Elastisitas Penawaran: Pengertian, Faktor yang Mempengaruhi, Perhitungan, Kurva, dan Jenisnya

Table of Contents

Pengertian Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaran adalah derajat kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur persentase perbandingan antara perubahan harga barang dengan perubahan jumlah barang yang ditawarkan.

Berdasarkan teori ekonomi, dalam hukum supply and demand, penawaran (supply) suatu barang atau jasa akan naik apabila harganya mengalami kenaikan. Begitu pun sebaliknya, penawaran (supply) terhadap suatu barang atau jasa menjadi berkurang pada saat harga turun.

Guna mengukur perubahan tersebut, diperlukan konsep elastisitas penawaran yang bisa mengukur tingkat kuantitas yang ditawarkan sebagai respons terhadap perubahan harga. Sebagai contoh, jika harga sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya naik 20%, maka koefesien elastisitas penawarannya adalah 20%/10% = 2.

Elastisitas Penawaran Menurut Para Ahli

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), elasticity of supply adalah tingkat tanggapan (respons) terhadap perubahan harga; jika harga bergerak naik, biasanya penawaran akan meningkat; jika tidak meningkat, penawaran itu tidak elastis; penawaran dikatakan elastis jika kenaikan harga juga diikuti kenaikan produksi.

Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

Selain harga, tentunya terdapat pula faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi elastisitas penawaran. Menurut Putranto dkk (2019, hlm. 43) faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran di antaranya,
1. Jenis Barang
Kurva penawaran pada bidang industri adalah elastis, karena bidang industri ini sangat respons atau sangat peka terhadap perubahan harga. Sebagai contoh apabila harga bahan baku kain naik, pabrik tekstil mempunyai respons yang sangat cepat kepada lonjakan tersebut, pabrik akan menambah jam kerja pegawainya, menambah tenaga kerja dan menambah jumlah mesin atau alat keoprasionalan lainnya. 

Baca Juga: Pengertian Bahan Baku, Faktor, dan Jenisnya

Kurva penawaran pada bidang pertanian bersifat inelastis, disebabkan pihak industri/penghasil barang memberikan reaksi lambat kepada pergantian harga. Jika kelapa sawit harganya melambung, buruh tani haruslah berproses penanaman dulu memerlukan waktu berbulan bulan untuk menyambut hasil sawit.

2. Sifat Perubahan Biaya Produksi
Perubahan Biaya ini sifatnya bisa sangat peka dan tidak peka. Akan bersifat tidak peka bila pembiayaan yang di luar dugaan tidak terlampau banyak.

Baca Juga: Pengertian Biaya Produksi, Unsur, Tujuan, Jenis, dan Contohnya

3. Jangka Waktu
Pada jangka waktu yang Panjang mayoritas suatu komoditas/barang memiliki penawaran yang peka/elastic. Sebagai contoh, perusahaan Truk untuk mendirikan bangunan pabrik baru di fase waktu yang sangat cepat, pastinya ini tidaklah mungkin. Untuk Penawaran dalam jangka pendeknya yaitu inelastis sempurna (ES = 0).

Contohnya yaitu Bagian properti. Pada kota Surabaya ada 7.000 unit hotel, maka jumlah permintaan yang terpenuhi maksimal 7.000 unit. Misalnya dalam 2 bulan yang akan datang ada kenaikan permintaan sebesar 14.000 unit, maka kelebihan permintaan itu tidak akan terespons. Dengan alasan tidak mungkin melakukan pembangunan hotel baru sebanyak 7.000 unit dalam waktu dua bulan.

Penghitungan Elastisitas Penawaran

Koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Koefisien elastisitas penawaran = (ΔQ : ΔP) x (P : Q)
ΔQ: perubahan jumlah barang yang ditawarkan
ΔP: perubahan harga barang
P: harga awal barang
Q: jumlah awal barang

Sebagai contoh, apabila ada suatu barang mengalami perubahan harga (dalam hal ini mengalami kenaikan) sebesar 10 persen, maka hal ini lantas berakibat pada perubahan jumlah barang yang ditawarkan, yakni meningkat sekitar 20 persen.

Besaran nilai koefisien elastisitas penawaran ini kemudian menjadi penentu apakah terjadi elastisitas atau tidak (inelastis). Indikatornya, apabila nilai koefisien elastisitas penawaran lebih besar dari 1 persen, maka penawaran dapat dikatakan elastisis. Sebaliknya, jika nilai koefisien elastisitas penawaran lebih kecil dari 1 persen, itu artinya penawaran inelastis.

Pada kasus nilai koefisien elastisitas setara dengan 1, maka hal ini disebut sebagai penawaran unitary atau penawaran normal.

Elastisitas dari Kurva Penawaran

Selain metode tersebut di atas, ada dua cara lagi untuk menghitung fleksibilitas harga penawaran, yang keduanya menggunakan kurva penawaran.

Elastisitas dari Kurva Penawaran
Elastisitas dari Kurva Penawaran
Kita dapat menghitung fleksibilitas pada titik tertentu pada kurva penawaran, yang dikenal sebagai fleksibilitas titik atau antara dua harga, yang dikenal sebagai elastisitas busur.

Rumus untuk menghitung elastisitas titik penawaran adalah:
Ep= (dq/dp)×(p/q)
Di sini dq/dp adalah kemiringan kurva penawaran.
Rumus untuk menghitung elastisitas busur penawaran adalah:
Ep= [(q1 – q2)/( q1 + q2)] × [( p1 + p2)/(p1 – p2)]

Jenis Elastisitas Penawaran

Berikut beberapa jenis elastisitas penawaran menurut buku Pengantar Ilmu Ekonomi untuk Kesehatan Masyarakat oleh Putu Ayu Indrayathi.
1. Penawaran tidak elastis sempurna
Elastisitas penawaran ini memiliki tingkat elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapa pun, sehingga kurva penawaran akan terlihat vertikal.

2. Penawaran tidak elastis
Penawaran tidak elastis memiliki tingkat elastisitas <1 atau perubahan penawaran lebih kecil dari perubahan harga. Artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.

3. Penawaran uniter elastis
Penawaran uniter elastis memiliki tingkat elastisitas = 1. Hal tersebut berarti perubahan penawaran sama dengan perubahan harga.

4. Penawaran elastis
Penawaran elastis memiliki tingkat elastisitas >1 atau perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga. Artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.

5. Penawaran elastis sempurna
Tingkat elastisitas pada penawaran elastis sempurna ini tak terhingga. Hal ini berarti suatu perusahaan dapat menyuplai berapa pun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment