Social Media Monitoring: Pengertian, Manfaat, Tools, Cara Kerja, dan Perbedaannya dengan Social Media Listening

Table of Contents
Pengertian Social Media Monitoring
Social Media Monitoring

Pengertian Social Media Monitoring

Social media monitoring adalah aktivitas memantau media sosial dengan memperhatikan pesan yang secara langsung berhubungan dengan brand perusahaan. Hal ini dilakukan untuk selalu mengetahui apa yang langsung disampaikan konsumen atau pengguna untuk merespons pesan-pesan tersebut.

Social media monitoring merupakan salah satu aktivitas penting dalam dunia digital marketing. Kegiatan ini bahkan kerap disebut sebagai salah satu pilar keberhasilan dalam dunia pemasaran digital, karena berkaitan langsung dengan interaksi pelanggan serta pengelolaan citra perusahaan.

Social media monitoring dalam praktiknya juga sering dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi berupa respons pengguna, opini, hingga pandangan terhadap suatu fenomena. Social media monitoring mampu menghasilkan beberapa analisa di antaranya,
1. Brand sentiment
2. Share of Voice
3. Competitor Analysis
4. Consumer Response and Insight

Manfaat Social Media Monitoring

Terdapat banyak manfaat social media monitoring di antaranya,
1. Membangun Reputasi
Dengan jangkauan audiens yang luas, membangun reputasi usaha Anda adalah sesuatu yang sangat amat possible dilakukan melalui media sosial. Reputasi bisnis maupun brand yang baik, tentu akan mempengaruhi closing yang dihasilkan.

Bisnis dengan reputasi yang baik, biasanya akan menghasilkan penjualan yang lebih banyak.

2. Mendapat Insight dari Pelanggan
Untuk terus berkembang, bisnis harus terus beradaptasi. Termasuk juga beradaptasi dengan permintaan pasar yang terus menerus mengalami peningkatan serta perubahan. Tidak beradaptasi, sama dengan mati.

Dengan menggunakan media sosial dan memanfaatkannya untuk membangun koneksi dengan customer, Anda akan mendapat insight yang sangat-sangat valuable dari pelanggan terkait produk serta brand Anda.

Tools Social Media Monitoring

1. Hootsuite
Hootsuite mampu menawarkan fitur-fitur handal yang sangat bermanfaat untuk proses optimasi campaign maupun monitoring brand di media sosial.

2. Brandwatch Consumer Research
Dengan kemampuan mengolah data dari kurang lebih 90 juta situs, Brandwatch Consumer Research tentu sangat powerful untuk melakukan brand monitoring secara digital.

Anda untuk melacak berbagai hal yang berhubungan dengan brand, mulai dari twitter, reddit, facebook, Instagram, hingga website publik yang bisa disortir menggunakan query builder.

3. Sprout Social
Sprout Social untuk melakukan monitoring media sosial memiliki fiturnya yang mudah digunakan. Platform ini juga memiliki dukungan analitik internal sehingga bisa dijadikan sebagai data untuk mendongkrak engagement.

Jika Anda sedang mencari tools social media monitoring untuk bisnis atau brand, Sprout Social sangat cocok untuk mengakomodir berbagai kebutuhan mulai dari level UMKM hingga enterprise.

4. Awario
Awario mampu memberikan fitur yang lumayan bermanfaat untuk para praktisi SEO. Anda bisa mendapatkan data profesional seputar brand mention di website yang tidak memiliki link, sehingga bisa  maksimalkan sebagai content amplification.

Bahkan, Awario juga memiliki fitur untuk mengetahui ketika konten kita diplagiasi oleh brand lain. Namun, yang tidak kalah penting dari Awario adalah kemampuannya dalam proses monitoring brand sendiri, brand kompetitor, atau bahkan topik yang dirasa relevan dengan perusahaan.

5. Keyhole
Anda bisa memanfaatkan Keyhole sebagai tools monitoring brand serta berbagai informasi yang berkaitan dengan perusahaan. Sebagai salah satu tools social media monitoring terbaik, Keyhole bisa memberikan data secara real-time yang terdiri dari hastag, kata kunci, URL, hingga username audiens.

6. Tweepsmap
Tweepsmap dapat bakal membantu Anda untuk merekam setiap interaksi serta engagement dari pengguna di Twitter. Cara kerja tools social media monitoring ini cukup sederhana, yakni mereka akan mengumpulkan hastag yang berkaitan dengan brand kemudian menjadikan data tersebut sebagai insight bisnis.

Contohnya seperti demografi pengguna, interest atau ketertarikan, serta apa yang mereka pikirkan tentang brand.

7. Talkwalker
Talkwalker mengklaim mampu melakukan monitoring brand hingga lebih dari 10 sumber, baik melalui sosial media, website, print, hingga siaran radio dan televisi.

Kecanggihan tersebut tentunya didukung dengan adanya teknologi image recognition yang membantu platform untuk mengidentifikasi postingan gambar yang berhubungan dengan brand meskipun tidak di mention.

8. Google Alerts
Google Alerts menjadi platform yang sangat direkomendasikan untuk melakukan monitoring brand di search engine. Dengan dukungan infrastruktur serta fitur handal, Anda akan mendapatkan service berupa notifikasi ketika brand Anda dibicarakan oleh website tertentu.

Selain bisa digunakan untuk memantau perkembangan brand, Google Alerts juga bisa dipakai untuk monitoring brand kompetitor serta berbagai topik lain yang masih relevan dengan perusahaan.

9. Brand24
Brand24 adalah platform social media monitoring yang cukup terjangkau untuk digunakan oleh agency maupun pebisnis pribadi. Dengan menggunakan tools ini, Anda akan mendapatkan kemudahan dalam menanggapi setiap orang yang menyebut brand Anda di sosial media.

Tidak hanya itu, Brand24 juga menawarkan servis monitoring di blog, forum dan berbagai website publik lain. Sehingga Anda bisa lebih leluasa dalam memantau brand awareness serta reputasi di dunia maya.

10. HubSpot
Tools Social media monitoring terakhir yang masuk dalam rekomendasi kali ini adalah HubSpot. Sebagai tools yang menyediakan akses ke berbagai jaringan sosial network, HubSpot bisa menjadi salah satu platform terbaik untuk mengelola digital marketing dan brand monitoring.

Anda bisa menggunakan HubSpot untuk mengatur email masuk dari pelanggan, leads, hingga mengintegrasikan berbagai campaign dalam satu wadah agar semakin selaras di semua channel media sosial.

Cara Kerja Social Media Monitoring Tools

Social media monitoring tools ini memiliki cara kerja yang mirip dengan mesin pencari atau search engine, seperti Google, Yahoo, Bing, dan sejenisnya.

Karena sifatnya otomatis, tools ini akan bekerja sesuai dengan algoritmanya dan mengindeks brand yang sudah dipasang. Setelah brand tersebut diindeks, barulah dianalisa berdasarkan queries atau entry yang masuk ke seluruh penjuru internet.

Secara garis besar, ada tiga proses yang dilalui oleh social media monitoring tools di antaranya,
1. Set-up atau Persiapan
Ini adalah langkah pertama dalam proses monitoring, yaitu melakukan persiapan pada keyword brand atau produk yang kita miliki. Keyword ini bisa juga berupa nama akun media sosial yang mungkin berbeda dari nama bisnis kita, untuk dilakukan track-nya di seluruh penjuru website.

2. Collecting atau Pengumpulan
Di sinilah tools mulai bekerja, yaitu mengumpulkan semua entri keyword tersebut ke dalam report dashboard. Dari dashboard tersebut, kita bisa membersihkan, mengelompokkan, menandai bahkan menghapus entri yang sudah dikumpulkan.

Tools ini juga bisa mengoleksi dan mengirimkan entri atau mentions secara langsung ke inbox kita secara real time, harian, atau mingguan. Cara ini lebih efektif, karena otomatisasi ini bisa menghemat waktu Anda.

3. Analyzing atau Analisa
Analisa data ini bervariasi antara tools yang satu dengan tools yang lainnya, jadi kami akan membahasnya secara rinci di artikel ini. Yang perlu digarisbawahi adalah, ada tools yang menganalisis metrik engagements dan reach, ada pula yang berfokus pada pengaruh dari mentions atau entri tersebut.

Tentu saja, ada proses yang lebih rumit dari sekedar tiga proses di atas yang merupakan basisnya. Yang harus kita lakukan sangatlah sederhana, yaitu menyiapkan keyword berupa brand, produk, atau kombinasi keduanya.

Sisanya, tools tersebut akan mengumpulkan data berupa komentar atau mention mengenai keyword tersebut dari seluruh website dan menyediakan metriknya.

Perbedaan Social Media Monitoring dan Social Media Listening

1. Skala
Social media monitoring terjadi pada level mikro. Sementara social media listening terjadi pada skala makro, yaitu skala yang lebih besar. Ketika melakukan social media monitoring, Anda hanya mencoba untuk memberikan respons pada konsumen saat menerima masukan atau pesan.

Pada dasarnya, hal ini adalah interaksi jangka pendek. Sementara, dengan social media listening, tidak hanya itu. Anda selalu mendengarkan apa yang terjadi di media sosial terkait dengan brand dan mencoba untuk ikut terlibat di percakapan individu untuk mendapatkan data yang diperlukan.

Untuk social media listening, Anda harus memperhatikan bagaimana perusahaan, produk, kompetitor, dan pasar yang terkait dengan brand dibincangkan di media sosial secara keseluruhan. Data yang dikumpulkan untuk social media listening adalah data sosial yang besar.

Dengan data sosial ini, bisa diperoleh pemahaman tentang persepsi konsumen terhadap bisnis atau brand, kompetitor, dan lain-lain.

2. Tujuan bisnis
Tujuan bisnis yang akan dicapai dengan social media monitoring adalah social customer care dan social selling. Kedua hal ini meliputi interaksi secara langsung dengan pengguna media sosial. Harapannya, dengan social media monitoring, sebuah brand atau perusahaan dapat selalu memberikan kepuasan pelanggan kepada konsumen yang telah menggunakan brand ataupun yang potensial.

Sementara, social media listening memiliki tujuan bisnis yang lebih luas. Dengan social media listening, Anda bisa menentukan tujuan bisnis yang cukup beragam, seperti meningkatkan brand awareness, melakukan perubahan atau perbaikan produk berdasarkan strategi kompetitor, melakukan kampanye marketing yang sesuai dengan target konsumen, dan lain-lain.

3. Pendekatan
Social media monitoring memiliki metode pendekatan yang reaktif terhadap konsumen di media sosial. Hal ini penting, karena konsumen senang didengarkan dan direspons. Dengan social media monitoring, Anda harus lebih dahulu menemukan pesan untuk direspons.

Bahkan, dalam proses social selling untuk menemukan konsumen potensial, dibutuhkan sebuah post yang menunjukkan ketertarikan seseorang atau pengguna media sosial untuk menggunakan produk Anda.
 
Sementara, perbedaan dari social media monitoring dan social media listening dalam hal ini adalah bahwa social media listening lebih proaktif. Dengan social media listening, Anda harus bisa melihat gambaran besar dari suatu hal dan menawarkan diri untuk memberikan solusi terhadap hal tersebut.

Misalnya, Anda adalah sebuah brand perangkat elektronik yang menemukan seorang konsumen yang mengalami kerusakan speaker atau pengeras suara. Social media listening yang telah dilakukan membuat Anda tahu bahwa banyak orang yang membicarakan tentang wireless speaker.

Anda bisa menyimpulkan bahwa produk ini populer. Produk ini bisa ditawarkan pada konsumen tersebut. Social media listening tidak perlu menunggu sebuah pesan ditujukan pada sebuah brand untuk direspon. Oleh karena itu, pendekatan social media listening dikatakan proaktif.

4. Tool
Untuk social media monitoring, Anda tidak membutuhkan tool khusus untuk menemukan dan merespon pesan di media sosial yang ditujukan pada Anda. Fitur media sosial yang digunakan sudah cukup untuk menemukan apa yang Anda butuhkan.

Sementara, kita wajib menggunakan tool untuk social media listening, karena data yang harus diproses dan dianalisis jauh lebih besar dibanding social media monitoring. 

Baca Juga: Pengertian Marketing Tools, Tipe, dan Digital Marketing Tools

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment