Mitologi: Pengertian, Asal-Usul, Jenis, Contoh, Manfaat, dan Perbedaannya dengan Mitos

Table of Contents
Pengertian Mitologi
Odin dan Thor dalam Mitologi Nordik

Pengertian Mitologi

Mitologi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ilmu tentang bentuk sastra yang mengandung konsepsi dan dongeng suci mengenai kehidupan dewa dan makhluk halus dalam suatu kebudayaan. Mitologi terkait dekat dengan legenda maupun cerita rakyat. Mitologi dapat mencakup kisah penciptaan dunia sampai asal mula suatu bangsa.

Istilah "mitologi" dapat berarti kajian tentang mitos (misalnya mitologi perbandingan), maupun sebuah himpunan atau koleksi mitos-mitos (misalnya mitologi Inka). Dalam folkloristika, suatu mitos adalah kisah suci yang biasanya menjelaskan bagaimana dunia maupun manusia dapat terbentuk seperti sekarang ini, meskipun, dalam pengertian yang sangat luas, istilah tersebut dapat mengacu kepada cerita tradisional.

Asal Usul Istilah Mitologi

Istilah mitologi berasal dari bahasa Latin, yaitu “mythologia“. Kata mythologia sendiri merupakan gabungan dari 2 kata, yaitu “mythos” dan “logia“.

Kata “mythos” atau “myth” memiliki arti sebagai “kisah yang disebarkan dari mulut ke mulut, dari suatu sumber yang tidak diketahui asalnya”. Sementara kata “logia” atau “logy” dapat diterjemahkan menjadi sejumlah kata seperti “teori”, “ilmu”, “paham”, hingga “doktrin”.

Berdasarkan sejumlah catatan sejarah, kata mitologi kali pertama digunakan oleh negara Prancis di awal abad ke-15, yakni “mythologie“. Barulah kata tersebut diganti menggunakan akhiran yang umum digunakan dalam bahasa Inggris, yaitu “logy“, sehingga menjadi kata mitologi yang kita kenal sekarang, yakni “mythology“.

Jenis Mitologi

Mitologi terbagi dalam beberapa jenis dan tersebar di berbagai belahan dunia, namun tidak semua mitologi ada kebenarannya atau nyata. Ada pula mitologi yang hanya cerita fiksi, meskipun sejumlah mitologi lain bisa dibuktikan oleh para peneliti.

Secara umum, mitologi dibagi menjadi tiga jenis di antaranya,
1. Pure Myth
Merupakan ilmu agama di era primitif, menceritakan pengertian dan pemahaman masyarakat dalam peradaban kuno di sejumlah daerah dan biasanya tentang alam semesta, bencana alam hingga Tuhan.

2. Heroic Saga
Mengisahkan perjalanan hidup seorang yang kerap melakukan aksi kepahlawanan, mereka dikenal oleh masyarakat lokal sebagai pahlawan dan merupakan sosok penyelamat dari musibah yang dialami di masa lampau.

3. Folk Tale
Pengertiannya sama dengan mitos, yakni cerita rakyat atau etnis setempat yang disampaikan dari mulut ke mulut. Cerita ini pada umumnya tidak berasal dari sumber yang jelas, dan memang kebenarannya tidak dapat dibuktikan.

Contoh Mitologi

Setiap negara di berbagai belahan dunia memiliki mitologi mereka tersendiri. Meskipun begitu, ada beberapa mitologi yang cukup terkenal. Berikut beberapa di antaranya,
1. Mitologi Yunani
Mitologi Yunani merupakan bagian dari sebuah agama di Yunani pada masa lampau. Mitologi ini berisikan kisah-kisah dari dewa-dewi, raksasa, makhluk dan hewan misterius, pahlawan, serta sejumlah ritual yang pernah terjadi di masa Yunani kuno.

Dalam kisahnya, terdapat banyak sekali tokoh yang terlibat di dalam mitologi Yunani. Masing-masing tokoh memiliki latar belakang, sifat, serta motifnya masing-masing. Banyaknya tokoh dalam mitologi Yunani membuat cerita-ceritanya memiliki cabang, masing-masing dengan premis serta hasil akhir cerita yang berbeda.

Tetapi, terdapat sejumlah tokoh yang memiliki pengaruh cukup penting dari cerita-cerita dalam mitologi Yunani. Berikut merupakan beberapa dari tokoh tersebut di antaranya,
1. Zeus. Zeus adalah dewa petir dan langit, yang merupakan sosok dewa terkuat serta pemimpin dari para Dewa dalam mitologi Yunani. Zeus dikenal atas kebijaksanaan serta keperkasaan dalam memimpin. Kendati demikian, Zeus juga memiliki selingkuhan meskipun dirinya sudah menikah.
2. Hera. Hera merupakan istri dari dewa Zeus, sekaligus ratu dan pemimpin dari seluruh dewi. Hera dikenal sebagai sosok cantik dan lemah lembut. Namun, Hera diketahui cemburu dengan Zeus karena sang dewa memiliki banyak wanita simpanan.
3. Prometheus. Prometheus adalah salah satu raksasa terkuat di mitologi Yunani, serta merupakan ajudan Zeus yang paling dipercaya. Suatu waktu Prometheus berselisih dengan Zeus akibat perilakunya dalam menangani manusia biasa, sehingga Prometheus mencuri api di Gunung Olympus, dan memberikannya kepada umat manusia untuk menyejahterakan mereka.
4. Achilles. Achilles adalah sosok pahlawan paling terkemuka dalam mitologi Yunani. Achilles memiliki kekuatan keabadian setelah berendam di Sungai Styx. Meskipun begitu, Achilles memiliki kelemahan di bagian tumit, yang justru menjadi alasan sang pahlawan abadi tersebut tewas.
5. Medusa. Medusa adalah makhluk dalam mitologi Yunani yang digambarkan sebagai wanita cantik dengan rambut ular. Tetapi, Medusa adalah sosok yang bisa membuat laki-laki menjadi batu jika mereka terpesona terhadap kecantikannya.

2. Mitologi Nordik
Berasal dari daerah Skandinavia, mitologi Nordik juga merupakan kisah-kisah berbau keagamaan seperti mitologi Yunani. Cerita-cerita yang terdapat dalam mitologi Nordik berasal dari orang-orang Nordik, atau biasa disebut juga sebagai “Viking”.

Mitologi Nordik juga menceritakan kisah seputar dewa, dewi, serta makhluk-makhluk lain yang mendiami 9 dunia berbeda. Di penghujung cerita mitologi Nordik, dunia yang mereka tempati mengalami kehancuran akibat sebuah peristiwa bernama “Ragnarok”.

Tokoh-tokoh yang terdapat di dalam mitologi Nordik juga tidak kalah banyak dengan mitologi Yunani. Hampir semua dari mereka juga memiliki peran serta takdir mereka masing-masing. Berikut sejumlah tokoh yang memegang penting dalam mitologi Nordik di antaranya,
1. Odin. Odin dalam mitologi Nordik adalah sosok dewa yang paling dihormati, serta menjabat sebagai pemimpin dari para dewa. Odin merupakan tokoh kuat yang senang berpetualang dan mencari hal-hal menarik. Odin juga dikenal dengan kebijaksanaannya, namun juga diketahui sebagai sosok licik dan kerap merendahkan tokoh lain.
2. Thor. Thor adalah dewa petir, yang juga merupakan anak dari Odin. Sesuai namanya, Thor memiliki kemampuan untuk mengontrol petir, didampingi dengan palu andalannya, Mjöllnir. Thor dikenal sebagai sosok pemberani dan tidak kenal takut dalam menghadapi situasi apapun.
3. Loki. Loki juga merupakan anak dari Odin, namun berasal dari ibu yang berbeda dengan Thor. Ini membuat statusnya menjadi adik tiri dari sang dewa petir. Loki adalah dewa yang licik dan kerap menggunakan berbagai cara untuk mendapat keinginannya, layaknya sang ayah.
4. Fenrir. Fenrir merupakan makhluk yang memiliki bentuk sebagai serigala raksasa. Fenrir juga diketahui merupakan anak dari Loki yang dirantai di bawah tanah.
5. Jormungand. Jormungand adalah saudara dari Fenrir, berbentuk ular raksasa. Jormungand sendiri menurut kisah mitologi Nordik, adalah musuh utama dari Thor. Keduanya memiliki sejumlah pertempuran, dan berakhir dengan Thor dan Jormungand menghabisi satu sama lain saat Ragnarok.

3. Mitologi Romawi
Menurut sejumlah ahli, mitologi Romawi diambil dari kisah-kisah dalam mitologi Yunani. Terdapat cukup banyak kesamaan yang dapat ditemukan oleh peneliti, antara mitologi Romawi dengan mitologi Yunani, terutama dalam latar belakang cerita, serta karakterisasi.

Meskipun begitu, terdapat alasan mengapa mitologi Romawi terlihat “mengimpor” dari mitologi Yunani. Salah satunya adalah orientasi bangsa Romawi yang mengarah ke keluarga, sehingga mayoritas dari mereka menganggap dewa-dewa tersebut ada hanya untuk membantu kehidupan sehari-hari bangsa romawi.

Meskipun begitu, terdapat sejumlah dewa dalam mitologi Romawi yang juga memiliki peran besar di kehidupan bangsa Romawi. Berikut beberapa dewa-dewa tersebut di antaranya,
1. Jupiter. Jupiter adalah sosok terkuat dalam mitologi Romawi. Jupiter memiliki kemampuan untuk mengontrol petir dan langit. Anda bisa melihat kalau sosok Jupiter adalah salinan dari dewa Zeus dalam mitologi Yunani
2. Juno. Seperti Hera, dewi dalam mitologi Yunani, Juno merupakan pemimpin dari para dewi dalam mitologi Yunani. Dirinya memiliki titel sebagai dewi pernikahan dan persalinan bagi bangsa Romawi di masa itu.
3. Mars. Mars adalah dewa perang dalam mitologi Romawi, yang juga merupakan salinan dari Ares, dewa perang versi mitologi Yunani. Konon, dewa Mars lebih dipuja dibandingkan Jupiter, karena sifat bangsa Romawi yang saat itu menyukai peperangan.
4. Saturn. Saturn merupakan dewa yang menggambarkan agrikultur, kebebasan, dan kemakmuran. Saturn juga merupakan ayah dari Jupiter. Saturn adalah salinan dari raksasa dalam mitologi Yunani, Cronus.
5. Janus. Dalam mitologi Romawi, Janus digambarkan sebagai sosok yang merepresentasikan awal dan akhir dari segala-galanya. Janus adalah salah satu dari sejumlah dewa mitologi Romawi yang tidak memiliki salinan dari mitologi Yunani.

Manfaat Mempelajari Mitologi

Di negara-negara barat, sudah banyak yang menerapkan kurikulum untuk mempelajari mitologi, seperti mitologi Nordik, mitologi Romawi, dan yang paling umum, yaitu mitologi Yunani. Terdapat beberapa alasan mengapa mereka mengajarkan anak muridnya mengenai mitologi di antaranya,
1. Mitologi sebagai sumber sejarah peradaban dunia paling tua. Jauh sebelum keberadaan tulisan maupun bahasa, mitologi adalah sumber yang bisa digunakan untuk mencari tahu kehidupan peradaban masa lampau. Hal-hal seperti artefak dan lukisan di gua, adalah beberapa temuan yang bisa sedikit menjelaskan peradaban masa lampau.
2. Mitologi sebagai asal muasal kepercayaan agama. Beberapa agama menggambarkan sejarah dari kehidupan di dunia ini. Beberapa bukti akan topik terkait bisa ditemukan di sejumlah mitologi di sejumlah lokasi dan menjadi acuan untuk mempelajari sejarah mengenai keberadaan suatu agama.
3. Mitologi sebagai sumber dan referensi literatur. Seperti yang sudah dipaparkan, banyak sumber literatur atau jenis-jenis tulisan lain yang berasal dari mitologi kuno. Keberadaan mitologi memperkaya imajinasi penulis dan menginspirasi mereka ketika menulis.
4. Mitologi sebagai asal muasal sains dan filosofi. Pertanyaan-pertanyaan seperti “bagaimana api bisa terbentuk”, atau “kenapa ada siang dan malam”, terpantik dari rasa keingintahuan manusia, dan semakin diperkuat dengan keberadaan mitos-mitos masa lampau.

Perbedaan Mitologi dan Mitos

Tak jarang orang menyamakan mitologi dan mitos adalah suatu hal yang sama, bukan tanpa alasan karena keduanya memiliki kemiripan dalam sebutan istilah mereka. Kata mitologi justru berasal dari kata mitos dan jika dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mitos memiliki arti dan definisi yang sama dengan mitologi.

Yakni cerita-cerita mengenai dewa-dewa dan pahlawan pada masa lalu dengan tafsir dan makna terkait kejadian asal-usul mereka. Meskipun mempunyai kesamaan dalam definisi, namun kata mitos sangat berbeda dengan mitologi. Mitos dipakai umumnya merujuk pada cerita dongeng di masa lalu, sementara mitologi adalah ilmu yang mempelajari cerita yang ada.

Sifat mitos biasanya fiksi yang tidak bisa dibuktikan kebenaran sehingga cenderung dianggap sebagai bentuk dari hiburan. Sementara mitologi biasanya diminta untuk memberi bukti valid mengenai kebenaran dari cerita-cerita tersebut, dapat dikatakan bahwa kemunculan mitologi ada pada zaman prasejarah dan ceritanya disampaikan dari mulut ke mulut.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment