Drupal: Pengertian, Fungsi, Terminologi, Kelebihan, Kekurangan, Manfaat, dan Perbandingannya dengan WordPress
Drupal |
Pengertian Drupal
Drupal adalah salah satu CMS open source yang penerapannya bertujuan sebagai database membentuk website, serta sebagai database untuk meningkatkan serta mengembangkan website. Kemampuannya tidak sekadar sebagai CMS, namun dengan modul API-nya Drupal juga dapat digunakan sebagai CMF dalam membangun aplikasi berbasis Web.
Drupal dibuat dengan bahasa pemrograman PHP, Drupal dapat dipasang pada beberapa jenis database seperti MySQL, PostgreSQL, SQLite, MariaDB dan juga MsSQL. Web server yang mendukung di antaranya Apache, Nginx, IIS yang berjalan pada sistem operasi Cross-platform seperti Microsoft Windows, Mac OS X, Linux dan FreeBSD.
Drupal versi terbaru adalah versi 8 yang pertama kali diluncurkan pada tanggal 9 November 2015, 2 bulan setelah versi kandidat (RC1) diperkenalkan. Pembuatan aplikasi database ini sudah memiliki lisensi atau perizinan dari GPL.
Fungsi Drupal
Fungsi dari penerapan drupal di antaranya,
1. Software content personal atau perusahaan
Penggunaan database ini memberikan kemudahan bagi personal, perusahaan atau kelompok yang ingin membuat website sendiri dan mampu mengisi konten pada website secara mudah. Hal ini dikarenakan drupal merupakan database berbasis content marketing system dalam penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
2. Sebagai media sosial dan situs belanja online
Penggunaan yang fleksibel serta mudah maka menjadikannya pilihan untuk diterapkan pada situs media sosial atau situs belanja. Dalam penerapan pada situs belanja online, maka pemilihan database yang tepat menggunakan drupal commerce.
3. Sebagai aplikasi internal
Pembuatan aplikasi internal dapat dilakukan dengan mudah menggunakan database ini, tidak hanya pembuatan aplikasi namun juga dalam pembuatan website internal dari perusahaan maupun pribadi.
4. Membuat profil produk
Pembuatan profil produk unggulan dapat dilakukan dengan database ini, didukung dengan plugin-plugin canggih menjadikan kemudahan dalam pembuatan profil produk perusahaan.
Baca Juga: Plugin: Pengertian, Manfaat, Jenis, Cara Kerja, dan Contohnya
Dasar Terminologi Drupal
Berikut beberapa dasar terminologi drupal untuk memudahkan Anda memahaminya di antaranya,
1. Page
Page adalah halaman website secara keseluruhan.
2. Content Types
Content types merupakan pengaturan layout website sesuai dengan jenis konten. Website berita tentunya membutuhkan layout yang berbeda dengan situs kumpulan jurnal. Begitu juga dengan kebutuhan lainnya.
Oleh sebab itu, Drupal menyediakan berbagai pilihan content types seperti basic page, biblio, event, discussion, dan banyak lagi.
3. Block
Content types tersusun dari beberapa wilayah atau block. Contohnya seperti block untuk header, konten, footer, recent post, dan lain-lain. Adanya block memungkinkan Anda memindah posisi konten di area manapun sesuai kebutuhan.
4. Node
Block masih bisa dipecah-pecah menjadi node. Misalnya, block recent post. Di dalam block recent post terdapat judul block dan daftar berisi 5 artikel berita terbaru. Nah, 5 artikel berita ini disebut dengan 5 nodes.
Jadi, node adalah pecahan-pecahan konten yang disimpan dalam database Drupal dengan nama yang unik.
5. Taxonomy
Taxonomy berfungsi untuk mengelompokkan informasi yang sejenis. Caranya yaitu dengan memberikan label atau tag pada node yang sudah Anda buat.
6. Vocabulary
Vocabulary berhubungan dengan taxonomy. Ini adalah label atau tag yang menjadi wadah dari sekumpulan informasi. Contohnya seperti tag ‘country.’
7. Term
Masuk lebih jauh ke dalam vocabulary, terdapat term. Term adalah informasi yang terdapat di dalam wadah vocabulary. Saat Anda membuka tag ‘country’, mungkin yang Anda temukan adalah term ‘Brazil’, ‘Indonesia’, dan lain-lain.
8. Menus
Menu merupakan sekumpulan link untuk menuju ke halaman tertentu. Bisa dalam bentuk drop down, list, dan lain-lain.
9. Entity
Entitas adalah kumpulan data dalam situs Drupal. Ini mencakup teks, HTML, gambar, file, dan data lain yang ditampilkan pada website.
10. Fields
Fields berperan untuk menyimpan dan menampilkan informasi terstruktur. Informasi ini dapat Anda pecah untuk diolah menjadi beberapa komponen.
Misalnya, website dengan content type basic page akan memiliki field judul dan field body. Lain halnya dengan content type news content yang memiliki field judul, field body, field tanggal, dan field URL.
11. Bundle
Bundle adalah sebuah entitas beserta seluruh field-nya.
12. Core
Core adalah struktur inti dari Drupal di mana semua komponen dibangun di sini. Core akan memberikan Anda versi default dari Drupal. Ini meliputi manajemen menu, manajemen pengguna, administrasi sistem, desain dan layout, serta taxonomy.
13. Contributed Module and Themes
Contributed Module and Themes merupakan wadah bagi kontributor untuk menyumbangkan modul dan tema. Modul dan tema ini tentu sudah melalui proses review yang panjang.
Kelebihan Drupal
1. Mudah dilakukan pengembangan. Oleh karena database ini bersifat open source yang memudahkan dalam melakukan pengeditan atau pengembangan website, sehingga performa website dapat terus terupdate.
2. Tingkat keamanan tinggi. Dengan pengecekan data secara teratur dan berkala menjadikan tingkat keamanan dari database ini terus terupdate atau terbaru setiap saat.
3. Kemudahan peluncuran. Kemudahan perilisan dari penggunaan database sehingga dapat digunakan atau diluncurkan pada berbagai macam hosting.
4. Memiliki komunitas luas. Komunitas luas dan besar memberikan dukungan atau support mudah pada pengguna lainnya dengan Drupal.org.
5. Kemudahan training. Bagi pengguna awam yang belum memahami mengenai pemakaian database dapat melihat tutorial dari video pembelajaran atau pelatihan yang sudah tersedia banyak di internet.
6. Tingkat kecepatan. Caching pada database mampu meningkatkan kecepatan atau akses dari website.
Baca Juga: Leverage Browser Caching: Pengertian, Manfaat, dan Cara Mengaktifkannya
Kekurangan Drupal
1. Membutuhkan waktu belajar cukup lama. Agar mampu menguasai penggunaannya, kebanyakan orang belajar menguasainya membutuhkan waktu relatif lama dibanding dengan belajar menguasai CMS lainnya.
2. Menghabiskan banyak resource. Kebutuhan resource server yang banyak sehingga akan memakan banyak resource jika tidak dilakukan twek secara berkala.
3. Jumlah developer sedikit. Jumlah developer atau pengembang relatif sedikit dibanding dengan pengembang Joomla atau WordPress, sehingga akan kesulitan dalam mencari Drupal developer.
Manfaat Drupal
Dikutip dari website drupal.org, CMS ini memiliki banyak manfaat di antaranya,
1. Kemudahan dalam mengelola. Karena berbasis CMS, maka drupal memiliki manajemen konten yang lebih baik. Di dukung dengan fitur modul dan tema yang bervariasi, membuat drupal lebih mudah untuk digunakan.
2. Keamanan. Drupal adalah salah satu CMS yang sangat memperhatikan segi keamanan, sehingga membuat pengguna tidak perlu khawatir mengenai kemaanan CMS yang satu ini.
3. Multibahasa. Dengan aksesibilitas dan kemampuan multibahasa pada Drupal, memungkinkan website Anda dapat dijangkau audiens yang lebih luas.
4. Desain atau Theme yang Fleksible. Bervariasinya tema yang tersedia pada Drupal, membuat developer memiliki banyak opsi untuk mengembangkan kreativitas demi menampilkan tampilan website yang menarik. Tentunya tampilan yang menarik sudah pasti akan membuat pengunjung betah dan nyaman berlama lama pada situs website Anda.
Perbadingan Drupal dengan WordPress
1. Fungsi
Memang Drupal itu banyak dikatakan rumit oleh para pengembang website, terutama bila dibandingkan dengan WordPress (CMS yang sudah banyak digunakan orang awam). Tetapi menurut kami, karena kerumitan itu justru memunculkan fungsi lanjutan yang bermanfaat. Semuanya sebenarnya tergantung kebutuhan Anda.
Drupal sebenarnya lebih “kaya” fitur dan fungsi dibandingkan dengan WordPress, tapi kalau Anda tidak tahu bagaimana cara menggunakannya, fitur-fitur itu jadinya hanya tampak membingungkan dan menghalangi pekerjaan Anda sebagai pengembang website.
Jika Anda butuh banyak template halaman atau jenis konten, Drupal lebih siap untuk menangani kebutuhan Anda itu. Keleluasaan akses pengguna Drupal juga lebih besar daripada WordPress. Dengan Drupal, Anda dapat memiliki admin situs, editor konten, akses individual ke konten pribadi, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan cara ini, Drupal mampu mendukung banyak pemilik kepentingan dalam satu website.
Drupal diklaim merupakan CMS yang dirancang oleh pengembang/ developer dan bagi pengembang. Jika Anda tidak nyaman dalam mengembangkan website Anda di Drupal, Anda bisa saja tidak tertarik mengulik lebih dalam dan akhirnya mengabaikan fitur-fitur yang sebenarnya merupakan kekuatannya.
2. Fleksibilitas
WordPress punya macam-macam tema dan plugin baik yang gratis maupun berbayar, yang bisa membantu Anda dalam mulai membangun website Anda. Ada tema starter yang tersedia untuk Drupal juga, tapi sebagian besar tema Drupal memang dirancang untuk pengembangan khusus atau tingkat lanjutan.
Banyak pengembang website memilih untuk bekerja dengan CMS WordPress karena ada bervariatif plugin yang tersedia. Plugin ini bermacam-macam, untuk segala hal, mulai dari SEO hingga media sosial.
Untuk Drupal, versi plugin-nya disebut sebagai modul. Modulnya kebanyakan gratis dan berisi banyak bagian fungsionalitas yang sebenarnya mirip dan juga tersedia pada WordPress, terutama bagi Drupal 8. Tapi memang, plugin yang di WordPress pada umumnya lebih mudah dikelola tanpa memerlukan pengembangan tingkat lanjut.
Di Drupal, Anda memerlukan developer untuk menangani pemasangan atau pemutakhiran modul apapun yang ingin Anda pakai untuk website Anda.
WordPress pada awalnya dirancang hanya sebagai platform blogging, sehingga dapat dikatakan tidak punya kemampuan yang sama seperti yang dilakukan Drupal dalam menangani konten dengan jumlah besar/masif. Drupal bisa mendukung ribuan halaman dan ribuan pengguna/user.
Pembaruan di Drupal 8 juga telah memperbaiki kinerja halamannya, termasuk fitur caching yang membantu pemuatan halaman menjadi lebih cepat. Secara umum, Drupal lebih kuat untuk menangani proyek yang kompleks.
3. Kemudahan Penggunaan
Drupal tidak terlalu sulit untuk digunakan, tapi di tahap awal pembelajaran memang sulit untuk mempelajari bagaimana cara menggunakannya. Ini membutuhkan lebih banyak pengalaman teknis dibandingkan WordPress, namun sekali lagi, Drupal mampu menghasilkan website yang lebih maju.
Jika Anda punya pengetahuan terbatas soal pengembangan website, WordPress bisa lebih mudah dipahami dan cocok bagi pengembangan website Anda. Sering kali developer akan membangun dan menyesuaikan WordPress site lalu kemudian menyerahkannya klien untuk pengelolaan website selanjutnya.
Anda bisa membuat blog dalam hitungan menit di WordPress dengan hanya pengetahuan mendasar. Ada editor WYSIYWG dan fungsi drag-and-drop juga yang bisa membantu Anda memulai blogging atau membuat pembaruan website dengan lebih mudah.
Baik Drupal maupun WordPress punya komunitas pengguna aktif menghasilkan dokumentasi dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan teknis jika developer kesulitan. Di Drupal 8, platform jadi lebih mudah digunakan bagi developer, termasuk penulis konten dan pihak lain yang bertanggungjawab menggunakannya.
4. Keamanan
Keamanan merupakan salah satu pembeda yang besar antara Drupal dan WordPress. Drupal diklaim banyak developer sebagai CMS aman dan mampu menghasilkan laporan keamanan yang mendalam. Bahkan website milik pemerintah semacam whitehouse. Gov juga menggunakan Droupal, ini membuktikan bagaimana tingkat keamanannya.
Penting untuk dicatat bahwa dengan adanya Drupal 8, Drupal 6 telah beralih ke status yang tidak lagi didukung. Jika ada masalah keamanan baru yang tak terduga, ini bisa membuat Drupal 6 rentan. Dan, jika terjadi masalah atau isu keamanan pada Drupal 6 yang Anda gunakan, komunitas yang tersedia mungkin tidak dapat memberikan bantuan atau dukungan.
Karena para sukarelawan di komunitas Drupal telah mengalihkan perhatian mereka sepenuhnya pada pengembangan Drupal 8 dan Drupal 7.
Dampak lanjutannya adalah ada kekurangan sumber daya untuk merilis perbaikan keamanan. Jadi, cara terbaik untuk menghindari kerentanan keamanan adalah dengan meng-upgrade website Anda dari Drupal 6 ke Drupal 8 sesegera mungkin.
Sementara itu, WordPress sendiri secara tradisional rentan terhadap serangan hacker dan isu keamanan lainnya. Mengapa WordPress rentan secara keamanan? Karena ada banyak plugin yang membuat WordPress mendapat sorotan begitu besar dan juga bisa membuka sistem dan menghasilkan isu keamanan yang potensial.
Walaupun begitu, sebuah penyedia layanan hosting akan mengutamakan faktor keamanan dan bisa memberikan Anda dukungan yang dibutuhkan. Cari tahu bagaimana menentukan provider hosting terbaik dan paling tepat bagi kebutuhan Anda.
5. Tarif
Walaupun Drupal dan WordPress bebas untuk di-download dan di-install, ada biaya yang tetap perlu dikeluarkan terkait pengembangan website di kedua platform tersebut.
Jika Anda adalah pebisnis atau pengusaha yang tidak terlalu lihai dalam hal itu, Anda pasti perlu menyewa jasa pengembangan dari luar yaitu developer bayaran, pengembang Drupal pasti cenderung lebih mahal daripada developer WordPress. Mengapa? Ini karena jumlahnya yang tidak banyak dan developer Drupal tergolong sulit didapat.
Drupal sendiri telah berusaha untuk menggabungkan kerangka kerja seperti Symfony yang lebih umum di komunitas PHP. Pengembang PHP sebenarnya pasti dapat mengetahui bahwa Drupal jauh lebih mudah sekarang untuk dikembangkan daripada yang mereka dapat di waktu lalu.
Ini bisa membuka pasar bagi para developer Drupal, membuatnya jadi lebih dilirik bahkan bagi para developer yang baru saja “bermain” dengan Drupal. Secara keseluruhan, Drupal dapat dikatakan kuat dan fleksibel. Di tangan yang tepat, Anda bisa menciptakan solusi unik dan efektif untuk memenuhi kebutuhan terkait pengembangan website Anda.
Tapi jika Anda membuat website untuk mendukung blog atau bisnis kecil, antarmuka sederhana dan mudah digunakan seperti WordPress bisa membantu Anda dengan lebih baik.
Dari berbagai sumber
Post a Comment