Graben: Pengertian, Ciri, dan Contohnya
Table of Contents
Graben (Slenk) |
Pengertian Graben
Graben (slenk) adalah hasil dari patahan pada kulit bumi yang mengalami depresi (penurunan), sehingga lebih rendah dari sekitarnya. Bagian yang lebih rendah adalah graben, dan bagian yang lebih tinggi dari graben adalah horst. Graben dan horst hampir selalu terjadi secara bersamaan dari suatu patahan vertikal. Selain graben dan horst, beberapa macam bentuk patahan yang terjadi karena patahan vertikal yaitu, fault scarp dan pegunungan patahan. Patahan Graben terjadi karena adanya kekuatan dari gerakan endogen atau gerakan tektogenesa yang terpusat lalu menarik sesar ke bawah melalui dua titik.
Pada gerakan graben ini dapat menyebabkan patahan bagian kanan dan kiri sesar. Proses terjadinya graben dapat terbentuk sebuah lembah sehingga dalam terjadinya graben ini adanya tenaga endogen yang berbeda-beda sehingga dalam pembentukan gradiennya ini juga berbeda.
Graben juga dapat diartikan sebagai lembah dengan lereng curam yang berbeda di setiap sisinya yang disebabkan oleh perpindahan sebongkah tanah ke bawah, yang sering muncul berdampingan dengan horsts.
Ciri Graben
Sebagai salah satu bentuk patahan yang ada di dalam Bumi, graben memiliki ciri khusus yang berbeda dengan patahan- patahan lainnya. Beberapa ciri dari patahan graben di antaranya,1. Menyebabkan patahan di sebelah kanan dan kiri
Graben merupakan jenis patahan yang letaknya lebih rendah dibandingkan dengan yang ada di kanan dan kirinya. Apabila diperhatikan maka graben ini seperti lembah yang diapit oleh kedua pegunungan. Oleh karena itulah di sebelah kanan dan juga kiri graben ini terdapat patahan.
2. Berbentuk seperti lembah
Graben merupakan patahan yang lebih rendah daripada daerah yang ada di kanan kirinya, oleh karena itulah graben terlihan seperti lembah. Sementara itu bagian yang lebih tinggi di bagian kanan dan kiri disebut dengan horst.
3. Mempunyai dasar yang lebih lebar daripada bagian atas
Salah satu ciri yang dimiliki oleh graben adalah bentuk yang seperti kerucut namun tidak runcing. Graben memiliki bentuk dasar yang lebih lebar daripada di bagian atas. Apabila dilihat secara keseluruhan, bentuk graben ini seperti lembah yang bagian atasnya sempit dan bagian dasarnya luas.
4. Dapat menjadi danau
Graben merupakan bentuk permukaan Bumi yang terlihat lebih cekung daripada di daerah kanan kirinya. Bentukan ini juga bisa kita lihat dari permukaan Bumi. Oleh karena berbentuk seperti cekungan maka graben ini suatu saat bisa terisi air ketika hujan turun. Apabila graben terisi oleh air maka graben ini dapat berubah menjadi danau.
Contoh Graben
Contoh graben di antaranya, 1. Danau Toba
Salah satu contoh graben yang ada di Indonesia adalah danau misalnya Danau Toba, yang merupakan danau alami besar di Sumatera Utara. Danau ini terletak di tengah-tengah bagian utara pulau Sumatera, dengan ketinggian permukaan sekitar 900 meter (2.953 kaki), panjang sekitar 100 kilometer (62 mil), lebar 30 kilometer (19 mil), dan kedalaman hingga 505 meter (1.657 kaki).
Danau Toba adalah danau terbesar di Indonesia dan danau vulkanik terbesar di dunia, yang terbentuk karena graben yang menjadi cikal bakal keberadaan danau tersebut. Air yang mengisi graben menjadikan tempat tersebut menjadi danau yang sangat luas.
2. Danau Tempe
Selain Danau Toba, contoh graben lain yang ada di Indonesia adalah Danau Tempe yang membentang di tiga kabupaten yang di Sulawesi Selatan, meliputi Kabupaten Wajo, Kabupaten Sidenreng Rappang, dan Kabupaten Soppeng.
Danau Tempe pada awalnya berupa graben yang kemudian terisi air secara alami. Danau yang satu ini juga dianggap sebagai danau purba sebab terbentuknya danau bersamaan dengan terbentuknya daratan Sulawesi yang terletak di atas lempeng Benua Australia dan Asia.
3. Graben Buyuk Menderes
Graben Buyuk Menderes adalah cekungan retakan aktif di Turki barat, bagian dari Zona Perluasan Anatolia Barat. Panjangnya sekitar 140 km dan lebar 2,5–14 km dengan arah barat-timur. Graben yang satu ini terbentuk selama Miosen awal dan tetap aktif, seperti yang ditunjukkan oleh gempa bumi bersejarah, yang terbesar adalah gempa Smirna Timur pada tahun 1653 dengan magnitudo 7,5.
Dari berbagai sumber
Post a Comment