The Beveridge Curve: Pengertian, Faktor Pengubah, dan Manfaatnya

Table of Contents

Pengertian The Beveridge Curve

The Beveridge Curve (Kurva Beveridge) adalah rasio antara total pengangguran dengan total lowongan kerja. Di antara beragam tools dan indikator ketenagakerjaan, kurva beveridge merupakan salah satu alat yang sering digunakan analis dan pengambil kebijakan dalam menganalisa perkembangan pasar ketenagakerjaan dikaitkan dengan siklus bisnis dalam perekonomian.  

Kurva Beveridge, dinamai ekonom William Beveridge, dikembangkan pada pertengahan abad kedua puluh untuk menggambarkan hubungan antara lowongan pekerjaan dan pengangguran. Kurva Beveridge ditarik ke spesifikasi berikut:

The Beveridge Curve atau Kurva Beveridge
The Beveridge Curve (Kurva Beveridge)
1. Sumbu horizontal menunjukkan tingkat pengangguran (seperti biasanya didefinisikan).
2. Sumbu vertikal menunjukkan tingkat lowongan pekerjaan, yang merupakan jumlah lowongan pekerjaan sebagai proporsi atau persentase angkatan kerja. (Dengan kata lain, tingkat lowongan pekerjaan adalah jumlah pekerjaan kosong dibagi dengan angkatan kerja dan mungkin dikalikan dengan 100 persen, dan angkatan kerja didefinisikan dengan cara yang sama seperti dalam tingkat pengangguran).

Faktor yang Mengubah Kurva Beveridge

Faktor yang Mengubah Kurva Beveridge
Terdapat sejumlah faktor spesifik yang menggeser kurva Beveridge, dan beberapa di antaranya,
1. Pengangguran friksional
Ketika lebih banyak pengangguran muncul karena butuh waktu untuk menemukan pekerjaan yang sesuai (yaitu peningkatan pengangguran friksional), kurva Beveridge bergeser ke kanan. Ketika logistik untuk mendapatkan pekerjaan baru menjadi lebih mudah, pengangguran friksional menurun dan kurva Beveridge bergeser ke kiri.

2. Pengangguran struktural melalui ketidaksesuaian keterampilan
Ketika keterampilan angkatan kerja tidak sesuai dengan keterampilan yang diinginkan majikan, tingkat lowongan pekerjaan yang lebih tinggi dan pengangguran yang lebih tinggi akan ada pada saat yang sama, menggeser kurva Beveridge ke kanan. Ketika keterampilan lebih baik sejalan dengan tuntutan pasar tenaga kerja, baik tingkat lowongan pekerjaan dan tingkat pengangguran menurun, dan kurva Beveridge bergeser ke kiri.

3. Ketidakpastian ekonomi
Ketika prospek ekonomi tidak pasti, perusahaan akan ragu-ragu untuk membuat komitmen untuk menyewa (bahkan ketika pekerjaan secara teknis kosong), dan kurva Beveridge akan bergeser ke kanan. Ketika majikan merasa lebih optimis tentang prospek bisnis masa depan, mereka akan lebih bersedia menarik pelatuk dalam perekrutan dan kurva Beveridge akan bergeser ke kiri.

Faktor-faktor lain yang dianggap menggeser kurva Beveridge termasuk perubahan dalam prevalensi pengangguran jangka panjang dan perubahan dalam tingkat partisipasi angkatan kerja. (Dalam kedua kasus, peningkatan dalam jumlah sesuai dengan bergeser ke kanan dan sebaliknya.) Perhatikan bahwa semua faktor jatuh di bawah judul hal-hal yang mempengaruhi efisiensi pasar tenaga kerja.

4. Siklus Bisnis dan Kurva Beveridge
 
Siklus Bisnis dan Kurva Beveridge
Kesehatan ekonomi yaitu di mana ekonomi berada dalam siklus bisnis, di samping menggeser kurva Beveridge melalui hubungannya untuk mempekerjakan kemauan, juga mempengaruhi di mana pada kurva Beveridge tertentu ekonomi berada.

Secara khusus, periode resesi atau pemulihan, di mana perusahaan tidak mempekerjakan sangat banyak dan lowongan pekerjaan relatif rendah terhadap pengangguran, diwakili oleh poin ke arah kanan bawah kurva Beveridge, dan periode ekspansi, di mana perusahaan ingin mempekerjakan banyak pekerja dan lowongan pekerjaan tinggi. relatif terhadap pengangguran, diwakili oleh titik-titik ke arah kiri atas kurva Beveridge.  

Manfaat Kurva Beveridge

Terdapat dua manfaat penggunaan kurva Kurva Beveridge di antaranya,
Pertama, kurva ini secara sederhana mampu menjelaskan kondisi pasar tenaga kerja dan fase perkembangan ekonomi suatu negara sedang berlangsung.
Kedua, kurva ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya permasalahan struktural dan siklikal dalam pasar tenaga kerja.

Contoh persoalan struktural adalah ada indikasi terus naiknya tingkat ketersediaan lapangan kerja, namun terdapat stagnasi pada angka pengangguran. Sementara siklikal muncul sebagai akibat dari siklus bisnis. Saat ekonomi positif, pengangguran berkurang dan ketersediaan lapangan kerja naik dan begitu sebaliknya.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment