Emotional Numbness: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Table of Contents
Emotional Numbness |
Pengertian Emotional Numbness
Emotional numbness (mati rasa secara emosional) adalah rasa hampa dan sulit mengekspresikan diri. Emotional numbness ditandai dengan hilangnya minat untuk beraktivitas atau melakukan hal yang menyenangkan. Saat seseorang mengalami hal ini, ia akan merasa tidak terhubung dengan dunia luar.Emotional numbness digambarkan sebagai perasaan putus asa dan hampa, baik secara fisik maupun emosional. Orang yang mati rasa emosional juga biasanya mengalami anhedonia, merasa terisolasi, suka menyendiri, lebih sensitif, kesepian, bahkan merasa tidak memiliki masa depan atau harapan untuk melanjutkan hidup.
Terkadang, mati rasa emosional menjadi salah satu cara untuk lari dari masalah atau dampak dari perubahan emosi ekstrem yang terlalu sering terjadi. Jika dibiarkan, lambat laun, seseorang yang mati rasa emosi akan terbiasa untuk menyangkal emosi dan tidak mengekspresikannya, hingga berujung pada rusaknya hubungan dengan orang lain.
Menurut psikolog Mayra Mendez, emotional numbness adalah kondisi di mana seseorang merasa hampa dan kesulitan dalam mengungkapkan emosi yang dirasakannya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh stres berat atau kecemasan berlebihan. Dalam kondisi ini, penderita bisa kehilangan minat pada hal-hal yang disukainya.
Gejala Emotional Numbness
Emotional numbness membuat seseorang seolah-olah membatasi diri untuk merasakan atau mengekspresikan sebuah emosi. Pada akhirnya, ia pun tidak mampu untuk menggunakan emosinya dengan tepat. Saat merasa hampa, Anda mungkin sulit merasakan kesenangan ketika beraktivitas.
Tanda-tanda atau gejala mati rasa emosional meliputi di antaranya,
1. Kehilangan minat pada aktivitas penting yang sebelumnya Anda nikmati
2. Merasa jauh atau terpisah dari orang lain
3. Gagal mengelola perasaan
4. Merasa datar, baik secara fisik maupun emosional
5. Mengalami ketidakmampuan untuk berpartisipasi penuh dalam kehidupan
6. Mengalami kesulitan dengan mengalami perasaan positif seperti kebahagiaan
7. Lebih suka menyendiri daripada bersama orang lain
Penyebab Emotional Numbness
Kondisi emotional numbness juga sering dikaitkan dengan mekanisme pertahanan diri (coping mechanism). Ketika mengalaminya, seseorang bisa meminimalisir perasaan sakit dan kecewa yang cukup parah. Fenomena ini banyak ditemukan pada orang-orang yang berada di lingkungan bertingkat stres tinggi atau pernah mengalami pengalaman traumatis. Dengan menerapkan coping mechanism tersebut, ini memungkinkan mereka untuk merasa lebih lega dan aman. Tapi apabila dilakukan dalam jangka waktu tertentu, kebiasaan coping ini bisa menghalangi diri sendiri untuk mengenali emosi positif maupun negatif. Selain itu, ada beberapa hal lain yang bisa menjadi faktor penyebab emotional numbness di antaranya,
1. Gangguan kecemasan
Ada kemungkinan besar seseorang yang memiliki diagnosa gangguan kecemasan dapat mengalami mati rasa secara emosional. Bisa jadi ini merupakan respons terhadap tingkat stres yang tinggi, perasaan takut, dan kekhawatiran yang berlebihan. Alhasil, tingkat kecemasan yang tinggi bisa mendorong seseorang untuk menghindari emosi-emosi positif maupun negatif.
2. Obat-obatan
Dalam sebuah penelitian tahun 2017, antidepresan terbukti dapat menyebabkan mati rasa secara emosional. 46% peserta paling sering mengalami efek samping berupa emotional numbness akibat pengobatan yang menggunakan antidepresan atau yang disebut selective norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs).
3. Depresi
Menurut Mendez, ketika mengalami episode depresi, penderita kemungkinan kurang mampu menyesuaikan diri dengan perasaan mereka (disregulasi emosi). Keadaan ini membuat penderita kesulitan untuk mengekspresikan emosi yang dirasakan. Akibatnya, penderita juga akan mengalami mati rasa secara emosional.
4. Stres berat
Tingkat stres yang tinggi bisa menjadi penyebab emotional numbness selanjutnya. Pasalnya, stres berlebih dapat memicu munculnya hormon stres yang tak terkendalikan di otak. Hormon stres bisa membanjiri sistem limbik, di mana sistem tubuh ini mengatur emosi seseorang. Ditambah sistem limbik yang dipenuhi oleh hormon stres dapat memengaruhi suasana hati.
Secara fisik, seseorang yang mengalami stres berat akan merasa sangat kelelahan, baik secara fisik maupun emosional. Dengan begitu, seseorang dapat mengalami mati rasa secara emosional.
5. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Emotional numbness berpotensi dialami oleh penderita PTSD. Mati rasa secara emosional ini seolah menjadi cara untuk melupakan trauma sekaligus menghindari pikiran atau perasaan yang berhubungan dengan peristiwa traumatis.
Selain mengurangi kemampuan mengenali emosi, emotional numbness juga membuat penderitanya sulit tertarik pada aktivitas fisik atau sosial seperti sebelumnya.
Cara Mengatasi Emotional Numbness
Cara terbaik untuk menghilangkan kehampaan emosi ini adalah mencoba keluar dan mulailah terhubung dengan orang lain. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan di antaranya,1. Lakukan aktivitas yang bergerak
Salah satu cara untuk dapat melatih rasa emosi ialah dengan melakukan aktivitas yang sifatnya bergerak. Olahraga akan membuat Anda berkeringat dan meningkatkan kinerja jantung. Hal ini mendorong endorfin untuk dapat mengalir dengan lancar dan membuat Anda jauh lebih merasa nyaman dan bahagia.
Aktivitas gerakan ringan seperti berjalan kaki, bermain sepeda, hingga melakukan kegiatan indoor seperti aerobik dengan tayangan, dapat menjadi beberapa pilihan untuk Anda lakukan.
2. Berceritalah
Tumpukan emosi yang ditekan dan dipendam dalam waktu yang lama dapat menyebabkan mati rasa secara emosional atau emotional numbness. Jika Anda merasa sudah kebingungan mengenai apa yang Anda rasa, tak ada salahnya untuk dapat membuka diri dan mencari sosok support system, baik dari teman, keluarga, dan lainnya sebagai wadah mengekspresikan dan berbagi emosi yang Anda rasakan.
Terjalinnya komunikasi dan ikatan selama proses berbagi cerita akan melepaskan neurotransmitter yang disebut oksitosin, yang dikenal juga sebagai hormon pelukan (cuddle hormone). Perasaan terhubung ini mungkin melegakan dari perasaan mati rasa yang Anda rasakan.
3. Lakukan latihan pernafasan ringan dan grounding
Untuk dapat melatih ‘rasa’, praktik latihan pernafasan ringan dan grounding dapat menjadi salah satu solusi yang menuntun Anda. Hal ini dapat dilakukan dengan mengambil jeda sejenak dari kesibukan untuk membantu menuju pada kesadaran dan dapat terhubung dengan baik dengan lingkungan sekitar.
4. Berkonsultasi dengan psikiater
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan saat merasa hampa adalah menghubungi psikiater dan berkonsultasilah. Para dokter ini akan memberikan Anda saran terbaik yang bisa dilakukan serta obat untuk meredakan kecemasan. Pengobatan yang dilakukan tentunya akan membantu Anda bisa kembali mendapatkan perasaan emosional yang sempat hilang.
5. Beristirahat dengan cukup
Cobalah untuk tidur minimal 8 jam setiap malam. Istirahat yang cukup akan membantu meningkatkan mood seseorang keesokan harinya. Anda bisa mandi air hangat dan menjauhkan gadget dari kamar untuk mendapatkan tidur yang berkualitas.
6. Kurangi kadar stres
Stres merupakan penyebab utama dari banyak gangguan kesehatan mental, termasuk salah satunya kehampaan emosi. Untuk itu, Anda perlu mulai mengatur kadar stres dalam tubuh. Mulailah mengatur pola hidup setiap hari supaya stres tidak menumpuk. Selain itu, lakukan meditasi sesaat sebelum tidur untuk memberikan ketenangan dan menurunkan kadar stres yang didapat setiap hari.
Dari berbagai sumber
Post a Comment