Pakaian: Pengertian, Hubungannya dengan Kepribadian, dan Faktanya

Table of Contents

Pengertian Pakaian dan Psikologi
Pakaian dan Psikologi

Pengertian Pakaian dan Psikologi

Pakaian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah barang apa yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya). Pakaian adalah bahan tekstil dan serat yang digunakan sebagai penutup tubuh. Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah).

Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya.

Tidak hanya itu, salah satu peneliti Adam D. Galinsky dari Universitas Northwestern, menunjukkan bahwa pakaian akan mempengaruhi sikap dan cara perilaku seseorang, serta merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan siapa diri kita sebenarnya.

Dari sudut pandang psikologis, pakaian merupakan salah satu unsur yang terpenting kepribadian seseorang. Melalui cara berpakaian, warna dan jenis pakaian yang dipakai serta tata krama yang sopan tentunya akan mampu mencerminkan kepribadian dirinya.

Hubungan Pakaian dengan Kepribadian

Salah satu ciri untuk membentuk kepribadian adalah dengan Good Appearance, yang berarti perwujudan penampilan lahiriah seseorang dapat dibaca dari roman wajah yang juga tentu dilengkapi busana yang dikenakan, kebersihan, serta kesehatannya yang merupakan manifestasi pribadinya (Sulistiyani, 2003:60).

Pakaian merupakan refleksi kepribadian. Karena saat memilih pakaian, seseorang cenderung menggunakan alam bawah sadarnya. Dilansir dari Time, berikut beberapa temuan tentang pakaian yang mencerminkan kepribadian seseorang di antaranya,
1. Warna pakaian
Pilihan warna pakaian menentukan kepribadian. Beda warna, beda juga kepribadian Anda. Satu temuan yang menarik, yakni warna merah berarti seks. Penelitian menunjukkan, wanita yang memakai pakaian berwarna merah lebih menarik perhatian pria, begitu pula sebaliknya.

2. Berpakaian lebih muda, orang menjadi lebih sehat
Jika gemar memakai gaya kekinian, Anda akan cenderung lebih sehat dibandingkan teman seumuran yang bergaya tua. Kacamata bergaya vintage membuat Anda terlihat pintar, tetapi kurang menarik.

3. Pakaian bermerek
Penggemar pakaian bermerek cenderung ingin lebih dihargai. Mereka berharap dengan memakai pakaian bermerek, status sosialnya menjadi terangkat dan orang memperlakukan mereka lebih baik.

4. Berpakaian rapi atau berantakan
Orang yang berpakaian rapi cenderung teliti. Sementara mereka yang berantakan dan terkesan asal cenderung terbuka dengan hal baru.

5. Pakaian putih
Orang yang mengenakan pakaian putih cenderung dapat dipercaya. Menariknya, pakaian juga dapat memberikan dampak psikologis kepada pemakainya untuk bertindak sesuai dengan pakaiannya. Misalnya, orang yang mengenakan jas laboratorium cenderung untuk bersikap lebih hati-hati dibandingkan jika ia tidak mengenakannya.

Motif Pakaian terhadap Kepribadian

Terdapat banyak motif pakaian yang dijual, dengan berbagai kombinasi warna. Namun, setiap orang memiliki selera yang berbeda dalam menentukan motif pakaian yang diinginkannya. Hal itulah yang kemudian digunakan orang untuk melihat kepribadian seseorang dari pilihan motif pakaian yang sering digunakan seseorang.
1. Motif Polkadot
Motif Polkadot banyak diidentikkan degan hal-hal menyenangkan yang memberikan kecerian. Beberapa orang juga memercayai bahwa motif satu ini dapat membawa kebahagiaan dan kemakmuran. Semakin besar ukurannya dan polkadotnya semakin padat, seseorang diyakini memiliki keinginan menunjukkan perasaan senang yang dirasakan.

Tidak hanya itu, motif polkadot juga melambangkan kepribadian optimistis seseorang. Hingga pada akhirnya sifat itu membuat seseorang cepat bangkit saat terpuruk ataupun dalam kesedihan.

2. Animal Print
Motif satu ini menggambarkan sisi kepribadian seseorang yang unik dan kreatif. Dengan mengenakan pakaian bermotif animal print, seseorang menganggap hal itu bisa sangat menantang untuk memperlihatkan sesuatu yang berbeda. Orang yang kerap menggunakan pakaian motif ini biasanya adalah tipe orang yang sangat ekspresif dalam segala hal.

3. Motif Floral
Orang yang sering menggunakan pakaian dengan motif bunga ataupun tumbuh-tumbuhan menandakan kepribadian yang romantis. Mereka sangat menyukai ketenangan dan kedamaian yang ditampilkan melalui motif itu. Mereka tidak ingin berhubungan dengan masalah.

Semakin kecil ukuran bunganya atau semakin berdekatan letak bunganya, maka semakin kuat sisi feminin yang dimilikinya. Sebaliknya, jika semakin besar ukuran atau jarak bunganya, maka hal itu menunjukkan semakin kecil sisi femininnya.

4. Motif Garis
Motif garis adalah salah satu motif yang cukup digemari oleh banyak orang. Laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa hingga orang tua, banyak menyukainya. Baik secara garis vertikal maupun horizontal, keduanya menunjukkan harapan agar lebih percaya diri.

Selain itu, orang yang kerap menggunakan pakaian motif ini juga menginginkan untuk diperhatikan. Secara sadar atau tidak, orang-orang yang menyukai motif ini selalu berusaha untuk menciptakan keteraturan serta perbaikan dirinya agar terhindar dari kekacauan.

5. Motif Kotak-Kotak
Motif pakaian kotak-kotak sebenarnya sudah populer sejak abad ke-16 melaui kilt (sejenis rok). Masyarakat Skotlandia menggunakannya sebagai lambang status sosial bagi pemakainya yang tidak lain adalah keturunan bangsawan. Namun, seiring perkembangannya, motif kotak-kotak kemudian menjadi lambang kebebasan dan pemberontakan.

Sejurus filosofi itu, bagi seseorang yang kerap tampil dengan pakaian motif ini diidentikkan dengan kepribadian yang tidak ingin terikat dengan aturan tertentu. Selain itu, mereka juga siap memberontak jika ada yang berusaha menghambat langkahnya.

6. Motif Polos
Pakaian dengan motif polos adalah gambaran gaya seseorang yang casual. Seseorang yang mengenakannya diidentikkan dengan karakter yang serba santai, bebas, dan terbuka. Terlepas dari itu, seseorang dengan pakaian motif polos akan tampak lebih elegan.

Banyak orang yang menyukai orang-orang ini untuk sekadar curhat jika sedang ada masalah, sebab mereka menganggap bahwa seseorang dengan pakaian polos memiliki pribadi yang pengertian dan rendah hati.

Warna Pakaian terhadap Kepribadian

1. Warna Cerah
Untuk Anda yang percaya diri dan suka terlihat menonjol di tengah keramaian, berbagai warna cerah seperti biru, merah dan hijau bisa menjadi pilihan. Warna-warna cerah juga dapat memberikan poin terhadap gaya fesyen yang dikenakan.

Orang yang menyukai pakaian dengan warna cerah berarti orang yang gemar menjadi pusat perhatian dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Sebagai warna lambang keberanian, warna merah pada pakaian juga menunjukkan sifat kepercayaan diri, ekstrovert, passionate dan memiliki energi positif bagi orang-orang di sekitarnya.

Sedangkan jika Anda memiliki banyak pakaian berwarna biru, maka Anda termasuk orang-orang yang mandiri dan pekerja keras. Tidak hanya menggambarkan kepribadian diri, pakaian warna cerah juga dapat membuat Anda tetap terlihat supel dan dapat dengan mudah membuat orang di sekitar merasa nyaman berada di dekat Anda.
 
3. Warna Pastel
Warna pastel adalah skema warna-warna muda dan lembut untuk dipandang mata, seperti lilac atau lavender muda, kuning muda serta warna pink. Warna-warna ini adalah warna yang mendominasi tren fesyen saat ini dan banyak digandrungi masyarakat.

Warna pastel melambangkan karakter yang lembut, pengertian, dan penuh kasih sayang. Contohnya orang yang menyukai warna pink, yang menurut ilmu psikologi biasanya adalah orang yang romantis dan optimis. Penggemar warna pink juga dianggap orang tenang dan hangat, sehingga mampu memberikan kenyamanan bagi orang sekitarnya.

Begitu pula dengan warna kuning yang merupakan gambaran dari kehangatan dan mampu meningkatkan mood yang melihat Anda. Jika Anda adalah orang yang aktif dan kreatif, maka warna kuning menjadi warna pakaian yang harus Anda miliki dalam koleksi fesyen Anda.

3. Warna Netral
Bagi kebanyakan orang yang gemar menggunakan pakaian berwarna netral, warna putih, hitam dan coklat seringkali menjadi pilihan. Selain memberikan kesan klasik dan elegan, warna-warna ini juga cocok dipadupadankan dengan semua warna dan gaya fesyen.

Sehingga yang gemar menggunakan warna ini biasanya mudah menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar.  Anda yang menyukai pakaian berwarna putih biasanya memiliki karakteristik selalu bersemangat dan mempunyai sifat yang tulus dan juga sederhana.

Selain itu, kebanyakan dari orang yang sering memakai baju berwarna hitam biasanya merupakan orang yang anggun, namun kuat dan penuh dengan misteri. Untuk Anda yang sering memakai pakaian berwarna coklat, kerap dipandang sebagai orang yang berwibawa, cerdas dan dapat diandalkan.

Fakta Seputar Pakaian dan Psikologi Manusia

Berikut beberapa fakta seputar pakaian dan psikologi yang tertulis dari buku Mind What You Wear: The Psychology of Fashion, hasil riset dari psikolog asal Inggris, Karen Pine di antaranya,
1. Pria akan lebih mudah mendekat dengan wanita yang memakai baju merah saat nge-date.
2. Pekerja yang berpakaian menyerupai pakaian si bos, maka akan lebih cepat mendapatkan promosi jabatan.
3. Kandidat pelamar pekerjaan wanita yang berbusana maskulin akan lebih mudah diterima dibanding yang berbusana feminin.
4. Memilih pakaian yang tepat akan membuat seseorang tidak mudah cemas dan depresi pada keseluruhan hari itu.
5. Pria akan dua kali lebih mudah untuk langsung membeli pakaian yang dicobanya di toko dibanding wanita.
6. Saat wanita memasuki periode masa subur, biasanya wanita itu akan memakai pakaian yang lebih provokatif “menggoda” pria.
7. Pria akan lebih tertarik dengan pakaian yang dipakai wanita dibanding wajah dan tubuh wanita tersebut, lain dengan wanita yang lebih tertarik dengan melihat wajah, senyum dan mata dari seorang pria terlebih dahulu.
8. Sembilan dari sepuluh wanita memiliki setidaknya satu pakaian yang tidak pernah ia pakai ada dalam lemari pakaiannya.
9. Wanita yang berpakaian terbuka akan dinilai lebih tidak berkemampuan dibanding wanita dengan pakaian yang lebih tertutup.
10. Mix and match atasan dan bawahan dengan satu warna akan menimbulkan ilusi mata membuat badan si pemakai terlihat lebih kurus.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment