Enkripsi: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, Penggunaan, dan Perbedaannya dengan Hashing
Enkripsi (Encrypt) |
Pengertian Enkripsi
Enkripsi (encrypt) adalah cara mengacak data sehingga informasi yang ada hanya bisa dibaca oleh orang-orang yang memiliki aksesnya saja. Dari segi teknis, encryption adalah proses konversi teks biasa yang terbaca manusia (human-readable plaintext) menjadi teks yang tidak bisa dibaca dan dimengerti (incomprehensible text).
Di bidang kriptografi, enkripsi merupakan proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus. Enkripsi digunakan untuk tujuan keamanan, mencegah adanya pihak ketiga mengetahui apa yang sedang dibagikan atau dibicarakan.
Fungsi Enkripsi
Berikut beberapa fungsi penting enkripsi di antaranya,
1. Menjaga Privasi Pengguna
Semua orang berhak atas privasinya, tak terlepas juga ketika saat terhubung di internet. Namun, penjahat siber seringkali dapat menerobos keamanan dan privasi orang. Maka dari itu, enkripsi diperlukan untuk mengatasi hal itu.
Data pribadi yang dimaksud seperti password, PIN, obrolan di aplikasi chatting, foto, video, dan hal privasi lainnya. Selain itu, penyadapan juga termasuk menyalahi hak privasi orang lain. Peran enkripsi tentu sangat penting dalam hal keamanan pengguna.
2. Digital Signature
Fungsi lain dari enkripsi adalah mengamankan digital signature pada suatu karya elektronik dan menandakan bahwa karya tersebut adalah asli. Jika digital signature dapat diubah dengan bebas, maka akan sangat rawan untuk terjadi pembajakan karya.
Di dalam digital signature sendiri terdapat public dan private key yang dikeluarkan khusus oleh sebuah badan bernama CA (Certification Authority). Isi daripada digital signature tidak akan bisa diubah oleh pihak ketiga kecuali oleh orang yang sudah terikat kontrak.
Baca Juga: Digital Certificate: Pengertian, Tujuan, Cara Kerja, dan Jenisnya
Cara Kerja Enkripsi
Enkripsi dibedakan dari encryption key yang digunakan di antaranya,
1. Enkripsi simetris
Symmetric enkripsi adalah jenis enkripsi yang proses penguncian data dan proses pembukaan datanya dilakukan menggunakan satu kunci yang sama.
Karena menggunakan satu kunci yang sama, maka algoritma enkripsi pada jenis ini terlihat tidak terlalu kompleks dan cenderung lebih mudah untuk dieksekusi. Jenis enkripsi ini adalah pilihan yang tepat untuk membawa transmisi data dalam jumlah besar.
2. Enkripsi asimetris
Enkripsi asimetris dikenal juga dengan public-key cryptography atau public-key encryption. Hal ini karena enkripsi jenis ini menggunakan dua kunci yang saling berhubungan, yaitu kunci publik dan kunci pribadi.
Kunci publik berfungsi untuk mengenkripsi pesan dan dapat diakses oleh semua orang. Sedangkan kunci pribadi berfungsi untuk mendeskripsi pesan dan hanya dapat diakses oleh pemilik kunci untuk menjaga privasi.
Jenis enkripsi asimetris lebih kompleks dan memakan lebih banyak waktu. Tapi, keamanannya lebih kuat jika dibandingkan dengan enkripsi simetris.
Jenis Enkripsi
Semakin berkembangnya teknologi, maka semakin berkemban pula enkripsi termasuk jenisnya. Berikut jenis-jenis enkripsi yang biasa digunakan untuk melindungi data pribadi digital baik di handphone atau di komputer:
1. Enkripsi Base64
Enkripsi ini menggunakan 6-bit encoding dengan karakter ASII tersebut. Enkripsi Base64 merupakan format yang dicetak menggunakan karakter, memungkinkan binari data yang akan dikirim dalam bentuk email dapat tersimpan di database.
2. Enkripsi RC4
Enkripsi ini merupakan salah satu jenis stream chyper, yakni memproses unit data pada satu saat. Unit data ini pada umumnya adalah sebuah byte. Pengkodean data dilakukan dalam ukuran panjang yang bervariasi. Dibuat oleh Ronal Rivest pada tahun 1987, enkripsi ini didasarkan pada permutasi acak.
3. Enkripsi SHA
SHA adalah serangkaian fungsi cryptographic hash yang dirancang oleh National Security Agency milik Amerika. Terbagi ke dalam tiga jenis di antaranya SHA-0, SHA-1, dan SHA-2. SHA-2 menggunakan algoritma yang identik dengan ringkasan ukuran variabel yang terkenal sebagai SHA-224, SHA-256, SHA-384 dan SHA 512.
4. Enkripsi MD5
Adalah salah satu dari serangkaian algoritma masage digest yang didesain oleh Ronal Rivest pada tahun 1991. Jadi, enkripsi ini merupakan update dari versi sebelumnya yakni MD4. dalam kriptografi, MD5 adalah fungsi hash kriptografik yang digunakan secara luas dengan hash 128-bit. Umumnya digunakan untuk menguji integritas sebuah file.
Penggunaan Enkripsi
Enkripsi merupakan bagian cybersecurity yang sangat penting. terdapat beberapa penggunaan encryption yang sering ditemukan sehari-hari di antaranya,
1. Data encryption
Enkripsi data adalah metode perlindungan informasi untuk database, data warehouse, dan backup server. Untuk data dalam jumlah besar seperti data warehouse, dibutuhkan peran security engineer dan profesional di bidang IT lainnya untuk memastikan keamanannya menggunakan teknologi encryption.
2. File encryption
Enkripsi juga bisa digunakan untuk file. Ada software khusus untuk membantu menjaga keamanan file dan folder di komputer atau dalam sistem cloud. Dengan begitu, hacker akan kesulitan untuk mengakses data penting Anda.
3. Encryption messaging
Aplikasi messenger seperti WhatsApp, Telegram, dan lain-lain biasanya juga menggunakan teknologi keamanan siber ini. Pasalnya, informasi yang dibagikan seringkali rawan peretasan.
Oleh karena itu, enkripsi merupakan salah satu pertimbangan penting ketika harus memilih aplikasi messenger untuk digunakan sehari-hari, khususnya jika untuk urusan pekerjaan.
4. Endpoint encryption
Endpoint encryption adalah perlindungan operating system dari serangan keylogger atau corrupt boot files yang bisa mengakses data tanpa izin. Ini sering dibutuhkan untuk laptop, server, tablet, dan lain-lain.
Perbedaan Enkripsi dengan Hashing
Enkripsi dan hashing merupakan dua praktik data security, berikut beberapa perbedaan encrpyt dengan hashing di antaranya,
1. Fungsi
Fungsi encryption berjalan dua arah, sedangkan, hashing berjalan satu arah saja. Maksudnya, hasil data atau teks dari encryption dapat diubah dan dikembalikan lagi. Sedangkan, data atau teks yang diubah menggunakan hashing tidak bisa dikembalikan lagi.
2. Jenis Algoritma
Algoritma yang digunakan enkripsi memiliki dua jenis, symmetric dan asymmetric. Sedangkan, hashing hanya memiliki satu jenis algoritma saja, yaitu algoritma hashing.
3. Kegunaan
Encryption digunakan untuk melindungi data atau teks yang sedang atau telah terkirim. Sedangkan, hashing digunakan untuk menghindari duplikasi data. Enkripsi umumnya terdapat dalam aplikasi atau fitur chatting di media sosial.
Di sisi lain, hashing digunakan untuk melindungi hal-hal penting seperti tanda tangan digital hingga password.
Lihat Juga: Hashing: Pengertian, Proses, Jenis, dan Penggunaannya
Dari berbagai sumber
Post a Comment