Maskulinitas: Pengertian, Karakteristik, dan Dampaknya
Table of Contents
Maskulinitas |
Pengertian Maskulinitas
Maskulinitas dalam Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kejantanan seorang laki-laki yang dihubung-kan dengan kualitas seksualnya. Sementara menurut Wikipedia, maskulinitas (disebut juga kejantanan) adalah sejumlah atribut, perilaku, dan peran yang terkait dengan anak laki-laki dan pria dewasa. Maskulinitas didefinisikan secara sosial dan diciptakan secara biologis. Sifat maskulin berbeda dengan jenis kelamin. Artinya, baik laki-laki maupun perempuan dapat bersifat maskulin. Ciri-ciri yang melekat pada istilah maskulin adalah keberanian, kemandirian dan ketegasan. Namun, ciri-ciri ini bervariasi dan dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya.
Menurut Levant & Richmond (2007), maskulinitas adalah kumpulan keyakinan terhadap laki-laki yang bersifat deskriptif, preskriptif (bersifat menentukan), dan proskriptif (larangan). Konsep maskulinitas merupakan sesuatu yang fleksibel, dalam artian bisa berubah dari generasi ke generasi dan tiap-tiap daerah.
Dengan demikian, setiap orang, masyarakat, dan budaya akan memiliki ciri-ciri representasi maskulinitas mereka tersendiri (Murray & Drummond, 2016; Witt, 2011, p. 77).
Karakteristik Maskulinitas
Menurut Connel (1987) dan Hofstede (2001) dalam Drydakis dkk., (2018) karakteristik dari stereotip laki-laki di antaranya, 1. Kuat secara fisik maupun mental (pemberani)
2. Kompeten secara teknis
3. Ambisius
4. Tidak mengandalkan orang lain dalam keseharian (bisa menangani masalahnya sendiri)
5. Seorang pemimpin yang mampu mengendalikan emosi
Dampak Maskulinitas
Keluarga, lingkungan, dan teman-teman menginginkan Anda untuk menjadi seorang “Laki” sesuai dengan ekspektasi yang telah dibangun oleh masyarakat bersama dengan media sosial, dan budaya.Ketika seorang individu tidak mampu memenuhinya, pastinya akan terjadi dampak negatif (mental dan fisik) terhadap individu-individu yang tertekan itu. Menurut Pleck (1995) para lelaki akan mengalami gangguan saat mereka:
1. Menjauh/melanggar peran dan norma mereka sebagai lelaki yang maskulin
2. Gagal memenuhi norma perilaku dari maskulinitas
3. Mengalami ketidaksesuaian antara diri sendiri dan konsep diri yang ideal berdasarkan stereotip peran seorang lelaki
4. Secara pribadi merendahkan, melarang, menyalahi diri sendiri, hal ini juga bisa dari lingkungan atau disebabkan oleh stereotip gender.
Dari berbagai sumber
Post a Comment