Cracker: Pengertian, Sifat, dan Perbedaannya dengan Hacker

Table of Contents
Pengertian Cracker
Cracker

Pengertian Cracker

Cracker adalah orang yang memiliki keahlian dalam bidang pemrograman dan dapat membuka sistem jaringan komputer, namun menggunakannya untuk tindakan kriminal. Sementara cracking merupakan sebutan untuk aktivitas yang dilakukan oleh cracker.

Umumnya seseorang dapat dianggap sebagai cracker jika di antaranya,
1. Meretas sistem perangkat orang lain untuk memperoleh keuntungan finansial secara ilegal
2. Mencari celah keamanan untuk merusak sistem maupun jaringan, serta merusak atau mencuri data
3. Mempunyai IP address dan perangkat yang umumnya tidak bisa dilacak agar mereka bisa lebih leluasa dalam melakukan serangan.

Sifat Cracker

Sifat-sifat cracker di antaranya,
1. Mampu membuat suatu program bagi kepentingan dirinya sendiri dan bersifat destruktif atau merusak dan menjadikannya suatu keuntungan. Misalnya virus, pencurian kartu kredit, pembobolan rekening bank, pencurian password e-mail/web server dsb.
2. Bisa berdiri sendiri atau berkelompok dalam bertindak.
3. Mempunyai website atau channel dalam IRC yang tersembunyi, hanya orang-orang tertentu yang bisa mengaksesnya.
4. Mempunyai IP address yang tidak bisa dilacak.
5. Kasus yang paling sering ialah Carding yaitu Pencurian Kartu Kredit, kemudian pembobolan situs dan mengubah segala isinya menjadi berantakan.

Perbedaan Cracker dan Hacker

Secara garis besar sebenarnya hacker dan cracker memiliki banyak kesamaan, perbedaannya cracker umumnya lebih destruktif dan mempunyai tujuan jahat. Berikut beberapa perbedaan hacker dan cracker di antaranya,
1. Perbedaan Sifat
Umumnya sifat hacker yang baik (ethical hacker) sebenarnya tidak destruktif dan merugikan pihak lain. White hacker hanya masuk ke sebuah sistem untuk menemukan kelemahan keamanan, bug, dan masalah lainnya yang ada pada suatu sistem.

Sedangkan, cracker yang merupakan black-hat hacker umumnya mempunyai sifat destruktif dan merugikan untuk pihak yang terserang. Selain memasuki sistem  dan jaringan secara paksa, umumnya cracker akan melakukan tindakan kejahatan seperti mencuri data, memasukkan malware, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Pengertian Data Breach, Metode, dan Cara Mencegahnya

2. Perbedaan Cara Kerja
Umumnya, hacker lebih bertanggung jawab akan apa yang mereka lakukan. Karena hacker melakukan segala sesuatunya secara legal. Berbeda dengan cracker yang umumnya melakukan pekerjaan secara tersembunyi karena hal yang dilakukan memang tidak legal dan berbahaya.

3. Perbedaan Tujuan
Meskipun hacker dan cracker sama-sama mempunyai konotasi yang negatif, sebenarnya tujuan dari keduanya cukup berbeda. Ethical hacker atau white-hat hacker umumnya melakukan peretasan untuk menemukan berbagai celah keamanan dan bug yang ada pada sebuah sistem.

Sedangkan, cracker umumnya memasuki sebuah sistem dan jaringan untuk mencuri informasi sensitif seperti data, informasi kartu kredit dan kata sandi korban.

4. Perbedaan Pandangan
Dalam hal pandangan terhadap keamanan komputer, hacker dan cracker juga mempunyai perbedaan yang cukup signifikan. Berhubung hacker mempunyai tujuan yang lebih baik jika dibandingkan dengan seorang cracker, mereka mempunyai pandangan lebih positif.

Tujuan hacker membobol sebuah sistem keamanan adalah untuk mengetahui celah keamanan dan memperbaikinya untuk mencegah kerusakan. Umumnya, hacker melakukan ini untuk memperbaiki sistem keamanan komputer yang berisiko untuk menjadi kelemahan sistem tersebut.

Berbeda dengan cracker yang umumnya akan memanfaatkan kelemahan yang ditemukan dan menyalahgunakannya untuk kepentingan pribadi. Selain itu, cracker juga melihat sistem keamanan sebagai peluang untuk melakukan peretasan dan perusakan sistem dari komputer tersebut.

Bahkan, sebagian besar cracker tidak segan untuk melakukan aksi ilegal seperti mengambil alih sistem, mencuri data, dan lain sebagainya.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment