Android: Pengertian, Sejarah Perkembangan, Kelebihan, dan Kekurangannya
Table of Contents
Android |
Pengertian Android
Android merupakan sebuah sistem operasi seluler dengan kode sumber terbuka dan berlisensi APACHE 2.0. Android dirancang beragam untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Antarmuka pengguna Android umumnya berupa manipulasi langsung, menggunakan gerakan sentuh yang serupa dengan tindakan nyata, misalnya menggeser, mengetuk, dan mencubit untuk memanipulasi objek di layar, serta papan ketik virtual untuk menulis teks.
Selain perangkat layar sentuh, Google juga telah mengembangkan Android TV untuk televisi, Android Auto untuk mobil, dan Android Wear untuk jam tangan, masing-masingnya memiliki antarmuka pengguna yang berbeda. Varian Android juga digunakan pada laptop, konsol permainan, kamera digital, dan peralatan elektronik lainnya.
Sejarah Sistem Operasi Android
Android pada awal pembuatannya ditargetkan bagi penggunaan perangkat kamera digital. Akan tetapi, para pencipta Android, yaitu Andy Rubin, Chris White, dan Nick Sears berpendapat bahwa pasar untuk kamera digital tidak terlalu besar. Maka dari itu, sistem operasi ini kemudian dialihkan penggunaannya pada ponsel pintar.Pada tahun 2004, Android mulai dipasarkan dan berhadapan dengan saingan smartphone berbasis sistem operasi Symbian dan Windows Mobile. Di awal pemasarannya ini, Andy Rubin dan partner-nya sulit mendapatkan investor.
Hingga akhirnya, Android berhasil mendapatkan suntikan dana sebesar 10.000 dolar Amerika dari Steve Perlman, seseorang yang kala itu ingin membantu Andy Rubin. Di bulan Juli 2005, Google mengakuisisi Android Inc. dengan uang sebesar 50 juta dolar.
Para pendiri Android kemudian bergabung dengan Google dan memimpin proyek ini. Setelah Google akhirnya berkompetisi juga dalam perangkat ponsel pintar yang dibelinya, yaitu Android, Google akhirnya membuat prototipe.Prototipe tersebut merupakan smartphone yang memiliki keyboard, seperti mililk Blackberry. Hingga Desember 2006, berita mengenai prototipe Android ini terus tersiar.
Tanpa disangka-sangka, pada tahun 2007, perusahaan Apple merilis iPhone dengan desain smartphone yang hampir seluruh permukaannya menggunakan layar sentuh. Mulai dari situ, Google memikirkan bagaimana perkembangan smartphone Android untuk ke depannya, mengingat prototipe awalnya menggunakan keyboard tanpa layar sentuh sama sekali.
Untuk menyaingi iPhone, Nokia dan Balckberry merilis ponsel dengan layar sentuh di tahun 2008. Tak ingin kalah dengan kompetitornya, Google juga merilis ponsel dengan layar sentuh, yaitu HTC Dream atau T-Mobile G1. Namun, tak hanya layar sentuh saja, smartphone ini juga tidak meninggalkan penggunaan keyboard.
Masa Kejayaan Android
Menurut data dari Kleiner Perkins, tahun 2010 adalah tahun di mana Android untuk pertama kalinya mengambil alih pangsa pasar yang sebelumnya dikuasai Apple dan iPhone-nya, dan terus berlanjut hingga sekarang.
Alasan iPhone bisa kalah dari Android adalah karena ketersediaan smartphone dan harganya. Ketersediaan smartphone Android bisa memenuhi kebutuhan pasar karena sistem operasi ini merupakan sistem operasi Open Source.
Di balik kesuksesan Android di masa sekarang, tentu saja sistem operasi ini memiliki latar belakang sejarah yang mungkin masih sedikit pengguna yang mengetahuinya. Perkembangan sistem Android dimulai pada bulan September 2008, di mana saat ini dilakukan peluncuran Android pertama versi 1.0.
Perkembangan Android
Berikut sejarah Android pada setiap versinya di antaranya,
Android 1.0 – 1.1
Untuk yang satu ini merupakan versi pertama dari Android, di mana saat itu dirilis pada tanggal 23 September 2008. Sebenarnya Android 1.0 dulu dinamakan dengan Astro, namun karena terdapat kendala yang terjadi saat itu. Pihak android memutuskan untuk tidak menggunakan nama ini secara komersial. Meski demikian, versi ini pernah disematkan pada ponsel jenis HTC Dream.
Kemudian pada 9 Februari 2009 disusul dengan versi terbarunya yaitu Android 1.1. Seperti sebelumnya, pada versi ini juga memiliki kendala yang sama yaitu hak cipta merk. Meski versi ini terlihat sangat mendasar, namun perangkat lunak ini telah menyertakan rangkaian aplikasi Google seperti Gmail, Maps, Kalender, YouTube, atau Android Market.
Android 1.5 : Cupcake
Pada Android 1.5 ini lah awal penamaan versi Android lahir, di mana saat itu diberikan nama Cupcake. Versi ini menyediakan banyak penyempurnaan pada antarmuka Android, termasuk Keyboard di layar utama. Namun yang hal menonjol pada versi Cupcake ini adalah kerangka kerja untuk widget aplikasi pihak ketiga dan perekaman video.
Android 1.6 : Donut
Versi Android 1.6 Donut dirilis pada 15 September 2009 ini berfokus pada beberapa celah pada Android, misalnya kemampuan OS untuk beroperasi di berbagai ukuran dan resolusi layar yang berbeda. Selain itu terdapat peningkatan dalam segi UI yang lebih user friendly.
Android 2.0 – 2.1 : Eclair
Setelah beberapa minggu sejak peluncuran Android Donut, Android 2.0 dirilis dengan nama Eclair. Pada versi ini terdapat penambahan navigasi belokan demi belokan dengan panduan suara dan info lalu lintas real – time, atau mungkin sekarang disebut dengan Google Maps. Selain Navigasi, Eclair juga menghadirkan wallpaper animasi ke Android serta fungsi Speech to text.
Android 2.2 : Froyo
Sekitar empat bulan berlalu saat Android 2.1, Google menghadirkan langsung Android 2.2 dengan inisial nama Froyo. Android Froyo menghadirkan beberapa fitur menarik, misalnya penambahan fitur Voice Actions. Di mana Anda dapat melakukan fungsi dasar seperti mendapatkan petunjuk arah dan membuat catatan dengan mengetuk ikon lalu mengucapkan perintah.
Android 2.3 : Gingerbread
Android Gingerbread rilis pada tanggal 6 Desember 2010. Pembaruan kali ini sedikit berbeda dengan sebelumnya, di mana terdapat fitur dukungan format video dan juga adanya kamera depan.
Android 3.0 – 3.2 : Honeycomb
Android 3.0 dengan nama Honeycomb hadir pada awal tahun 2011, perilisan versi ini dikhususkan untuk tablet. Untuk pembaruan pada versi 3.1 dan 3.2 berikutnya masih tetap sama menjadi entitas tablet ekslusif.
Menariknya dalam versi Honeycomb ini, memperkenalkan UI yang dirancang secara dramatis untuk Android. Yaitu memiliki desain “holografik” yang menggambarkan kesan luar angkasa dan menekankan penggunaan ruang layar untuk tablet secara maksimal.
Android 4.0 : Ice Cream Sandwich
Pada 19 Oktober 2011, Android 4.0 dengan nama Ice Cream Sandwich dirilis. Pada versi ini terdapat penyempurnaan konsep visual yang diperkenalkan pada Honeycomb sebelumnya. Meski demikian ICS menghilangkan sebagian besar tampilan “holografik” namun tetap menggunakan warna biru sebagai sorotan di seluruh sistem. Selain itu, ICS juga hadir dengan fitur penghapusan notifikasi dan aplikasi terbaru.
Android 4.1 – 4.3 : Jelly Bean
Android mengeluarkan versi Jelly Bean pada tahun 2012. Versi ini telah memperkenalkan fitur Google Now, di mana berfungsi untuk berbagai keperluan secara cepat (voice assitant). Selain itu, Jelly Bean juga menampakan widget di layar kunci Anda.
Android 4.4 : KitKat
13 Oktober 2013, Android versi KitKat diluncurkan dengan membawa peningkatan dari versi sebelumnya. Yaitu dalam hal user experience, dengan menampilkan bilah status yang transparan dan tampilan yang lebih kontemporer.
Android 5.0 : Lollipop
Android Lollipop rilis pada 12 November 2014 dengan adanya perubahan pada User Interface yang dibekali Material Design. Bahkan konsep UI ini membawa tampilan baru yang meluas di semua versi Android, aplikasi, hingga produk Google lainnya.
Perubahan yang paling menonjol pada versi ini adalah adanya kontrol suara melalui perintah “OK, Google” dan mode prioritas untuk manajemen pemberitahuan yang lebih baik.
Android 6.0 : Marshmallow
Lain halnya dengan versi Marshmallow yang diluncurkan pada 5 Oktober 2015. Di mana pada versi ini menghadirkan beberapa fitur terbaru, yaitu fitur pencarian layar “Now On Tap”, perizinan aplikasi, dukungan sidik jari dan USB-C.
Android 7.0 : Nougat
Di tahun 2016, Google merilis Android Nougat bersamaan dengan produk Google “Pixel”. Pada versi ini terdapat perubahan yang cukup besar, misalnya tersedia fitur Multi Window, Penghemat Data, Pintasan Aplikasi, dan yang paling penting adalah Google Asisten.
Android 8.0 : Oreo
Android 8.0 Oreo rilis pada 21 Agustus 2017, di mana terdapat dukungan fitur multi-tasking, mode gambar, opsi nonaktifkan pemberitahuan, dan juga peringatan notifikasi. User Interface yang digunakan pun diperbarui supaya lebih rapi, segar dan pastinya memudahkan pengguna dalam mengakses aplikasi.
Android 9.0 : Pie
6 Agustus 2018, Google merilis Android 9.0 dengan nama Pie. Dibanding sebelumnya, versi ini menghadirkan banyak fitur di dalamnya. Salah satu di antaranya adalah sistem navigasi gerakan/ tombol hybrid dan beranda multi-fungsi.
Selain itu, Pie juga menyertakan beberapa fitur produktivitas seperti sistem yang lebih canggih untuk manajemen daya, kecerahan layar, penghemat baterai android, dan juga peningkatan privasi serta keamanan.
Android 10.0
Kemudian untuk Android versi 10 ini tidak lagi menggunakan penamaan seperti yang dilakukan sebelumnya. Perubahan yang mencolok pada versi ini adalah menghadirkan antarmuka yang sepenuhnya ditata ulang. Di lanjutkan dengan perbaikan lainnya pada versi sebelumnya, seperti perizinan aplikasi yang diperbarui. Apalagi pada versi ini menyertakan tema gelap di seluruh sistem.
Android 11.0
Android 11 merupakan versi terbaru dari Android yang diluncurkan pada bulan September 2020. Terdapat banyak sekali perubahan pada versi ini, mulai dari peningkatan privasi dari versi sebelumnya dan lainnya.
Misalnya seperti kemampuan pengguna memberikan izin tertentu pada aplikasi, membatasi aplikasi untuk berinteraksi dengan penyimpanan lokal, penyempurnaan notifikasi, memperkenalkan pemutar media baru untuk aplikasi pemutaran video atau audio dalam satu ruang, dan masih banyak lagi.
Kelebihan Android
1. Android bersifat open source, jadi lebih menarik siapa saja untuk turut berkontribusi dalam pengembangan aplikasinya.2. Ada banyak aplikasi yang tersedia di Google Play Store.
3. Android dapat digunakan di berbagai brand smartphone. Tidak seperti iOS yang hanya bisa digunakan pada perangkat Apple.
4. Android memiliki user interface yang ramah pengguna. Sehingga, tak butuh waktu lama bagi pengguna baru untuk memahaminya.
5. Ada berbagai custom read-only memory (ROM) yang bisa kamu gunakan di Android. Bahkan, Anda juga bisa menggunakan ROM yang sudah dimodifikasi.
Kekurangan Android
1. Biasanya, rilisan update Android yang terbaru tidak diluncurkan secara bersamaan oleh para vendor. Jadi, terkadang Anda harus menunggu lebih lama untuk menikmati update Android di vendor tertentu.2. Ada banyak program yang berjalan di background smartphone Android. Sehingga, terkadang baterainya agak boros.
3. Selain baterai yang cenderung boros, smartphone Android juga rentan mengalami lag. Lagi-lagi karena banyaknya program yang dijalankan di dalamnya.
Dari berbagai sumber
Post a Comment