JavaScript: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Cara Kerja, Kelebihan, dan Kekurangannya
JavaScript (JS) |
Pengertian JavaScript
JavaScript (JS) adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi dan dinamis. JavaScript merupakan bahasa pemrograman populer yang digunakan lebih dari 67,7 persen developer. Dalam penggunaannya, JavaScript biasanya dikolaborasikan dengan HTML dan CSS.
HTML digunakan untuk membuat struktur website dan CSS untuk merancang style halaman website. Kemudian, JavaScript berperan menambahkan elemen interaktif untuk meningkatkan engagement pengguna.
Pada awalnya JavaScript hanya bekerja dari sisi klien atau front end, di mana proses pengolahan kode hanya akan berjalan di browser. Seiring perkembangannya, JavaScript tak hanya bisa digunakan di sisi client, tetapi juga di sisi server.
Eksekusi bahasa pemrograman ini di sisi server dapat dilakukan dengan memanfaatkan platform framework JavaScript seperti Node.js, React.js, dan lainnya. Dengan framework, banyak backend developer mulai melirik bahasa pemrograman JavaScript.
Sehingga lahirlah produk-produk canggih seperti aplikasi untuk mobile, website aplikasi, hingga game online.
Sejarah JavaScript
JavaScript pertama kali diciptakan tahun 1995 oleh Brendan Eich, seorang karyawan Netscape. Awalnya, ia diminta untuk membuat bahasa scripting seperti Java yang dapat diterapkan di browser.
Versi pertama hanya terbatas untuk kalangan Netscape saja. Mulanya, bahasa pemrograman ini dinamai Mocha, lalu sempat diubah menjadi LiveScript sebelum pada akhirnya berubah nama menjadi JavaScript.
Tak lama kemudian, Microsoft membuat bahasa baru yaitu Jscript yang digunakan pada browser miliknya (Internet Explorer). Pada dasarnya Jscript merupakan hasil adopsi dari JavaScript.
Netscape lalu melakukan standarisasi dan di tahun 1997, JavaScript berhasil diajukan ke ECMA Internasional dengan label ECMAScript. ECMAScript terus berkembang hingga tahun 1998, ECMAScript 2 diluncurkan disusul dengan ECMAScript 3 pada tahun 1999.
ECMAScript mengalami banyak revisi dan peningkatan hingga menjadi bahasa pemrograman JavaScript seperti sekarang yang andal untuk digunakan di berbagai model aplikasi.
Di tahun 2005, pamor JavaScript naik berkat adanya AJAX (Asynchronous JavaScript and XML). Library baru seperti JQuery dan MooTools dikembangkan untuk meminimalisir ketidakkonsistenan browser dan memudahkan untuk diterapkan pada design patterns.
Hingga kini, JavaScript menjadi bahasa skrip sisi klien yang banyak digunakan. Menurut data statistik, di tahun 2016 sebanyak 92% website menggunakan JavaScript untuk menarik para pengunjung, termasuk situs-situs ternama seperti Google dan Facebook.
Fungsi JavaScript
Berikut penjelasan beberapa fungsi JavaScript di antaranya,
1. Membuat Website Lebih Menarik
JavaScript mampu membuat website terlihat lebih menarik dan interaktif, dengan konten-konten dinamisnya. Misalnya, konten yang bergerak dan memperbarui secara real-time tanpa perlu reload semua halaman website berkali-kali.
Sebagai contoh, Google Maps. Ketika fitur penunjuk rute diaktifkan, Google Maps dapat terus mengupdate posisi Anda secara realtime tanpa perlu melakukan reload. Hal ini tentu tak bisa dilakukan tanpa menggunakan JavaScript.
2. Menciptakan Aplikasi Mobile
Kalau dulu aplikasi mobile hanya bisa dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java untuk Android. Sekarang, bahasa pemrograman ini sudah bisa digunakan dalam mobile API untuk membuat aplikasi mobile.
Pembuatan aplikasi mobile juga semakin mudah dengan adanya framework JavaScript khusus aplikasi mobile, seperti React Native. Dengan framework ini, Anda bisa membuat aplikasi mobile untuk dua sistem operasi sekaligus, yaitu Android dan iOS.
3. Mengembangkan Game Berbasis Web Browser
JavaScript juga dapat berfungsi untuk mengembangkan game online berbasis browser. Untuk membuat game browser yang menarik, bahasa pemrograman JavaScript bisa dikombinasikan dengan HTML5. Beberapa game populer yang menggunakan JavaScript di antaranya Lord of Ultima dan Flappy Bird.
Pengembangan game berbasis JavaScript ini pun didukung oleh adanya framework JavaScript khusus game, seperti Playground.js, Panda.js, dan Quintus.
4. Menjalankan Web Server
seiringperkembangannya, bahasa pemrograman JavaScript tak hanya mampu bekerja di sisi browser saja, tetapi juga di sisi server dengan menggunakan Node.js. Node.js ini akan mengeksekusi kode JavaScript pada sisi server sehingga dapat menjalankan situs, aplikasi web, dan game berbasis browser.
Baca Juga: Aplikasi Berbasis Web: Pengertian, Fungsi, Jenis, Contoh, Kelebihan, dan Kekurangannya
Node.js juga lebih mampu menangani banyak proses secara bersamaan, tanpa perlu menunggu satu proses selesai terlebih dulu. Sehingga proses bisa dilakukan lebih cepat.
Cara Kerja JavaScript
Kode JavaScript ini bisa dibuat pada satu halaman HTML, sehingga ketika halaman dibuka maka kode akan berjalan secara otomatis. Selain itu juga kode bahasa pemrograman dapat dibuat di file terpisah dengan menggunakan ekstensi .js.
Selanjutnya file tadi disisipkan di kode HTML. Untuk cara kerja JavaScript dari sisi server ini banyak diimplementasikan dengan kebutuhan database. Untuk cara kerjanya sendiri hampir sama dengan Java atau C#.
Yang membedakan ialah JavaScript ini bekerja secara non blocking, artinya bila program sedang berjalan maka program tersebut tidak akan berhenti pada satu proses saja karena sistem akan mulai untuk menyiapkan perintah selanjutnya.
Kelebihan JavaScript
JavaScript memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan yang lebih baik daripada bahasa pemrogramman lain di antaranya,
1. Struktur yang sederhana. Strukturnya yang sederhana membuat JavaScript lebih mudah dipelajari dan diterapkan, serta lebih cepat daripada sejumlah bahasa lain. Error juga mudah diidentifikasi dan diperbaiki.
2. Eksekusi lebih cepat. JavaScript mengeksekusi skrip langsung di browser web tanpa harus tersambung ke server atau menggunakan compiler. Selain itu, sebagian besar browser memungkinkan JavaScript meng-compile kode pada saat eksekusi program.
3. Fungsi yang serbaguna. JavaScript kompatibel dengan bahasa lain seperti PHP, Perl, dan Java. Bahasa ini juga menjadikan data science dan machine learning bisa diakses oleh developer.
4. Cukup populer dan banyak digunakan. Ada berbagai resource dan forum yang bisa membantu pemula mempelajari bahasa scripting ini.
5. Mengurangi beban server. karena berjalan di sisi klien, JavaScript bisa mengurangi permintaan yang dikirim ke server. Validasi data bisa dilakukan melalui browser, dan update hanya berlaku pada bagian halaman web tertentu.
6. Selalu diperbarui dan dikembangkan. Tim developer JavaScript dan ECMA International terus memperbarui serta merancang framework dan library baru sehingga bisa terus relevan.
Kekurangan JavaScript
JavaScript juga memiliki beberapa batasan di antaranya,
1. Terkadang memiliki masalah kompatibilitas. Beberapa web browser menginterpretasikan kode JS dalam cara yang berbeda, sehingga terkadang tidak konsisten. Jadi, Anda harus menguji skrip JavaScript di semua web browser utama, termasuk versi lamanya agar tidak mengganggu user experience.
2. Keamanan kurang terjaga. Kode JavaScript yang berjalan secara client-side rawan terkena eksploitasi oleh pengguna yang tidak bertanggung jawab.
3. Debugging kurang efisien. Meskipun beberapa editor HTML mendukung debugging, fungsinya masih kurang efisien dibanding editor lain. Karena browser tidak menampilkan peringatan error, Anda mungkin akan kesulitan mengidentifikasi masalah.
Dari berbagai sumber
Post a Comment