salah satu unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat kota agar dapat memiliki kehidupan yang aman, nyaman, bersih, dan sehat. Sistem drainase yang buruk dan tidak berfungsi dengan baik akan mendatangkan bencana bagi masyarakat di sekitarnya.
Terdapat banyak fungsi drainase, beberapa di antaranya,
1. Membebaskan suatu area dari genangan air, banjir, maupun erosi, terutama pada daerah yang memiliki kepadatan penduduk tinggi.
2. Mengurangi risiko terjadinya penyakit akibat buruknya sanitasi di daerah tersebut, seperti demam berdarah, malaria, disentri, dan penyakit lain yang disebabkan kurang sehatnya lingkungan pemukiman tersebut.
3. Membuat sistem tata guna lahan dengan kualitas yang baik dan optimal, serta mengurangi kerusakan struktur tanah akibat pembangunan jalan atau karena bangunan lain.
4. Melindungi alam dan lingkungan, seperti tanah, kualitas udara, dan kualitas air.
5. Memperpanjang umur ekonomis sarana-sarana fisik, seperti jalan, kawasan pemukiman.
6. Konservasi sumber daya air.
Jenis Drainase
Drainase dibedakan berdasarkan banyak faktor di antaranya,
1. Drainase Berdasarkan Pembuatannya
a. Drainase Buatan
Merupakan saluran drainase yang dibuat melalui proyek konstruksi. Dibangun dan dirancang dengan tujuan khusus, untuk mengelola air dalam suatu area. Biasanya sistem drainase ini dibangun menggunakan bahan-bahan khusus seperti beton, pipa, atau batu. Contoh dari drainase buatan ini adalah kanal, selokan, talang, dan gorong-gorong.
b. Drainase Alami
Merupakan drainase yang terbentuk secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia. Drainase ini biasanya terbentuk karena gerusan air yang bergerak karena gravitasi. Lambat laun dalam waktu lama sehingga terbentuk jalur air permanen. Contoh drainase ini adalah sungai.
2. Drainase Berdasarkan Letak Saluran
a. Drainase permukaan tanah
Merupakan drainase yang dibangun di permukaan tanah sehingga dapat dilihat secara langsung. Biasa digunakan untuk mencegah genangan air di area perumahan.
b. Drainase bawah tanah
Merupakan drainase yang dibangun di dalam tanah. Biasanya menggunakan pipa atau gorong-gorong untuk menyalurkan air. Drainase ini dibangun di bawah tanah agar tidak mengganggu aktivitas di atasnya dan agar terlihat lebih rapi.
3. Drainase Berdasarkan Fungsinya
a. Drainase Single Purpose
Merupakan drainase yang berfungsi untuk mengalirkan 1 jenis air pada saluran pembuangan. Contoh, untuk mengalirkan limbah industri/limbah rumah tangga atau untuk mengalirkan air hujan.
b. Drainase Multi Purpose
Merupakan drainase yang dirancang untuk mengalirkan berbagai jenis macam air buangan. Baik secara bergiliran ataupun sekaligus. Contoh, drainase untuk mengalirkan limbah rumah tangga dan air hujan.
4. Drainase Berdasarkan Konstruksinya
a. Drainase Terbuka
Merupakan drainase untuk mengalirkan air hujan pada wilayah yang luas. Sifat air yang ditampung pun biasanya tidak membahayakan lingkungan alias bukan air limbah.
b. Drainase Tertutup
Merupakan drainase memiliki fungsi untuk mengalirkan air limbah. Dibuat tertutup agar limbah tersebut tidak berkontak langsung dengan manusia sehingga tak akan membahayakan lingkungan dan masyarakat sekitar.
5. Drainase Berdasarkan Wilayah
a. Drainase Jalan Raya
Merupakan drainase yang diletakkan di pinggir jalan raya dengan tujuan sebagai saluran untuk air hujan agar tidak membanjiri jalan. Biasanya diletakkan di bawah trotoar dan ditutup sehingga tidak akan mengganggu aktivitas pengguna jalan.
b. Drainase Bandara
Drainase bandara adalah drainase yang dibangun di bandara. Gunanya adalah untuk menghindari adanya genangan air yang akan membahayakan pesawat ketika take off ataupun landing.
c. Dan berbagai drainase lain sesuai dengan area penempatan. Contoh lain : drainase perumahan, drainase industri di lingkungan pabrik, dan sejenisnya.
Permasalahan Sistem Drainase
Berikut beberapa permasalahan yang sering terjadi pada sistem drainase di antaranya,
1. Adanya Peningkatan Populasi Penduduk
Adanya peningkatan populasi penduduk yang begitu cepat akan menimbulkan peningkatan pembangunan konstruksi dan pembuangan limbah. Jika peningkatan populasi ini tidak diikuti dengan adanya peningkatan jumlah sistem drainase. Maka ketidaknyaman dan pencemaran lingkungan juga tetap akan terjadi.
2. Proses Pengolahan Sampah Yang Tak Diperhatikan
Seiring berjalannya waktu pertumbuhan populasi penduduk yang terus meningkat juga akan memperbesar tingkat pembuangan sampah. Sampah yang tak diolah dengan baik bisa mengakibatkan terjadinya pendangkalan lahan saluran drainase.
Selain itu kondisi tersebut juga akan semakin mempersempit saluran drainase yang dibuat dengan bantuan manusia atau secara alami. Di sisi lain akibat yang terjadi jika sebuah saluran drainase mengalami pendangkalan sekaligus penyempitan adalah mudahnya terjadi kondisi genangan air ketika musim hujan datang.
Bahkan akibat paling parah dari kondisi tersebut adalah terjadinya bencana alam seperti banjir.
3. Tanah Ambles
Permasalahan yang kerap terjadi berikutnya adalah kondisi tanah ambles. Keadaan tersebut bisa terjadi jika memang ada pengambilan air tanah yang dilakukan secara berlebihan.
4. Kurangnya Koordinasi dan Sinkronisasi dari Infrastruktur yang Ada
Terkadang minimnya informasi dan koordinasi akan mengakibatkan permasalahan terkait dengan saluran drainase. Contohnya adalah ditemukannya pemotongan saluran penampang air basah atau penggalian saluran drainase dengan pembuatan saluran baru seperti pemasangan pipa masih kerap ditemukan.
Maka dari itu ketika membangun saluran drainase yang digunakan untuk membuang sisa air kotor dengan sistem pengaliran air bersih maupun saluran lainnya harus melalui koordinasi dengan baik agar tidak terjadi kerusakan-kerusakan pada saluran yang telah dibuat sebelumnya.
5. Minimnya Kesadaran Masyarakat
Salah satu hal yang memiliki terbilang cukup besar dampaknya terhadap rusaknya atau permasalahan yang terjadi pada saluran drainase adalah minimnya kesadaran dari masyarakat. Contoh nyata yang masih kerap terjadi dan mudah ditemukan adalah pengolahan limbah rumah tangga yang masih sering diabaikan.
Sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Drainase
https://www.rumah.com/panduan-properti/drainase-59556
https://www.gramedia.com/best-seller/drainase-2/
dan Sumber Relevan Lainnya
Lihat Juga:
Materi Sosiologi SMA
Bab 2. Permasalahan Sosial dalam Masyarakat
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.1 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.2 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) (Lanjutan)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.3 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) (Lanjutan)
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.1 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.2 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) (Lanjutan)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.3 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) (Lanjutan)
Bab 1. Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat
1. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.1 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.2 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) (Lanjutan)
3. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.3 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) (Lanjutan)
4. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.4 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) (Lanjutan)
5. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.5 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) (Lanjutan)
6. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.6 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) (Lanjutan)
1. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.1 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.2 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) (Lanjutan)
3. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.3 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) (Lanjutan)
4. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.4 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) (Lanjutan)
5. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.5 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) (Lanjutan)
6. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.6 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) (Lanjutan)
Post a Comment