Neuralink: Pengertian, Sejarah Perkembangan, Cara Kerja, Manfaat, dan Pro Kontranya

Table of Contents
Pengertian Neuralink
Neuralink

Pengertian Neuralink

Neuralink adalah sebuah perusahaan neuroteknologi Amerika yang didirikan oleh Elon Musk dan lainnya, dengan tujuan mengembangkan antarmuka otak–komputer terimplantasi (BMI). Perusahaan ini menjanjikan untuk menciptakan teknologi membuat manusia bisa berkomunikasi dengan mesin dan mengendalikannya hanya dengan pikiran.

Dari The Quint, teknologi ini akan menggunakan cip yang bernama N1 Chipset yang memiliki diameter 8mm. Cip ini lah yang nantinya akan ditanamkan ke otak manusia dengan menggunakan robot. Pihak perusahaan mengklaim bahwa kabel yang digunakan di N1 Chipset memiliki ketebalan yang sama dengan sel saraf.

Pada awalnya chip tersebut diciptakan untuk mengobati penyakit otak serius jangka pendek pada manusia. Namun, kini tujuan tersebut bertambah untuk meningkatkan kualitas manusia melalui penanaman chip ke otak. Elon Musk bahkan pernah mengatakan bahwa tujuan jangka panjang pembuatan chip ini adalah mencapai simbiosis dengan kecerdasan buatan.

Menurut Bloomberg, sejak didirikan, perusahaan ini telah merekrut beberapa ahli saraf terkenal dari berbagai universitas. Pada Juli 2019, Neuralink telah menerima pendanaan $158 juta ($100 juta berasal dari Musk) dan mempekerjakan 90 karyawan.

Sejarah Perkembangan Neuralink

Neuralink didirikan pada tahun 2016 oleh Elon Musk, Max Hodak, Ben Rapoport, Dongjin Seo, Paul Merolla, Philip Sabes, Tim Gardner, Tim Hanson dan Vanessa Tolosa. Dalam jangka pendek, pencetusan perusahaan ini ditujukan untuk mengobati penyakit-penyakit otak. Dalam jangka panjang, Neuralink memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja manusia yang juga disebut dengan transhumanism.

Pada April 2021, Neuralink memperlihatkan perkembangan teknologinya lewat video monyet yang sedang bermain permainan Pong menggunakan implan Neuralink. Video tersebut bisa di lihat di Youtube channel Neuralink dan hingga saat artikel ini terbit, memiliki views sebanyak 5,9 juta.

Perkembangan Penelitian Neuralink

Perusahaan Neuralink sejak awal sudah bekerja sama dengan berbagai ahli saraf terkenal dari berbagai universitas dalam melakukan penelitian dan pengembangan. Penelitian terus dilakukan untuk menghubungkan lebih bayak jalur komunikasi dari sistem mesin ke otak. Penghubungnya berupa kabel-kabel data yang sangat halus.

Kabel ini berfungsi menjangkau berbagai bagian otak tanpa merusak sistem jaringan otak. Tentunya penelitian tersebut dilakukan dengan bantuan robot dan perangkat teknologi canggih agar lebih aman dan memiliki jangkauan yang lebih luas.

Uji coba pernah dilakukan terhadap hewan, seperti babi dan kera. Ketika uji coba menggunakan primata atau kera, hewan ini mampu bermain video game di komputer. Rencana ke depannya, uji coba penanaman chip Neuralink akan dilakukan ke dalam otak manusia secara langsung.

Cara Kerja Neuralink

Manusia memiliki sekitar 86 miliar sel saraf yang mengirim dan menerima informasi lewat sinyal elektrik melalui sinapsis. Dengan Neuralink, setiap kabel yang ada di N1 Chipset akan terhubung dengan sel saraf dan bisa memonitor aktivitas sel saraf otak. Sinyal elektrik inilah yang akan digunakan untuk menghubungkan otak manusia dengan mesin.

Prosedur penanaman cip akan menggunakan robot yang telah dirancang khusus untuk menanamkan kabel yang sangat tipis. Robot Neuralink akan memasukkan cip dengan menggunakan mikroskop dan jarum yang hanya sebesar 24 mikron. Jarum yang digunakan akan sangat kecil dan tidak bisa terlihat dengan mata telanjang.

Neuralink dapat digunakan untuk mengoperasikan ensefalopati. Ini juga dapat digunakan sebagai penghubung antara otak manusia dan teknologi. Ini berarti orang lumpuh dapat dengan mudah mengoperasikan ponsel dan komputer mereka langsung dengan otak mereka.

Tujuan utamanya adalah untuk membantu orang berkomunikasi melalui teks atau pesan suara. Tentu Neuralink tidak sebatas itu saja, bisa juga digunakan untuk menggambar, memotret dan melakukan aktivitas lainnya.

Manfaat Neuralink

Neuralink chip dikembangkan untuk ditanam ke otak manusia. Manfaat dari teknologi yang satu ini adalah meningkatkan komunikasi manusia dengan mesin atau komputer. Harapannya teknologi ini bisa membantu para penyandang disabilitas atau orang dengan gangguan motorik untuk menggunakan mesin menggunakan pikiran mereka.

Misalnya, mereka berpikir untuk menggerakkan kursi roda, maka dengan adanya chip ini mereka akan benar-benar mampu menggerakkan kursi roda hanya dengan pikiran. Jika tujuan tersebut dapat tercapai, maka akan banyak sekali penyandang disabilitas yang merasa terbantu. Mereka bisa beraktivitas dan melakukan banyak hal meskipun memiliki keterbatasan fisik.

Nantinya, Neuralink akan dikembangkan dan dapat digunakan bukan hanya oleh manusia penyandang disabilitas. Namun, besar kemungkinan teknologi ini juga bisa ditanam di dalam otak manusia biasa atau normal. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan manusia agar bisa terhubung secara nirkabel dengan mesin atau komputer.

Aktivitas sehari-hari pun akan berjalan lebih mudah. Orang yang dipasang chip ini bisa bermain game tanpa harus memegang HP secara langsung. Selain itu, untuk menelepon orang lain juga tidak perlu memegang telepon secara langsung. Semua hal tersebut bisa dilakukan hanya dengan melalui pikiran yang terhubung dengan chip.

Pro Kontra Teknologi Neuralink

Meskipun terlihat sangat modern, canggih, dan memiliki banyak manfaat ternyata perkembangan chip canggih ini menimbulkan beberapa kekhawatiran yang dapat menimbulkan dampak negatif. Teknologi ini dikhawatirkan tidak hanya memonitor perintah otak, tetapi bisa melakukan banyak hal lebih besar lainnya.

Dikhawatirkan teknologi ini akan terhubung dengan kelenjar endokrin sehingga mampu melepaskan berbagai jenis hormon ke tubuh manusia. Ketika hal tersebut terjadi, besar kemungkinan manusia akan merasakan berbagai efek tertentu. Misalnya, merasakan sensasi seperti mengonsumsi dopamine.

Orang yang menggunakan chip ini juga besar kemungkinan akan memiliki kemampuan yang lebih tinggi dan cepat meningkat dibandingkan orang biasa. Ia pun akan menjadi pemimpin di berbagai bidang kehidupan. Akibatnya persaingan antara orang dengan chip dan tanpa chip akan terus meningkat.

Tentu saja orang dengan chip teknologi canggih tersebut akan memenangkan persaingan. Kekhawatiran juga terjadi ketika ada seorang hacker yang mungkin berhasil melakukan sabotase ke chip yang ditanam di dalam diri seseorang.

Kekhawatiran lainnya adalah manusia nantinya tidak bisa membedakan antara simulasi dengan kehidupan sebenarnya atau realitas.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment