Objektivisme: Pengertian, Tokoh, dan Alirannya

Table of Contents
Pengertian Objektivisme

Pengertian Objektivisme

Objektivisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah paham atau aliran yang menerima segala sesuatu secara objektif. Objektivisme memiliki pandangan bahwa realitas, atau alam objek dan fakta, yang ada sepenuhnya terlepas dari pikiran.

Sementara berdasarkan pemaknaan filosofi, objektivitas berarti doktrin di mana pengetahuan berdasarkan kenyataan objektif (berdiri sendiri). Istilah ini mulai digunakan pada tahun 1854

Objektivisme Menurut Para Ahli
Karl Popper
1. Pengetahuan atau pikiran dalam pengertian subjektif, terdiri dari keadaan-pikiran (state of mind) atau kesadaran atau kecenderungan bertindak atau bereaksi.
2. Pengetahuan atau pikiran dalam pengertian objektif, terdiri dari problema-problema, teori-teori, dan argumen-argumen itu sendiri.

Yang sepenuhnya independen dari klaim seseorang untuk mengetahuinya atau bisa dikatakan bahwa “pengetahuan adalah tanpa orang; ia adalah pengetahuan tanpa diketahui objek”

Imre Lakatos
Lakatos sangat mendukung teori Popper dan menghendaki metodologinya tentang program riset ilmiah menjadi pandangan objektivis tentang ilmu. Terdapat 3 hal penting mengenai pandangannya mengenai ilmu di antaranya,
1. Teori bisa pseudo ilmiah walaupun sangat masuk akal dan semua orang Mempercayainya.
2. Teori bisa sangat berharga secara ilmiah walaupun tidak masuk akal dan tak ada orang yang mempercayainya.
3. Bahkan, suatu teori bisa jadi bernilai ilmiah sangat tinggi walaupun tak ada orang yang memahami apalagi memahaminya.

Menurut lakatos pandangan objektivis ini sangat diperlukan ketika ingin menulis sejarah perkembangan ilmu.

Karl Marx
Memperkenalkan teori yang cukup terkenal tentang masyarakat dan perubahan sosial
bukanlah kesadaran manusia yang menentukan keadaannya, tetapi sebaliknya keadaan sosial yang menentukan kesadarannya

Individu yang dilahirkan dalam struktur sosial yang sudah ada sebelumnya, dan tidak bisa menentukan pilihan akan jatuh di lingkungan sosial yang mana hingga mempengaruhi tindakan yang dilakukan oleh individu tersebut.

Aliran Objektivisme

1. Objektivisme Metafisik
Objektivisme Metafisik adalah pandangan bahwa ada realitas, atau alam objek dan fakta, yang ada sepenuhnya terlepas dari pikiran.

2. Objektivisme Etis
Objektivisme Etis berpendapat bahwa kebenaran atau kesalahan penilaian moral tidak bergantung pada keyakinan atau perasaan seseorang atau sekelompok orang, dan bahwa mereka menggambarkan (atau gagal untuk menggambarkan) realitas yang tidak bergantung pada pikiran.

Oleh karena itu, tindakan tertentu secara obyektif benar atau salah , terlepas dari pendapat manusia. Posisi terkait, tetapi sedikit lebih kuat, adalah Absolutisme Moral, dan posisi yang berlawanan adalah Subjektivisme Moral atau Relativisme Moral.

3. Neo-Objektivisme
Neo-Objektivisme mencakup ruang lingkup besar dari sudut pandang filosofis dan nilai-nilai budaya yang berasal dari filosofi Objectivist dari Ayn Rand namun tetapi tidak harus sesuai dengannya.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment