Tagline: Pengertian, Manfaat, Jenis, Cara Membuat, dan Tipsnya
Pengertian Tagline
Tagline adalah kalimat pendek yang dipakai untuk mempromosikan sebuah merek dagang atau perusahaan. Tagline digunakan guna menarik perhatian konsumen. Di Indonesia, tagline disebut juga Jargon, Moto dan Semboyan. Tagline biasanya muncul dalam reklame, baik secara audio, visual, maupun audio-visual, bersanding dengan logo. Penciptaan tagline haruslah menggunakan kalimat semenarik mungkin, sehingga memudahkan konsumen atau masyarakat umum mengingat suatu produk. "Pria Punya selera", "Selangkah lebih maju", "Connecting people" adalah beberapa contoh tagline populer yang di kenal khalayak. Hanya dengan sepenggal kalimat itu, kebanyakan orang tahu, tagline itu mengarah kepada produk apa.
Manfaat Tagline
1. Representasi Visi dan Misi BisnisPenggunaan tagline menjadi cara tepat untuk merepresentasikan seperti apa visi dan misi bisnis Anda kepada konsumen. Contohnya, tagline yang digunakan Toshiba, yaitu “Leading innovation”. Secara eksplisit, Toshiba ingin menjelaskan bahwa visi dan misi mereka adalah selalu menyajikan berbagai inovasi terbaru dalam produknya.
Contoh lain adalah Gojek dengan tagline “Pasti Ada Jalan”. Tagline tersebut menunjukkan bahwa meskipun Gojek memiliki berbagai jenis produk, transportasi (jalan) adalah core business mereka. Singkatnya, mereka selalu berusaha untuk mewujudkan layanan bagi konsumen sesuai tagline tersebut.
2. Memperkuat Identitas Bisnis
Selain menjadi pembeda, tagline adalah salah satu cara untuk memperkuat identitas sebuah brand. Hal ini bisa dibangun dengan menciptakan ketertarikan emosional antara sebuah bisnis dengan konsumennya.
Sebagai contoh, tagline milik McDonald yaitu “I’m Loving It”. Tagline tersebut dianggap mampu mendekatkan bisnis mereka kepada konsumen. Sebab, McDonald ingin membuktikan bahwa konsumen mereka memang menyukai berbagai produk makanan yang ditawarkan.
Hal ini dibuktikan dari hasil riset mereka di tahun 2004 silam bahwa brand awareness mereka meningkat sebanyak 86 persen setelah menggunakan tagline tersebut. Bahkan, penjualan mereka pun ikut melonjak hingga 7,8% dan merupakan lonjakan terbesar sejak tahun 1987.
3. Sebagai Pembeda dengan Kompetitor
Anda tak mungkin menjalankan bisnis yang benar-benar berbeda. Sebab, akan selalu ada kompetitor di niche tersebut. Tidak masalah, selama ada faktor pembeda dengan mereka. Salah satunya, dalam hal tagline yang menunjukkan strategi bisnis.
Mari ambil contoh Wardah lagi sebagai brand kecantikan yang populer dengan produk halal. Sebagai pembeda dari brand kecantikan lain dengan produk serupa, dibuatlah tagline: “Feel the beauty”. Singkatnya, Wardah ingin mengajak wanita tampil lebih percaya diri dengan kecantikan yang dimiliki dan tidak sebatas penampilan saja.
Jenis Tagline
1. Tagline DeskriptifTagline Deskriptif adalah suatu tagline yang memberikan penjelasan pada suatu produk, sekaligus memiliki kandungan unsur keunggulan dalam hal pelayanan dan janji manis, sehingga membuat masyarakat percaya dengan keunggulan brand tersebut, contohnya adalah “The World’s Local Bank” dari bank HSBC, “Stamina Plus” dari Hemaviton, serta “Tea With Soda” dari TEBS.
2. Tagline Spesifik
Tagline spesifik adalah tagline yang mengiklankan slogan dengan keunggulan khusus dari brand itu sendiri. Tagline ini nantinya akan menimbulkan kesan bahwa brand tersebutlah yang paling unggul diantara para kompetitor lainnya. Contoh produk yang menggunakan jenis brand ini adalah Frozz dengan “Raja Mint”, Teh Botol Sosro dengan “Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro”, dan Relaxa dengan “Permen wangi ya Relaxa”.
3. Tagline Superlative
Tagline Superlatif sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tagline spesifik. Namun, tagline superlatif ini mempunyai berbagai unsur penegasan, sehingga membuatnya terlihat lebih provokatif, seperti KAPAL API “Jelas Lebih Enak”, atau YAMAHA “Semakin di Depan”.
4. Tagline Imperative
Tagline imperatif adalah tagline yang cenderung lebih menegaskan pada suatu aksi yang selalu diawali dengan kata kerja, contoh sederhananya adalah “Untung Pakai Esia”, “Pegadaian, menyelesaikan masalah tanpa masalah”, “Santai, ada Sanken”, dan “LA Light, Enjoy Aja”.
5. Tagline Provokatif
Jenis Tagline provokatif memiliki unsur ajakan atau tantangan yang memancing logika serta emosi publik atau audience. Bahkan, beberapa tagline provokatif juga sering menggunakan tanda tanya di akhir taglinenya. Contoh sederhana dari tagline provokatif adalah X-Mild Ekspresikan Aksimu,” “Orang Pintar Minum Tolak Angin”, “Oli kamu Top One Juga Kan?”,
Cara Membuat Tagline
1. Menentukan tujuan bisnis dan USP Sebelum membuat tagline, Anda harus mengetahui tujuan bisnis Anda. Anda pun harus mengetahui keunikan apa yang dimiliki brand yang akan ditawarkan kepada masyarakat atau dikenal dengan USP (Unique Selling Proposition).
Baca Juga: Pengertian Unique Selling Point, Cara Mengembangkan, Contoh, dan Manfaatnya
Karena tagline yang dibuat harus mencerminkan kedua hal tersebut. Carilah nilai tambah yang bisa membuat produk Anda berbeda dengan produk kompetitor. Misalnya produk Joger memiliki nilai tambah kekhususan karena merupakan produk khas Bali yang hanya bisa ditemukan di Bali.
2. Menentukan brand positioning
Ketika Anda sudah menemukan keunggulan produk dari kompetitor maka Anda akan mudah mendapatkan brand positioning. Anda harus berfokus pada apa yang bisa mempengaruhi konsumen untuk membeli produk Anda.
Positioning ini berguna untuk mengungkapkan apa yang ingin dikatakan. Dengan menentukan positioning maka Anda bisa membuat tagline dengan baik. Misalnya positiong brand yang ingin Anda tentukan adalah brand ingin membantu kaum milenial bisa kumpul sambil makan-makan bersama sahabat. Dengan tempat yang memiliki koneksi WiFi yang kencang.
3. Melakukan brainstorming
Tagline terdiri dari beberapa kata atau frasa yang mewakili semua bisnis Anda. Maka dari itu membuat tagline yang menarik menjadi sebuah tantangan yang tidak mudah. Sehingga Anda harus melakukan brainstorming. Maka luangkanlah waktu untuk mempelajari bisnis Anda lebih dalam. Tuliskan apa saja yang bisa Anda pikirkan tentang bisnis yang dijalankan.
Kemudian mulai gambarkan bisnis Anda dengan frasa yang mendefinisikan siapa Anda, apa yang sedang Anda lakukan serta masalah yang menimpa bisnismu.
4. Memberikan manfaat
Konsumen lebih mementingkan manfaat yang diberikan produk dari pada fitur lengkap namun tidak bermanfaat. Maka dari itu dalam membuat tagline juga harus menggunakan prinsip tersebut. Buatlah sebuah tagline yang menginformasikan manfaat yang bisa Anda berikan dari produk Anda. Apakah itu kemudahan, kenyamanan, kemewahan atau yang lainnya.
Tips Membuat Tagline
1. Buatlah Desain Logo Bisnis Terlebih Dahulu
Cara pertama untuk melakukan branding tagline adalah dengan membuat logo yang efektif. Kenapa? Karena tanpa logo, tagline tidak akan berfungsi secara maksimal, terlebih lagi jika kegiatan promosi dilakukan secara online melalui media visual digital.
Untuk itu, Anda harus menciptakan suatu logo yang bisa menggambarkan identitas atau memiliki filosofi bisnis Anda terlebih dahulu sebelum membuat tagline. Anda harus mendesain sebuah logo yang mampu menggambarkan identitas atau filosofi bisnis Anda dahulu sebelum menentukan tagline.
2. Kenali Tujuannya dan Tentukan Unique Selling Proposition (USP) Perusahaan
Hal selanjutnya yang harus Anda lakukan dalam membuat tagline adalah mengetahui tujuan bisnis perusahaan, serta menonjolkan keunikan produk yang ditawarkan pada publik atau calon pelanggan. Kenapa? Karena tagline adalah cerminan dari hal tersebut.
Setidaknya ada tiga pertanyaan yang harus Anda jawab untuk menentukan hal tersebut. Pertama, manfaat apa yang ingin Anda raih dari pelanggan? Bagaimana produk Anda mampu membuat kehidupan pelanggan menjadi lebih baik? Kenapa bisnis Anda bisa lebih baik dari kompetitor?
Jika Anda sudah menjawab ketiga pertanyaan tersebut, maka Anda akan lebih mudah dalam membuat tagline yang berisi pesan penting ke pelanggan yang tepat.
2. Memahami Audiens
Pastikanlah Anda sudah mengenal siapa saja target audiens dari perusahaan Anda sebelum Anda mulai membuat tagline perusahaan. Dengan begitu, Anda bisa membuat tagline yang tepat dan lebih tertarget pada sisi emosional pelanggan Anda.
3. Lakukan Brainstorm
Tantangan utama dalam membuat tagline adalah menulis tagline yang efektif lalu merangkum informasi bisnis Anda pada beberapa kata saja. Untuk itu, Anda harus melakukan brainstorming. Luangkanlah waktu untuk mencari tahu informasi penting tentang bisnis Anda secara mendalam, kemudian tuliskan berbagai hal apa saja yang muncul di pikiran Anda ketika Anda memikirkan bisnis Anda.
Nantinya, dari kata-kata tersebut Anda bisa mulai membuat suatu frasa yang menjelaskan siapa Anda, hal apa saja yang Anda kerjakan, atau masalah apa saja sih yang bisa bisnis Anda selesaikan.
4. Fokuslah Pada Manfaat
Perlu Anda ketahui bahwa pelanggan akan lebih fokus pada manfaat yang ditawarkan oleh Anda, bukan berbagai fitur-fitur produk. Nah, hal tersebut pun berlaku pada tagline perusahaan Anda. untuk itu, ciptakanlah tagline yang mampu memberikan informasi pada audiens tentang manfaat utama atau layanan utama dari produk atau brand yang Anda tawarkan.
5. Sisipkan Kepribadian Bisnis dengan Tagline
Tagline yang baik adalah tagline yang mampu menunjukkan kepribadian brand atau bisnis. Contohnya adalah tagline “Think different” dari Apple yang menunjukkan bahwa Apple adalah salah satu brand yang unik, pun sama halnya dengan para pelanggan yang menggunakan produk dari Apple.
6. Singkat dan Sederhana
Cara lain dalam membuat tagline adalah dengan membuatnya sesingkat dan sesederhana mungkin. Untuk itu, gunakanlah minimal lima kata atau kurang.
7. Buat Tagline yang Meninggalkan Kesan
Usahakan lah untuk menggunakan struktur, ritme ataupun rima agar frasa yang Anda buat bisa terlihat lebih mudah diingat dan juga mempunyai ciri khas tertentu. Tuangkanlah kreativitas Anda di dalam tagline yang akan Anda buat.
8. Memancing Emosi (Provokasi)
Tagline yang baik adalah tagline yang mampu memancing emosi publik atau memprovokasi publik dalam artian yang positif. Biasanya, para perusahaan besar menggunakan kalimat pernyataan atau pertanyaan dalam menciptakan taglinenya.
9. Usahakan Jujur dan Apa Adanya
Sebisa mungkin, hindari menggunakan kata yang klaim sepihak, seperti “paling Ampuh”, “terbaik”, atau “no. 1” kenapa? Karena ini bisa diartikan sebagai janji oleh pelanggan. Jika nantinya konsumen Anda kecewa atas produk barang atau jasa Anda, maka nantinya akan berdampak pada penurunan kualitas brand Anda di mata pelanggan.
Untuk itu, jangan terlalu berlebihan atau percaya diri dengan kualitas produk barang atau jasa yang Anda keluarkan. Kecuali jika Anda memang sudah mendapatkan sertifikasi tertentu.
10. Hindari Plagiat Tagline
Kunci utama dalam suatu branding adalah orisinalitas. Hindari meniru sebagian atau keseluruhan tagline yang sebelumnya sudah ada. Hal tersebut akan merugikan bisnis Anda. Terlebih lagi, di era digital saat ini rekam jejak digital akan selalu tertanam dan sulit untuk di hapus kembali.
Selain itu, biasanya bisnis yang sudah besar juga sudah mendaftarkan taglinenya pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Jadi, jika Anda terbukti melakukan plagiarism, maka Anda bisa dikenakan sanksi berupa royalti.
Dari berbagai sumber
Post a Comment