Morfologi Dasar Laut: Pengertian dan Klasifikasinya
Table of Contents
Morfologi Dasar Laut |
Pengertian Morfologi Dasar Laut
Morfologi dasar laut adalah bentuk permukaan bumi yang berada di dasar laut. Bentuk permukaan bumi ini meliputi gunung-gunung yang lebih tinggi dari Gunung Everest, parit-parit dalam, lembah, punggung bukit, dan gunung berapi. Perubahan bentuk ini, terjadi akibat adanya dua tenaga, yaitu endogen dan eksogen. Kedua tenaga ini, membuat morfologi dasar laut memiliki bentuk relief yang bermacam-macam. Serangkaian pegunungan vulkanik memotong semua lautan.
Bubungan ini menandai situs di mana lempeng permukaan bumi sedang dibuat. Palung laut dalam terjadi di tempat-tempat di mana salah satu lempeng di planet bumi ditarik ke bawah oleh lempeng yang lain dan dihancurkan.
Gunung berapi yang naik dari dasar laut menghasilkan rantai dan busur pulau sehingga morfologi dasar laut yang berbentuk memanjang dan menjadi tempat keluarnya magma.
Klasifikasi Morfologi Dasar Laut
1. Berdasarkan KenampakannyaMorfologi laut, memiliki banyak bentuk. Setiap bentuk memiliki bentuk yang unik. Morfologi laut berdasarkan kenampakannya dibagi menjadi 3 di antaranya,
a. Cembungan, adalah salah satu bentuk morfologi laut yang berbentuk panjang, melebar, dan memiliki ketinggian di atas dasar laut sekitarnya. Cembungan terjadi akibat adanya lipatan yang disebabkan oleh tenaga endogen.
b. Ambang laut, adalah bukit yang menjadi pemisah antara pulau- pulau. Ambang laut awalnya berupa daratan, yang kemudian mengalami penurunan ketinggian, hingga tertutup oleh laut. Ambang laut juga bisa menjadi pembatas antara 2 lautan.
c. Punggung laut adalah perbukitan yang berada di dalam laut. Perbukitan di dasar laut adalah kumpulan dataran tinggi yang ada di dalam laut. Punggung laut dapat memiliki panjang hingga ribuan kilometer. Punggung laut menyerupai tanggul raksasa yang berada di dalam laut.
2. Berdasarkan Tingkat Kemiringannya
Morfologi laut berdasarkan tingkat kemiringannya merupakan morfologi laut yang dilihat berdasarkan kedalaman serta kecuraman dari relief tersebut di antaranya,
a. Paparan benua merupakan dataran yang semakin lama akan semakin melandai. Dataran ini semakin mendekati daratan, maka dataran ini akan semakin landai.
b. Lereng benua merupakan lereng yang berada di antara benua dan samudra. Lereng ini juga dapat disebut sebagai tanjakan kontinen. Biasanya lereng benua menjadi lokasi akhir pengendapan material sedimen.
c. Laut dalam merupakan dataran yang berada pada kedalaman lebih dari 200 m dari permukaan laut. Lereng benua mempunyai kemiringan 4% hingga 6%. Luas permukaan bumi yang terisi oleh laut dalam yaitu sebanyak 13%.
d. Palung laut merupakan lembah yang berada di dalam laut. Lembah tersebut berbentuk kerucut ke bawah dan sangat dalam. Palung laut terjadi karena adanya penurunan dasar laut.
3. Berdasarkan Kedalamannya
Morfologi laut berdasarkan kedalamannya adalah bentuk bawah laut yang dilihat berdasarkan dasar laut yang dilihat dari permukaan laut. Morfologi laut berdasarkan kedalamannya dibagi menjadi 4 di antaranya,
a. Litoral adalah laut dangkal. Ketinggian morfologi laut ini kurang dari 50 meter. Hal ini menyebabkan ekosistem yang ada di lautan ini lebih beragam. Keberagaman ekosistem di laut ini akibat sinar matahari yang masih bisa masuk ke dalam laut. Salah satu ekosistem dalam laut ini adalah terumbu karang.
b. Neritik adalah lautan dengan kedalaman antara 50 hingga 200 meter. Pada bagian awal laut neritik, ekosistem yang ada di dalamnya masih sama dengan laut litoral. Akan tetapi semakin mendekati 200 meter, ekosistem semakin berkurang.
c. Batial adalah dasar laut yang memiliki ketinggian antara 200 hingga 2000 meter dari permukaan laut. Ekosistem dalam laut batial sangat sedikit, karena jumlah matahari yang masuk semakin berkurang.
d. Abisal adalah lautan dengan kedalaman lebih dari 2000 meter dari permukaan laut. Lautan ini adalah laut dalam. Dengan jumlah biota laut yang sangat sedikit. Biota laut sangat sedikit karena tidak adanya sinar matahari yang masuk ke lautan ini.
4. Berdasarkan Bentuknya
Morfologi laut berdasarkan bentuknya merupakan morfologi laut yang diklasifikasikan berdasarkan bentuk cekungan atau tonjolan di antaranya,
a. Lubuk laut yaitu cekungan yang ada di dalam laut. Lubuk laut bisa disebut juga sebagai basin. Lubuk laut bentuknya cekungan oval yang tidak terlalu dalam. Lubuk laut terjadi karena adanya penurunan dasar laut. Penurunan tersebut bisa disebabkan oleh lipatan.
b. Palung laut yaitu cekungan di dalam laut yang berbentuk panjang dan dalam. Palung laut merupakan lubuk laut yang terus mengalami penurunan bawah atau ingresi. Ingresi yeng terjadi secara terus menerus, mengakibatkan lubuk laut menjadi semakin kerucut kebawah dan semakin dalam, sehingga jadilah palung laut.
c. Ambang laut yaitu dataran tinggi yang ada di dalam laut. Ambang laut terletak pada kedalaman kurang dari 200 meter dari atas permukaan laut.
d. Punggung laut yaitu kumpulan dataran tinggi yang ada di laut. Punggung laut mempunyai dua jenis, yaitu rise dan ridge. Rise artinya punggung laut yang mempunyai lereng landai. Sedangkan ridge artinya punggung laut yang mempunyai lereng lebih curam. Puncak dari punggung laut bisa keluar dari permukaan laut, dan menjadi pulau- pulau.
e. Paparan benua yaitu dataran yang semakin mendekati darat, maka ketinggiannya akan semakin melandai
Dari berbagai sumber
Post a Comment