Karst: Pengertian, Ciri, Proses Pembentukan, dan Jenisnya

Table of Contents
Pengertian Karst
Karst

Pengertian Karst

Karst dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daerah yang terdiri atas batuan kapur yang berpori sehingga air di permukaan tanah selalu merembes dan menghilang ke dalam tanah (permukaan tanah selalu gundul karena kurang vegetasi).

Karst adalah kawasan batu gamping. Penamaan karst berasal dari kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Ciri utama karst yaitu lahan yang kurang subur untuk pertanian, rentan terjadi erosi dan tanah longsor, dan rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah.

Selain itu, karst memiliki gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro. Karst merupakan sebuah bentuk permukaan bumi yang pada umumnya mengalami depresi tertutup (closed depression), drainase permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping.

Karst Menurut Para Ahli
1. ESDM (2012), karst adalah bagian daripada bentang alam yang terbentuk karena adanya sistem pelarutan air dalam bentuk batu gamping maupun dolomit.
2. Ford dan Williams (1992), karst adalah bagian medan dengan kekhasan kondisi hidrologi sebagai akibat dari terbentuknya batuan yang mudah larut lantaran memiliki porositas sekunder yang berkembang baik.
3. Jennings (1971), karst adalah kawasan yang ada dalam lingkungan serta mempunyai karakteristik relief dan drainase yang khas, yang timbul akibat tingginya keterlarutan batuan di dalam air.

Ciri Karst

Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh karst di antaranya,
1. Cekungan
Cekungan atau depresi adalah suatu bentuk lahan yang diakibatkan dari pergerakan lempeng bumi yang berasal dari daerah patahan atau daerah lipatan. Di daerah cekungan terdapat banyak sekalian batuan yang mengandung unsur senyawa pembentukan karst.

Pada dataran karst mengandung ciri-ciri terdapat cekungan yang bentuknya beragam. Cekungan pada dataran karst digenangi air yang menjadi satu–satunya pusat penyerapan air pada dataran karst. Kedalaman cekungan pada dataran karst bervariasi tergantung frekuensi unsur pembentuk dataran karst.

2. Terdapat perbukitan
Bagian yang tererosi pada batuan karst terdapat pada bukit–bukit di sekitar dataran karst. Jumlah bukit terdapat beberapa kelompok yang membuat penyebutan bukit tersebut menjadi perbukitan.

Erosi yang terjadi pada bukit sekitar karst membawa pelarutan efek unsur senyawa pada batu gamping. Yang kemudian batu gamping itu bergerak vertikal ke atas lalu menjadi dataran karst.

3. Aliran sungai tidak lancar
Pada dataran karst, perkembangan sungai yang ada di permukaan tidak mengalir dengan lancar. Hal ini diakibatkan karena pada dataran karst mengalami sirkulasi drainase air yang buruk.

Aliran sungai pada dataran karst menjadi putus-putus. Bahkan di beberapa dataran karst terjadi peristiwa hilangnya aliran sungai dan tiba–tiba muncul ke permukaan pada saat musim penghujan tiba.

4. Terdapat goa kapur
Goa kapur adalah goa yang terdapat pada batuan karst yang terjadi karena pada dasar dataran karst mengalami sirkulasi air yang buruk.

Pembentukan dataran karst memerlukan penyerapan air walaupun tingkat penyerapannya sedikit. Goa kapur dilalui sungai kecil yang membawa air untuk membantu proses pembentukan karst.

5. Terdapat terrarosa
Terrarosa adalah endapan lumpur batuan sedimen yang berwarna kemerahan. Terrarosa terjadi karena batuan beku mengalami pengendapan residual karena pengendapan batu gaming yang setelah bersedimentasi batuan akan berubah warna menjadi merah. Perubahan warna inilah yang disebut terrarosa.

6. Teksturnya bermacam-macam
Dataran karst tidak ada yang berbentuk halus. Dengan kata lain, tekstur yang terdapat di dataran karst mengalami tekstur yang kasar.

Kenampakan tekstur tersebut apabila disentuh maka akan timbul efek pecah – pecah. Lapisan karst yang pecah-pecah tersebut akan menjadi runcing dengan sendirinya.

7. Terdapat stalaktit dan stalakmit
Stalaktit dan stalakmit adalah batuan yang bentuknya ke bawah. Stalaktit dan stalakmit terdapat pada goa-goa di dasar dataran karst.

Stalaktit dan stalakmit terbentuk dari tetesan air yang masuk ke dalam doline (batuan di dalam goa) kemudian turun masuk ke dalam permukaan goa, yang kemudian tertetes terjun masuk ke permukaan goa yang akhirnya mengalami pengerasan berbentuk batuan.

Proses Pembentukan Karst

Proses pembentukan karst di antaranya,
1. Pembentukan dominasi landform
Asal mula karst awalnya pembentukan ini pertama kali melalui proses pembentukan dominasi landform yang mengalami pelarutan.

Landform tersebut sejatinya memiliki kandungan batu gamping yang memiliki banyak unsur karbon dioksida di dalam air lalu membentuk suatu senyawa asam karbonat. Asam karbonat terurai menjadi bikarbonat yang selanjutnya terurai menjadi kalsium karbonat yang merupakan unsur dari karst.

2. Proses pelarutan asam karbonat
Pembentukan karst di dukung oleh beberapa faktor. Faktor tersebut bersifat menentukan proses pembentukan karst. Kesempurnaan pembentukan karst tidak terlepas dari proses pelarutan asam karbonat yang menjadi unsur senyawa penting di dalamnya.

Dataran karst memiliki batuan yang mudah larut. Ketebalan batuan yang tersedia juga kompak. Kompak di sini mengandung arti bahwa hampir semua ketebalan tersebut sama besar. Karst merupakan batuan yang mudah rapuh dan retak.

Pembentukan karst juga didukung oleh curah hujan yang rendah. Curah hujan yang menentukan pembentukan karst adalah tidak lebih dari 250 mm per tahun. Curah hujan yang rendah membuat minimnya daerah resapan air yang berdampak pada kesempurnaan proses pembentukan karst.

3. Pembentukan karst
Pada pembentukan karst batuan naik dari bawah ke atas atau secara vertikal. Hal terjadi ini dikarenakan pada saat perkembangan sirkulasi air yang menjadi drainase pada pembentukan dataran karst.

Temperatur suhu dan tekanan udara yang menghambat laju pembentukan karst biasanya terjadi di musim penghujan. Karena musim penghujan banyak membawa presipitasi air yang menghambat laju pembentukan karst.

Kandungan kalsium karbonat yang tinggi pada batuan pendukung karst membawa efek pelarutan. Semakin kuat senyawa kalsium karbonat pada batuan maka semakin tinggi pula perkembangan bentuk lahan karst.

Penentuan kekompakan unsur pembentukan morfologi karst juga mengakibatkan pelarutan. Jika tekstur batuan mengalami pelunakan maka yang terjadi adalah proses erosi dan pergerakan batuan tidak berkembang dengan baik. Dengan kata lain mengganggu perkembangan batuan untuk bergerak.

Tingkat ketebalan batuan karst membentuk vertikal ke atas dengan mengikuti sirkulasi air yang tersedia. Lapisan yang mengandung air secara berlebih menjadi faktor tingginya pertumbuhan vertikal batuan ke atas.

Jenis Karst

Klasifikasi karst terdapat karst mayor dan karst minor. Karst mayor berisi 6 macam karst antara lain lapies, split, parit, palung, speleothem, dan fitokarst. Sedangkan karst minor terdapat 4 jenis karst antara lain surupan, uvala, polje, dan jendela.
1. Karst Lapies
Lapies adalah jenis karst dalam klasifikasi karst mayor. Karst lapies merupakan dataran yang menjulang dari dasar ke permukaan dengan dikelilingi oleh lembah merata di sisinya. Dataran karst lapies memiliki bentuk tidak rata.

Bentuk tidak rata ini disebabkan oleh pelarutan yang tidak seimbang antara air dengan vegetasi. Permukaan batu gamping mengalami penggerusan hingga terjadi larutan asam yang menyebabkan terjal.

Karst lapies sulit untuk diisi oleh vegetasi tanaman menjalar. Biasanya, tanaman yang tumbuh dengan sendirinya pada daerah dataran karst lapies hanya lumut dan rerumputan. Karst lapies yang berada di Indonesia biasanya dijumpai di Wonogiri, Palangkaraya, Bau-bau, Ternate, dan Wamena.

2. Karst Split
Karst split pertama kali ditemukan oleh ahli geograf asal Jerman bernama Ritter pada tahun 1979. Dirinya mengemukakan bahwa karst split adalah dataran dengan celah pelarutan yang berkembang dari pelarutan batu gamping. Unsur senyawa kimiawi yang berpengaruh besar pada efek pelarutan tersebut adalah karbondioksida dan nitrogen.

3. Karst Parit
Karst parit adalah bagian daripada bentuk karst dalam klasifikasi mayor yang berbentuk panjang. Namun yang pastinya, jikalau mampu untuk diperhatikan bentuk yang panjang ini menyerupai suatu parit pada permukiman penduduk.

4. Karst Palung
Karst palung adalah dataran karst yang memiliki permukaan bebatuan dengan tekstur kasar. Pembentukan karst palung ini melalui proses pelarutan vertikal ke bawah.

Dinamakan karst palung karena terinspirasi dari definisi palung itu sendiri yaitu dasar yang menjulang dalam ke bawah. Dalamnya karst palung dapat mencapai hingga 100 meter.

Karst palung dapat terjadi pada permukaan batuan yang memiliki tingkat kecuraman lereng yang rendah sampai cenderung datar. Struktur pembentuk karst palung didominasi oleh vegetasi semak-semak.

Persebaran karst palung di Indonesia dapat ditemukan di daerah Tebingtinggi (Sumatera Utara), Pekanbaru (Riau), Bandar Lampung (Lampung), Cimahi (Jawa Barat), Wonogiri (Jawa Tengah), dan Sajingan Besar (Kalimantan Barat).

5. Karst Speleothem
Karst speleothem pertama kali dikemukakan oleh geograf asal Belanda bernama Sanders pada tahun 1981. Karst speleothem dapat ditemukan di dalam gua.

Ciri khas yang menonjol pada dataran karst speleothem adalah terdapatnya endapan berwarna putih berbentuk seperti tetesan air dan terdapat pada langit-langit gua.

Endapan tersebut disebut sebagai stalagtit dan stalagmite. Kandungan unsur senyawa kimia yang mendominasi karst speleothem adalah kalsium karbonat (CaCO3).

Presipitasi air di lapisan tanah yang terjadi pada langit-langit gua mengendap oleh kalsium karbonat sehingga membentuk karst speleothem.

6. Fitokarst
Fitokarst adalah dataran karst yang bentuknya berkelok-kelok dengan ditandai dengan beberapa lubang yang saling berinteraksi.

Batas antara lubang tersebut ditandai dengan ketajaman bunga karang. Bunga karang bukan merupakan salah satu jenis tanaman, melainkan batu gamping yang larut karena proses pengendapan.

7. Karst Surupan
Karst surupan merupakan jenis karst minor yang pertama. Karst surupan memiliki karakteristik lonjong atau oval. Karst surupan dapat dibedakan menjadi doline mangkok, doline corong, dan doline sumuran.

8. Karst Uvala
Karst uvala adalah penyebutan untuk daerah dataran karst yang memiliki bentuk tertutup berupa kumpulan dari beberapa doline. Karst uvala memiliki dinding curam dan berbatu, sehingga mustahil terdapat vegetasi yang berada di area ini.

9. Karst Polje
Karst polje adalah jenis dataran karst yang memiliki dasar berbentuk sedimen. Batuan sedimen yang dibatasi oleh drainase (aliran air) terbentuk dari sistem hidrologi alogenik. Karst polje terbentuk karena adanya patahan impermeable.

10. Karst Jendela
Karst jendela pertama kali ditemukan oleh ahli geograf asal Jerman bernama Twidale pada tahun 1976. Karst jendela adalah karst yang menghubungkan reruntuhan batuan dari luar dan dalam gua. Jadi bentuknya seperti jendela.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment