Laut Mati: Pengertian, Letak, Asal-Usul, Kehidupan, dan Manfaatnya

Table of Contents
Pengertian Laut Mati
Laut Mati

Pengertian Laut Mati

Laut Mati (atau Laut Asin) adalah danau yang membujur di daerah antara Israel, Palestina, dan Yordania. Danau ini dinamakan laut mati karena tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam air garam ini. Laut mati memiliki kandungan garam tertinggi dari seluruh laut di dunia. Kadar garamnya sekitar 32 % dibandingkan terhadap kadar garam rata-rata 3% pada Laut Tengah.

Dalam bahasa Ibrani, Laut Mati adalah "Yam ha-Melaḥ", berarti "laut garam" atau "Laut Asin". Laut Mati adalah titik terendah di Bumi, sekitar 430,5 meter (1412 kaki) di bawah permukaan laut. Laut Mati adalah danau yang terlihat megah dan misterius dengan air biru cemerlang. Terdapat kristal garam yang menonjol keluar dan bukit-bukit berwarna keemasan di sekitarnya

Letak Laut Mati

Letak Laut Mati
Letak Laut Mati
Laut Mati membujur di daerah antara Israel, Palestina, dan Yordania. Laut Mati mengelilingi negara Palestina dan Israel. Berada di tiga negara, Laut Mati menjadi salah satu tempat wisata unik yang menarik perhatian banyak wisatawan. Kondisi geografisnya tersebut membuat orang-orang semakin tertarik untuk datang. Karena berkesempatan berada di titik pertemuan tiga negara.

Selain letak geografisnya yang unik, Laut Mati juga punya dipercaya menjadi salah satu bagian penting dalam ajaran agama Samawi. Umat Muslim percaya bahwa tempat diazabnya kaum Nabi Luth oleh Allah SWT. Begitu pula dengan pemeluk agama Kristen yang menduga bahwa Laut Mati adalah bekas pemukiman kaum Sodom dan Gomora yang dimusnahkan Tuhan karena dosanya.

Asal Usul Laut Mati

Secara geologi laut mati terbentuk tiga juta tahun yang lalu ketika timbul retakan kecil pada lembah sungai Yordan (Jordan Rift Valley) di mana air laut masuk dan terkumpul, iklim kering dan evaporasi tinggi meningkatkan konsentrasi mineral dalam air. Garam, kapur, dan gipsum terdapat pada sepanjang retakan ini dan membentuk danau dengan kandungan garam tertinggi.

Danau tersebut diberi nama Laut Mati karena tidak ada kehidupan, baik tanaman maupun makhluk hidup lain di dalamnya. Airnya yang mengandung banyak mineral bukanlah habitat yang cocok untuk ikan dan ganggang.

Penyebutan Laut Mati

Laut Mati disebut Laut Mati sejak Era Romawi oleh orang-orang Yudea. Karena air Laut Mati tidak memungkinkan semua bentuk kehidupan, baik tanaman atau makhluk hidup. Di masa lalu, ketika Sungai Yordan mengalir ke selatan dari Danau Galilea di musim hujan, alang-alang dan ikan tersapu oleh aliran sungai ke Laut Mati yang airnya sangat asin.

Ikan maupun ganggang tidak dapat bertahan hidup di air yang hampir 10 kali lebih asin daripada kebanyakan samudera. Dengan kata lain, Laut Mati seperti jebakan maut bagi makhluk hidup. Awalnya, Laut Mati dikenal sebagai Laut Asin yang disebutkan di Kitab-Kitab Ibrani (Hebrew Scriptures) tepatnya dari The Book of Genesis through to The Prophets dan tulisna-tulisan selanjutnya.

Disebut Laut Asin karena karakter Laut Mati yang unik yaitu kandungan garamnya yang sangat tinggi. Sehingga menjadi sumber garam batu dan garam laut. Di Era Romawi terakhir, garam adalah komoditas yang sangat dihargai dan dikontrol ketat melebihi emas atau perak. Tentara Romawi dibayar dengan garam, bukan dengan mata uang keras. Nama garam dalam Bahasa Inggris (salt) berasal dari Kata Latin sal yang membentuk dasar kata salary yang artinya gaji.

Kehidupan di Laut Mati

Lebih dari itu, tingginya konsentrasi garam di dalam danau membuat Laut Mati jadi salah satu ekosistem paling ekstrem di bumi. Lapisan biosfer yang dalam, kurangnya cahaya dan oksigen membuat biota alam sulit untuk bertahan di dalamnya.

Menurut Sciencing, tidak akan ada makhluk hidup yang sanggup hidup di dalam Laut Mati. Itu sebabnya secara mata telanjang, Anda tidak akan bisa menemukan makhluk hidup apa pun yang bermukim di dalamnya.

Dalam bahasa Ibrani, Laut Mati dikenal sebagai Yam ha Maved atau yang secara harafiah berarti Laut Pembunuh. Sebab, ikan yang terbawa arus sungai dan 'mencicipi' perairannya saja akan langsung mati. Inilah alasan mengapa danau tersebut diberi nama Laut Mati.

Kehidupan yang bisa Anda temukan di dalam Laut Mati hanyalah makhluk-makhluk mikroskopis. Seperti bakteri, alga, cyanobacteria dan protozoa. Berdasarkan penemuan Camille Thomas dan para peneliti dari University of Geneva, Swiss, makhluk yang hidup di Laut Mati ialah jenis mikroba yang membutuhkan lebih sedikit energi guna bertahan hidup.

Mereka berevolusi dan bahkan menjadi kanibal dengan memanfaatkan lipid (zat lemak yang tidak larut dalam air) dari tubuh rekannya yang telah mati.

Manfaat Laut Mati

Tingginya kadar garam di Laut Mati, berenang di tempat ini tidak membuat Anda tenggelam. Makanya, banyak orang-orang yang kemudian memanfaatkan fenomena ini untuk berpose unik sambil berenang di Laut Mati. Mulai dari membaca koran, membaca buku, atau sekadar rebahan.

Meski memiliki fakta yang cukup 'mengerikan', nyatanya Laut Mati tak selalu buruk. Perairan ini memiliki manfaat yang baik untuk tubuh, terutama bagi kulit. Sejak zaman dulu, material yang terkandung di dalam Laut Mati dipercaya bisa memperbaiki kulit. Dilansir Healthline, para peneliti telah membuktikan bahwa lumpur Laut Mati efektif untuk mengobati psoriasis.

Psoriasis adalah peradangan pada kulit, salah satu cirinya adalah munculnya ruam merah, kulit yang menebal dan bersisik. Lumpur Laut Mati juga dapat digunakan sebagai kompres untuk mengurangi rasa sakit akibat peradangan.

Bahkan kabarnya, lumpur laut mati juga dapat meredakan nyeri yang terjadi di punggung. Kandungan garam dan magnesium dalam lumpur Laut Mati bisa mengangkat sel kulit mati, menyembuhkan jerawat dan meningkatkan elastisitas kulit.  

Laut Mati di Indonesia

Tak hanya di Yordania dan Palestina, rupanya di Indonesia juga memiliki Laut Mati. Laut Mati di Indonesia berada di Pantai Tureloto, Desa Balefadorotuho, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara.

Kadar garam pada air laut di Pantai Tureloto ini sangat tinggi, sehingga banyak makhluk hidup air yang kesulitan beradaptasi di sana. Selain itu, di Pantai Tureloto ini pengunjung bisa mengapung di atas air tanpa perlu berenang, seperti di Laut Mati.

Pemandangan Pantai Tureloto juga sangat indah. Walaupun kadar garamnya tinggi, ada pula makhluk hidup air yang bisa bertahan, seperti beberapa jenis ikan dan karang di bawah air. 

Baca Juga: Salinitas: Pengertian, Faktor yang Mempengaruhi, dan Alat Ukurnya

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment