Orang Bermuka Dua: Pengertian, Ciri, dan Cara Menyikapinya

Table of Contents
Pengertian Orang Bermuka Dua
Orang Bermuka Dua

Pengertian Orang Bermuka Dua

Orang yang bermuka dua adalah ilustrasi untuk seseorang dengan sifat tidak punya prinsip dan tidak konsisten. Dalam pikiran mereka adalah bagaimana mereka bisa mendapatkan keuntungan dari apa yang mereka lakukan.

Orang yang bermuka dua dalam kehidupan sehari-hari pasti selalu ada, baik di lingkungan kerja, lingkungan masyarakat atau organisasi. Orang yang bermuka dua, biasanya akan berpura pura baik di hadapan kita, tetapi di belakang kita mereka bisa menjelek-jelekkan kita.

Orang seperti ini adalah salah satu tipe orang yang berbahaya. Sebab, ia dapat menghancurkan kehidupan kita seperti yang ia inginkan. Ia akan cenderung memiliki sifat iri, dengki dan penuh dengan kecemburuan sosial.

Jika Anda sampai menemukan teman dengan tipe seperti ini, maka segera hindari dan cari teman yang baru.

Ciri Orang Bermuka Dua

Adapun ciri-ciri orang bermuka dua di antaranya,
1. Suka membicarakan rahasia orang lain
Kalau seseorang sudah berani membeberkan rahasia orang lain itu tandanya dia bukan orang yang bisa dipercaya. Anda perlu berhati-hati dengan orang seperti ini, karena besar kemungkinan saat Anda tidak bersamanya, Anda yang akan dijadikan sebagai bahan gosip.

2. Memuji secara berlebihan
Anda juga patut berhati-hati terhadap orang yang suka memuji secara berlebihan. Karena mungkin itu dilakukannya untuk mendapatkan simpati Anda. Orang seperti ini biasanya diam-diam menusuk dari belakang. Di depan saja terlihat manis, namun di belakang mereka akan bersikap sebaliknya.

3. Bahagia melihat orang lain menderita
Orang yang bermuka dua juga dipenuhi dengan rasa iri dan dengki. Mereka akan bahagia melihat orang lain dalam kesusahan dan sebaliknya tidak suka melihat orang lain bahagia. Mereka juga selalu berusaha mencari-cari kesalahan orang lain untuk membuat dirinya terlihat lebih baik.

4. Omongannya tidak bisa dipegang
Suka berubah-ubah juga menjadi salah satu ciri dari orang yang bermuka dua. Mereka tidak pernah konsisten dengan apa yang dikatakannya dan cenderung plin-plan. Mereka biasanya sengaja melakukan ini untuk mengecoh Anda.

5. Sikapnya berbeda saat ada orang lain
Jika di depan Anda mereka bersikap apa adanya dan tidak jaim. Tapi saat ada orang lain, mereka akan berpura-pura menjadi orang yang menyenangkan untuk membuat kesan agar disukai. Ini dilakukan untuk mencari perhatian agar mereka memiliki kesan yang baik.

Kalau Anda melihat ciri-ciri ini pada orang lain, Anda patut waspada karena kemungkinan besar mereka tipe teman yang tidak tulus alias bermuka dua.

6. Dia suka meniru diri Anda
Sebagai seseorang yang sebenarnya iri dengan Anda, dia akan mulai meniru diri Anda tanpa dia sadari. Kalau Anda membeli sepasang tas branded baru, dia juga tidak mau kalah dan membeli model yang sama.

Jika Anda terlihat keren menggunakan dress baru, besok-besok dia juga bisa memiliki dress yang serupa, walaupun sebenarnya dia bukan tipe orang yang suka pakai dress.

7.  Sering menyudutkan
Saat Anda sedang mengalami kesulitan atau menghadapi banyak masalah, dia adalah orang pertama yang berada di samping Anda dengan cara memberikan dukungan untuk Anda.

Namun, Anda mungkin tidak menyadari bahwa jauh di dalam hatinya, ia merasa senang, tertawa-tawa dan malah mensyukuri kesulitan-kesulitan yang sedang Anda alami. Untuk itu, jika Anda sudah merasa bahwa dia bukan teman yang baik, jangan pernah menceritakan masalah-masalah Anda kepadanya.

8. Menganggap Anda sebagai pesaing
Persaingan dalam pertemanan memang selalu ada, namun Anda harusnya bisa membedakan teman yang bersaing secara sehat dan tidak. Persaingan yang terjadi secara sehat adalah Anda dengan teman Anda bisa saling mendukung satu sama lain, keberhasilan yang Anda raih adalah kebahagiaannya dan sebaliknya.

Namun, jika Anda merasa bahwa teman Anda justru melakukan hal sebaliknya, segera berhati-hati dengan teman seperti ini. Sebab, mungkin saja ia akan melakukan segala cara untuk menjatuhkan martabat Anda di depan orang-orang.

9. Tidak bisa diandalkan.
Karena perkataannya yang tidak konsisten, hal ini membuatnya jadi pribadi yang Anda bisa diandalkan. Bahkan, lama kelamaan Anda akan sulit mempercayainya. Pasalnya Anda bakal sulit membedakan kata-katanya yang benar dan tidak, mengingat dia pintar bersilat lidah dan membuat alasan.

Cara Menyikapi Teman Bermuka Dua

1. Menyadari bahwa ia tidak baik
Setelah kita mengetahui bahwa ia adalah teman bermuka dua, maka salah satu caranya adalah dengan benar-benar mempercayai bahwa ia bukan teman baik. Ia adalah seseorang yang siap menghancurkan hidup Anda secara diam, halus dan terencana.

Bahkan ia akan berani membocorkan rahasia Anda dan menghasut orang-orang yang selama ini bersimpati kepada Anda. Bangkit, hindari dan jangan terbuai dengan kebaikan yang ia berikan kepada Anda. Dia sangat baik di depan, tetapi memiliki niat buruk pada Anda.

2. Bersikap tegas
Tegas merupakan bentuk perlawanan Anda kepada teman bermuka dua. Tegas yang dimaksud ini adalah bagaimana sikap Anda ketika bertemu dan berbicara dengannya. Tunjukkan padanya bagaimana cara agar tidak plin-plan saat berbicara. Jika Anda tidak suka pada sesuatu, maka katakan dengan tegas Anda tidak suka dan sebaliknya.

3. Jangan membocorkan rahasia
Teman bermuka dua akan mempunyai segala alasan untuk membocorkan rahasia Anda guna menjatuhkan martabat Anda di depan orang-orang. Jika ia terlihat sedang memancing Anda untuk mengatakan atau bercerita tentang sesuatu hal, maka segera sadar bahwa itu hanyalah jebakan yang ia buat agar Anda mau menceritakan rahasianya.

Rahasia yang Anda ceritakan kepadanya bisa saja ia salahgunakan demi kepentingan dirinya sendiri.

4. Jangan berpendapat apa pun
Selain ia ingin Anda untuk mengatakan sebuah rahasia, biasanya mereka juga berusaha memancing Anda dalam perkara pemberian pendapat tentang sesuatu. Tidak akan berdampak buruk apabila yang ia tanyakan adalah berupa pendapat mengenai barang, tetapi akan berbeda kejadiannya jika yang ia tanyakan adalah pendapat Anda mengenai seseorang di sekitar.

Sang pemilik muka dua bisa saja memutarbalikkan fakta atau menyalahgunakan pendapat yang Anda berikan. Bahkan bisa jadi, ia akan menambahi bumbu-bumbu agar pendapat Anda sama sekali terdengar berbeda dari aslinya.

5. Selalu berpikiran positif
Apapun rasa kecewa Anda kepada teman bermuka dua, tetaplah untuk berpikiran positif. Pikiran positif akan membawa dampak yang baik bagi fisik ataupun jiwa Anda.

Hadapi dengan pikiran jernih dan dewasa saat menyikapi teman-teman seperti ini. Teman yang bermuka dua adalah orang-orang yang mungkin sedang mengalami gangguan pada fungsi jiwa dalam psikologi, jiwanya sedang mengalami masalah.

