Naturalisme: Pengertian, Implikasi, dan Alirannya
Table of Contents
Naturalisme |
Pengertian Naturalisme
Naturalisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ajaran yang tidak mengakui adanya kekuatan lain selain alam. Naturalisme berkeyakinan bahwa alam adalah semua yang ada, dan bahwa segala sesuatu yang supernatural termasuk dewa, roh, jiwa, dan nilai non-alamiah dianggap tidak ada. Ringkasnya, naturalisme dalam metafisika menegaskan bahwa alam adalah satu-satunya yang nyata, dan bahwa umat manusia tidak terpisah darinya, tetapi menjadi bagiannya.
Implikasi Naturalisme
Secara umum, naturalisme dan agama bertentangan satu sama lain. Kebanyakan agama menempatkan kekuatan supranatural yang kuat dan memiliki tujuan, bertanggung jawab untuk menciptakan dunia alami, untuk membentuk kemajuannya, dan untuk menentukan takdir penghuninya. Keyakinan tersebut tidak sesuai dengan pandangan naturalistik. Meskipun, tidak menghalangi sikap religius yang menyertai naturalisme, yang melibatkan perasaan kagum dan takjub terhadap alam, dan dorongan untuk menghargai dan merawatnya. Juga tidak mengesampingkan panteisme seperti Benediktus de Spinoza.
Spinoza mengidentifikasikan Tuhan dengan Alam, bersikeras, seperti yang dilakukan naturalis, bahwa tidak ada apa pun di luar dunia yang diatur oleh hukum ini. Naturalisme mensyaratkan bahwa pengalaman religius, dan khususnya pengalaman mistik, diberi interpretasi reduksionis.
Pengalaman semacam itu dianggap sebagai kondisi pikiran yang tidak biasa yang memiliki sebab dan akibatnya sendiri di dalam dunia alami, tetapi tidak memberikan kontak apa pun dengan, atau wawasan, ke alam supernatural.
Aliran Naturalisme
1. Naturalisme MetafisikNaturalisme Metafisik adalah keyakinan bahwa alam adalah semua yang ada, dan bahwa segala sesuatu yang supernatural (termasuk dewa, roh, jiwa, dan nilai non-alamiah) karenanya tidak ada.
2. Naturalisme Metodologis
Naturalisme Metodologis adalah asumsi bahwa peristiwa-peristiwa yang dapat diamati di alam dijelaskan hanya oleh sebab-sebab alam, tanpa mengasumsikan keberadaan atau tidak adanya yang supernatural, dan dengan demikian menganggap penjelasan-penjelasan supernatural untuk peristiwa-peristiwa semacam itu berada di luar sains.
Aliran ini berpendapat bahwa metode ilmiah (berhipotesis, memprediksi, menguji, mengulang) adalah satu-satunya cara yang efektif untuk menyelidiki realitas, dan metode empiris semacam itu hanya akan memastikan fakta alam, apakah fakta supernatural ada atau tidak.
3. Naturalisme Metodologis Mutlak
Naturalisme Metodologis Mutlak adalah pandangan bahwa dalam arti tertentu tidak mungkin metode empiris apa pun menemukan fakta-fakta supernatural, meskipun ada beberapa.
4. Naturalisme Metodologis Kontingen
Naturalisme Metodologis Kontingen adalah pandangan bahwa, dari pengalaman masa lalu, metode empiris jauh lebih mungkin untuk mengungkap fakta-fakta alam daripada yang supernatural.
Sehingga umumnya merupakan pemborosan sumber daya yang keliru untuk mengejar hipotesis supernatural, tetapi bukan tidak mungkin untuk konfirmasikan secara empiris jika ada yang ditemukan.
5. Naturalisme Humanistik
Naturalisme Humanistik berpendapat bahwa manusialah yang paling mampu mengendalikan dan memahami dunia melalui penggunaan metode ilmiah, karena konsep spiritualitas, intuisi, dan metafisika tidak pernah dapat berkembang melampaui opini pribadi.
Segala sesuatu dianggap sebagai hasil dari proses yang dapat dijelaskan di dalam alam , tanpa ada yang berada di luarnya.
6. Naturalisme Etis
Naturalisme Etis adalah teori meta-etika bahwa istilah etika dapat didefinisikan tanpa menggunakan istilah etika (seperti “baik”, “benar”, dll), dan terlebih lagi istilah non-etis ini merujuk pada istilah alami. properti (berlawanan dengan menghubungkan istilah etis dalam beberapa cara dengan kehendak Tuhan).
7. Naturalisme Sosiologis
Naturalisme Sosiologis adalah teori sosiologis yang menyatakan bahwa alam dan dunia sosial secara kasar identik dan diatur oleh prinsip-prinsip yang serupa. Ini terkait erat dengan Positivisme, yang menganjurkan penggunaan metode ilmiah ilmu alam dalam mempelajari ilmu sosial.
Dari berbagai sumber
Post a Comment