Gaya Belajar: Pengertian dan Macamnya
Table of Contents
Gaya Belajar (Learning Style) |
Pengertian Gaya Belajar
Gaya belajar (learning style) adalah cara seseorang dalam menerima hasil belajar dengan tingkat penerimaan yang optimal dibandingkan dengan cara yang lain. Gaya belajar dapat juga diartikan sebagai ciri khas yang dimiliki oleh setiap orang dalam memberikan respons terhadap pembelajaran yang diterimanya. Setiap orang tentunya memiliki gaya belajar masing-masing karena pada dasarnya kemampuan untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Dengannya, siswa seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama.
Gaya belajar juga mempengaruhi prestasi dan kemampuan anak pada bidang tertentu. Misalnya anak dengan gaya belajar visual senang dan pandai dalam matematika, anak dengan gaya belajar auditori pandai dalam bercerita, anak dengan gaya belajar kinestetik pandai dalam olahraga, dan sebagainya.
Gaya belajar yang baik bagi seseorang tidak dapat ditentukan oleh orang lain, namun berasal dari pemahaman terhadap diri sendiri. Mengetahui gaya belajar siswa yang berbeda ini tentunya dapat membantu para guru dalam menyampaikan bahan pembelajaran kepada semua siswa sehingga hasil belajar akan lebih efektif.
Para peneliti menemukan adanya berbagai gaya belajar pada siswa yang dapat digolongkan menurut kategori tertentu di antaranya,
1. Setiap siswa belajar menurut cara sendiri yang disebut gaya belajar. Juga guru mempunyai gaya mengajar masing-masing.
2. Siswa dapat menemukan gaya belajar itu dengan instrumen tertentu.
3. Kesesuaian gaya mengajar dengan gaya belajar mempertinggi efektivitas belajar.
Gaya Belajar Menurut Para Ahli
1. Gobai (2005:1), gaya belajar adalah suatu karakteristik kognitif, afektif dan perilaku psikomotorik sebagai indikator yang bertindak relatif stabil untuk pembelajar merasa saling berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan belajar
2. Gunawan (2006: 139), gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu informasi.
3. De Porter (2000: 85), menurut modalitasnya, gaya belajar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik.
4. Winkel (2009), gaya belajar merupakan cara belajar yang khas bagi siswa.
5. Nasution (2011), gaya belajar siswa yaitu cara siswa bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterima dalam proses belajar.
5 Macam Gaya Belajar
Berikut beberapa macam gaya belajar di antaranya, 1. Gaya Belajar Visual
Gaya belajar secara visual ini yaitu kemampuan belajar dengan melihat. Gaya belajar ini digunakan pada orang dengan indera penglihatan yang tajam dan teliti. Kemampuan belajar yang berhubungan dengan ini yaitu seperti matematika, bahasa arab, bahasa jepang, simbol- simbol, dan lainnya yang berkaitan dengan bentuk.
Ciri gaya belajar visual di antaranya,
a. Bisa mengingat dengan lebih cepat dan kuat dengan melihat.
b. Tidak terganggu dengan suara- suara yang berisik.
c. Memiliki hobi membaca.
d. Suka melihat dan mendemonstrasikan sesuatu.
e. Memiliki ingatan yang kuat tentang bentuk, warna, dan pemahaman artistik.
f. Belajar dengan melihat dan mengamati pengajar.
g. Memiliki kemampuan menggambar dan mencatat sesuatu dengan detail.
Ciri lain secara penampilan pada orang dengan gaya belajar visual pada umumnya orangnya cenderung rapi, tidak suka mendengarkan namun lebih suka melihat, orangnya teratur, berpakaian indah. Orang dengan gaya belajar visual memiliki kesulitan dalam menyalin tulisan dari papan tulis, tulisannya tampak berantakan dan tidak mudah dibaca.
Anak dengan gaya belajar visual menyukai percobaan atau peragaan. Metode pembelajaran yang tepat yaitu dengan metode mindmap, video ilustrasi, alat tulis berwarna, pembelajaran menggunakan bentuk.
2. Gaya Belajar Auditori
Orang dengan gaya belajar auditori memiliki indera pendengaran yang lebih baik dan lebih terfokus. Orang dengan gaya belajar ini mampu memahami sesuatu lebih baik dengan cara mendengarkan. Hal ini berkaitan dengan proses menghafal, membaca, atau soal cerita.
Ciri gaya belajar auditori di antaranya,
a. Memiliki kemampuan mengingat yang baik dari mendengarkan.
b. Tidak mampu berkonsentrasi untuk belajar jika suasananya berisik.
c. Senang mendengarkan cerita atau dibacakan cerita.
d. Suka bercerita dan berdiskusi.
e. Bisa mengulangi informasi yang didengarnya.
Gaya belajar auditori ini memiliki kendala yaitu anak sering lupa apa yang dijelaskan guru. Orang dengan gaya belajar ini cenderung tidak suka membaca petunjuk dan lebih suka langsung bertanya untuk mendapatkan informasi. Kendala gaya belajar ini adalah anak tidak tertarik untuk memperhatikan sekitarnya. Kurang cakap dalam mengarang atau menulis. Cenderung suka berbicara.
Oleh karena itu, metode belajar yang tepat yaitu dengan musik, menggunakan media auditori, berdiskusi, bercerita di depan kelas, dan lainnya. Anak dengan gaya belajar ini biasanya saat menghafal akan membaca keras-keras kata-kata yang dihafalnya dan menjadi lebih efektif baginya ketika diucapkan dan dia dengar kembali.
3. Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik yaitu gaya belajar dengan melibatkan gaya gerak. Hal yang berkaitan yaitu seperti olahraga, menari, memainkan musik, percobaan laboratorium, dan lainnya. Gaya belajar ini efektif untuk anak yang menyukai gerak dan gambaran imajinasi berdasarkan gerakan.
Ciri gaya belajar kinestetik di antaranya,
a. Ketika menghafal yaitu dengan cara berjalan atau membuat gerakan- gerakan.
b. Menyukai belajar dengan praktik langsung atau menyentuh secara langsung.
c. Anak yang aktif dan banyak bergerak, memiliki perkembangan otak yang baik.
d. Menggunakan objek nyata sebagai alat bantu.
e. Menyukai aktivitas pembelajaran yang aktif atau permainan.
Orang atau anak dengan gaya belajar kinestetik ini cenderung tidak bisa diam. Cenderung bosan dengan gaya pembelajaran konvensional yang hanya duduk diam mendengar. Lebih cocok dengan pembelajaran yang melibatkan kerjasama tim, partisipasi aktif siswa, dan kegiatan aktif lainnya.
Metode belajar yang bisa diterapkan yaitu dengan menggerakkan jari, mengunyah permen karet, mengeksplorasi lingkungan dengan berjalan jalan, dan lainnya. Pada anak, metode pembelajaran untuk anak dengan gaya belajar kinestetik ini bisa dengan membuat permainan peran, drama, praktik skill, menari, memainkan alat musik, dan lainnya.
4. Gaya Belajar Global
Anak dengan gaya belajar global memiliki kemampuan memahami sesuatu secara menyeluruh. Pemahaman yang dimiliki berisi gambaran yang besar dan juga hubungan antara satu objek dengan yang lainnya. Anak dengan gaya belajar global juga mampu mengartikan hal-hal yang tersirat dengan bahasanya sendiri secara jelas.
Ciri gaya belajar global di antaranya,
a. Bisa melakukan banyak tugas sekaligus.
b. Mampu bekerjasama dengan orang lain dengan baik.
c. Sensitif dan mampu melihat permasalahan dengan baik.
d. Mampu mengutarakan dengan kata- kata tentang apa yang dilihatnya.
Anak dengan gaya belajar global biasanya kurang rapi, meskipun sebenarnya menyukai kerapian. Dalam melakukan suatu hal, seringkali berserakan dan barang- barangnya tidak rapi. Untuk mengatasi hal ini maka akan membuat suatu sistem penataan dengan mengategorikan barang- barang sesuai tipenya.
Anak dengan tipe global ini tidak bisa hanya memikirkan satu hal namun memikirkan banyak hal sekaligus. Meskipun satu tugas belum selesai, dia juga akan mengerjakan tugas berikutnya. Anak dengan gaya belajar global peka terhadap sekitarnya termasuk perasaan orang lain dan merasa senang untuk bekerja keras membuat orang lain senang. Cenderung memerlukan banyak dorongan semangat pada saat akan memulai melakukan sesuatu.
5. Gaya Belajar Analitik
Anak dengan gaya belajar analitik memiliki kemampuan dalam memandang sesuatu cenderung ditelaah terlebih dahulu secara terperinci, spesifik, dan teratur. Mengerjakan suatu hal secara bertahap dan urut.
Ciri gaya belajar analitik:
a. Berfokus mengerjakan satu tugas, tidak akan ke tugas berikutnya jika tugasnya belum selesai.
b. Berpikir secara logika.
c. Tidak menyukai jika ada bagian yang terlewatkan dalam suatu tugas.
d. Cara belajar konsisten dan menetap.
Anak dengan gaya belajar analitik menilai sesuatu berdasarkan fakta- fakta. Namun seringkali mereka tidak mampu menemukan titik gagasan utamanya tentang tujuan tugas yang sedang dia lakukan. Berfokus pada satu masalah atau tugas sampai selesai.
Anak dengan gaya belajar analitik lebih cocok belajar sendiri baru kemudian bergabung dengan kelompok belajar. Mereka juga mengalami kesulitan dalam belajar dikarenakan hanya berfokus pada satu hal.
Cara terbaik untuk mengatasinya yaitu membuat jadwal belajar yang terstruktur sehingga sasaran belajar yang ingin dicapai jelas. Metode belajar yang tepat yaitu dengan konsisten melakukan atau mengerjakan tugas sesuai dengan jadwal harian yang dibuatnya.
Dari berbagai sumber
Post a Comment