Anda dapat memberikan solusi berupa cara meningkatkan rasa percaya diri agar ia dapat mencintai dirinya sendiri tanpa melakukan hal demikian. Jika Anda turut membicarakannya di belakang, itu berarti Anda sama buruknya dengan teman Anda yang bermuka dua.

6. Tenang dan tahan emosi
Cara menyikapi teman bermuka dua selanjutnya adalah tetap tenang jangan emosi. Apa pun itu, yang namanya emosi tetap saja salah dan tidak ada gunanya. Jika Anda emosi, meluap-luapkannya kepada teman yang bermuka dua, keadaan tidak akan pernah membaik dan malah semakin buruk.

Untuk itu tetaplah bersikap baik dan santai saat menyikapi teman bermuka dua. Ini akan membuktikan bahwa Anda lebih baik darinya.

7. Tanyakan baik-baik
Bukan dengan emosi, namun menggunakan cara yang baik akan jauh lebih baik. Coba Anda ajak dia untuk duduk bersama lalu membicarakannya secara baik-baik.

Tanyakan kenapa dia kenapa harus bersikap seperti itu kepada Anda. Apa kesalahan yang sudah Anda perbuat hingga dia tega bermuka dua. Jika penyebabnya sudah ditemukan, cari solusinya dan segera perbaiki hubungan Anda dan teman Anda.

8. Segera introspeksi diri
Setelah Anda mengetahu secara pasti apa alasannya berbuat demikian, segera lakukan introspeksi diri. Mungkin saja, melalui sikapnya yang bermuka dua, Allah menunjukkan bahwa selama ini Anda belum baik kepada orang lain atau Anda belum tulus saat menolong orang lain.

Dengan berintrospeksi, Anda dapat berubah menjadi lebih baik lagi dan membuktikan bahwa Anda lebih baik darinya.

9. Membalas dengan elegan
Membalas dengan elegan sama halnya membalas dengan cara dewasa. Buktikan bahwa Anda  dapat menerapkan cara menyikapi hidup dengan bijak, tidak mudah terpancing untuk ikut berbuat demikian. Cara terbaik membalas orang yang tidak baik adalah berubah menjadi lebih baik.

Dengan cara pembalasan seperti ini, keadaan tidak akan bertambah runyam. Dan mungkin saja lambat laun, ia merasa keberatan, tidak enak dan akhirnya berubah sedikit demi sedikit.

10. Jaga jarak
Jika memang ia selalu susah saat diajak bicara baik-baik, segera jaga jarak dengannya. Jaga jarak ini akan berdampak pada kebaikan hati Anda sendiri.

Anda akan lebih muda untuk menjaga sikap agar tidak mudah terpancing emosi. Sikap-sikap seperti ini akan membuat Anda bisa berpikir jernih sehingga Anda dapat menentukan sikap selanjutnya kepada teman Anda yang bermuka dua.

11. Benar-benar menghindar
Jika dengan menjaga jarak, Anda tetap tidak dapat memperbaiki keadaan, alangkah lebih baik apabila Anda benar-benar menghindarinya. Hindari untuk bertemu dan berbicara dengan dia. Jangan mudah terpancing dengan kebaikan dan hasutannya untuk membicarakan orang lain.

Menghindarlah hingga ia benar-benar sadar bahwa yang ia lakukan adalah sesuatu hal yang salah. Teman bermuka dua adalah teman yang tidak baik bagi Anda. Dia hanya akan mengadu domba orang-orang di sekitar Anda. Tinggalkan teman-teman seperti ini dan carilah teman yang baik dan tulus di luar sana.

Demikian cara menyikapi teman bermuka dua. Percayalah tidak akan ada ruginya apabila Anda menghindari teman-teman dengan sifat-sifat seperti ini. Ketika Anda menghindarinya, maka dialah yang akan rugi kehilangan teman sebaik Anda. Anda juga dapat menambah wawasan dengan memperbanyak pengetahuan.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment