Harga Keseimbangan: Pengertian, Fungsi, Faktor Terbentuknya, Cara Menghitung, dan Contohnya

Table of Contents
Pengertian Harga Keseimbangan atau Harga Ekuilibrium
Harga Keseimbangan (Harga Ekuilibrium)

Pengertian Harga Keseimbangan

Harga keseimbangan (harga ekuilibrium) adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Harga keseimbangan merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya.

Harga keseimbangan akan tercapai saat penawaran barang sesuai dengan yang diminta. Harga keseimbangan bersifat fluktuasi atau naik turun tergantung bagaimana permintaan dan penawarannya di pasar. Namun, jika harga ini tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Fungsi Harga Keseimbangan dalam Perekonomian

Selain bertujuan agar bisa memperoleh kesepakatan harga yang disenangi antara penjual dan juga pembeli, maka fungsi dari terbentuknya harga keseimbangan secara luas di antaranya,
1. Menampilkan perubahan kebutuhan yang terjadi di masyarakat
2. Memberikan stimulus pada pebisnis agar bisa berinovasi pada perubahan permintaan di pasar
3. Membantu penjual dalam menentukan penawaran
4. Membantu produsen dalam menentukan jenis barang yang nantinya akan dibuat
5. Menentukan pembagian hasil produksi di antara para konsumen
6. Menentukan teknologi yang tepat untuk bisa digunakan dalam proses produksi.

Faktor Terbentuknya Harga Keseimbangan

Harga keseimbangan atau harga pasar akan terjadi karena faktor interaksi antara penjual yang melakukan kegiatan perdagangan dan pembeli yang melakukan kegiatan permintaan. Di mana proses interaksi tersebut harus dilakukan secara wajar. Artinya, proses interaksi tawar menawar harga harus dilakukan tanpa adanya intervensi dari pihak ketiga yang bisa menyebabkan kerugian dari salah satu pihak.

Jika dilihat berdasarkan proses terbentuknya harga ini, maka bisa diketahui berbagai faktor yang bisa mempengaruhi harga keseimbangan di antaranya,
1. Meningkatkan permintaan produk barang atau jasa, namun jumlah barang atau jasa tersebut terbatas.
2. Rendah atau tingginya biaya produksi.
3. Pandangan masa depan dari konsumen ataupun produsen di pasar.
4. Pihak produsen memiliki pemahaman tentang selera konsumen.
5. Meningkatkan penawaran pada barang atau jasa, namun daya beli konsumen tetap atau malah mengalami penurunan.
6. Bertambahnya penawaran barang atau jasa, namun daya beli konsumen tetap atau mengalami pengurangan.

Cara Menghitung Harga Keseimbangan

Terdapat tiga cara yang bisa digunakan untuk menghitung harga keseimbangan di antaranya,
1. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Tabel
Menghitung harga pasar dengan menggunakan tabel bisa dilakukan secara mudah dengan membuat tabel yang di dalamnya berisi harga dengan kode P, jumlah barang yang diminta dengan kode Qd, serta jumlah barang yang ditawarkan dengan kode Qs.

Di dalam tabel, harga harus diisi dengan list harga yang diberikan, pada kolom Qd dapat diisi jumlah unit yang diminta berdasarkan harga tersebut, sedangkan untuk kolom Qs bisa diisi jumlah unit yang bisa ditawarkan dengan harga tersebut.

2. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Kurva
Cara menghitung harga keseimbangan dengan menggunakan kurva sebenarnya hampir sama dengan tabel. Hal yang harus Anda lakukan hanya menjadikan P dan Q sebagai kurvanya. Sedangkan perpotongan pada D atau permintaan dan S pada penawaran akan terbentuk garis lurus yang akan menghasilkan harga pasar.

3. Pendekatan Matematis
Pendekatan matematis ini hanya bisa digunakan bila data yang didapatkan adalah fungsi penawaran dan permintaan. Untuk menghitung harga pasar dengan pendekatan matematis, rumus yang bisa digunakan di antaranya,
Qd = Qs atau Pd = Ps
Keterangan:
Qd adalah jumlah yang diminta, Qs adalah jumlah yang ditawarkan, Pd adalah harga yang diminta, dan Ps adalah harga yang ditawarkan.

Contohnya, diketahui fungsi permintaan Qd = 80 – P dan fungsi penawaran Qs= 8P – 100. Nah untuk menentukan harga dan jumlah keseimbangannya adalah dengan cara menggunakan rumus di atas terlebih dulu.

Qd   = Qs
80 – P    = 8P – 100
-P – 8 P = 100 – 80
-9P   = – 180
P = (-180/-9) = 20

Jadi, berdasarkan rumus di atas, maka harga (P) keseimbangannya adalah 20. Sedangkan untuk mencari jumlah (Q) keseimbangannya adalah dengan memasukkan nilai harga ke salah satu fungsi saja yang sudah diketahui.
Q = 80 – P
Q = 80 – 20
Q = 60

Jadi, nilai jumlah (Q) keseimbangannya adalah 60. Nilai ini bisa kita uji validasinya karena bila dimasukkan rumus Qs pun nilainya akan sama.
Q = 8P- 100
Q = 8(20) – 100
Q = 160 – 100
Q = 60

Jadi, menggunakan rumus Qd ataupun Qs pun hasilnya akan sama dan harga keseimbangannya adalah 60.

Contoh Penjualan dengan Harga Keseimbangan

Untuk lebih memahami konsep tersebut, bagian selanjutnya mencoba menyajikan contoh bagaimana sebuah perusahaan di sektor ritel melakukan serangkaian penjualan dengan harga murah.

Mari kita bayangkan bahwa kita adalah perusahaan di bidang tekstil. Perusahaan ini didedikasikan untuk penjualan pakaian, serta aksesoris untuk pria dan wanita.

Pada akhir musim panas dan inventaris, kita menemukan bahwa kita memiliki 15 kemeja lengan pendek, serta 10 celana pendek yang belum terjual. Setelah membayar garmen, paling tidak kita harus menjualnya untuk menutup investasi. Namun, musim panas telah berakhir dan kita telah mengisi inventaris kita dengan pakaian musim dingin yang baru.

Untuk melakukan ini, yang kita lakukan adalah menurunkan harga baju dan celana tersebut, menempatkannya pada harga minimum yang memungkinkan kita memperoleh pendapatan yang dikeluarkan untuk perolehan produk tersebut, tidak menimbulkan kerugian yang, jika tidak dijual, perusahaan harus menganggap.

Jadi, kita melanjutkan untuk meluncurkan kampanye baru dengan harga murah, menempatkan kemeja dan celana dengan harga yang sama dengan yang kita keluarkan untuk mereka. Dengan cara ini, kita memulihkan investasi yang dilakukan, dan menghindari kerugian dari keusangan stok.

Jadi, dengan cara yang sama seperti pada contoh, perusahaan lain juga menggunakan alat ini. Namun, sektor tekstil, mengingat tingginya perputaran persediaan, adalah salah satu pasar di mana kita dapat menemukan situasi ini lebih banyak.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment