Kepribadian Koleris: Pengertian, Karakter, Profesi yang Cocok, Kelebihan, dan Kekurangannya

Table of Contents
Pengertian Kepribadian Koleris atau Choleric Personality
Kepribadian Koleris (Choleric Personality)

Pengertian Kepribadian Koleris

Kepribadian koleris (choleric personality) adalah salah satu dari 4 tipe kepribadian berdasarkan perangai dan watak, selain melankolis, plegmatis, dan sanguinis. Orang dengan tipe kepribadian koleris memiliki sikap dominan, cerdas, analitis, logis, gaya berbicara yang tegas, dan tidak suka basa-basi alias to the point.

Orang dengan kepribadian koleris dikenal sebagai orang yang cocok menjadi pemimpin dengan sikapnya yang cenderung suka mengatur. Selain itu juga senang berpetualang, menyukai tantangan, tegas dalam mengambil keputusan, tidak mudah mengalah, serta pantang menyerah.

Orang dengan kepribadian koleris jarang sekali meluangkan waktunya untuk bersenang-senang karena bagi mereka time is money. Ibaratnya, waktu satu detik saja sangat berarti. Jika dikaitkan dengan cara berpakaian, orang koleris tidak terlalu mementingkan model pakaian, tapi lebih mementingkan fungsi dari pakaian itu.

Ketika duduk, orang koleris akan duduk dengan punggung tegak dan ketika berjalan kepala akan terangkat dengan wajah menatap lurus ke depan.

Karakter Kepribadian Koleris

Apakah Anda selalu dinilai sebagai seorang yang keras kepala, mudah marah, dan berpendirian kuat? Jika ya, bisa jadi Anda memiliki karakter koleris. Selain itu, dilansir dari Better Help, terdapat sejumlah sifat dan karakter lain yang mengidentifikasi seseorang mempunyai kepribadian koleris di antaranya,
1. Dominan
Seorang koleris adalah sosok dominan dalam segala hal, entah itu urusan pekerjaan maupun perbincangan dengan orang lain. Selain itu, mereka juga bisa memengaruhi orang lain dengan kemampuan komunikasi yang dimiliki.

Para koleris umumnya memiliki sifat mandiri, kompetitif, dan percaya diri. Maka tak heran jika si koleris adalah sosok yang paling menonjol atau dominan di antara orang-orang sekitarnya.

2. Sosok Pemimpin
Dalam penelitian berjudul Comparative Analysis On Choleric Students and Melancholic Students dijelaskan bahwa siswa dengan karakter koleris memiliki sikap kepemimpinan yang lebih baik dibanding karakter lainnya. Selain itu, ia juga seorang pembicara yang handal dan aktif.

Mereka suka mengeksplorasi sesuatu yang membuatnya senang dan bahagia, termasuk pada pelajaran tertentu di sekolah. Tak hanya itu, para siswa koleris juga suka membagikan gagasan dan tak sungkan berbicara di depan umum.

Sebagai pemimpin, karakter koleris cenderung akan mendorong semua anggotanya sampai batas kemampuan yang dimiliki. Ia tak menyisakan ruang untuk bernapas bagi orang lain. Ia selalu mengharapkan hasil yang maksimal.

3. Ambisius
Para koleris dikenal sebagai sosok yang penuh ambisi besar. Selain itu, karakter koleris adalah orang-orang yang dominan, kuat, dan memiliki keinginan besar untuk mencapai tujuan atau keinginannya.

4. Terbuka
Florence Littauer, penulis buku Personality Plus menyebutkan bahwa koleris adalah tipe karakter kepribadian yang terbuka dan bersemangat dengan segala kesempatan yang ia temukan.

Jika si koleris ditempatkan dalam sebuah grup, mereka akan banyak berbicara dan menarik perhatian orang lain. Meski begitu, karena sifat terbuka ini kadang koleris jadi tidak peka dan cenderung membuat orang lain tidak nyaman dengan perkataan atau perbuatannya.

5. Optimis
Koleris juga dikenal sebagai sosok yang penuh optimisme. Mereka selalu melihat peluang dalam segala situasi dan permasalahan yang sedang dihadapi. Hal ini secara tidak langsung membuat si koleris juga mudah menyemangati diri sendiri dan menjadikan segala hal dalam hidupnya lebih baik.

6. Suka Mengatur
Sifat dominan dan keras kepala dalam diri koleris tak jarang membuatnya menjadi sosok yang suka mengatur orang lain. Terlebih segala pendapat yang diutarakan koleris juga sulit dibantah. Selain itu, si koleris juga selalu membuat keputusan untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

Sementara itu, dalam hal asmara, koleris akan cenderung senang mengatur pasangannya. Selain itu, karena pergerakannya yang serba cepat, tak jarang membuat koleris jadi mudah bosan dengan sesuatu maupun orang lain.

7. Sulit Dekat dengan Orang Lain
Meskipun koleris adalah sosok yang terbuka dan banyak bicara, tapi mereka sulit dekat dengan orang lain. Tapi, jika hanya untuk berbincang atau mengobrol ringan, si koleris mungkin akan mudah membaur dan bersosialisasi. Namun, butuh waktu yang tak sebentar untuk bisa masuk ke kehidupan si koleris.

8. Mandiri
Koleris adalah orang ekstrovert yang berpikir sendiri dan tidak bergantung pada orang lain saat mengambil keputusan. Mereka memiliki kepercayaan diri untuk terus maju dan berkata terus terang. Hal ini membuat orang lain sulit untuk dekat dengan mereka. Faktanya, kehidupan dan hubungan pribadi mereka bisa menderita karena ini.

9. Kuat dan Tidak Mudah Goyah
Berbicara rasa takut, koleris adalah karakter yang akan menghadapi setiap ketakutannya dan mampu bekerja di bawah tekanan. Koleris adalah karakter kuat dan penuh tekad. Mereka menyukai pertarungan yang suportif dan akan berusaha keras untuk mencapai tujuan mereka. Mereka juga tak mudah goyah dengan rasa takut atau tantangan yang ada di depan mata.

Profesi yang Cocok untuk Kepribadian Koleris

Dari ciri-ciri kepribadian koleris, terdapat beberapa lapangan pekerjaan maupun profesi yang dianggap cocok bagi mereka di antaranya bagian manajemen, ahli teknologi, bidang statistika, insinyur, programming, membangun bisnis.
 
Tentu, bukan berarti jenis pekerjaan lainnya tidak bisa dan tidak mungkin dimiliki oleh kepribadian koleris. Hanya saja, dengan sifat-sifat yang cenderung dimiliki oleh koleris, pekerjaan-pekerjaan di atas dirasa lebih cocok dan bisa membuat mereka berkembang.

Kelebihan Kepribadian Koleris

1. Jiwa kepemimpinan yang tinggi
Berdasarkan University of Hawai’i Pressbooks, seorang koleris sangatlah passionate atau bersemangat dalam melakukan hal yang disukainya. Mengingat seorang koleris senang memimpin, tentu ia memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi.

Orang dengan tipe kepribadian ini tentu berani untuk melakukan suatu perubahan besar jika memang dibutuhkan. Tak hanya itu, para koleris juga memiliki pemikiran yang kuat serta rasa percaya diri yang tinggi.

Sebagai pemimpin, ia bisa melakukan hal yang tepat, contohnya mendelegasikan pekerjaan kepada orang-orang yang memang mampu mengerjakan masing-masing tugas dengan baik. Bahkan, ia juga tak segan untuk membantu mengajarkan bawahannya untuk mengikuti jejak kesuksesannya.

2. Optimis
Selain memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi, koleris juga sangat optimis dan percaya diri dengan apa yang sedang dikerjakannya. Mengingat mereka adalah orang yang sangat fokus, para koleris akan merancang dengan baik cara untuk meraih tujuannya dan mendapatkan hasil yang sempurna.

Bahkan, sekalipun dihadapkan pada suatu kondisi yang cenderung kurang baik, para koleris masih bisa melihat segala sesuatunya dari sisi positifnya. Oleh sebab itu, mereka dianggap sangat optimis dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bisa mengambil keputusan
Tidak semua orang bisa dengan mudah mengambil keputusan. Namun, hal itu tidak berlaku untuk para koleris yang sudah mengetahui apa yang ingin dilakukan dalam hidup. Oleh sebab itu, mereka sering kali sudah tahu mana keputusan terbaik yang harus diambil.

Tak hanya itu saja, jika ia merasa bahwa orang lain mengambil langkah atau keputusan yang salah, ia tidak akan segan untuk menegur orang tersebut dan meminta untuk memperbaikinya.

Sebenarnya hal ini mungkin bisa saja menimbulkan rasa tak nyaman untuk orang yang tidak terbiasa dengan sikap seperti ini. Namun, bagi mereka lebih baik membenahi yang salah daripada harus mendahulukan perasaan orang lain tapi membiarkan suatu kesalahan terjadi.

Kekurangan Kepribadian Koleris

Semua orang dengan tipe kepribadian apapun pasti memiliki kekurangan. Begitu juga dengan para koleris yang memiliki kekurangan di antaranya,
1. Manipulatif
Orang dengan tipe kepribadian koleris dikenal sangat pintar memanipulasi orang lain. Jika ia mengetahui orang lain melakukan kesalahan dan mungkin merugikan dirinya, para koleris bisa membuat orang tersebut terpojokkan hingga membuat orang tersebut memilih untuk pergi.

Namun, setelah itu, para koleris bisa membuat seolah-olah orang tersebut pergi karena kesalahannya sendiri, dan ia tidak memiliki andil apapun terhadap kejadian tersebut.

2. Suka memaksa
Orang yang memiliki kepribadian ini cenderung suka memaksa orang lain. Salah satunya memaksa orang lain untuk melakukan yang terbaik versinya. Artinya, ia bisa saja mendorong orang lain untuk melakukan sesuatu di luar batas kemampuannya.

Hal ini bisa sangat menyebalkan di mata orang lain karena mereka seolah tidak memberikan kesempatan untuk orang lain beristirahat sejenak. Hal ini juga membuat para koleris cenderung tidak memiliki toleransi terhadap gangguan atau kepentingan orang lain.

3. Narsis
Percaya atau tidak, orang dengan tipe kepribadian ini juga terkenal dengan karakteristik yang sangat bangga terhadap dirinya sendiri atau bisa dibilang narsis. Namun, bukan berarti orang dengan tipe kepribadian ini sudah pasti mengalami narcissistic personality disorder.

Hanya saja, mereka biasanya menganggap dirinya adalah orang yang paling berjasa dan memiliki kontribusi terbesar dalam suatu kelompok. Seolah jika tidak ada mereka, keberhasilan tidak mungkin tercapai.

Para koleris juga sering kali tidak mau meminta maaf untuk apa pun yang mereka lakukan karena mereka yakin tidak pernah membuat suatu kesalahan baik besar maupun kecil. Bahkan, untuk terbebas dari kewajibannya meminta maaf, mereka bisa saja memanipulasi perasaan orang lain dan menumpukan kesalahan pada orang yang sebenarnya tidak bersalah.

Meski begitu, hal ini tidak sepenuhnya bisa menjadi patokan dari siapa jati diri Anda sebenarnya. Jika memang Anda seorang koleris, cari tahu bagaimana memaksimalkan kelebihan yang Anda miliki dan mengurangi kekurangan pada diri Anda. Dengan begitu, Anda bisa menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment