Sosiopat: Pengertian, Ciri, Penyebab, dan Cara Menghindarinya

Table of Contents
Pengertian Sosiopat
Sosiopat

Pengertian Sosiopat

Sosiopat adalah jenis gangguan kepribadian yang ditandai dengan perilaku dan pola pikir antisosial. Seorang sosiopat mengalami antisocial personality disorder (ASPD) yang biasa dikenal dengan sosiopati. Karakter seorang sosiopat ini biasanya sudah bisa terlihat sejak remaja hingga dewasa.  

Secara medis, seorang sosiopat memiliki pola perilaku yang eksploitatif, penuh tipu muslihat, mengabaikan hukum, melanggar hak orang lain, serta kasar (cenderung kriminal), tanpa motif yang jelas atau logis. Selain itu, sering kali semua tindak-tanduk dan pemikirannya tidak bisa diprediksi.

Orang yang mengidap sosiopati bisa dianggap tidak memiliki empati atau hati nurani. Kondisinya membuat orang ini tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah, sehingga ia cenderung mengabaikannya.

Alhasil, para sosiopat biasanya tidak bisa memenuhi tanggungjawab kepada keluarga dan pekerjaan. Bahkan, orang dengan kondisi ini mungkin saja tidak peduli jika tidak menyelesaikan pendidikannya di sekolah.

Ciri Sosiopat

Mengenali tanda-tanda dari seorang yang mengidap gangguan sosiopat bisa dianggap sebagai langkah utama supaya Anda bisa lebih berhati-hati. Berikut beberapa orang yang sosiopat di antaranya,
1. Miskin Empati
Salah satu tanda khas dari seorang sosiopat adalah rasa empati yang minim. Empati merupakan kemampuan untuk memahami keadaan emosional orang lain.

2. Minim Hati Nurani
Di sisi lain, penderita sosiopat masih memiliki hati nurani. Namun kadar perasaan ini pun sangat terbatas dalam diri mereka. Pengidap sosiopat menyadari bahwa tindakannya salah. Tapi mereka memilih untuk mengabaikan rasa bersalah tersebut.

3. Manipulatif
Salah satu ciri khas orang sosiopat adalah pandai bersilat lidah. Mereka tidak akan ragu-ragu untuk menipu orang lain demi keuntungan atau kepuasan pribadinya.

Mereka bisa berbohong tanpa mengubah ekspresinya sedikit pun. Perilaku inilah yang membuat orang-orang di sekitar penderita tidak bisa membedakan mana kata-katanya yang benar dan mana yang termasuk kebohongan.

4. Impulsif
Karakteristik berikutnya dari sosiopat adalah perilaku impulsif disertai sifat agresif dan amarah yang meledak-ledak. Penderita juga memiliki ego yang besar sehingga sering tidak memikirkan akibat atau imbas dari tindakan mereka, baik pada diri sendiri maupun orang lain.

Karena sikapnya tersebut, pengidap sosiopat sering melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum. Misalnya, perkelahian ataupun merusak properti umum.

5. Tidak Memiliki Rasa Tanggung Jawab
Di samping kerap bertindak spontan (impulsif), sosiopat tidak memiliki rasa tanggung jawab. Mulai dari tanggung jawab terhadap dirinya sendiri hingga orang lain, termasuk keluarga.

Itulah yang membuat pengidap sosiopat tidak mampu mempertahankan pekerjaan maupun kehidupan sosialnya. Contohnya, terlalu sering bolos bekerja atau tidak bisa menjaga hubungan asmara.

6. Selalu Mementingkan Diri Sendiri
Pengidap sosiopat tak ragu untuk menyalahkan orang lain atas kesalahan yang ia lakukan. Mereka akan berusaha untuk mencari alasan apapun agar tidak perlu mengakui perbuatannya.

Sebagai contoh, sosiopat dalam dunia kerja akan memanipulasi orang-orang di sekitarnya sedemikian rupa untuk mencapai ambisinya. Hal ini juga kerap membuat dirinya tidak memiliki teman.

7. Cenderung Narsis
Ciri selanjutnya dari sosiopat adalah hanya peduli pada dirinya sendiri dan menjurus ke arah sikap narsistik. Penderita selalu merasa bahwa dirinya yang paling benar dan paling hebat.

Karena itu, pengidap sosiopat suka merendahkan orang lain dan egois. Mereka takkan ragu untuk berbuat curang dan menyakiti orang lain untuk mendapatkan keinginannya.

Penyebab Sosiopat

Penyebab pasti gangguan kepribadian antisosial sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Namun, sikap ini kemungkinan besar bisa disebabkan oleh dua hal berikut di antaranya,
1. Gen
Ciri-ciri kepribadian tertentu dapat diturunkan oleh orang tua melalui gen. Oleh karena itu, jika seseorang memiliki anggota keluarga yang menderita sosiopat atau gangguan kepribadian lainnya, kemungkinan untuk menderita gangguan kepribadian antisosial pun akan lebih besar.

2. Lingkungan
Banyak ahli mengungkapkan bahwa munculnya perilaku sosiopat juga bisa disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti riwayat pola asuh dari keluarga yang tidak baik, atau kejadian traumatis selama masa kanak-kanak, misalnya pelecehan seksual, fisik, emosional, atau penelantaran.

Selain itu, kehidupan keluarga yang tidak stabil, keras, atau kacau selama masa kanak-kanak juga bisa meningkatkan risiko seseorang menjadi sosiopat.

Cara Menghindari Pengaruh Buruk Sosiopat

Menurut Konrad (1999), dari Psychcentral.com, terdapat tiga cara terbaik menghindari pengaruh buruk sosiopat kepada kita di antaranya,
1. Menjauh dari mereka
Sosiopat cenderung berperilaku manipulatif kepada orang lain. Maka dari itu, apabila ada seseorang yang disinyalir sebagai sosiopat, jangan biarkan ia memasuki ranah pribadi kita. Kalau bisa, hindari dengan berbagai cara supaya tidak berhubungan lagi.

2. Anda tidak akan bisa mengubah mereka
Yang kedua terpenting adalah, jangan pernah berpikir Anda bisa merubah seorang sosiopat. Satu-satunya cara bagi sosiopat untuk berubah adalah melalui dorongan pribadi, yang tentu saja akan sulit dilakukan.

Jika Anda menunjukkan empati pada mereka, ada kecenderungan mereka akan memutar balikkan fakta dan malah menyerang Anda.

3. Lindungi diri dan jangan lengah
Sosiopat akan mencari berbagai cara untuk mendapatkan kepercayaan Anda melalui kelemahan Anda. Apabila Anda sudah mencoba melindungi diri dan hasilnya sia-sia, Anda hanya perlu memastikan mereka sejauh mungkin jaraknya dengan Anda. Sesulit apa pun itu, lakukan saja apa yang Anda pikir itu benar untuk dilakukan.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment