Adam Smith: Biografi, Karya, dan Teori Ekonomi Klasiknya

Table of Contents
Biografi Adam Smith
Adam Smith

Biografi Adam Smith

John Adam Smith adalah seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern dan disebut sebagai "Bapak Ekonomi" versi barat. Adam Smith lahir di Skotlandia pada tahun 1723.

Adam Smith dikenal luas dengan teori ekonomi laissez-faire. Smith percaya akan hak untuk memengaruhi kemajuan ekonomi diri sendiri dengan bebas, tanpa dikendalikan oleh perkumpulan dan/atau negara. Dengannya, ia merupakan salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme.

Karyanya yang terkenal An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (The Wealth of Nations) adalah buku pertama yang menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme.

Karya Adam Smith

Buku “Teori perasaan moral”, mahakaryanya dari perspektif filosofis, diterbitkan pada tahun 1759. Di dalamnya ia menguraikan prinsip-prinsip sifat manusia yang membimbing perilaku sosial manusia dan berbicara untuk pertama kalinya tentang ”tangan tak terlihat” yang, tanpa sadar dan tidak sengaja, ia mengarahkan kepentingan pribadinya sendiri untuk kebaikan masyarakat.

Tiga tahun kemudian, pada 1767, ia mulai menulis “Essay on the Wealth of Nations” yang akhirnya diterbitkan di London enam tahun kemudian. Karya ini merupakan karya besar pertama ekonomi politik klasik dan liberal; artinya, di dalamnya prinsip-prinsip penelitian ilmiah diterapkan pada ekonomi – untuk pertama kalinya – dalam upaya membangun ilmu pengetahuan yang mandiri.

Lebih jauh lagi, buku ini merupakan kelanjutan dari tema yang dimulai dalam karya filosofisnya, di mana ia menunjukkan bagaimana permainan spontan keegoisan manusia akan cukup untuk meningkatkan kekayaan bangsa, jika pemerintah tidak campur tangan dengan tindakan mereka.

Singkatnya, ini adalah buku ekonomi cararn pertama, di mana ia dianggap sebagai bapak ekonomi cararn (bersama dengan Cantillon), keberhasilannya sedemikian rupa sehingga membayangi teori sentimen moral, sebuah karya yang bahkan sering tidak disebutkan. sebagai acuan pemikiran Adam Smith.

Dalam lima buku yang membentuk Wealth of Nations, ia berbicara tentang tema-tema yang kini telah menjadi aspek fundamental ekonomi, namun hingga saat itu belum diterapkan. Analisisnya tentang bagaimana kekayaan suatu bangsa berasal dari pekerjaan dan tidak begitu banyak dari sumber daya menonjol.

Dalam volume pertama ia berbicara tentang topik-topik yang relevan seperti pembagian kerja, upah, penggunaan uang dan harga barang, keuntungan pemegang saham, sewa tanah, dan fluktuasi emas dan perak.

Smith kadang-kadang disebut guru keegoisan karena gagasannya bahwa hal terbaik bagi masyarakat adalah setiap individu mencari keuntungan mereka sendiri.

Namun, jika studinya dianalisis, dapat dipahami bahwa Smith jauh melampaui ide-ide ini, mengakui bahwa manusia tidak hanya dibimbing oleh kepentingan mereka sendiri, tetapi bahwa kemanusiaan, keadilan, kemurahan hati, dan solidaritas adalah kualitas yang penting untuk kesejahteraan dari sebuah masyarakat.

Teori Ekonomi Klasik

Teori ini merupakan karya Adam Smith yang dituangkan dalam buku An Inquiry into Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776). Adapun pokok-pokok pikiran dari teori tersebut di antaranya,
1. Kebijaksanaan Pasar Bebas
Tercapainya suatu keterlibatan pemerintah yang minimum untuk mencapai suatu bentuk persaingan yang sempurna maka secara otomatis harus bebas atau campur tangan pemerintah seminimal mungkin.

Oleh karena itu, semboyannya the best goverment governs the least. Sebab teori tersebut berasumsi bahwa yang akan memaksimumkan pendapatan nasional adalah tangan-tangan yang tak kelihatan.

2. Keuntungan Merangsang bagi Investasi
Menurut pandangan teori ini bahwa keuntungan itu merangsang investasi. Artinya, semakin besar keuntungan, akan semakin besar pula akumulasi modal dan investasi.

3. Keuntungan Cenderung Menurun
Artinya, keuntungan tidak akan naik secara terus-menerus, namun cenderung menurun apabila persaingan untuk menghimpun modal antarkapitalis meningkat. Alasannya adalah dengan menaiknya upah sebagai akibat persaingan antarkapitalis. Sementara upah dan sewa naik karena naiknya harga-harga pangan. Hal itu mendapat pembenaran dari Ricardo.

4. Keadaan Stationer
Para ahli ekonomi klasik meramalkan akan timbulnya keadaan stationer pada akhir proses pemupukan modal. Sekali keuntungan mulai menurun, proses ini akan berlangsung terus sampai keuntungan menjadi nol, pertumbuhan penduduk dan pemupukan modal terhenti, dan tingkat upah mencapai tingkat kebutuhan hidup minimal.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment