Persepsi: Pengertian, Faktor yang Mempengaruhi, Proses, dan Jenisnya
Table of Contents
Persepsi |
Pengertian Persepsi
Persepsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu; serapan; proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindranya. Persepsi dari bahasa Latin perceptio, percipio, yaitu tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan.Persepsi meliputi semua sinyal dalam sistem saraf, yang merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra. Seperti misalnya penglihatan yang merupakan cahaya yang mengenai retina pada mata, pencium yang memakai media molekul bau (aroma), dan pendengaran yang melibatkan gelombang suara.
Persepsi bukanlah penerimaan isyarat secara pasif, tetapi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan, harapan, dan perhatian. Persepsi bergantung pada fungsi kompleks sistem saraf, tetapi tampak tidak ada karena terjadi di luar kesadaran.
Demikian, dalam arti sempit persepsi merupakan cara atau bagaimana seseorang melihat seseorang atau sesuatu menurut pandangannya sendiri, sementara dalam arti luas adalah tentang bagaimana seseorang memandang atau menilai sesuatu menurut cara pandang atau penilaiannya sendiri.
Persepsi Menurut Para Ahli
1. Slameto (2010). Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat indranya, yaitu indra penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium.
2. Robbins (2003). Persepsi merupakan kesan yang diperoleh oleh individu melalui pancaindra kemudian di analisa (diorganisir), diinterpretasi dan kemudian dievaluasi, sehingga individu tersebut memperoleh makna.
3. Purwodarminto (1990). Persepsi adalah tanggapan langsung dari suatu serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pengindraan.
4. Kotler (2009), persepsi adalah proses seorang individu memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan masukan-masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang bermakna tentang dunia.
5. Sugihartono (2007), persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indra manusia.
Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang menurut Rahmatullah (2014) di antaranya,1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi persepsi dari dalam diri individu. Faktor internal mencakup beberapa hal di antaranya,
a. Fisiologis
Informasi masuk melalui alat indra, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
b. Perhatian
Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
c. Minat
Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk memersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
d. Kebutuhan yang searah
Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
e. Pengalaman dan ingatan
Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
f. Suasana hati
Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.
2. Faktor Eksternal
Merupakan faktor yang mempengaruhi persepsi, berupa karakteristik dari lingkungan dan obyek-obyek yang terlihat di dalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseorang merasakannya atau menerimanya.
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi di antaranya,
a. Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus
Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
b. Warna dari obyek-obyek
Obyek-obyek yang mempengaruhi cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
c. Keunikan dan kekontrasan stimulus
Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.
d. Intensitas dan kekuatan dari stimulus
Stimulus dari luar akan memberi makna lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
e. Motion atau gerakan
Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
Proses Terjadinya Persepsi
Proses terbentuknya persepsi menurut Walgito (1989), melalui suatu alur proses yang berawal dari objek yang menimbulkan rangsangan dan rangsangan tersebut mengenai alat indra atau reseptor. Proses ini dinamakan proses kealaman (fisik). Kemudian rangsangan yang diterima oleh alat indra dilanjutkan oleh syaraf sensoris ke otak. Proses ini dinamakan proses fisiologis. Selanjutnya terjadilah suatu proses di otak, sehingga individu dapat menyadari apa yang ia terima dengan reseptor itu, sebagai suatu rangsangan yang diterimanya.
Proses yang terjadi dalam otak atau pusat kesadaran itulah dinamakan dengan proses psikologis. Pada taraf terakhir dari proses persepsi ialah individu menyadari tentang apa yang diterima melalui alat indra (reseptor).
Terdapat beberapa proses dalam persepsi yang dapat digunakan sebagai bukti bahwa sifat persepsi itu merupakan hal yang kompleks dan interaktif. Adapun proses-proses terjadinya persepsi di antaranya,
1. Stimulus atau situasi yang hadir
Awal terjadinya persepsi diawali ketika seseorang dihadapkan dengan suatu situasi atau stimulasi. Situasi yang dihadapi itu mungkin bisa berupa stimulasi penginderaan dekat dan langsung atau berupa bentuk lingkungan sosiokultur dan fisik yang menyeluruh.
2. Registrasi
Proses selanjutnya adalah registrasi. Dalam masa ini suatu gejala yang tampak ialah mekanisme fisik yang berupa penginderaan dan syaraf seseorang mempengaruhi persepsi.
3. Interpretasi
Proses ini merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang amat penting. Proses interpretasi ini tergantung pada cara pendalaman (learning), motivasi, dan kepribadian seseorang. Pendalaman, motivasi dan kepribadian seseorang akan berbeda dengan orang lain.
Oleh karena itu, interpretasi terhadap suatu informasi yang sama, akan berbeda antara satu orang dengan orang lain.
4. Umpan balik (feedback)
Proses ini dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Sebagai contoh, seseorang karyawan yang melaporkan hasil kerjanya kepada atasannya, kemudian mendapat umpan balik dengan melihat raut muka atasannya.
Sementara seseorang dapat memiliki persepsi yang berbeda atas objek yang sama karena tiga proses persepsi menurut Twentinio (2013) di antaranya,
1. Perhatian Selektif. Orang mengalami sangat bayak rangsangan setiap hari, kebanyakan orang dapat dibanjiri oleh lebih dari 1.500 iklan per hari.
2. Distorsi Selektif. Kecenderungan menafsirkan informasi sehingga sesuai dengan prakonsepsi kita. Konsumen akan sering memelintir informasi sehingga menjadi konsisten dengan keyakinan awal mereka atas merek dan produk (pandangan mengenai produk).
3. Ingatan Selektif. Orang akan melupakan banyak hal yang mereka pelajari, tapi karena adanya ingatan selektif, orang akan cenderung mengingat hal-hal baik yang disebutkan tentang produk pesaing.
Jenis Persepsi
Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi membagi persepsi menjadi dua, yaitu persepsi terhadap objek dan persepsi terhadap sosial. Tentunya persepsi terhadap manusia lebih sulit dan kompleks, karena manusia bersifat dinamis dengan segala perbedaan karakternya.1. Persepsi Objek
Persepsi objek sesuai namanya akan merespons melalui lambang-lambang fisik yang tak bergerak dan menanggapi sesuatu dari luar diri. Faktor yang mempengaruhi persepsi objek di antaranya,
a. Latar belakang pengalaman
b. Latar belakang budaya
c. Latar belakang psikologis
d. Latar belakang nilai, keyakinan, dan harapan
e. Kondisi faktual alat-alat pancaindra
2. Persepsi Sosial
Persepsi sosial akan merespons melalui lambang-lambang verbal dan nonverbal. Persepsi ini lebih efektif penyampaiannya, namun melibatkan banyak hal seperti perasaan, motif, harapan, dan sebagainya.
Persepsi manusia atau sosial adalah proses menangkap arti kejadian-kejadian yang kita alami di lingkungan kita. Setiap orang memiliki gambaran berbeda-beda mengenai realitas di sekelilingnya. Terdapat beberapa prinsip penting mengenai persepsi sosial di antaranya,
1. Persepsi Berdasarkan Pengalaman
Merupakan persepsi manusia terhadap seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi mereka terhadap hal-hal itu berdasarkan pengalaman masa lalu.
2. Persepsi Bersifat Selektif
Setiap manusia sering mendapatkan rangsangan indrawi. Atensi kita pada suatu rangsangan merupakan faktor utama yang menentukan sifat selektif atas rangsangan tersebut.
3. Persepsi Bersifat Dugaan
Terjadi karena data yang kita peroleh tidak lengkap sehingga proses persepsi yang bersifat dugaan ini memiliki suatu sudut pandang.
4. Persepsi Bersifat Evaluatif
Kebanyakan dari kita mengatakan bahwa apa yang kita persepsikan itu adalah suatu yang nyata, tapi sejatinya kita mungkin masih meragukan persepsi tersebut sehingga masih perlu dievaluasi.
5. Persepsi Bersifat Kontekstual
Maksudnya bahwa dari semua pengaruh dalam persepsi kita, konteks merupakan salah satu pengaruh yang paling kuat. Ketika kita melihat seseorang, konteks rangsangan sangat mempengaruhi persepsi kita.
Dari berbagai sumber
Post a Comment