Teks Eksplanasi: Pengertian, Ciri, Kaidah, Struktur, Jenis, dan Contohnya

Table of Contents
Pengertian Teks Eksplanasi
Teks Eksplanasi

Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi merupakan sebuah teks yang berisi tentang proses bagaimana dan mengapa sebuah fenomena bisa terjadi. Secara etimologi, kata eksplanasi dari bahasa Inggris “explanation” yang memiliki arti keterangan atau penjelasan. Umumnya teks ini digunakan dalam bidang akademis atau suatu lembaga dan instansi tertentu.

Teks eksplanasi bermanfaat agar pembaca agar dapat memahami sebuah fenomena melalui hubungan sebab akibat yang terjadi. Fenomena ini dapat berupa fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, dan budaya tertentu yang terjadi di kehidupan sehari-hari.

Teks Eksplanasi Menurut Para Ahli
1. Pardiyono, teks eksplanasi adalah upaya menjelaskan proses munculnya gejala alam. Bukan hanya berupa fenomena alam. Ini juga merupakan fenomena sosial.
2. Knapp and Watkins, teks deskriptif berarti teks yang menggambarkan dua arah. Orientasi pertama menekankan bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi. Arah kedua menekankan apa yang bisa terjadi dalam teks eksplanasi.
3. Tomi Rianto, teks eksplanasi sebagai format tekstual yang menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu peristiwa terjadi. Terlepas dari jenis peristiwanya, seperti peristiwa alam, peristiwa sosial, peristiwa budaya, peristiwa ilmiah, dan sebagainya.

Ciri Teks Eksplanasi

Terdapat empat ciri teks eksplanasi di antaranya,
1. Faktual. Artinya, teks eksplanasi memuat informasi yang nyata dan benar adanya.
2. Bersifat Keilmuan. Teks eksplanasi membahas fenomena yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Misalnya, gempa bumi dikaitkan dengan ilmu Geografi. Atau aksi demonstrasi yang dibahas dari sudut pandang ilmu Sosiologi.
3. Informatif. Teks eksplanasi bertujuan untuk memberikan informasi tanpa mempengaruhi pembaca. Ingat ya, teks eksplanasi hanya menjelaskan proses terjadinya suatu kejadian, bukan untuk membujuk siapapun.
4. Membahas hal-hal yang bersifat umum. Teks eksplanasi menjelaskan peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Kaidah Teks Eksplanasi

Kaidah pembahasan yang digunakan dalam teks eksplanasi di antaranya,
1. Teks penjelasan umumnya punya bahasa ilmiah atau istilah.
2. Pembahasan bersifat umum serta tidak mencakup adanya partisipan manusia.
3. Penulis membuat teks eksplanasi menurut peristiwa berdasarkan fakta yang benar terjadi.
4. Umumnya, teks penjelasan memakai kalimat yang pasif.
5. Dalam teks penjelasan terdapat konjungsi kausal serta waktu.
6. Penggunaan kata kerja dalam jenis teks penjelasan seringnya relasional serta material.

Struktur Teks Eksplanasi

Sebuah teks dapat dikatakan sebagai teks eksplanasi apabila memiliki struktur teks di antaranya,
1. Pernyataan umum. Pada bagian ini, teks eksplanasi menjelaskan tentang gambaran umum sebuah  fenomena atau peristiwa alam yang akan dibahas. Di bagian ini dijelaskan tentang proses bagaimana fenomena alam tersebut dapat terjadi.
2. Rangkaian kejadian. Setelah mengetahui gambaran umum fenomena yang akan dibahas, selanjutnya dijelaskan tentang penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut. Pada bagian ini dapat mendeskripsikan dalam beberapa paragraf terkait sebab dan akibatnya. Struktur teks eksplanasi rangkaian kejadian dapat disebut juga sebagai deretan penjelas.
3. Interpretasi. Struktur teks eksplanasi yang ketiga, yaitu interpretasi. Interpretasi dalam teks eksplanasi disebut juga penarikan kesimpulan. Pada bagian ini dapat berisi tanggapan atau pernyataan terkait fenomena yang sedang dibahas.

Bagian-bagian Teks Eksplanasi
1. Pembuka. Biasanya dalam teks penjelasan bagian pembuka isinya penulis bercerita mengenai topik yang mereka pilih dan bahas dalam teks tersebut secara umum.
2. Isi. Bagian isi merupakan bagian pada rentetan penjelasan berhubungan dengan fenomena yang ada dan mengapa ia dibahas pada teks tersebut.
3. Penutup. Penutup ini isinya lebih menekankan semua summary atau rangkuman inti penjelasan yang telah dibahas pada teks.

Jenis Teks Eksplanasi

Dalam praktiknya, teks Eksplanasi memiliki beberapa jenis di antaranya,
1. Teks Eksplanasi Sequential. Jenis teks Eksplanasi ini menjelaskan secara rinci tahapan- tahapan suatu fenomena, seperti urutan daur hidup rantai makanan.
2. Teks Eksplanasi Faktorial. Teks Eksplanasi ini adalah jenis deskripsi yang menggambarkan efek dan konsekuensi dari suatu proses, misalnya dampak penjajahan.
3. Teks Eksplanasi Teoritis. Penjelasan ini mengandung spekulasi tentang potensi di balik fenomena alam. Misalnya, jika Gunung Merapi meletus dapat memicu bencana alam lain yang lebih dahsyat.
4. Teks Eksplanasi Kausal. Teks Eksplanasi adalah jenis penjelasan yang menjelaskan sebab atau sebab dari sesuatu yang berubah secara bertahap. Contoh proses longsor.

Contoh Teks Eksplanasi

Banjir
Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia.

Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.

Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya.

Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.

Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman.

Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir.

Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment