Laissez-Faire: Pengertian, Sejarah, Prinsip, dan Kritiknya

Table of Contents
Pengertian Laissez-Faire
Laissez-Faire

Pengertian Laissez-Faire

Laissez-faire adalah sebuah doktrin ekonomi yang tidak menginginkan adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Istilah laissez-faire merupakan sebuah frasa bahasa Prancis yang berarti "biarkan terjadi" (harafiah "biarkan berbuat"). Istilah ini berasal dari diksi Prancis yang digunakan pertama kali oleh para psiokrat pada abad ke 18 sebagai bentuk perlawanan terhadap intervensi pemerintah dalam perdagangan.

Laissez-faire kemudian menjadi sinonim untuk ekonomi pasar bebas yang ketat selama awal dan pertengahan abad ke-19. Pendukung doktrin ini berpendapat bahwa suatu perekonomian akan mencapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi dalam pengalokasian dan penggunaan sumber-sumber ekonomi yang langka dan akan mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih besar bila dibandingkan dengan perekonomian yang terencana secara terpusat. 

Baca Juga: Pengertian Sistem Ekonomi Komando, Ciri, Fungsi, Tujuan, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya

Pendapat tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa kepemilikan pribadi atas sumber daya dan kebebasan penuh untuk menggunakan sumber daya tersebut akan menciptakan dorongan kuat untuk mengambil risiko dan bekerja keras. Sebaliknya, birokrasi pemerintah cenderung mematikan inisiatif dan menekan perusahaan. Intervensi pemerintah dianggap akan menghambat perkembangan dan pembangunan ekonomi.

Hal tersebut memiliki arti bahwa ekonomi harus dibiarkan berjalan apa adanya. Dengan demikian, semakin minim campur tangan pemerintah pada kegiatan ekonomi, semakin mumpuni kegiatan bisnis. Azas laissez faire ini dianggap sebagai akar dari munculnya teori ekonomi kapitalisme yang bebas. 

Baca Juga: Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis, Pilar Dasar, Ciri, Kelebihan, Kekurangan, dan Negaranya

Sejarah Perkembangan

Penganut paham laissez faire meyakni, setiap individu, bila mengejar tujuan yang dia inginkan sendiri, bisa mencapai hasil terbaik bagi masyarakat di mana ia menjadi bagiannya. Sementara itu, fungsi negara adalah memelihara ketertiban dan keamanan serta menghindari campur tangan atas setiap usaha individu dalam mengejar tujuan yang diinginkan.

Dari Investopedia, kemunculan istilah laissez faire terkait dengan para Fisiokrat, yaitu kelompok fisikawan yang berkembang di Prancis pada kisaran tahun 1756-1778. Dipimpin oleh seorang dokter, kelompok tersebut mencoba untuk menerapkan prinsip keilmuan dan metodologi untuk mempelajari kekayaan.

Kelompok orang yang menyebut diri mereka ekonom itu kemudian beranggapan, pasar dan kompetisi ekonomi bebas sangat penting bagi kesehatan masyarakat yang bebas pula. Oleh karena itu, mereka menolak segala peraturan hingga undang-undang terkait dengan perpajakan, UMR, dan aturan perdagangan lain.

Pemerintah hanya perlu mengintervensi perekonomian untuk memastikan ketersediaan properti, hajat hidup, serta kebebasan individu. Penggunaan istilah laissez faire dalam konteks ekonomi pertama kalinya muncul di tahun 1681 dalam pertemuan antara Menteri Keuangan Prancis Jean-Baptise Colbert dan seorang pengusaha Le Gendre.

Kala itu, Colbert menanyakan kepada Le Gendre mengenai bagaimana baiknya pemerintah membantu perdagangan, dan Le Gendre menjawab 'Leissez-nous faire' yang artinya yakni 'Biarkan saja'. Istilah ini pun akhirnya dipopulerkan oleh Fisiokrat untuk menjadi nama dari doktrin ekonomi mereka.

Pada masa awal penerapan laissez faire di Prancis, nyatanya tak berjalan mulus karena dianggap tak ideal. Meski demikian, doktrin ini dikembangkan oleh ekonom Inggris Adam Smith dan David Ricardo sebagai bagian dari revolusi industri yang terjadi pada abad ke-18 dan ke-19.

Prinsip Dasar Laissez-Faire

Teori laissez-faire terutama menganjurkan tidak adanya intervensi pemerintah dalam perekonomian. Adam Smith percaya, intervensi yang minimal adalah prasyarat penting agar pasar berfungsi secara efisien.

Mekanisme pasar bekerja untuk menentukan alokasi sumber daya yang paling efisien. Harga menjadi sinyal bagi permintaan dan penawaran di pasar. Perubahan dalam permintaan dan penawaran pada akhirnya akan mengarah ke ekuilibrium, titik di mana manfaat sosial maksimum. Ekuilibrium semacam itu tidak akan tercapai jika pemerintah campur tangan.

Baca Juga: Harga Ekuilibrium: Pengertian, Fungsi, dan Prosesnya

Meskipun demikian, Smith juga mengkhawatirkan sisi lemah teori ini. Jika mekanisme pasar menentukan semuanya, itu kemungkinan menciptakan kelas feodal yang malas, tetapi kuat secara finansial.

Ide Dasar Laissez-Faire

Ekonomi laissez-faire mempromosikan pasar yang bebas dan kompetitif. Beberapa ide dasar laissez-faire di antaranya,
1. Perekonomian seharusnya bekerja berdasarkan kekuatan penawaran dan permintaan. Keduanya mewakili kepentingan individu (konsumen) dan bisnis. Oleh karena itu, titik temu penawaran dan permintaan (ekuilibrium) akan menghasilkan yang terbaik bagi individu dan bisnis
2. Perekonomian seharusnya bebas dari campur tangan pemerintah. Intervensi cenderung merugikan salah satu pihak, apakah konsumen atau bisnis. Itu pada akhirnya mengarah pada manfaat yang secara sosial tidak maksimal.
3. Perekonomian perusahaan swasta (private-enterprise economy) adalah yang terbaik karena paling efisien dalam mengalokasikan sumber daya. Kepemilikan pribadi atas sumber daya dan kebebasan penuh untuk menggunakannya akan menciptakan dorongan kuat untuk mengambil risiko dan bekerja keras.
4. Tugas pemerintah hanyalah memastikan sistem dan mekanisme pasar bekerja. Itu, misalnya, melalui penegakan kepemilikan properti. Kebijakan distribusi pendapatan atau kekayaan seharusnya tidak ada karena individu bekerja keras untuk menghasilkan yang terbaik bagi mereka. Begitu juga, intervensi melalui peraturan persaingan hanya akan merusak kerja mekanisme pasar.
5. Perdagangan internasional harus beroperasi secara bebas. Negara tidak boleh menghambatnya melalui sejumlah kebijakan protektif, seperti tarif dan subsidi. Perdagangan bebas pada akhirnya akan membawa kemakmuran dan menghasilkan alokasi sumber daya yang efisien di tingkat internasional.

Kekuatan permintaan dan penawaran

Para pendukung doktrin ini menganggap bahwa permintaan dan penawaran menjadi satu-satunya aturan yang sewajarnya untuk menetapkan harga.
1. Kekuatan penawaran adalah untuk kepentingan bisnis sedangkan kekuatan permintaan untuk kepentingan individu. Apabila tidak ada intervensi dari pemerintah baik berupa proteksionisme dan kontrol harga, akan dapat memberikan output pasar yang optimal.
2. Agar dapat bersaing, para pelaku bisnis akan memaksimalkan profit dengan memberikan produk terbaik  dan inovatif, baik dari sisi harga maupun kualitas guna memenuhi kebutuhan konsumen.
3. Sedangkan konsumen ingin memenuhi kebutuhan mereka dengan uang yang mereka miliki sehingga dapat memilih produk terbaik. Dua kepentingan ini pun berinteraksi di pasar untuk menentukan produk yang terbaik dari sisi harga dan kuantitas.

Manfaat kebebasan ekonomi yang dipromosikan oleh frasa Laissez faire

Manfaat yang dapat diperoleh dengan kebebasan ekonomi yang dipertahankan dengan istilah Laissez faire di antaranya,
1. Lebih sedikit hukum intervensionis dan proteksionis
Namun, dari asalnya ungkapan Laissez faire telah berusaha untuk menghilangkan dan menghapus semua jenis undang-undang oleh negara yang mencegah orang yang paling terampil dan efisien menggunakan sumber daya mereka dengan cara yang lebih baik dan menghindari persaingan bebas di dalam pasar.

2. Kepentingan individu lebih diutamakan daripada rencana pemerintah yang terpusat
Di sisi lain, ini bertentangan dengan rencana intervensionis Negara, karena prevalensi alokasi alami dan otomatis sumber daya langka yang dilakukan secara bebas dan efisien di dalam pasar, digerakkan oleh kepentingan individu masing-masing peserta.

3. Kebebasan untuk memilih
Selain itu, memungkinkan setiap orang untuk bebas memilih bagaimana mereka ingin berpartisipasi dan bekerja sama dalam pasar, melalui pembagian kerja. Demikian pula, mendorong konsumen untuk mengambil peran memutuskan pengusaha mana yang harus tetap berada di pasar, karena keunggulan pasokan barang dan jasa yang mereka jual di pasar.

4. Menentang semua jenis perlindungan
Akhirnya, ini bertentangan dengan pencabutan hak untuk mempertahankan pengusaha yang tidak efisien di pasar oleh Negara, melalui segala jenis insentif atau hak istimewa yang memungkinkan mereka untuk terus berproduksi secara tidak efisien dan menghabiskan lebih banyak sumber daya yang langka.

Kritik terhadap ekonomi yang didukung oleh Laissez faire

Ada kelompok ekonom tertentu yang sepenuhnya menolak sistem Laissez faire, karena menurut mereka hal itu berkontribusi pada peningkatan kemiskinan dan ketimpangan, efek negatif pada lingkungan dan pekerja.
1. Ketimpangan dan kemiskinan
Para ekonom ini menganggap bahwa sistem ini menghasilkan banyak ketimpangan ekonomi, karena kekayaan terkonsentrasi di tangan yang sangat sedikit, yaitu ada sebagian kecil orang kaya dan sejumlah besar orang miskin.

2. Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkungan juga dikaitkan dengan sistem ini, karena dianggap bahwa ambisi pengusaha untuk mendapatkan lebih banyak berarti bahwa pada akhirnya satu-satunya hal yang mereka cari adalah mengurangi biaya produksi, tanpa mengkhawatirkan dampak yang mungkin ditimbulkannya terhadap lingkungan.

3. Eksploitasi pekerja
Ekonom lain berpendapat bahwa di bawah sistem ini dapat terjadi eksploitasi pekerja, di mana mereka dibayar dengan gaji yang jauh lebih rendah daripada yang seharusnya mereka terima.

Kesimpulannya, kita dapat mengatakan bahwa selalu ada orang dengan ide ekonomi yang berbeda, sebagai akibatnya beberapa orang mendukung dan yang lain menentang sistem ini. Yang dapat kita perhatikan adalah melepaskan memungkinkan orang biasa memiliki kemampuan untuk memproduksi, mengonsumsi, dan menukar di pasar sesuai dengan kepentingan mereka sendiri dan tidak menyerahkan keputusan mereka di tangan pemerintah, yang dalam hal ini bertindak seolah-olah seorang diktator.

Ketika tidak ada kebebasan ekonomi, pemerintah memutuskan apa yang harus diproduksi, bagaimana kita harus memproduksi dan untuk siapa diproduksi. Artinya kegiatan produksi, konsumsi dan pertukaran dibatasi atau dibatasi, menurut kepentingan dan tujuan pemerintah, bukan warga negara biasa. Dengan cara ini, pemerintah memberikan hak istimewa kepada kelompok yang ingin diuntungkan, sehingga sumber daya ekonomi hilang.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment