Massa: Pengertian, Penyebab, Sifat, Teori, Jenis, dan Bentuknya
Table of Contents
Massa |
Pengertian Massa
Massa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah jumlah yang banyak sekali; sekumpulan orang yang banyak sekali (berkumpul di suatu tempat atau tersebar); kelompok manusia yang bersatu karena dasar atau pegangan tertentu. Massa terdiri atas sejumlah orang yang terpisah-pisah yang memberikan respons terhadap suatu rangsangan (stimulus) yang sama secara sendiri-sendiri. Perilaku massa adalah perilaku yang tidak terstruktur dan tidak terkoordinasi.
Manakala terdapat banyak orang yang bertindak secara sendiri-sendiri (bukan suatu kelompok), melakukan sesuatu hal yang sama, maka tindakan tersebut disebut perilaku massa, seperti arus pelarian karena kebakaran suatu mall.
Menurut Gustave le Bon, orang yang bergabung dalam suatu massa akan berbuat sesuatu, yang perbuatan tersebut tidak akan dilakukan bila individu itu berada di luar suatu massa. Sehingga massa itu akan mempunyai daya melarutkan individu dalam suatu massa, melarutkan individu dalam jiwa massa.
Seperti dikemukakan oleh Durkheim bahwa adanya individual mind dan collective mind, yang berbeda satu dengan yang lain. Menurut Gustave Le Bon dalam massa itu terdapat apa yang dinamakan hukum mental unity atau low of mental unity yaitu bahwa dalam massa adanya kesatuan mind, kesatuan jiwa.
Sedangkan menurut Allport sekalipun kurang dapat menyetujui tentang collective mind, tetapi dapat memahami tentang pemikiran adanya kesamaan (conformity), tidak hanya dalam hal berpikir dan kepercayaan, tetapi juga dalam hal perasaan (feeling) dan dalam perbuatan yang tampak (overt behaviour).
Massa Menurut Para Ahli
1. Zanden (1990:595), massa adalah orang-orang yang memberikan respons terhadap peristiwa yang sama dengan cara yang kurang lebih sama, meskipun mereka tidak saling mengenal secara fisik.
2. Hoult (Horton: 184), massa sebagai sejumlah orang relatif berjumlah besar, tersebar dan tidak dikenal (anonim) dan yang memberikan reaksi terhadap satu atau lebih rangsangan, tetapi secara sendiri-sendiri tanpa saling memperhatikan satu sama lain.
3. Gustave Le Bon, massa adalah sekumpulan orang atau manusia yang berada dalam waktu dan tempat yang sama, mempunyai ketertarikan yang sama dan bersifat sementara.
Penyebab Timbulnya Massa
Neil Smelser mengidentifikasi terdapat beberapa hal yang dapat menimbulkan gerakan massa di antaranya, 1. Kondusivitas struktural (structural conduciveness).
2. Ketegangan struktural (structural strain).
3. Tersebarnya kepercayaan atau keyakinan yang umum (generalized beliefs).
4. Faktor-faktor yang mempercepat atau faktor pemicu (precipitating factors/triggering incidence).
5. Mobilisasi partisipan untuk bertindak (mobilization for actions).
6. Pelaksanaan kontrol sosial (failure of social control).
Sifat Massa
Untuk lebih memahami pengertian massa berikut beberapa sifat massa di antaranya,1. Impulsif, ini berarti massa itu akan mudah memberikan respons terhadap rangsang atau stimulus yang diterimanya. Karena sifat impulsifnya ini, maka massa itu ingin bertindak cepat sebagai reaksi terhadap stimulus yang diterimanya.
2. Mudah sekali tersinggung. Karena massa itu mudah sekali tersinggung, maka untuk membangkitkan daya gerak massa diperlukan stimuli yang dapat menyinggung perasaan massa yang bersangkutan.
3. Sugestibel, ini berarti bahwa massa itu dapat mudah menerima sugesti dari luar.
4. Tidak rasional, karena massa itu sugestibel, maka massa itu dalam bertindak tidak rasional, dan mudah dibawa oleh sentimen-sentimen.
5. Adanya social facilitation (F. Allport) yaitu adanya suatu penguatan aktivitas, yang disebabkan karena adanya aktivitas individu lain.
Perbuatan individu lain dapat merangsang atau menguatkan perbuatan individu lain yang tergabung dalam massa itu. Menurut Tarde disebut imitation, sedangkan menurut Sighele disebut sugestion, dan menurut Gustave Le Bon sebagai Contagion and suggestion, dan dalam suasana ini terdapat suasana hipnotik (Lih. Lindzey, 1959)
Teori Perilaku Massa
Psikologi massa akan selalu berhubungan dengan perilaku yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok orang (perilaku massa). Terdapat beberapa teori yang menjelaskan kejadian perilaku massa di antaranya, 1. Social contagion theory (teori penularan sosial), menyebutkan bahwa orang akan mudah tertular perilaku orang lain dalam situasi sosial massa.
2. Emergency norm theory, menyebutkan bahwa perilaku didasari oleh norma kelompok.
3. Convergency theory, menyebutkan bahwa kerumunan massa akan terjadi pada suatu kejadian di mana ketika mereka berbagi pemikiran dalam menginterpretasikan suatu kejadian.
4. Deindivuation theory, menyebutkan bahwa ketika orang dalam kerumunan maka mereka akan menghilangkan jati dirinya dan kemudian menyatu dalam jiwa massa.
Jenis Massa
Mennicke membedakan massa menjadi dua di antaranya, 1. Massa abstrak, adalah sekumpulan orang yang didorong oleh adanya persamaan minat, perhatian, kepentingan, dan tujuan yang tidak terstruktur dengan jelas dan tidak terorganisir.
2. Massa konkret adalah sekumpulan orang yang ditandai dengan adanya ikatan batin yang sama dikarenakan adanya persamaan tujuan, kehendak, norma atau aturan, serta mempunyai struktur yang jelas dan di dalamnya ada pimpinan tertentu.
Sedangkan Park dan Burgess mengelompokkan massa menjadi dua di antaranya,
1. Massa aktif (Mob), yaitu kerumunan (crowd) yang emosional yang cenderung melakukan kekerasan dan tindakan destruktif.
2. Massa pasif, yaitu audience yang hanya berperan sebagai penonton saja, tidak berperan aktif dalam suatu kegiatan bersama.
Bentuk Perilaku Massa
Perilaku massa atau perilaku kolektif (collective behavior) yang berupa gerakan sosial seringkali muncul ketika dalam interaksi sosial terjadi situasi yang tidak terstruktur, ambigous, dan tidak stabil. Perilaku kolektif dapat terjadi dalam beberapa bentuk di antaranya,1. Crowd (Kerumunan)
Milgram mendiskripsikan crowd atau kerumunan sebagai :
a. Sekelompok orang yang membentuk agregasi (kumpulan).
b. Jumlahnya semakin lama semakin meningkat.
c. Orang-orang tersebut mulai membuat suatu bentuk yang baru.
d. Memiliki distribusi diri yang bergabung pada suatu saat dan tempat tertentu dengan lingkaran (boundary) yang semakin jelas.
e. Titik pusatnya permeable dan saling mendekat.
Crowd atau kerumunan yang terjadi dalam masyarakat dapat berbentuk :
a. Temprary crowd, misalnya orang yang berada pada situasi saling berdekatan di suatu tempat pada situasi sesaat.
b. Casual crowd, misalnya sekelompok orang yang berada di ujung jalan dan tidak memiliki maksud apa-apa.
c. Conventional crowd, misalnya audience yang sedang mendengarkan ceramah.
d. Expressive crowd, misalnya sekumpulan orang yang sedang menonton konser musik sambil menari-nari dan sesekali ikut melantunkan lagu.
e. Acting crowd atau rioting crowd, misalnya sekelompok massa yang melakukan tindakan kekerasan.
f. Solidaristic crowd, misalnya kesatuan massa yang munculnya didasari oleh kesamaan ideologi.
2. MOB
MOB adalah kerumunan massa yang emosional yang cenderung melakukan tindakan kekerasan atau penyimpangan (violence) dan tindakan destruktif.
Pada umumnya mereka melakukan tindakan melawan tekanan sosial yang ada secara langsung. MOB muncul karena adanya rasa ketidakpuasan, ketidakadilan, frustrasi, dan adanya perasaan dicederai.
3. Panik
Panik adalah bentuk perilaku kolektif yang tindakannya merupakan reaksi terhadap ancaman yang muncul dalam kelompok tersebut. Panik biasanya berhubungan dengan kejadian-kejadian bencana alam. Panik merupakan reaksi massa yang cenderung terjadi pada awal suatu kejadian.
4. Rumors
Rumors adalah suatu informasi yang tidak dapat dibuktikan, yang dikomunikasikan dan muncul dari satu orang kepada orang yang lain (isu sosial). Pada umumnya rumors terjadi pada kondisi saat orang kekurangan informasi atas sesuatu hal.
5. Opini Publik
Opini publik adalah sekelompok orang yang mempunyai pendapat yang berbeda mengenai suatu hal dalam masyarakat. Dalam opini publik, antara kelompok masyarakat terjadi perbedaan pandangan.
6. Propaganda
Propaganda adalah informasi atau pandangan yang sengaja digunakan untuk menyampaikan atau membentuk opini publik. Propaganda biasa dilakukan oleh sekelompok orang, organisasi, atau masyarakat yang ingin mencapai tujuannya.
Psikologi massa berhubungan erat dengan proses perilaku dan pemikiran baik dari anggota massa ataupun massa itu sendiri. Psikologi massa sering kali dipengaruhi oleh hilangnya tanggung jawab seseorang dan pandangan akan perilaku universal, yang keduanya akan bertambah sesuai dengan pertambahan jumlah massa.
Dari berbagai sumber
Post a Comment