Jejak Digital (Digital Footprint): Pengertian, Jenis, Bahaya, Cara Menjaga dan Mengelolanya
Jejak Digital (Digital Footprint) |
Pengertian Jejak Digital (Digital Footprint)
Jejak digital (digital footprint) adalah tapak data yang tertinggal saat Anda menggunakan internet, misalnya aktivitas mengirim email, mengunjungi sebuah website, hingga posting sesuatu di media sosial sudah cukup untuk meninggalkan digital footprint Anda.
Setiap orang yang menggunakan internet memiliki digital footprint, jadi bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Namun, bijaksana untuk mempertimbangkan jejak data apa yang Anda tinggalkan. Ini juga dapat membuat Anda lebih cerdas dalam apa yang Anda publikasikan di situs web media sosial.
Perlu diketahui juga, meskipun Anda sering menghapus konten dari situs media sosial, setelah digital footprint dibagikan secara online, tidak ada jaminan Anda akan pernah bisa menghapusnya dari Internet.
Jejak digital merupakan sesuatu yang tak bisa hilang layaknya tapak kaki di pasir saat Anda mengunjungi pantai. Ia akan tetap ada meskipun sudah ditinggal untuk waktu yang lama. Hal ini tentunya cukup berbahaya.
Karena, jejak yang ditinggalkan di dunia maya merupakan informasi yang dapat menggambarkan kepribadian Anda. Bila tidak segera dikelola, banyak orang tidak bertanggung jawab yang bisa menyalahgunakannya.
Jenis Jejak Digital (Digital Footprint)
1. Jejak Digital Aktif
Digital footprint aktif mencakup data atau informasi Anda bagikan secara sengaja melalui media sosial atau website. Mengirim email berkontribusi pada jejak digital aktif Anda, karena Anda mengharapkan data dilihat atau disimpan oleh orang lain. Semakin banyak email yang Anda kirim, semakin banyak digital footprint Anda tumbuh.
Karena kebanyakan orang menyimpan email mereka secara online, pesan yang Anda kirim dapat tetap online selama beberapa tahun atau lebih. Contoh lain misalnya ketika Anda mengunggah konten di media sosial. Bisa juga mengisi formulir online dan berkomentar di forum online.
2. Jejak Digital Pasif
Digital footprint pasif adalah jejak data yang sengaja Anda tinggalkan secara online mencakup data atau informasi yang dikumpulkan tanpa sepengetahuan pengguna atau pemilik. Misalnya, ketika Anda mengunjungi situs web, server web dapat mencatat alamat IP Anda, yang mengidentifikasi penyedia layanan Internet Anda dan perkiraan lokasi Anda.
Baca Juga: Pengertian ISP, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, dan Contohnya
Meskipun alamat IP Anda dapat berubah dan tidak termasuk informasi pribadi, itu tetap dianggap sebagai bagian dari digital footprint Anda. Aspek yang lebih pribadi dari digital footprint pasif Anda adalah riwayat pencarian Anda, yang disimpan oleh beberapa mesin pencari saat Anda masuk.
Bahaya Jejak Digital (Digital Footprint)
Berikut beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan dengan menyisakan digital footprint di antaranya,
1. Digital exposure
Digital exposure mengacu pada akses bebas yang didapatkan orang-orang tak bertanggung jawab pada data-data Anda. Hal ini bisa menyebabkan kerugian yang cukup parah. Seperti pencurian identitas atau tindakan kriminal lainnya.
Baca Juga: Pengertian Identity Theft, Tujuan, Ciri, Teknik, dan Cara Mencegahnya
2. Phishing
Risiko berikutnya yang bisa timbul karena tidak berhati-hati dengan digital footprint merupakan kegiatan phishing. Serangan manipulatif ini bisa membahayakan pengguna dengan membobol data-data penting mereka, seperti rekening ATM atau berbagai file berharga di tempat kerja.
Biasanya, tindakan kriminal ini bisa terjadi karena penyerang sudah mendapatkan informasi sensitif korban yang tertinggal di internet.
3. Reputasi profesional
Menurut hasil riset Career Builder pada tahun 2017 silam, hampir 70% perusahaan di Amerika Serikat menggunakan media sosial untuk melirik profil pencari kerja. Di era global ini, rekruter akan memerhatikan pola hidup serta kepribadian kandidat berdasarkan aktivitas mereka di media sosial.
Hal ini bisa membahayakan pekerja bila mereka tidak mengelola jejak digital dengan benar. Jika perusahaan menemukan aktivitas yang dirasa kurang sesuai dengan kultur mereka, reputasi profesional si kandidat bisa tercoreng.
Cara Menjaga dan Mengelola Jejak Digital (Digital Footprint)
Jejak digital membuat bias antara batas privasi dan pribadi. Dengan hanya mengecek nama lengkap di mesin pencari saja, mungkin Anda sudah bisa menemukan identitas Anda. Hal ini tentunya sangat berisiko. Karena, data Anda bisa saja dijual atau menjadi target dari orang yang berniat buruk.
Untuk itulah penting menghapus jejak digital di internet. Meskipun tidak bisa terhapus sepenuhnya. Setidaknya Anda bisa mengurangi jejak digital melalui cara-cara berikut di antaranya,
1. Periksa ketersediaan informasi pribadi di internet
Langkah awal untuk mengetahui apakah data Anda tersimpan di internet atau tidak adalah melalui proses checking browser. Masukkan namamu di kolom pencarian dan lihat apakah ada identitas Anda di dalamnya. Seperti identitas di media sosial FB, Twitter, Instagram, LinkedIn, YouTube bahkan tempat kuliah.
Untuk menghapus nama Anda dari mesin pencarian Anda harus meminta izin kepada administrator untuk menghapus nama Anda.
2. Menghapus, menonaktifkan akun media sosial, dan akun belanja
Cara menghilangkan jejak digital selanjutnya yakni menonaktifkan berbagai macam situs media sosial dan akun belanja. Coba mulailah dengan menghapus beberapa media sosial dan akun belanja yang sudah jarang digunakan. Pada pengaturan akun, pilih opsi untuk menonaktifkan sementara dan hapus. Biasanya dalam proses ini membutuhkan waktu untuk menutup sepenuhnya akses Anda.
3. Menggunakan mode samaran saat browsing di internet
Bila Anda ingin agar proses penjelajahan di internet tidak terlacak oleh mesin pencari, Anda bisa mencoba fitur mode samaran atau dikenal dengan istilah incognito mode. Beberapa mesin pencari sudah mendukung fitur tersebut seperti Google, Mozilla Firefox, UC Browser sampai Opera mini.
Dengan menggunakan fitur ini, proses browsing Anda bersifat privasi dan Anda juga bisa membuka lebih dari satu akun sekaligus.
4. Menghapus email atau membuat email samaran
Surat elektronik atau email hampir ada di seluruh pemilik telepon genggam. Bagaimana tidak, Anda tidak akan bisa mengunduh aplikasi tanpa perizinan yang diberikan dari email. Bahkan sejumlah pemberitahuan akan masuk ke email.
Cara menghapus email bervariatif, tergantung jenis email yang Anda miliki. Anda bisa mengajukan untuk menghapus akun tersebut. Tetapi prosesnya tidak akan terjadi secara langsung.
Mengingat pentingnya keberadaan email bagi pemilik telepon genggam, Anda juga bisa menggunakan email samaran dengan nama email yang tidak sesungguhnya. Hanya saja, jangan sampai untuk melamar pekerjaan Anda menggunakan akun samaran.
5. Berhenti berlangganan mailing list atau newsletter
Mailis atau mailing list biasanya berasal dari situs yang menyediakan informasi berlangganan bagi para pembacanya. Isinya berupa informasi update terkait situs tersebut semisal buletin, majalah mingguan atau mungkin info promo. Berhenti berlangganan dari mailis bisa mengurangi data yang tersedia terkait info pribadi.
Untuk menghentikannya, Anda bisa memilih bagian unsubcribe dibagian terbawah email.
Baca Juga: Pengertian Newsletter, Manfaat, Metrik Keberhasilan, dan Cara Membuatnya
6. Menggunakan VPN
Virtual Private Network (VPN) bisa Anda gunakan untuk mengakses jaringan publik tetapi masuk dengan cara privat. Menggunakan VPN keamanan data Anda di web akan terjamin. Situs web tidak akan bisa melacak Anda di internet. Tetapi meski terkesan aman, jangan pernah mencoba membuka akun perbankan Anda melalui alamat VPN karena berisiko untuk dibajak.
7. Menggunakan alat anti pelacak
Untuk menutupi jejak saat berselancar di dunia maya, Anda juga bisa menggunakan alat anti pelacak agar mudah menghapus jejak digital. Beberapa alat anti pelacak itu seperti Disconnect, DoNotTrackMe, dan Ghostery. Alat-alat ini bekerja untuk memblokir perangkat lunak yang diketahui memantau semua aktivitas Anda.
Selain beberapa alat pelacak di atas, Anda juga bisa menggunakan perangkat keras Anonabox. Alat ini akan melindungi berselancar secara anonim, dan melindungi saat mentransfer film dan mengirimkan email. Dengan begitu privasi Anda tidak dapat terlacak internet.
8. Memikirkan ulang setiap konten yang Anda sebarkan di internet
Langkah terakhir menghapus jejak digital yaitu dengan selalu berpikir ulang sebelum menyebarkan sesuatu di internet. Apakah konten itu perlu atau tidak. Semakin sedikit Anda aktif di media sosial, semakin sedikit jejak digital Anda yang terlacak. Selain langkah di atas, Anda pun bisa mengatur ulang postingan lama dan membuatnya menjadi konsumsi pribadi.
Buat citra Anda di media sosial terlihat baik dengan tidak banyak mengeluh, mengomentari suatu hal dengan kasar, dan melakukan perundungan atau bullying.
Baca Juga: Pengertian Intimidasi Dunia Maya (Cyberbullying), Elemen, Ciri, Jenis, Dampak, Hukum, dan Contohnya
Dari berbagai sumber
Post a Comment